SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Agroteknologi
Oleh:
ATIKA WAHYU PRIMANDA
NIM 153133910721
2022
KATA PENGANTAR
STROBERI
Widyagama Malang.
yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang luar biasa bagi
penulis.
8. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan,
perkuliahan.
11. Teman dan semua orang yang tidak bisa menulis satu per satu Orang-orang
keterbatasannya, sehingga karya ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata
saya ucapkan terima kasih kepada penulis dan mohon maaf jika ada kesalahan.
Penulis
iv
Daftar Isi
RINGKASAN.........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................vii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................viii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..............................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................4
1.3 Manfaat...................................................................................................4
1.4 Hipotesis.................................................................................................5
v
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.....................................................................................................32
4.1.1 Pertumbuhan Vegetatif Fragaria x ananassa..........................32
4.1.2 Hasil Pertumbuhan Generatif Fragaria x ananassa................36
4.2 Pembahasan..........................................................................................38
4.2.1 Pertumbuhan Vegetatif Fragaria x ananassa..........................38
4.2.2 Pertumbuhan Generatif Fragaria x ananassa..........................39
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................45
5.2 Saran.....................................................................................................46
vi
LEMBAR PERSETUJUAN
vii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui :
viii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ix
Daftar Tabel
x
Tabel 26. Anova pada Jumlah Stolon Tanaman Stroberi 7MST...........................53
Tabel 27. Anova pada Jumlah Stolon Tanaman Stroberi 8MST...........................53
Tabel 28. Anova pada Jumlah Stolon Tanaman Stroberi 9MST...........................54
Tabel 29. Anova pada Jumlah Bunga Stroberi 1MST...........................................54
Tabel 30. Anova pada Jumlah Bunga Stroberi 2MST...........................................55
Tabel 31. Anova pada Jumlah Bunga Stroberi 4MST...........................................55
Tabel 32. Anova pada Jumlah Bunga Stroberi 6MST...........................................56
Tabel 33. Anova pada Jumlah Bunga Stroberi 7MST...........................................56
Tabel 34. Anova pada Berat Bunga Stroberi 1MST..............................................57
Tabel 35. Anova pada Berat Bunga Stroberi 2MST..............................................57
Tabel 36. Anova pada Berat Buah Stroberi 2MST................................................58
Tabel 37. Anova pada Berat Buah per Tanaman Stroberi 1MST..........................58
Tabel 38. Anova pada Berat Buah per Tanaman Stroberi 2MST..........................59
Tabel 39. Anova pada Berat Buah per Tanaman Stroberi 3MST..........................59
Tabel 40. Anova pada Jumlah Berat Buah Total Selama Penelitian.....................60
xi
BAB I
PENDAHULUAN
tinggi. Budiman dan Saraswati (2005), stroberi memiliki harga jual yang
maupun luar negri. Pasar stroberi menjadi semakin luas sebab buah
cake, diolah menjadi salad, jus dan smooties. Selain itu, banyak industri
oleh tubuh. Dalam setiap 100 g stroberi terkandung didalamnya energi (37
kal), karbohidrat (8.3 g), protein (0.8 g), lemak (0.5 g), kalsium (28 mg),
fosfor (27 mg), zat besi (0.8 mg), magnesium (10 mg), potassium (27 mg),
selenium (0.7 mg), vitamin A (60 mg), vitamin C (60 mg), vitamin B1
(0.03 mg), vitamin B2 (0.07 mg), asam folat (17.7 mg), dan air (89.9 g).
12
Stroberi adalah salah satu buah yang merupakan sumber senyawa bioaktif,
senyawa antioksidan yang tinggi. Reaksi oksidasi dan kerusakan sel akibat
dalam buah, stroberi juga memiliki daya tarik lebih yaitu warna yang
cerah, bentuk yang cantik, aroma segar dan rasa yang khas. Kualitas buah
stroberi sangat ditentukan oleh cita rasa dan ukuran buah. Cita rasa
stroberi berupa paduan rasa asam dan manis, semakin manis atau semakin
tinggi nilai brix pada buah akan meningkatkan kualitas stroberi, rasa
menarik saja tidak cukup menarik minat konsumen jika rasa masamnya
terlalu dominan. Anonim (2007), buah dengan kadar gula yang relatif
13
rendah menghasilkan buah dengan cita rasa kurang manis, hambar, asam,
terkandung pada buah tersebut. Buah akan terasa lebih manis jika
kandungan gula cukup tinggi atau dominan. Semua buah pada umumnya
lemak, mineral dan vitamin. Selain zat gizi, beberapa jenis buah
zat gizi dengan asam dan tanin mempengaruhi rasa dan palatabilitas
buah. Buah dengan kadar gula rendah dan kadar air tinggi memiliki rasa
menjadi manis dan asam. Apabila kandungan asam lebih tinggi, maka
mempengaruhi kemanisan atau disebut dengan brix buah antara lain; (1)
faktor genetik tanaman; (2) pemeliharaan; (3) faktor tanah dan iklim; (4)
tanaman kekurangan unsur kalium. Selain itu unsur Kalium berperan pada
respirasi yang mana turut berperan pada proses pematangan buah (Strum
et.al, 2003).
