Anda di halaman 1dari 7

Laporan pendahuluan Appendiktomy

Apendisitis

APPENDIKTOMY adalah pembedahan untuk mengangkat


apendiks dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko
perforasi.

Apendiktomi terbuka (incise Apendiktomi


McBurney,Wechselschnitt/ muscle splitting) laparoskopi

Indikasi : Kontra indikasi : Indikasi :


a. apendisitis akut a. Wanita dengan kehamilan a. Apendisitis akut
b.periapendikuler trimester kedua dan ketiga b.Apendicitis kronik
infiltrate b.Penyulit radang pelvis dan
c. apendisitis perforate endometriosis

Komplikasi : Pemeriksaan penunjang :


1.Durante Operasi: perdarahan intra 1. Laboratorium rutin dan Urine lengkap
peritoneal, dinding perut, robekan sekum (untuk wanita ditambahkan PPT)
atau usus lain. 2. USG abdomen
2.Pasca bedah dini: perdarahan, infeksi, 3. CT scan
hamatom, paralitik ileus, peritonitis, fistel 4. Foto thoraks
usus, abses intraperitoneal.
Prosedur Tindakan Operasi

Teknik appendiktomi Mc. Burney :

 Pasien berbaring terlentang dalam anatesi umum atau regional. Kemudian dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah perut
bawah.
 Dibuat sayatan menurut Mc Burney sepanjang kurang lebih 10 cm dan otot-otot dinding perut dibelah secara tumpul menurut arah
serabutnya, berturut-turut m. oblikus abdominis eksternus, m. abdominis internus, m. transversus abdominis, sampai akhirnya
tampak peritonium.
 Peritoneum disayat sehingga cukup lebar untuk eksplorasi.
 Sekum beserta apendiks diluksasi keluar.
 Mesoapendiks dibebaskan dan dipotong dari apendiks secara biasa, dari puncak ke arah basis.
 Semua perdarahan dirawat.
 Disiapkan tabac sac mengelilingi basis apendiks dengan sutra, basis apendiks kemudian dijahit dengan catgut.
 Dilakukan pemotongan apendiks apikal dari jahitan tersebut.
 Puntung apendiks diolesi dengan betadhin.
 Jahitan tabac sac disimpulkan dan puntung dikuburkan dalam simpul tersebut. Mesoapendiks diikat dengan sutra.
 Dilakukan pemeriksaan terhadap rongga peritoneum dan alat-alat didalamnya, semua perdarahan dirawat.
 Sekum dikembalikan ke dalam abdomen.
 Sebelum ditutup, peritoneum dijepit dengan minimal 4 klem dan didekatkan untuk memudahkan penutupannya. Peritoneum ini
dijahit jelujur dengan chromic catgut dan otot-otot dikembalikan.
 Dinding perut ditutup/dijahit lapis demi lapis, fasia dengan sutera, subkutis dengan catgut dan akhirnya kulit dengan sutera.
 Luka operasi dibersihkan dan ditutup dengan kasa steril.
Pathway Appendiktomy

Peradangan Pada Nyeri


Appendiks

a. Perforasi
b. Abses
c. Peritonitis
Pre operasi :
1. Nyeri Appendiktomy
2. Cemas

Luka insisi

Operasi Post operasi


1. Risiko perdarahan 1. Nyeri
2. Kerusakan integritas kulit
3. Risiko infekasi
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN APPENDIKTOMY

DIAGNOSA KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Nyeri
1. Identitas 2. Cemas
2. Riwayat kesehatan 3. Kerusakan Integritas Kulit
3. Pemeriksaan fisik
4. Risiko perdarahan
4. Pola fungsi kesehatan
5. Resiko infeksi

Nyeri Cemas Kerusakan integritas Risiko perdarahan Resiko infeksi


NOC NOC kulit NOC
 Blood lose severity NOC
 Pain level  Anxiety level NOC
 Pain control  Anxiety self-control  Tissue integrity  Tidak ada  Knowledge: infection
 Comfort level  Coping  Hemodyalisis akses kehilangan darah control
 Mampu mengontrol  Klien mampu  Integritas kulit yang terlihat  Risk control
nyeri ngengidentifikasi dan yang baik bisa  TD dalam batas  klien bebas dari tanda
 Melaporkan bahwa nyeri mengungkapkan gejala dipertahankan normal dan gejala infeksi
berkurang dengan
menggunakan
kecemasan  Tidak ada lesi  Tidak ada distensi  jumlah leukosit dalam
 Mengidentifikasi,
managemen nyeri  Perfusi jaringan abdominal batas normal
 Mampu mengenali skala mengungkapkan,
baik
nyeri menunjukkan teknik
 Mengatakan rasa nyaman mengontrol cemas
setelah nyeri berkurang  TTV dalam batas normal
 Postur, bahasa tubuh dan
wajah dan aktivitas
menunjukkan
berkurangnya kecemasan
Nyeri Cemas Kerusakan integritas Risiko perdarahan Resiko infeksi
NIC NIC kulit NIC
Pain management Anxiety reduction NIC Bleeding precautions NIC
Infection control
 Kaji derajat nyeri  Gunakan pendekatan Insision site care Manajemen perdarahan
 Anjurkan untuk yang menenangkan  Membersihkan,  Monitor tanda-tanda  Pertahankan
memilih posisi lingkungan aseptic
 Jelaskan semua memantau dan perdarahan
yang nyaman selama pemasangan
prosedur dan apa yang meningkatkan proses  Monitor TTV
 Ajarkan teknik alat
dirasakan selama penyembuhan pada  Monitor kondisi pasien
distraksi nyeri
prosedur luka  Tingkatkan intake
 Ciptakan (TTV)
 Bersihkan area nutrisi
lingkungan yang  Dengarkan dengan  Laporkan jika terdapat
tenang dan penuh perhatian sekitar luka  Berikan antibiotic
perdarahan hebat
 Ganti balutan pada bilaperlu
nyaman  Identifikasi tingkat  Hindari kontraindikasi
 Anjurkan untuk kecemasan interval waktu yang  Inspeksi kondisi luka
dari indakan
beristirahat
 Ajarkan latihan dan sesuai  Hitung jumlah
 Berikan analgetik
untuk mengurangi tehnik relaksasi. pengeluaran perdarahan
nyeri  Bantu dalam  Berikan terapi cairan
mengidentifikasi sesuai kondisi pasien.
keterampilan koping
yang berhasil.
 Kolaborasi pemberian
obat untuk mengurangi
kecemasan
Daftar Pustaka

Nurarif AH dan Hardhi K. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC Jilid 2. Mediaction
Publishing, Yogyakarta.

Mansjoer, A., Suprohaita., Wardani, W.I., Setiowulan, W. 2005.“Bedah Digestif”, dalam Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, Cetakan
Kelima. Media Aesculapius, Jakarta.

Smeltzer, C. Suzanne, C. Brenda, G. Bare, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner & Suddarth, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai