Anda di halaman 1dari 10

PT.

GASINDO CIPTA K3

JAYA PROSEDUR Halaman 1 dari 10

PENYELIDIKAN dan PELAPORAN Revisi ke 1


KECELAKAAN
Tanggal 02-10- 2022

PETUNJUK PELAKSANAAN
PENYELIDIKAN dan PELAPORAN KECELAKAAN
DI LINGKUNGAN PT. GASINDO CIPTA JAYA

Disiapkan: Diperiksa: Disetujui:


I. PENDAHULUAN
PT. GASINDO CIPTA JAYA memilki komitmen dalam menjamin pemenuhan
aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk seluruh pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan aktifitas di lingkungan PT. GASINDO CIPTA JAYA. Komitmen tersebut
diwujudkan dengan pelaksanaan berbagai program pengendalian bahaya dan risiko serta
pencegahan kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan PT. GASINDO CIPTA JAYA.
Salah satu perwujudan dari komitmen tersebut adalah dengan melaksanakan program
investigasi, pencatatan dan pelaporan kecelakaan kerja.
Program investigasi (penyelidikan) kecelakaan kerja dilaksanakan melalui beberapa
kegiatan yaitu
(1) melakukan penanggulangan kecelakaan;
(2) penyelidikan dan analisis penyebab;
(3) pencatatan dan pelaporan kecelakaan kerja sehingga diperoleh tindakan pencegahan
terjadinya kecelakaan kerja di waktu mendatang. Program ini perlu didukung oleh seluruh
pihak yang terkait di PT. GASINDO CIPTA JAYA sehingga dicapai kondisi yang aman
dan bebas dari kecelakaan.
Dokumen ini bertujuan untuk memberikan petunjuk pelaksanaan program
investigasi dan pelaporan kecelakaan di lingkungan PT. GASINDO CIPTA JAYA yang
terdiri dari prosedur penyelidikan kecelakaan, formulir pencatatan dan pelaporan
kecelakaan di lingkungan PT. GASINDO CIPTA JAYA.

II. TUJUAN
Prosedur atau Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan petunjuk pelaksanaan penyelidikan kecelakaan, pelaporan
kecelakaan, insiden dan kejadian hampir celaka (near-miss).
2. Memastikan bahwa upaya penyelidikan, pelaporan dan pencatatan serta
analisis penyebab terhadap kejadian kecelakaan kerja yang terjadi di
lingkungan PT. GASINDO CIPTA JAYA telah diimplementasikan dengan baik
dan benar.
3. Memastikan bahwa semua tindakan perbaikan, pencegahan dan
penanggulangan kejadian kecelakaan di lingkungan PT. GASINDO CIPTA
JAYA telah diimplementasikan dengan baik dan benar.
4. Memastikan bahwa telah dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap
tindakan perbaikan, pencegahan dan penanggulangan kecelakaan telah
diimplementasikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
5. Memastikan bahwa telah dilakukan pembelajaran (lesson learned) tentang
kejadian kecelakaan, penyebab dan pencegahannya untuk mencegah
terulangnya kembali di waktu mendatang.

III. RUANG LINGKUP


Prosedur/Petunjuk pelaksanaan ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut:
1. Penyelidikan dan pelaporan kecelakaan kerja, baik itu berupa kecelakaan,
insiden/ near-miss yang terjadi di lingkungan PT. GASINDO CIPTA JAYA
yang berlokasi di Karawang Barat.
2. Kejadian tersebut dapat mencakup kecelakaan yang terjadi dapat menimpa
Managemen, karyawan, para pemangku kepentingan: tamu/ pengunjung,
kontraktor, pengguna lahan dan fasilitas yang ada di lingkungan PT.
GASINDO CIPTA JAYA
3. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat menimpa pihak-pihak di atas pada ruang
lingkup kegiatan produksi, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak
luar seperti kegiatan kontraktor, baik aktifitas pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan, kegiatan tamu, maupun kegiatan outbound.

IV. DEFINISI
1. Kecelakaan kerja yang dimaksud dalam prosedur ini adalah semua kejadian
kecelakaan yang terjadi dan menimpa pada aktitifitas dan pihak-pihak terkait
yang telah disebutkan pada ruang lingkup di atas.
2. Kejadian hampir celaka (near-miss) adalah peristiwa atau kejadian yang
hampir membuat seseorang mengalami kerugian ataupun injury.
3. Insiden adalah kejadian yang dapat terjadi di manapun, terutama tempat kerja
yang dapat menyebabkan kerugian atau injury terhadap orang maupun properti,
termasuk near-miss.
4. Kecelakaan ringan adalah kecelakaan yang mengakibatkan seseorang
mengalami luka ringan.
5. Kecelakaan berat adalah kecelakaan yang mengakibatkan seseorang
mengalami luka berat.
6. Kecelakaan fatal adalah kecelakaan yang mengakibatkan seseorang
mengalami cacat atau bahkan meninggal dunia.
7. Kejadian berbahaya adalah kejadian atau peristiwa tidak terduga yang dapat
menyebabkan kerugian, injury maupun kerusakan properti seperti ancaman
bom, bencana alam.
8. Pengawas lapangan adalah seseorang yang bertugas memberi instruksi dan
mempunyai otoritas di lapangan.
9. Pertolongan pertama (first aid) adalah perawatan kecelakaan ringan yang
dapat diaplikasikan oleh seseorang yang memenuhi syarat untuk menangani
seseorang/ beberapa orang yang terluka di tempat kerja.
10. Jenis kecelakaan: adalah jenis-jenis kecelakaan yang mungkin terjadi pada
kegiatan di lingkungan PT. GASINDO CIPTA JAYA adalah sebagai berikut :

Kategori kecelakaan Jenis Kecelakaan


Terjatuh dari ketinggian
Terpeleset
Tersandung
Terjepit
Terpotong
Tergores
Tertimpa bahaya di atas kepala
Menabrak benda diam/bergerak
Tertubruk benda bergerak
Percikan logam
Percikan bahan kimia
Tersengat listrik
Tersengat atau digigit hewan
Tenggelam
Kebakaran
Ledakan
V. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

VI. PERAN dan TANGGUNG JAWAB


1. Pimpinan Puncak
 Memastikan bahwa prosedur telah dilaksanakan.
 Memastikan bahwa kecelakaan yang terjadi telah diinvestigasi.
 Memastikan bahwa tindakan perbaikan telah diimplementasikan.
2. Pimpinan Unit Kerja
 Memastikan bahwa prosedur telah dilaksanakan.
 Memastikan bahwa kecelakaan yang terjadi telah diinvestigasi.
 Memastikan bahwa tindakan perbaikan telah diimplementasikan.
3. Pimpinan Lapangan
 Memastikan bahwa prosedur telah dilaksanakan.
 Melakukan investigasi dengan segera dan secara menyeluruh
 Memberi laporan investigasi kecelakaan
 Memberikan pelatihan metode dan teknik investigasi ketika diminta.
4. Pengawas Kontraktor atau Pemangku Kepentingan
 Kontraktor beroperasi di lingkungan PT. GASONDO CIPTA JAYA dan
bertanggung jawab untuk melaporkan kejadian kecelakaan yang terjadi
terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung sesuai dengan prosedur
mereka.
 Mengisi laporan kecelakaan dan diberikan kepada Pimpinan Lapangan.
5. Pengawas Langsung/Lapangan
 Mengawasi kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan dan memastikan
bahwa tindakan perbaikan diimplementasikan dan dikomunikasikan kepada
semua pihak terkait.
 Turut serta dalam investigasi ketika kecelakaan terjadi.
 Mengisi formulir laporan kecelakaan.
6. Finder/ witness/saksi
 Melaporkan adanya kejadian kecelakaan, insiden maupun near-miss kepada
pengawas lapangan/ supervisor atau pihak terkait sesegera mungkin ketika
terjadi kecelakaan.
 Mengikuti petunjuk yang diberikan oleh supervisor.
 Mengisi formulir laporan kecelakaan.

VII. PELATIHAN
Dalam meningkatkan efektifitas pelaksanaan program ini, setiap pihak yang
terlibat harus mendapatkan pelatihan yaitu
1) Pelatihan tingkat dasar mengenai pelatihan tentang petunjuk penyelidikan
dan pelaporan kecelakaan;
2) Pelatihan mengenai analisis penyebab kecelakaan (root causes analysis) dan
pencegahan kecelakaan (accident prevention).

VIII. TATA CARA (PETUNJUK PELAKSANAAN)


1. Prosedur penanggulangan kecelakaan
A. Sesaat setelah kejadian kecelakaan
1) Periksa lokasi kecelakaan dan catat semua informasi, seperti:
 Posisi korban ketika terjadi kecelakaan
 Peralatan kerja atau bahan-bahan yang digunakan
 Perlengkapan keselamatan yang digunakan
 Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kecelakaan (misalnya bersih
atau tidak, barang-barang tertata rapi atau berantakan, dll)
 Kondisi cuaca
 Tingkat pencahayaan, kebisingan, dll
2) Kumpulkan data-data dan informasi terkait
 Prosedur dan peraturan kerja di area tersebut
 Perawatan dokumen dan peralatan yang berkaitan dengan
pekerjaan
 Mengambil foto atau gambar kejadian dan korban
 Wawancara korban, saksi, supervisor ataupun pegawai di area
kerja dimana kecelakaan terjadi
 Melakukan wawancara terhadap pihak-pihak di atas
mengenai deskripsi dan kronologis kecelakaan
 Lakukan interview secara terpisah
 Yakinkan bahwa investigasi dilakukan untuk menghindari
kecelakaan yang sama terulang kembali, dan bukan untuk
mencari kesalahan.
3) Analisis data penyebab
 Tentukan faktor penyebab langsung dari kecelakaan
 Tentukan faktor penyebab dasar kecelakaan
4) Memberikan rekomendasi pencegahan kecelakaan baik bersifat tindakan
korektif (jangka pendek) maupun perbaikan terhadap sistem kerja secara
keseluruhan. Rekomendasi ini meliputi pihak yang bertugas
melaksanakan rekomendasi dan target waktu penyelesaiannya.

B. Tindakan pemberian pertolongan pertama (first aid)


1) Petugas di lapangan dan saksi: memberikan pertolongan pertama
apabila diperlukan.
2) Pimpinan di lapangan: mengawasi dan mendampingi tindakan
pemberian pertolongan terhadap korban sampai korban dinyatakan
telah selesai diberikan pertolongan.
3) Pengawas di lapangan: memberikan pertolongan pertama apabila
diperlukan.

C. Tindak lanjut untuk kecelakaan sedang sampai fatal


1) Petugas di lapangan, saksi: memberikan pertolongan pertama kepada
korban sebisa mungkin dan memberitahukan perihal tingkat keparahan
korban kepada pengawas lapangan.
2) Pimpinan di lapangan: mengawasi dan mendampingi tindakan
pemberian pertolongan terhadap korban sampai korban dinyatakan
telah selesai diberikan pertolongan.
3) Pengawas di lapangan: jika tingkat keparahan korban tidak bisa diatasi
dengan pertolongan pertama, maka pengawas lapangan dapat merujuk
korban ke Klinik
4) Dokter klinik memeriksa dan memberikan pertolongan kepada korban,
apabila tidak bisa diatasi oleh dokter di Klinik, maka korban dapat
dirujuk ke rumah sakit terdekat.

D. Prosedur pelaporan dan pencatatan kecelakaan dan tindak


lanjut
1) Petugas di lapangan, saksi
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
 Mengimplementasikan aksi tindak lanjut sebagai tindakan
pencegahan dan perbaikan pada masa yang akan datang.
2) Pimpinan di lapangan
 Melakukan evaluasi kejadian kecelakaan.
 Meminta diadakannya rapat rutin maupun khusus sebagai evaluasi
dan tindak lanjut sebagai upaya pencegahan dan perbaikan.
 Mengawasi pelaksanaan tindakan pencegahan dan perbaikan.
3) Pengawas lapangan
 Mengimplementasikan aksi tindak lanjut sebagai tindakan
pencegahan dan perbaikan pada masa yang akan datang
 Mengawasi secara langsung pelaksanaan tindakan pencegahan dan
perbaikan di lapangan.
 Memberikan petunjuk untuk tindakan yang harus dilakukan untuk
meminimalisasi terjadinya kecelakaan kepada petugas di lapangan.
Pelaporan kejadian dan hasil penyelidikan kecelakaan harus mengacu pada panduan teknis
penyelidikan dan pelaporan kecelakaan serta menggunakan formulir laporan kejadian
kecelakaan dan laporan penyelidikan kecelakaan (lampiran 1,2 dan 3).

IX. PEMBELAJARAN
Setiap kejadian kecelakaan yang terjadi di lingkungan PT. GASINDO CIPTA
JAYA setelah didapatkan hasil analisis investigasi kejadian, maka untuk pembelajaran
setiap pihak harus disosialisasikan melalui training, pertemuan rutin pada masing-masing
unit kerja, publikasi melalui personalia. Pembahasan dilakukan pada tingkat pimpinan unit
kerja dan tingkat pimpinan puncak pada pertemuan rutin/ bulanan.
Adapun materi yang disosialisasikan adalah gambaran mengenai kejadian
kecelakaan disertai dengan penyebab dan tindakan yang diambil untuk pencegahan
kecelakaan di waktu yang akan datang dan perbaikan yang bekelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai