Anda di halaman 1dari 49

ANALISA

KECELAKAAN KERJA
ANALISA KECELAKAAAN

Serangkaian kegiatan u/ mengadakan


penyelidikan terhadap kejadian kecelakaan
yang merupakan bagian penting program
pencegahan kecelakaan
Pengertian/difinisi
Kecelakaan kerja
Kejadian yang tidak diduga sebelumnya
yang dapat mengakibatkan gangguan
terhadap suatu proses pekerjaan
yang telah direncanakan

An undesired event that results in harm to


people, damage to property or loss to process
Adalah didefinisikan bahwa Kejadian yang tidak di
inginkan (Incident) yang mengakibatkan terjadinya
Loss
PENGERTIAN :

Permen 3/98 : suatu kejadian (event) yg tdk


dikehendaki dan tdk diduga semula yg
dpt menimbulkan korban manusia
dan atau harta benda. A
E R J
N K
K A A
E L A
UU 3 th 1992 : Kecelakaan yg terjadi berhubung dengan
K E C
hubungan kerja, termasuk penyakit yg
timbul karena hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan
berangkat dari rumah menuju tempat
kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan
yang biasa atau wajar dilalui.
SUMBER
BAHAYA
RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT KECELAKAAN
(DOMINO EFFECTS)
RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT KECELAKAAN
(DOMINO EFFECTS)

Lingkungan Kesalahan Kondisi dan


tindakan kecelakaan cedera
keturunan orang
tidak aman
HAZARD
BAHAYA POTENSIAL YANG TELAH ADA

DANGER


PELUANG BAHAYA SUDAH TAMPAK

RISK
PREDIKSI TINGKAT KEPARAHAN BILA
TERJADI BAHAYA

INSIDENT
MUNCULNYA KEJADIAN YANG BAHAYA

ACCIDENT
KEJADIAN BAHAYA YANG DISERTAI
ADANYA KORBAN DAN/ATAU
KERUGIAN
Near Miss

An undesired event which under slightly


different circumstances could have
resulted in harm to people, damage to
property or loss to process.

Kejadian tidak diinginkan yang


sedikit saja berubah dapat
menyebabkan terjadinya Loss.
KECELAKAAN :

Kejadian, tidak direncanakan, tidak diinginkan,


menghentikan proses, menimbulkan cedera.

INSIDEN (NEARMISS) KEJADIAN SEPERTI TERSEBUT, TIDAK


MENGAKIBATKAN CEDERA

DEFINISI KECELAKAAN :
Insiden (near miss) perlu mendapat perhatian. Kejadian
yang sama apabila terulang mungkin berakibat cidera
serius.

HARUS MENDAPAT PERHATIAN YANG SAMA SEPERTI


SUATU KECELAKAAN.
Konsep Utama

all incidents caused by people can be


prevented by people
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
SISTEM HUBUNGAN INDUSTRIAL

KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA

FAKTOR SITUASIONAL FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN
* NEGARA
* MASYARAKAT
* PERUSAHAAN
KERUGIAN
* PEKERJA

EKONOMIK NON EKONOMIK

LANGSUNG TDK LANGSUNG SOSIAL PSIKOLOG


* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* PROPERTI * COMPANY IMAGE
* MARKET
Klasifikasi kecelakaan
<> Insiden tanpa kerusakan tidak ada yang cidera
<> Insiden diikuti kerusakan tidak ada yang cidera
<> Kecelakaan berakibat luka ringan
<> Kecelakaan berakibat luka berat
<> Kecelakaan Berakibat Cacat tetap
<> Kecelakaan berakibat Kematian
BAHAYA
Produksi
TIDAK TERKENDALI terganggu

KECELAKAAN

Kerugian - kerugian berupa :


People : (Luka, Cacat, Meninggal)
Properti : (Kerusakan bangunan & peralatan)
Profit : ( $, Rp)
TUJUAN ANALISA
KECELAKAAAN
1.Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi
2.Menentukan sebab yang sebenarnya
3.Mengukur resiko
4.Mengembangkan tindakan kontrol
5.Menentukan kecenderungan/trend
6.Menunjukan peran serta

Analisis kecelakaan kerja dilakukan untuk


mencari penyebab utama terjadinya kecelakaan
dan metapkan solusinya agar kecelakaan yang
sama tidak terulang
mengetahui seberapa banyak dan seberapa
Serius kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di
Negeri ini

Untuk menjadi masukan kepada Perusahaan


tersebut dan atau yang sejenis agar kejadian
serupa tidak terulang lagi, sehingga diperlukan
adanya analisa yang benar tentang penyebab
Dasar (Basic Causes) sehingga didapat control
Measure yang Effective dan Effisien.
SASARAN ANALISA KECELAKAAAN

Mencegah agar kecelakaan serupa


tidak terjadi

OBYEK PENYELIDIKAN
POTENSI BAHAYA PENYEBAB
KECELAKAAN
Analisa proses pekerjaan
dari aspek K3

Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali
Pengamatan anak buah dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman
IDENTIFIKASI DATA DAN FAKTA
a. Cidera (nature of injury)
b. bagian tubuh yang cidera (part of body)
c. Sumber cidera (source of injury)
d. Tipe kecelakaan (accident type)
e. kondisi berbahaya (hazardous condition)
f. penyebab cidera (agency of accident)
g. penyebab khusus cidera (agency accident
part)
h. Tindakan berbahaya (unsafe act)
1
Fatal

29
Cidera berat

300
Kasus P3K, kerusakan properti
(keadaan hampir celaka / nearmiss

3000
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
OCCUPATIONAL SAFETY AND
HEALTH ADMINISTRATION (OSHA)
4 PROGRAM K3 DI TEMPAT KERJA

1. KOMITMEN MANAJEMEN DAN KETERLIBATAN PEKERJA


2. ANALISIS RISIKO DI TEMPAT KERJA
3. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA
a. Menetapkan prosedur kerja berdasarkan analisis,
pekerja memahami dan melaksanakannya;
b. Aturan dan prosedur kerja dipatuhi;
c. Pemeliharaan sebagai usaha preventif;
d. Perencanaan untuk keadaan darurat;
e. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan;
f. Pemeriksaan kondisi lingkungan kerja;
g. Pemeriksaan tempat kerja secara berkala;

4. PELATIHAN BUAT PEKERJA, PENYELIA DAN MANAJER


TINDAKAN PROAKTIF

Pencegahan Primer
(Sebelum Kejadian)

• PENYELIDIKAN DAN ANALISIS INSIDEN/


KEJADIAN HAMPIR CELAKA,
• JOB SAFETY ANALYSIS,
• PRELIMARY HAZARDS ANALYSIS,
• RELIABILITY ANALYSIS, DLL.
TINDAKAN PROAKTIF

Pencegahan Sekunder
PENCEGAHAN TERULANGNYA KEJADIAN MELALUI
PENYELIDIKAN / ANALISIS KECELAKAAN.

Pencegahan Tertier
PENCEGAHAN BERKEMBANGNYA SUATU KEJADIAN
KEARAH YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN, DENGAN
• Memprediksi bahaya
• Mempersiapkan alarm
• Peralatan pengendalian (pemadam kebakaran,
rescue, pengendalian pencemaran)
• Mempersiapkan prosedur dan latihan keadaan
darurat
ANALISIS KASUS KECELAKAAN

Kecelakaan sebagai kegagalan sistem

• KECELAKAAN MERUPAKAN GEJALA DISFUNGSI SISTEM


• ANALISIS KASUS KECELAKAAN MENCARI SUMBER
DISFUNGSI ELEMENTER
• KECELAKAAN KECIL DAN INSIDEN PERLU DIANALISIS
APABILA MEMPUNYAI POTENSI UNTUK MENIMBULKAN
KECELAKAAN BESAR.
• SETIAP KECELAKAAN MEMPUNYAI PENYEBAB BANYAK.
• PENYEBAB DASAR DAPAT MENUNJUKKAN DISFUNGSI
MANAJEMEN.
• KARENA ITU DALAM MENGANALISIS KASUS KECELAKAAN
HARUS DICARI PENYEBABNYA SAMPAI TUGAS DAN
FUNGSI MANAJEMEN YANG KURANG BERJALAN
SUBYEK/PENGANALISA
1. Pengawas Lini/Lini Supervisor – mengapa ?
sangat berkepentingan
. Banyak tahu tentang orang dan kondisi
. Paham bagaimana & dimana sumber info
. Adalah pengambil tindakan
. Memperoleh manfaat dari analisa kecelakaan , al
* penunjukan peran serta
* meningkatkan produktivitas
* menekan biaya produksi
* menunjukan adanya kontrol
2. Manajer Madya – dalam hal khusus
. Kerugian yang besar atau kejadian yang sangat
membahayakan
. Wilayah / wawasan beberapa pengawas
. Tindakan perbaikan dengan biaya besar atau
jangkauan yang luas

3. Tenaga Ahli
. Untuk hal-hal yang memerlukan pengetahuan
khusus, situasi yang rumit
LANGKAH PENYELIDIKAN
1. Tanggap terhadap keadaan darurat
. Segera menuju tempat kejadian
. Lokalisir tempat kejadian
. Upayakan penyelamatan/bila perlu
2. Kumpulkan keterangan & informasi
3. Analisa sebab yang penting :
. Kenali kerusakan dan cidera
. Temukan faktor kerja maupun tindakan
. Tentukan penyebab utama
4. Kembangkan dan ambil tindakan
perbaikan
. Segera menuju tempat kejadian
. Lokalisir tempat kejadian
. Upayakan penyelamatan/bila perlu
5. Tinjauan ulang rekomendasi dan temuan
6. Lanjutkan tindakan yang efektif
7. Buat laporan segera
LANGKAH-LANGKAH DI TEMPAT KEJADIAN

1. Tindakan Penyelidik
. Bereaksi positif
. Berikan perhatiann khusus terhadap
pengendalian
. Bangkitkan partisipasi individu
. Catat dan kembangkan keterangan yang berarti
. Bertindak yakin
. Bangun dan dorong semangat kerja
2. Tindakan pengawas tertingi
. Ambil alih tanggung jawab
. Lakukan pertolongan pertama dan panggil
bantuan darurat
. Tanggulangi bahya kedua
. Temukan bukti-bukti
. Jaga bukti tidak berubah
. Perkirakan potensi kerugian
. Laporkan kepada manajer
3. Tindakan petugas 1 dan 2
. Kumpulkan keterangan dan informasi
. Bila perlu peragaan ulang
. Buat sketsa, peta dan foto TKP
. Periksa dan analisa, bahan, proses dll
. Periksa catatan pribadi
KEBERHASILAN PENCEGAHAN
KECELAKAAN DITENTUKAN :
1. Kemampuan pengelolaan lingkungan kerja
2. Kemampuan pengelolaan metode operasi
3. Pendidikan, training, instruksi dan disiplin
4. Penyelidikan dan analisa kecelakaan
(ditentukan soleh sistem laporan yang baik)

Prinsip penyelidikan dan analisa kecelakaan u/


menemukan data dan fakta, bukan mencari kesalahan
PENYELIDIKAN KECELAKAAN

• ANTESEDEN DIKUMPULKAN DALAM SATU DAFTAR.


• SEMUA ANTESEDEN DISUSUN DALAM HUBUNGAN
LOGIK MENJADI SUATU DIAGRAM YANG DISEBUT
POHON PENYEBAB
• POHON PENYEBAB RANGKAIAN SELURUH KEJADIAN
YANG MENJURUS KEPADA KEJADIAN KECELAKAAN.
• DIMULAI DARI AKHIR KEJADIAN YAITU CIDERA.
• CARI ANTESEDEN PENYEBAB LANGSUNG DARI CEDERA,
• DIPERIKSA APAKAH ADA ANTESEDEN LAIN YANG JUGA
BERPERAN.
• SELANJUTNYA DICARI ANTESEDEN APA YANG
MENDAHULUI PENYEBAB LANGSUNG
CONTOH KASUS

SEORANG PENGEMUDI TRAKTOR DITUGASKAN UNTUK MEMIDAHKAN BARANG


PRODUKSI YANG TELAH DISUSUN DIATAS SEBUAH TRAILER DENGAN
MENARIKNYA DENGAN TRAKTOR KE TEMPAT LAIN. PENGEMUDI TRAKTOR
TERSEBUT MENGALAMI KESULITAN WAKTU MENGGANDENGKAN TRAILER
TADI DENGAN TRAKTOR, KARENA TERNYATA TRAKTOR DAN TRAILER TIDAK
SAMA TINGGI DAN ALAT UNTUK MENYAMBUNGKAN KEDUANYA TIDAK COCOK.
HAL INI DISEBABKAN TRAKTOR YANG DIPAKAINYA PADA WAKTU ITU BUKAN
TRAKTOR YANG BIASANYA, KARENA TRAKTOR YANG BIASA DIPAKAI
TERNYATA SEDANG RUSAK. KARENA ITU DIGUNAKANNYA TRAKTOR LAIN
UNTUK MENGGANTI TRAKTOR YANG RUSAK TERSEBUT.

KARENA KESULITAN UNTUK MENGGANDENG, MAKA PENGEMUDI TRAKTOR


TURUN UNTUK MEMERIKSA KESULITAN. SEBELUM TURUN IA LUPA MEMASANG
REM TANGAN DAN TIDAK MEMATIKAN MESIN TRAKTOR. KEBETULAN TEMPAT
TRAKTOR BERHENTI AGAK LANDAI. PADA WAKTU IA SEDANG BERADA DI
ANTARA TRAKTOR DAN TRAILER, TANPA DIKETAHUINYA TRAKTOR MULAI
BERGERAK MUNDUR. PENGEMUDI TERSEBUT TERJEPIT ANTARA TRAKTOR
DAN TRAILER SEHINGGA MENGALAMI CIDERA.
ADA DIANTARA
TRAKTOR YG TRAKTOR SULIT
TRAKTOR
BIASA RUSAK LAIN GANDENG
& TRAILER

PENGEMUDI
CIDERA

TEMPAT
LANDAI

REM TDK TRAKTOR


* PEMELIHARAAN ? DIPASANG MUNDUR
* PELATIHAN ?
* STANDAR ALAT?
* PROSEDUR KERJA?
* INSTRUKSI KERJA ? MESIN TDK
DIMATIKAN
Penyebab Kecelakaan
Kerja di PT. X

Unsafe Action Kondisi Tdk Aman

Mesin Kondisi Kondisi


beroperasi Lingkungan
Material

Operator Kondisi Lantai Cleaning Keber Ruang


Tdk ada Licin krn sihan tdk kerja
tdk sesuai Abnormal hubungan Service tdk
prosedur tumpahan memadai terjaga sempit
oli

Tdk ada Alat Penga Mesin Kode pd


alat penga man tdk trouble mesin dlm
man Bhs Kanji
berfungsi

Emergency Operator
Emergency bingung cari Kurang
Stop tdk rope tdk ter perawatan
berfungsi manual Stop
jangkau
Penyebab
Kecelakaan Kerja di
PT. X

Tindakan Tdk Kondisi Tdk


Aman Aman

Operator
bekerja tdk Kondisi
sesuai Standar Mesin ab
normal

Bekerja Sengaja Bekerja Bekerja Bekerja


Lengah Bekerja menghilang Mengguna
dalam tidak pada saat kan pera terburu- dgn posisi sembrono
mesin ber kan alat buru tubuh yang
bekerja pakai APD pengaman latan yg
operasi tdk aman tdk aman

Tdk
Ingin mengeta Pendi
APD Enggan APD yg Bekerja APD tdk Dikejar dikan
diberikan merasa tdk cepat hui ada
sudah memakai disedian selesai order rendah
rusak APD tdk sesuai nyaman oleh peru resiko
dgn APD sahaan
KESELAMATAN SISTEM

SUATU SISTEM DIRANCANG UNTUK MELAKSANAKAN


TUGAS DAN FUNGSI TERTENTU. SISTEM HARUS DAPAT DI
PERCAYA/ANDAL -- DAPAT MELAKSANAKAN TUGAS DAN
FUNGSI YANG DIRENCANAKAN DALAM KONDISI DAN
PERIODE YANG DI TENTUKAN.

KEANDALAN SISTEM TERGANTUNG PADA KESELAMATAN


SISTEM.
KESELAMATAN SISTEM

SUATU INDUSTRI YANG MEMPUNYAI SKALA


EKONOMIK YANG BESAR, ATAU MEMPUNYAI
POTENSI UNTUK MENIMBULKAN KECELAKAAN
YANG BESAR (MAJOR ACCIDENT / DISASTER /
CATASTROPHIC) PERLU MENERAPKAN KESELAMA-
TAN SISTEM, YAITU MENERAPKAN PRINSIP
KESELAMATAN DALAM KESELURUHAN DAUR HIDUP
(LIFE CYCLE) SISTEM.
NATIONAL SAFETY COUNCIL
14 PROGRAM PENCEGAHAN KECELAKAAN

1. HAZARDS RECOGNITION, EVALUATION, CONTROL


2. WORK PLACE DESIGN AND ENGINEERING
3. SAFETY PERFORMANCE MANAGEMENT
4. REGULATORY COMPLIANCE AND MANAGEMENT
5. OCCUPATIONAL HEALTH
6. INFORMATION COLLECTION
7. EMPLOYEE INVOLVEMENT
8. MOTIVATION, BEHAVIOR, ATTITUDES
9. TRAINING AND ORIENTATION
10. ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS
11. MANAGEMENT AND CONTROL OF EXTERNAL EXPOSURE
12. ENVIRONMENT MANAGEMENT
13. WORKFORCE PLANNING AND STAFFING
14. ASSESSMENTS, AUDIT, EVALUATIONS
ANALISA KLASIFIKASI KECELAKAAN MENURUT
ILO BERDASARKAN FAKTOR PENYEBAB
1. Mesin :
a. pesawat tenaga
b. mesin transmisi
c. pesawat angkat
d. mesin kerja/produksi
2. Transport :
a. K.A
b. Kapal
c. Ran.mor
3. Peledakan dan kebakaran
4. Keracunan, panas, bahan korosif
5. Listrik
6. Orang jatuh
7. Tergelincir/terbentur benda
8. Kejatuhan benda
9. Tertimmbun
10. Kerja tangan
11. Perkakas tangan
12. Hewan
13. dll
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia
- Meninggal ( ….. orang)
- Luka berat ( ….. orang)
- Luka ringan ( ….. orang)

Kerugian Material
- Bangunan (Rp…………)
- Peralatan/Mesin (Rp…………)
- Bahan Baku (Rp…………)
- Bahan setengah jadi (Rp…………)
- Bahan jadi (Rp…………)

Kerugian waktu kerja


……… jam kerja orang
Sumber kecelakaan
(Kode B)
1. Mesin produksi 10. Peralatan listrik
2. Penggerak mula dan 11. Bahan kimia
pompa 12. Debu berbahaya
3. Lift 13. Radiasi dan bahan
4. Pesawat angkat. radioaktif
5. Converyor 14. Faktor lingkungan
6. Pesawat angkut 15. Bahan mudah terbakar
7 Alat transmisi mekanik dan benda panas
(rantai,pulley, dll). 16. Binatang
8 Perkakas kerja tangan 17. Permukaan lantai
9. Pesawat uap dan bejana kerja
tekan 18. Lain-lain.
Type Kecelakaan (Kode C)
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.
Kondisi berbahaya (Kode D)
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
Tindakan berbahaya (Kode E)
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa
peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono /
berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang
ditentukan.
10. Lain-lain.
ANALISA STATISTIK KECELAKAAN

1. Tingkat kekerapan (Frequency Rate)

Jumlah Kecelakaan x 1.000.000


Jumlah jam orang

2. Tingkat keparahan (Severity Rate)

Jumlah hari hilang x 1.000.000


Jumlah jam orang

Anda mungkin juga menyukai