Anda di halaman 1dari 3

MATERI: PUISI DAN PENULISANNYA

OLEH: SEPTA WIDYA ETIKA NUR IMAYA NABILAH, S.S., M.Pd.

a. Pengertian Puisi
Puisi merupakan salah satu karya sastra dengan penekanan pada sedikit kata yang memiliki
banyak makna. Para ahli memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang puisi. Ada juga
yang mengatakan bahwa puisi adalah karya sastra yang penulisannua menggunakan gaya
bahasa yang ditentukan oleh irama dan rima. Dalam penyusunannya, puisi berbentuk larik
dan bait. Isi dalam puisi merupakan pengalaman atau ungkapan hati seseorang yang
disampaikan melalui kata-kata sedemikian rupa sehingga pembaca ditarik untuk bisa
merasakannya. Selain itu, puisi terkadang digunakan oleh seeorang untuk sarana
berkomentar, mengkritik, atau menyampaikan gagasan. Puisi dapat terbentuk melalui
konsentrasi, inspirasi, kenangan, keyakinan, maupun lagu yang sengaja diciptakan.
b. Jenis-jenis Puisi
Puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi modern. Puisi lama dibedakan lagi menjadi 5, yaitu
- Pantun
Dalam bahasa Jawa, pantun juga disebut parikan. Pantun merupakan kebiasaan orang
Melayu dalam berbicara. Pantun bersifat anonim. Pantun merupakan salah satu bentuk
sastra lisan, yaitu karya sastra yang disampaikan dari mulut ke mulut. Materi pantun bisa
dilihat di https://www.gramedia.com/literasi/contoh-pantun-nasehat/
- Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang hanya berisi nasihat (khususnya nasihat yang
berkaitan dengan agama) yang disampaikan melalui persoalan dan ada solusi atas
persoala tersebut. Gurindam yang paling terkenal di Indonesia adalah Gurindam 12 Raja
Ali Haji. Materi gurindam juga bisa dilihat di
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-gurindam/
- Talibun
Talibun merupakan pantun panjang yang biasanya digunakan untuk menggantikan pantun
seuntai dalam acara berbalas pantu. Orang Melayu memiliki budaya berbalas pantun
untuk memulai dan mengakhiri sebuah acara, seperti pernikahan dan pertemuan formal
lainnya. Materi talibun bisa dilihat di https://id.wikipedia.org/wiki/Talibun
- Syair
Syair berisi tentang cerita atau pesan yang ingin disampaikan penyair. Terdapat
penekanan pada pesannya, misal tentang ejekan, gurauan, kegembiraan, kritikan, maupun
yang lain. Syair berasal dari Timur Tengah, yaitu Persia dan Arab. Dalam penulsiannya,
syair sangat memperhatikan ritme dan irama sehingga mudah sekali untuk dilagukan atau
dibuat musikalisasi puisi. Materi syair juga bisa dilihat di
https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-syair/
- Mantra
Selain syair, mantra juga mengutamakan irama karena biasanya dalam pembacaannya
biasanya juga dilagukan. Mantra digunakan untuk keperluan adat. Mantra biasanya
dibacakan oleh dukun atau pawang untuk tujuan tertentu. Mantra biasanya menggunakan
bahasa daerah sesuai daerah yang menciptakannya. Dalam perkembangan zaman, mantra
juga diselipi bahasa Arab maupun Indonesia. Mantra berasal dari kebudayaan Hindu
sehingga banyak juga yang menggunakan bahasa Sansekerta. Materi mantra bisa dilihat
di https://id.wikipedia.org/wiki/Mantra
Puisi modern dibedakan menjadi tiga, yaitu
- Puisi naratif
- Puisi Liris
- Puisi Deskiptif
Pembagian puisi modern di atas hanya berdasarkan bentuk penyajiannya. Selain hal itu,
penyusunannya bebas bergantung keinginan penulis. Materi puisi modern bisa dilihat di
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-dan-contoh-dari-puisi-modern-untuk-
kamu-pelajari-10734/
Nah, puisi yang banyak kita temui dalam ajang Lomba Cipta Baca Puisi adalah puisi modern.
Hal ini karena puisi modern lebih mudah untuk dibuat. Tidak begitu banyak syarat dan aturan
yang diperhatikan dalam penyusunannya. Setiap orang bisa bebas berekspresi menumpahkan
isi hati/kepalanya tanpa terikat aturan-aturan seperti pada puisi lama.
Selain itu, ada satu bentuk puisi modern lagi yang lebih tidak sesuai aturan. Namanya puisi
mbeling. Dalam bahasa Jawa, mbeling artinya nakal. Jenis puisi ini dikenalkan oleh Sutardji
Calzoum Bachri. Berikut contoh puisi-puisi mbeling karya beliau.
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/896/puisi-mbeling

c. Unsur Pembangun Puisi


Unsur pembangun puisi dibedakan menjadi dua, yaitu struktur fisik dan struktur batin.
Struktur fisik merupakan struktur yang tampak pada teks puisi. Struktur ini dibedakan lagi
menjadi berikut.
- diksi: pilihan kata yang digunakan penyair dalam menyampaikan isi hatinya.
- tipografi (perwajahan)
- majas: gaya bahasa yang digunakan penyair dalam menyampaikan puisinya.
- citra/imaji
- rima
- ritme dan irama
- matra
Selain itu, ada struktur batin yang menyusun puisi dari hal-hal yang tidak tampak pada teks,
antara lain.
- tema
- rasa
- nada
- amanat: pesan yang disampaikan penyair melalui puisi yang ditulisnya. Biasanya secara
tersirat dan pembaca diminta untuk menyimpulkan sendiri pesannya sesuai dengan tema
dan diksi-diksi kunci yang ada pada teks puisi tersebut.
d. Apresiasi Puisi
Apresiasi puisi bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu
- Membaca Puisi
Pembacaan puisi bermacam-macam caranya. Ada yag dengan cara dideklamasikan (tanpa
teks). Namun, ada juga yang menggunakan teks, tetapi teks tersebut hanya dibaca sekilas.
- Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi merupakan apresiasi puisi dengan cara dinyanyikan dan diiringi alat
musik tanpa pembacaan puisi di dalamnya. Jadi, puisi tersebut diubah menjadi lagu.
Tidak semua puisi dapat dimusikalisasikan. Hanya puisi-puisi tertentu yang
penyusunannya mempertimbangkan unsur irama dan pengulangan.
- Teatrikalisasi Puisi (Dramatisasi Puisi)
Teatrikalisasi puisi dimaksudkan untuk mengubah naskah puisi menjadi sebuah naskah
drama sehingga bisa ditampilkan dalam sebuah pertunjukan, seperti monolog dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai