Anda di halaman 1dari 1

Nama : Auberta Rena Putri Widayanti

NIM : 208114212
Kelas : D

Saat penyakit hati berkembang, perubahan fungsi normal hati dan kerusakan hati
semakin meningkat. Penggunaan obat penginduksi kerusakan hati seharusnya tidak
diberikan pada pasien yang mengalami gangguan fungsi hati karena penyakit hati yang
dialami. Obat hepatotoksik atau memiliki istilah Drug Induced Liver Injury (DILI) dimana
obat obat ini perlu dihindari untuk pasien dengan gangguan hepar. Contoh obat yang harus
dihindari untuk pasien dengan gangguan hepar adalah :
a. Omeprazole (antitukak)
Dimetabolisme oleh enzim hati sitokrom P450, salah satu obat penyebab
hepatoseluler. Omeprazole merupakan prodrug yang dimetabolisme di hati.
b. Allopurinol (Gout Prophylaxis)
Obat ini juga dapat menyebabkan hepatoseluler yang ditandai dengan
meningkatnya nilai SGPT.
c. Simvastatis (lipid lower agent)
Hepatotoksisitas atau kerusakan sel hati apabila digunakan oleh pasien
gangguan fungsi hati tanpa ada penyesuaian dosis.
d. Ranitidin (Antitukak)
Termasuk obat golongan antagonis histamin reseptor yang tergolong inducer
idiosyncratic hepatotoksik. ranitidin dapat meningkatkan SGPT. Efek ranitidin
terhadap hati akan memperluas kerusakan hati pada pasien yang memiliki kerusakan
hati. Dosis : 150 mg, dosis maksimal 6 gram/hari.
e. Parasetamol (analgesik)
menyebabkan kerusahan hati yang parah pada sel hati dan nekrosis tubular ginjal.
Metabolit toksik seperti N-asetil-p-benzokuinon-imin(NAPQI) pada proses
metabolismenya.

Anda mungkin juga menyukai