Dokumen : JBI/SOP/GA/05
STANDARD OPERATING PROCEDURE Tgl terbit : 23 Juli 2018
PT JAYABRIX
INDONESIA Rev : 00
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
Halaman : 1 dari 4
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk Menginformasikan kepada semua kayawan Agar dapat memahami dan
mengimplementasikan persiapan dan penanganan terhadap keadaan darurat.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi seluruh kegiatan darurat yang mungkin terjadi dilingkungan perusahaan, yang dapat
mempengaruhi manusia, lingkungan, maupun aktivitas di sekitar perusahaan.
3. DEFINISI
3.1. Keadaan darurat adalah suatu keadaan yang tidak direncanakan atau kecelakaan yang berpotensi untuk
membahayakan kesehatan, keselamatan karyawan maupun lingkungan sekitar.
4. DOKUMEN TERKAIT
4.1. Peraturan Mentri Lingkungan Hidup
5. URAIAN PROSEDUR
Diuraikan pada Penjelasan di halaman 2 sampai 4
6. LAMPIRAN
6.1. Jalur Evakuasi
6.2. Denah Apar
1. Pekerja atau orang yang pertama kali yang mengetahui / melihat kebakaran segera menghubungi
security dan memberitahukan kepada karyawan lainnya.
2. Security / pihak yang pertama kali mengetahui kebakaran segera mengambil APAR yang terdekat dan
berusaha memadamkan api kemudian segera melaporkan adanya kebakaran kepada Unit K3 atau
petugas yang ditunjuk.
2. Security / orang yang terdekat dengan alarm membunyikan alarm (jika ada) atau memberi tanda
bahaya secara terus menerus dengan jeda disertai dengan pemberitahuan adanya kebakaran melalui
pengeras suara.
3. Petugas pemeliharaan/teknisi melakukan pemadaman aliran listrik.
4. Koordinator lapangan memberitahukan kepada semua pegawai termasuk tamu atau pengunjung
untuk menuju ke daerah yang aman dengan cara memberikan komando
5. Jangan buru-buru sewaktu menuju daerah aman dan sewaktu menuruni tangga darurat.
6. Pihak yang berkompeten dihubungi untuk segera datang ke lokasi kejadian dan mengambil alih
kendali.
7. Tim Tanggap Darurat mengupayakan penyelamatan antara lain :
a. Mencari sumber penyebab bahaya dan melakukan tindakan pengamanan
b. Melokalisir lokasi bahaya, untuk tumpahan bahan kimia atau pencemaran lingkungan lakukan
tindakan sesuai dengan petunjuk MSDS (Material safety data sheet)
c. Memberikan pertolongan pertama.
8. Pekerja tidak boleh masuk ke gedung sampai kondisi dinyatakan aman oleh komandan evakuasi.
9. Membuat laporan terjadinya gempa bumi termasuk kerusakan dan korban bila ada kepada pihak-pihak
yang terkait.
1. Semua pekerja mengamankan diri dan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya banjir yang
lebih besar.
2. Singkirkan semua barang-barang dan sampah yang dapat menyumbat jalannya air.
3. Petugas / teknisi mematikan aliran listrik.
4. Koordinator lapangan memberitahukan kepada semua pegawai termasuk tamu atau pengunjung
untuk menuju ke daerah yang aman dengan cara memberikan komando
5. Lokalisir serta pindahkan bahan dan limbah B3 agar tidak terjadi luapan / tumpahan ke lingkungan.
6. Pindahkan dokumen ke area yang lebih tinggi.
7. Membuat laporan terjadinya gempa bumi termasuk kerusakan dan korban bila ada kepada pihak-
pihak yang terkait.
1. Security / orang yang paling dekat dengan alarm membunyikan alarm atau tanda bahaya secara
terus menerus dengan jeda disertai dengan pemberitahuan adanya gempa bumi melalui pengeras
suara.
2. Memberikan pengarahan melalui radio atau pengeras suara kepada semua pegawai untuk melakukan
hal-hal sebagai berikut:
Selama goncangan, merunduk serta melindungi kepala mencari tempat perlindungan yang lebih
aman Misal : di bawah meja, di dalam kusen pintu.
Segera setelah goncangan menjauhi jendela, dinding dan jaringan/instalasi listrik.- Jangan panik,
selalu berkumpul bersama kelompok-kelompok kecil
Jangan terburu-buru mengungsi, kecuali bangunan ada kecendrungan akan mengalami
kerusakan yang parah serta pada posisi didaerah yang berisiko tinggi.
3. Memberitahukan kepada semua pegawai untuk menuju ke daerah yang aman
4. Memberitahukan kepada petugas pemiliharaan/teknis untuk memadamkan aliran listrik yang tidak
dibutuhkan.
5. Menghubungi orang yang berkompeten/ berwenang, untuk segera datang ke lokasi kejadian dan
mengambil alih kendali.
6. Melakukan upaya-upaya penyelamatan dengan memberikan pertolongan pertama.
7. Menghubungi pihak kepolisian dan Lembaga/Instansi yang terkait dengan gempa bumi yang terjadi.
8. Membuat laporan terjadinya gempa bumi termasuk kerusakan dan korban bila ada kepada pihak-
pihak yang terkait.