Anda di halaman 1dari 2

4.

ASAS-ASAS ILMU LINGKUNGAN


Dalam Ilmu Lingkungan yang merupakan ekologi terapan, dikenal beberapa asas yang
bersifat umum. Soeriaatmadja memperkenalkan apa yang disebutnya sebagai "asas dasar ilmu
lingkungan" sebanyak 14 asas yang disebutnya secara berurutan mulai Asas 1 sampai Asas 14
yang sekaligus merupakan nama asas yang bersangkutan. Dari 14 asas dimaksud, ada tiga asas
yang sangat relevan dan secara langsung berkaitan dengan penanganan masalah-masalah
lingkungan hidup yang dihadapi (dalam PPL/PPLH), termasuk aspek hukumnya sebagai salah
satu sarana penunjang PPLH tersebut. Ketiga asas dimaksud adalah sebagai berikut:
Asas 1: Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk
ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan. Asas ini sebenarnya
sama/serupa dengan hukum termodinamika pertama yang sangat fundamental dalam fisika. Asas
ini juga dikenal dengan hukum konservasi energi yang dapat dikemukakan dengan persamaan
matematika yang menunjukkan ekuivalensi berbagai bentuk energi. Menurut Soeriaatmadja, asas
ini bertanggung jawab untuk menerangkan bahwa energi itu dapat diubah-ubah. Dalam hal ini,
kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi. Hal ini tentu ber manfaat dalam menelaah
cara pemanfaatan energi dan kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan hidup, serta
bagaimana mengatur pemanfaatan tersebut agar tidak menimbulkan kerusakan dan/atau pen
cemaran lingkungan hidup.
Asas 2: Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien. Asas ini tidak lain adalah
hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan dan berlaku dalam fisika. Ini mengandung
makna bahwa meskipun energi itu tak pernah hilang dari alam raya, tetapi ia akan terus diubah
ke dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Oleh karena itu, pemakaian energi yang sebaik-
baiknya oleh jasad hidup merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Asas ini secara langsung
bertanggung jawab menjelaskan tentang kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan hidup.
Tidak ada pengubahan atau penggunaan energi yang betul-betul efisien,berarti setiap
penggunaan energi selalu ada yang tersisa yang disebut entropi (tidak terpakai). Semakin banyak
energi yang digunakan semakin banyak pula entropi yang dihasilkan yang terbuang ke media
lingkungan hidup yang pada tataran tertentu menyebabkan pencemaran lingkungan hidup.
Asas 3: Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber
daya. Asas ini merupakan salah satu asas yang sering dijadikan titik tolak dalam mengkaji
masalah lingkungan hidup terutama mengenai sumber daya alam. Asas ini memberi petunjuk
tentang jenis dan fungsi-fungsi sumber daya alam bagi keberlangsungan suatu ekosistem, yang
sekaligus sebagai dasar prediksi tentang kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan hidup
akibat adanya satu atau lebih unsur di dalamnya yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Misalnya saja ruang, bila terlalu sempit dengan kepadatan populasi yang tinggi dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan bagi proses keberlangsungan suatu ekosistem dan
lingkungan hidup pada umumnya.
Sumber: Wahid, Yunus. PENGANTAR HUKUM LINGKUNGAN Edisi kedua. Jakarta Timur:
Kencana, 2018.

Anda mungkin juga menyukai