Anda di halaman 1dari 3

Gagasan Negara Hukum

Negara hukum hakikatnya ialah patuhnya pemegang kekuasaan negara terhadap


seluruh aturan hukum.1 Hukum digunakan sebagai batas dalam mengendalikan alat-alat
negara. landasan dalam mengelola kekuasaan alat negara dalam Secara sederhana negara
hukum adalah negara yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahannya yang didasaekan
pada hukum.2 Dalam pemikiran politik hukum islam perkara masyarakat negaralah yang
bertanggungjawab. Negara dalam perspektif islam tidak hanya alat untuk kebutuhan individu
namun sebuah institusi yang mengurusi kebutuhan individu, perkumpulan atau organisasi,
dan masyarakat sebagai satu kesatuan, baik kebutuhan didalam maupun diluar dari negara
yang ditempatinya, berdasarkan aturan tertentu yang membatasi hak dan kewajiban masing-
masing.3
Pada catatan sejarah, gagasan negara hukum dengan berlatar belakang dari revolusi
1668 M yang berawal dari inggris. Gagasan tersebut terkenal dengan sebutan Bill Of Right.
Negara hukum dalam konsep Eropa Kontinetral atau rechtsstaat bermula dari reaksi terhadap
absolutisme pada kepemerintahan raj-raja Eropa Kontinetral yang hampir komperhensif. 4
Munculnya konflik adanya konsep negara polisi (polizei Staat) yang bertindak sewenangnya
kepada rakyat dan mengambil untung dari kekuasaan negara untuk dirinya sendiri atau
kelompoknya padahal seharusnya menertibkan keamanan dan menjamin kebutuhan
masyarakat. Berdasarkan hal itu, muncullah hukum yang absolut untuk menentang kekuasaan
penguasa negara.5
Konsep negara hukum yang menggunakan istilah Jerman, yaitu “rechtsstaat’
dikembangkan oleh Immanuel Kant, Paul Laband, Julius Stahl, Fichte, dan lain-lain.
Sedangkan A.V. Dicey menyebutnya sebagai “The Rule of Law” berdasarkan tradisi Anglo
Amerika. Pada “The International Commission of Jurist” menyebutkan negara hukum
memiliki prinsip-prinsip penting diantaranya adalah “ negara harus mematuhi hukum,
pemerintah menghormati hak-hak individu, peradilan bebas dan tidak memihak”.6
Sudah lama pemandangan di muka bumi ini mengenai perlawanan terhadap
diskriminasi, marginalisasi, dan represi yang saat ini terwujud dalam hak-hak asasi manusia.

1
Anshar, S. (2019). Konsep Negara Hukum dalam Perspektif Hukum Islam. Soumatera Law Review, 2(2), 235-
245
2
Siallagan, H. (2016). Penerapan prinsip negara hukum di Indonesia. Sosiohumaniora, 18(2), 122-128.
3
Asshiddiqie, J. (2011, November). Gagasan negara hukum Indonesia. In Makalah Disampaikan dalam Forum
Dialog Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional yang Diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum
Nasional Kementerian Hukum dan.
4
Siallagan, H. (2016). Penerapan prinsip negara hukum di Indonesia. Sosiohumaniora, 18(2), 122-128.
5
Anshar, S. (2019). Konsep Negara Hukum dalam Perspektif Hukum Islam. Soumatera Law Review, 2(2), 235-
245
6
Asshiddiqie, J. (2011, November). Gagasan negara hukum Indonesia. In Makalah Disampaikan dalam Forum
Dialog Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional yang Diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum
Nasional Kementerian Hukum dan.
HAM mengumpulkan aspirasi orang-orang berdasarkan pengalaman ketidakadilan. 7 Setiap
negara hukum memegang prinsip yang selalu dipegang teguh. Konsep negara hukum menurut
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 ialah negara hukum yang aktif dan
dinamis. Pihak aktif berorientasi terhadap pemenuhan serta nyatanya kesejahteraan rakyat
yang berprinsip pada welvaarstaat.8
Pada teori Islam masih menejelaskan tentang serangkaian nilai prinsip dasar bagi
negara. Terdapat tiga prinsip yang dimaksud yaitu persaudaraan, persamaan, dan kebebasan.
Prinsip tersebut termasuk kedelam aplikasi sebuah ajaran tauhid dan Islam.persaudaraan
dimaksudkan agar para pemilik kekuasaan memberikan perlakuan yang baik seperti
saudaranya sehingga akan mewujudkan kesatuan dan toleransi antar sesama. Pada persamaan
antar manusia terletak pada keadilan yang diberikan oleh penguasa tanpa membedakan
keturunan, RAS, suku ataupun agama. Selain itu penguasa tidak melupakan musyawarah
setiap kali akan membuat keputusan. Prinsip kebebasan terletak pada kebebasan dalam
berfikir dan beragama. Selain itu, bebas dalam berpendapat dan bebas terhadap kelaparan,
dan ketakutan.9
Prinsip musyawarah Islam berbeda dengan demokrasi liberal menerapkan
kesepakatan suara mayoritas atau “setengah plus satu.” Forum musyawarah dapat diartikan
sebagai digunakan untuk bertukar pikiran, gagasan, dan saran. Menurut Dahlan dalam Anshar
(2019) prinsip bermusyawarah dalam demokrasi Islam antara lain:10
a. Musyawarah bertujuan melibatkan semua pihak untuk berperan.
b. Memiliki jiwa yang dilandasi iman karena Allah.
c. Musyawarah bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
d. Bukan tentang siapa yang berbicara saat musyawarah, namun gagasan apa yang
mereka sampaikan.
e. Dalam islam tidak kenal dengan oposisi atau pihak yang sudah lepas
tanggungjawab kepada negara.
f. Dapat dilakukan Ijma atau keputusan yang diambil dari kesepakatan bersama.
Fiqih merupakan hasil dari kesungguhan para ulama yang dirinci dari dalil-dalilnya.
Hubungan antara agama dan negara dalam islam menjadi dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Pada Al-Qur’an juga dijelaskan bahwa tidak hanya manusia dengan Tuhan saja
namun juga dengan masyarakat. Pada konsep islam hukum menjadi keatuan pedoman tingkah
laku yang dirancang oleh Allah. Pada pendekaran barat hukum telah terbesas dari pengaruh
agama dan moral. Dahulu telah disajikan naskah politik yaitu piagam madinah. Piagam

7
Anshar, S. (2019). Konsep Negara Hukum dalam Perspektif Hukum Islam. Soumatera Law Review, 2(2), 235-
245
8
Aswandi, B., & Roisah, K. (2019). Negara hukum dan demokrasi pancasila dalam kaitannya dengan hak asasi
manusia (HAM). Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 1(1), 128-145.
9
Islam, D. P. H. Negara Hukum dan Demokrasi Dalam Pemikiran Hukum Islam.
10
Anshar, S. (2019). Konsep Negara Hukum dalam Perspektif Hukum Islam. Soumatera Law Review, 2(2), 235-
245
madinah membahas tentang pasal-pasal dan bukan termasuk syair. Namun dalam artinya
piagam madinah masih menggunakan kata-kata yang sukar di pahami.11

11
Patamatta, J. D., & Jumardi, A. (2020). Konsep Negara Hukum di Indonesia Dalam Perspektif Piagam
Madinah. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 3(01), 69-81.

Anda mungkin juga menyukai