b u a h Fragaria x ananassa.
ananassa berupa jumlah buah, berat buah dan kadar kemanisan buah
1.3 Manfaat
ananassa.
1.4 Hipotesis
aplikasi.
Fragaria x ananassa.
15
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
subtropis dan negara tropis seperti Indonesia. Di musim semi, buah ini
Fragaria vesca L. adalah spesies yang terpisah, lebih tersebar luas daripada
yang lain. Varietas strawberry ini juga merupakan varietas pertama yang
(Darwis, 2007).
Kerajaan: Tumbuhan
Kelas: Dicotyledon
Subdivisi: Angiospermae
Pesanan: Rosales
Keluarga: Rosaceae
16
Subfamili: Rosaceae
Genus: Fragaria
(Holibert) dari Garut dan Ciwidey Bandung, Rosa Linda dari Bedugul
Bali, Sweet Charlie, Aerut dan Camarosa, Dorit dari Brastagi, Brastagi
Lokal dan California, Chandler dari PTPN XII Bondowoso, Lokal Batu di
beku, atau diproses. Stroberi populer dalam produk susu dan bertindak
besi. Stroberi juga merupakan sumber vitamin C yang baik, dengan lebih
sebagian besar karbohidrat dan sumber serat makanan dan yodium.. Ini
pengolahan.
impor memiliki tampilan yang lebih menarik dan citarasa yang lebih
unggul.
stroberi lokal bentuknya lebih kecil dari stroberi impor, dan dari segi rasa,
stroberi lokal kalah dengan stroberi impor. memiliki kombinasi rasa asam
18
2.2 Syarat Tumbuh Stroberi
kebutuhannya: curah hujan tahunan 600-700 mm, sinar matahari 8-10 jam,
berpasir, subur dan gembur, kaya bahan organik, dengan pengelolaan air
dan udara yang baik, 5,4-7,0 (pH tanah) untuk budidaya di luar ruangan,
baik di daerah tropis dengan curah hujan tahunan 600-700 mm, paparan
sinar matahari 8-10 jam per hari, kelembaban 80-90% dan pH 5,4-7,0.
subtropis yang tumbuh di daerah tropis dengan curah hujan tahunan 600-
700 mm, lama penyinaran matahari 8-10 jam dan kelembaban 17-20 °C.
tumbuh dan berbuah pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut,
dengan suhu pagi dan sinar matahari yang cukup. Pada ketinggian
tersebut, suhu siang hari 22-25°C dan suhu malam hari 14-18°C (Wijoyo,
2008).
tanah dan mengurangi serangan hama dan busuk buah. Dilakukan oleh
Stroberi ditanam dari biji dan biji vegetatif (bibit, runner atau biasa
tahun, sehat dan produksi masa vegetative tergolong tinggi. Berikut ini
c. Stolon yang dipilih sudah memiliki akar sulur pertama dan kedua.
Artinya, jika Anda menanam stolon dalam poli atau kantong plastik
dengan jumlah daun hingga 3, tanaman akan segar dalam waktu sekitar
satu bulan.
20
boleh diambil dari tanaman produksi. Tanaman induk harus sehat, prima,
dengan produktivitas dan kualitas buah yang baik, dan berumur antara 6
benih dan 1 stek, dan ditanam dalam kantong plastik (18 x 15 cm). Setelah
sebulan, benih siap untuk disemai. Bibit Stoller adalah stolon yang
dipotong dengan dua daun dan akar (potensial akar), masa depan akar/akar
dibungkus dengan lumut (akar tanaman hutan) dan dikemas dalam polybag
yang cepat, tutupi bibit dengan penutup plastik dan sirami secara teratur
2.3.2 Penanaman
lahan terbatas kita dapat menggunakan polibag maupun pot. Pemilihan dan
penyediaan ukuran pot yang sesuai merupakan salah satu faktor penting.
1. Menurut Hanif (2015), pada awal musim hujan ditanam di pekarangan tanpa
mulsa plastik hingga kedalaman tanah 30-40 cm dan kering selama 15-30
hari. Membuat bedengan: lebar 80x100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang ke
lantai, jarak antar bedengan 40x60 cm atau gundukan: lebar 40x60 cm, tinggi
21
hari.Pembuatan bedengan: lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang
tergantung lapisan tanah, jarak bedengan 60 cm atau Bukit: dasar lebar 60 cm,
lebar atas 40 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dari alas, jarak tempat
tidur 60 cm.
tidak memiliki lahan yang luas, membutuhkan air yang cukup, mudah
mengendalikan hama dan penyakit, dan steril. Tidak ada tanah yang
digunakan.
1. Penyiraman dilakukan setiap 3 hari sekali pada pagi atau sore hari
telah terisi oleh air yang ditandai dengan air telah merembes melalui
penyiraman secara rutin 2-3 kali seminggu kecuali saat musim hujan.
22
Jumlah penyiraman per tanaman sekitar 150-250cc, tergantung pada
pada fase vegetatif yaitu biji. Pupuk NPK Seimbang pada 20-20-20
(Hanif, 2015).
4. Pangkas daun stroberi setiap dua minggu, karena daun yang kering,
(2016), daun yang sakit, daun yang terlalu tebal, dan daun yang terlalu tua
memotong batang buah pada jarak 5 cm dari buah dengan gunting yang
didesinfeksi dengan alkohol 70%. Panen buah beri di pagi hari dan jauhkan
dari sinar matahari langsung untuk mencegah buah membusuk atau busuk
(Dewi, 2017).
ekonomi dari hama. Beberapa jenis hama penting yang menyerang tanaman
24
Tabel 1. Jenis-Jenis Hama pada Tahap Perkembangan Vegetatif dan Generatif
Agrimec 18 EC.
dengan tangkai daun tipis dan rambut sedikit. Kontrol: dengan nematisida
25
Penyakit utama yang kerap sekali menyerang antara lain:
matang lembab dan berwarna coklat muda, dan buah dipenuhi dengan
Cupravit OB 21.
pupuk Kalium Nitrat (KNO3). Pada pupuk KNO3 mengandung unsur hara
berupa 44% Kalium dan 12% Nitrogen. Kedua unsur tersebut merupakan
26
organ muda. Kalium penting pada proses respirasi dan fotosintesis sebab
pengaktif bagi sejumlah besar enzim penting, mampu membentuk pati dan
hama dan penyakit, dan memperkuat daun, bunga, dan buah agar tidak
adalah 0,45 kg per tanaman per tahun, dengan populasi 50.000 tanaman
per hektar, dengan produktivitas 80% per tahun, atau sekitar 40.000
hasil yang lebih tinggi. Karena bahan kimia KNO3 digunakan sebagai
dosis pupuk kalium yang optimal adalah 150 kg K2O. Pada takaran
tersebut, melon segar memiliki berat 1,3 kg atau 2,60 kg/pohon atau 54,60
ton per hektar. Didukung oleh data Priyambudi dkk. (2017) menunjukkan
bobot buah per tanaman, diameter buah dan kandungan fruktosa, tetapi
yang sama, kadar gula buah meningkat dan kadar asam organik menurun.
29
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
2015).
telah memasuki masa generatif yaitu telah berbunga, Pupuk NPK 16:16:16,
pupuk Kalium Nitrat (KNO3) putih, pupuk Kalium Klorida (KCl) , pupuk
refractometer.
terdiri dari 2 (2) faktor dan 3 (3) ulangan. Susunan faktorial terdiri dari dua
faktor perlakuan. Ciri pertama adalah pupuk jenis K (kalium), yang terdiri dari
K2 = pupuk KCl
K3 = pupuk ZK
rekomendasi larutan pupuk KNO3 3gr/0,5 liter per tanaman. Dalam jurnal
Dalam jurnal Hanif et.al (2014), buah stroberi Brix yang dipupuk dengan
kalium nitrat (KNO3) menunjukkan kurva uji Brix buah tertinggi pada
(2017) Penanaman pupuk SP-36 dan pupuk KCl 100% pada stroberi dengan
hasil sebesar 31% pada parameter kadar gula, diameter buah Strawberry
meningkat sebesar 35%, tetapi pemberian pupuk 75% P dan K (3,75 g ton -
1 ) hanya meningkatkan kualitas hasil sebesar 29% dari bobot buah per
Pupuk kalium yang banyak digunakan di Indonesia saat ini adalah KCl
dengan kadar 60% K2O (Gunadi, 2009). Dengan demikian dibuat KCl
5g/0.5 liter per tanaman, jika dihitung berdasar kebutuhan unsur Kalium
adalah 3g Kalium per tanaman dan KNO3 3g/0,5 liter per tanaman setara
persen (%) pada nilai kadar K2O yang terkandung dalam pupuk ZK telah
50%.
3.5.1 Penanaman
yang telah berusia 5 bulan setelah lepas dari induknya ditanam pada polybag
berisi media tanam berupa biomedia yang merupakan campuran dari pupuk
3.5.2 Pemeliharaan
tanaman yang memiliki tingkat pertumbuhan yang sama dengan tanaman yang
disulam. Siram 150-250cc 2-3 kali pada minggu ke-1 dan ke-2. Penyiraman
33
Menurut Sutopo (2016), stroberi sensitif terhadap perubahan kadar air tanah
yang ekstrim. Oleh karena itu, air secara teratur dan sebaiknya menahan air
pemangkasan daun tua, rusak atau sakit untuk mencegah penularan penyakit
pada bunga dan juga stolon. Menurut Astuti dkk. (2015) ini penting karena
Menurut Sutopo (2016), untuk produksi dan kualitas buah terbaik, daun yang
sakit, tua dan terlalu tebal harus dipotong agar tanaman efisien dalam
(16 : 16 : 16) untuk memenuhi kebutuhan unsur makro tanaman, pada usia
Pemupukan Kalium dimulai pada usia 2MST dengan dosis pemupukan sesuai
34
rancangan percobaan, dilaksanakan setiap minggu dan dilakukan setelah
(dilarutkan dalam 250 ml air), hasilnya lebih baik dan penggunaan pupuk
Pengendalian hama dilakukan dengan cara manual setiap minggu mulai umur
3.5.3 Pengamatan
yaitu dengan mengamati jumlah bunga, jumlah buah, berat buah dan brix/
terhadap daun-daun tua dan dilakukan penyeragaman jumlah daun pada setiap
1. Jumlah daun baru mulai didata pada saat daun telah terbuka sempurna,
2. Jumlah bunga mulai didata pada saat telah mekar sempurna, dilakukan
35
perhitungan setiap 3 hari sekali.
3. Jumlah buah mulai didata pada saat buah memasuki stadium pentil, yaitu
Pengamatan pada produksi stroberi dilakukan pada saat buah siap dipanen.
Buah dipanen ketika buah sudah benar benar berwarna merah. Karena waktu
matangnya semua buah tidak pada waktu yang bersamaan, maka dilakukan
4. Perhitungan berat buah dilakukan pada buah segar yang baru dipanen.
penelitian selesai.
6. Pengukuran brix buah dilakukan pada setiap buah segar dengan diambil
dengan taraf signifikansi 0,05%. Uji rerata dilakukan dengan Uji Beda Nyata
Jujur (Uji Tukey) dan uji komparasi dilakukan jika F berpengaruh nyata.
36
BAB IV
4.1 Hasil
Namun ada pengaruh nyata pada masing- masing perlakuan yaitu pada
Keterangan:
Rata-rata yang diikuti dengan notasi yang sama pada kolom yang
sama menunjukkan tidak ada perbedaan nyata.
pengamatan perlakuan jenis pupuk Kalium (K) di 6MST, 7MST dan 11MST.
rerata tertinggi 83,333 yang tidak berbeda nyata dengan K2 namun berbeda nyata
dengan K3. Pengamatan 11MST menunjukkan bahwa nilai rerata tertinggi pada
K3 (ZK) dengan nilai 75,556 yang berbeda nyata dengan K2 namun tidak
Pada 3MST dan 9MST data tidak dianalisa karena dilakukan pruning,
1MST. Pembuangan daun tua merupakan daun yang tumbuh pada masa
dilakukan karena daun tua sudah tidak efektif untuk melaksanakan aktivitas
perlakuan aplikasi jenis pupuk Kalium (K) dengan perlakuan dosis pemupukan
(D) terhadap pengamatan jumlah stolon pada umur 3MST, 9MST, 10MST dan
11MST. Sedangkan pada umur 4MST dan 7MST tidak ada pengaruh nyata antara
kombinasi perlakuan aplikasi jenis pupuk Kalium (K) dengan perlakuan dosis
pemupukan (D). Pada umur 4MST, terdapat pengaruh nyata pada perlakuan
dosis pemupukan (D), sedangkan pada umur 7MST terdapat pengaruh nyata
pada perlakuan aplikasi jenis pupuk Kalium (K). Pada perlakuan dosis
pemupukan (D) nilai signifikan tidak menunjukkan beda nyata. Intraksi nyata
(D) umur tanam 4MST. Perlakuan jenis pupuk (K) pada umur tanam 7MST.
Kombinasi perlakuan jenis pupuk Kalium dan dosis pemupukan pada 3 MST, 9
39
yang menghasilkan rata-rata jumlah stolon paling tinggi adalah pemupukan
KNO3 dosis 1g Kalium (K1D1) rerata sebesar 13,33 dan berbeda signifikan
dengan kombinasi perlakuan K1D2, K2D1, K2D3 dan K3D2 namun tidak
Kalium yang menghasilkan rata- rata jumlah stolon paling tinggi pada
menghasilkan nilai rata-rata paling tinggi 10,0 pada pupuk KNO 3 (K1) dan
menunjukkan nilai rata-rata paling tinggi 20,00 pada pemupukan KNO3 dengan
berbeda signifikan dengan K1D2, K2D1, K2D2, K2D3, K3D1, K3D2, dan
K3D3.
40
4.1.2 Hasil Pertumbuhan Generatatif Fragaria x ananassa
Tabel 11. Rerata Perlakuan Jenis Pupuk Kalium dan Dosis Pemupukan pada
Pengamatan Brix Buah, Berat Buah, J umlah Buah dan Jumlah Bunga
Dari hasil analisis ragam buah Brix, tidak terdapat interaksi yang nyata
namun terdapat interaksi yang nyata antara pemupukan kalium dengan jumlah
nyata dengan nilai rerata tertinggi 8,71 diikuti dengan notasi berbeda. Pada
pemupukan D3 (3g Kalium per tanaman) namun tidak berbeda nyata dengan
interaksi yang nyata antara pemberian pupuk kalium dan interaksi yang nyata
perlakuan pupuk kalium pada umur 3MST, dengan rata-rata tertinggi 1,22
jumlah bunga.
42
4.2 Pembahasan
2007). Hal ini sesuai dengan pernyataan Soeroto dkk. (1990; Harris, 2010)
43
Nitrogen adalah salah satu yang paling penting dari banyak jenis nutrisi.
hijau pucat kering (Sunardi dan Sarjono, 2007), sedangkan terlalu banyak
Hasil analisis ragam pengamatan jumlah bunga, brix buah, dan jumlah
buah, berbeda nyata pada perlakuan pemupukan jenis kalium, rerata tertinggi
pada perlakuan K3 (ZK) dan berbeda sangat nyata dari hasil pemupukan KCl dan
KNO3, dengan nilai tertinggi berurutan sebagai berikut 1,22, 8,71 dan 5,67.
Menurut Lingga 2001, Pupuk Kalium Sulfat adalah pupuk buatan berbentuk
butiran atau bubuk dengan rumus kimia K2SO4, digunakan sebagai sumber
unsur hara kalium dan belerang atau dikenal juga dengan Pupuk ZK
(Zwavelzuur Kali). Kalium sulfat adalah garam kristal putih, larut dalam air,
tidak mudah terbakar, juga dikenal sebagai abu sulfat. Kandungan K2O sekitar
48-52 n, kandungan sulfur sekitar 18%, bersifat asam lemah dan memiliki
signifikan.
44
Berat buah hasil penghitungan analisis ragam pada berat buah
45
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil studi yang dilakukan sampai pada kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat interaksi yang bermakna antara kombinasi perlakuan dan masing-
masing jenis perlakuan serta dosis pemupukan kalium pada variabel jumlah daun
Fragaria x ananassa..
2. Tidak ada interaksi nyata pada kombinasi perlakuan jenis pemupukan dan dosis
pemupukan kalium, namun terdapat interaksi nyata pada perlakuan jenis pupuk
kalium yaitu pada perlakuan pupuk KNO3 (K1) pada variable pengamatan
jumlah stolon.
3. Tidak ada interaksi nyata pada kombinasi perlakuan jenis pemupukan dan dosis
pemupukan kalium, yaitu pada pupuk ZK (K3) pada nilai brix buah Fragaria x
ananassa.
4. Pada pengamatan berat buah Fragaria x ananassa tidak terdapat interaksi yang
5. Tidak ada interaksi nyata pada kombinasi perlakuan jenis pemupukan dan dosis
pemupukan kalium, namun terdapat interaksi nyata pada perlakuan aplikasi jenis
6. Tidak ada interaksi nyata pada kombinasi perlakuan jenis pemupukan dan dosis
pemupukan kalium, namun terdapat interaksi nyata pada perlakuan aplikasi jenis
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan meningkatkan dosis pupuk kalium
47
48