Anda di halaman 1dari 6

MOP Pembuatan Kabel Traffic

Manual ini merupakan penjelasan/informasi mengenai prosedur pemasangan konektor D-


Sub 37 Male untuk koneksi traffic pada perangkat Pasolink.

A. PERSIAPAN
1. Siapkan peralatan kerja seperti:
Tangpotong, pisau cutter, solder (max. 30W), penggaris/meteran, multimeter,
ragum/catok kecil, obeng – kecil, obeng + kecil, lilin/korek gas/heatgun.
2. Siapkan konektor D-Sub tipe Male, solder lak bening (fluk), timah solder 0,85mm,
heatshrink bening 12-14mm, heatshrink hitam 12-14mm, kabel PCM 16P1G (Leoni)
diameter penampang kawat ukuran 0,4-0,6mm.

Ulirnya
harus mm
(drat halus)

Gambar a. Tool yang diperlukan Gambar b. Konektor D-Sub 37 Male

B. PELAKSANAAN

1. Ujung kabel traffic 16P1G yang berada di sisi perangkat Pasolink diukur dengan
penggaris/meteran minimal 10cm (gambar 1). Potong heatshrink hitam 10cm dan
bening 6 cm (gambar 2).

Gambar 1. Kabel Traffic diberi tanda Gambar 2. Pemotongan Heatshrink


2. Masukkan terlebih dahulu heatshrink bening baru kemudian heatshrink hitam ke
ujung kabel traffic lalu geser + 50cm dari ujung kabel (gambar 3). Potong kulit
kabel traffic pada bagian yang sudah diberi tanda (gambar 4).
Perhatian : Saat melakukan pemotongan kabel harap berhati-hati agar
konduktor serabut kabel PCM tidak ikut terpotong.

Pembuatan Kabel Traffic Page 1


Heatshrink Hitam
12mm panjang 10cm

Heatshrink Bening
12mm panjang 6cm

Gambar 3. Heatshrink Bening & Hitam Gambar 4. Pemotongan Kulit Kabel


3. Potong sisa serabut kabel hingga rapih dan bersih (gambar 5 & 6).

Gambar 5. Pemotongan Serabut Kabel Gambar 6. Hasil Potongan Serabut


Kabel traffic yang digunakan adalah kabel merk Leoni 16 Pair 1 Ground. 16 Pair
kabel tersebut terdiri dari urutan warna utama dengan kode warna Biru Orange
Hijau Coklat Abu-Abu Merah Hitam Kuning (BOHCAMHK). Setiap warna utama
terdapat warna pengikut Ungu – Hijau Muda – Putih dan dipilin sehingga menjadi 1
grup (4 kabel). Adapun urutan grup dan warnanya sebagai berikut:
- Grup 1 = Biru - Ungu – Hijau Muda – Putih
- Grup 2 = Orange - Ungu – Hijau Muda – Putih
- Grup 3 = Hijau - Ungu – Hijau Muda – Putih
- Grup 4 = Coklat - Ungu – Hijau Muda – Putih
- Grup 5 = Abu-abu - Ungu – Hijau Muda – Putih
- Grup 6 = Merah - Ungu – Hijau Muda – Putih
- Grup 7 = Hitam - Ungu – Hijau Muda – Putih
- Grup 8 = Kuning - Ungu – Hijau Muda – Putih
4. Masing-masing grup warna kabel diurai sesuai dengan tabel 1, dan untuk
memudahkan pada saat penyolderan, maka sebaiknya masing-masing kabel/kawat
diikat/dikepang (gambar 7 & 8).
Untuk kemudahan dan kerapihan kabel, sebaiknya penyolderan dilakukan terhadap
masing-masing grup kabel (Grup 1 = Biru - Ungu - Hijau - Muda Putih) dan
seterusnya grup 2 sampai dengan grup 8.

Pembuatan Kabel Traffic Page 2


Tabel. 1 Urutan warna kabel pada konektor D-Sub.

Gambar 7. Masing-masing grup diurai Gambar 8. Kabel dikepang.


5. Simulasikan kondisi kabel dalam konektor D-Sub untuk memudahkan bagian ujung
mana pada kabel tersebut yang akan dipotong (gambar 9). Usahakan ujung kabel
panjangnya sama rata (gambar 10), jika tidak gunakan tang potong datar lalu
potong semua kabel hingga sama panjang. Kupas ujung masing-masing kabel
sepanjang 3mm (gambar 11 dan 12).

Pembuatan Kabel Traffic Page 3


Gambar 9. Pengukuran ujung kabel Gambar 10. Pemotongan sama rata.

Gambar 11. Ujung kabel dikupas 3mm Gambar 12. Hasil kupasan kabel.
6. Untuk memudahkan penyolderan, gunakan ragum/catok kecil untuk menjepit
konektor D-Sub (gambar 13). Gunakan kuas kecil/cutton but untuk mengoleskan
sedikit cairan Lak/Fluk ke permukaan pin konektor D-Sub yang akan disolder dan
juga ke kabel PCM yang sudah dikupas ujungnya (gambar 14).

Gambar 13. Jepit D-Sub pada ragum/catok Gambar 14. Pin diolesi lak.
7. Solder ujung kabel dengan sedikit timah solder dan juga pada pin D-Sub (gambar
15), lalu solder ulang lagi dengan keduanya disambungkan (gambar 16 dan 17).
Usahakan hasil solderannya benar-benar bagus dan kuat. Ulangi untuk semua pin
sesuaikan warna kabel dan urutan yang ada pada tabel 1 di atas, hingga semua
kabel tersolder dengan rapih dan kuat (gambar 18). Untuk shield (1 kawat ground)
di solder ke salah satu pin konektor 5/10/15/24/33.
Perlu diketahui bahwa konektor D-Sub 37 terdapat 37 pin dengan 2 baris. Baris
atas terdapat 19 pin untuk sinyal RX1-8 dan baris bawah terdapat 18 pin untuk
sinyal TX1-8.

Pembuatan Kabel Traffic Page 4


Gambar 15. Pin disolder. Gambar 16. Kabel disolder.

Gambar 17. Grup 1 dan 2 disolder (TX1-2). Gambar 18. Grup 1 dan 2 disolder (RX1-2)

Gambar 19. Hasi solder TX Grup. Gambar 20. Hasil solder RX Grup.
8. Rapihkan kabel dengan cara diurut satu persatu agar nantinya bisa masuk dalam
rumah (housing) konektor D-Sub (gambar 21). Hati-hati pada saat perapihan kabel
jangan sampai solderannya lepas. Geser heatshrink hitam ke arah konektor D-Sub
(gambar 22), lalu panaskan dengan heatgun/korek api/lilin (gambar 23).
Hati-hati dalam penggunaan korek gas/lilin jangan sampai terjadi kebakaran
dan panas berlebihan pada kabel yang bisa menyebabkan kabel
meleleh/rusak.

Pembuatan Kabel Traffic Page 5


Gambar 21. Kabel diurut dan dirapihkan. Gambar 22. Hasil solderan.

Gambar 23. Heatshrink dipanaskan. Gambar 24. Kabel dipasang.


9. Pasang cover/penutup konektor D-Sub dengan baik dan rapih (gambar 24 dan 25).
Jangan lupa berikan label untuk nama kabel dan arahnya kemana.

Gambar 25. Pemasangan cover. Gambar 26. Hasil assembli kabel traffic.
10. Test satu persatu koneksi kabel dengan menggunakan multimeter untuk
memastikan koneksinya bagus dan benar. Lalu bersihkan sisa-sisa pemotongan
kabel/sampah dan buang di tempat sampah.

Pembuatan Kabel Traffic Page 6

Anda mungkin juga menyukai