Oleh:
Kelompok 3
1. Claresta Khenisa Putri 2107531136 / 10
2. Ni Made Dwicahyani 2107531137 / 11
3. Aerindea Hertametia Antonio 2107531138 / 12
4. I Gusti Ayu Agung Tanya Sari Putri Tanaya 2107531148 / 16
Dosen Pengampu:
Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak. CA.
S1 Akuntansi
Universitas Udayana
2022
1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
1
2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara
termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD.
2
Undang-undang APBN. Utang/hibah dapat diteruspinjamkan kepada Pemerintah
Daerah/BUMN/BUMD. Biaya berkenaan dengan proses pengadaan utang atau
dibebankan pada Anggaran Belanja Negara. Gubernur/bupati/walikota dapat mengadakan
utang daerah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang
APBD.
3
3. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara dan
pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara. BPK melaksanakan pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
3.1 Pelaksanaan Pemeriksaan
Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan
oleh BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara. Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan
oleh akuntan publik berdasarkan ketentuan undang-undang, laporan hasil pemeriksaan
tersebut wajib disampaikan kepada BPK dan dipublikasikan. Pemeriksaan terdiri atas
pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
3.2 Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut
Hasil setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK disusun dan disajikan dalam
laporan hasil pemeriksaan (LHP) segera setelah kegiatan pemeriksaan selesai. Pemeriksaan
keuangan akan menghasilkan opini. Pemeriksaan kinerja akan menghasilkan temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi, sedangkan pemeriksaan dengan tujuan tertentu akan
menghasilkan kesimpulan. Setiap laporan hasil pemeriksaan BPK disampaikan kepada
lembaga perwakilan dan pemerintah.
Pasal 1
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
daerah.
Pasal 2
Ruang Lingkup Keuangan Daerah meliputi hak daerah untuk memungut pajak daerah dan
retribusi daerah serta melakukan pinjaman, kewajiban daerah untuk menyelenggarakan
4
urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga, penerimaan dan
pengeluaran daerah, kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
dan kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.
Pasal 3
Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan menteri ini meliputi kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah, azas umum dan struktur APBD, penyusunan rancangan
APBD, penetapan APBD, penyusunan dan penetapan APBD bagi daerah yang belum
memiliki DPRD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan
keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD,
pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah, dan
pengelolaan keuangan BLUD.
Pasal 21
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran
terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
5
mengurangi ekuitas dana, pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk
menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus.
Pasal 154 (Dasar Perubahan APBD)
Perubahan APBD dapat dilakukan apabila terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan
asumsi KUA, keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit
organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan saldo
anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan, keadaan darurat,
dan keadaan luar biasa.
Pasal 325
BLUD dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
6
kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
Selain itu, terdapat istilah lain beserta pengertiannya yang terdapat pada Pasal 1.
2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Peraturan Presiden ini meliputi pengadaan barang/jasa di lingkungan
K/L/D/I yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari
APBN/APBD, serta untuk investasi di lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik
Negara dan BUMN/BUMD pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada
APBN/APBD. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat dilakukan melalui swakelola
dan/atau pemilihan penyedia barang/jasa. Swakelola diatur pada Bab V tentang
Swakelola Pasal 26-32 yang mencakup tentang ketentuan umum, pelaksanaan, serta
pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban swakelola. Adapun pengadaan
barang/jasa pemerintah meliputi barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi, dan jasa
lainnya.
2) Etika Pengadaan
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika
sesuai yang tercantum dalam Pasal 6.
7
umum tentang pemaketan pekerjaan, cara pengadaan barang/jasa, dan pengorganisasian
pengadaan barang/jasa, dan menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK).
5.9 Perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah
Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah telah mengalami
beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir kali, yaitu dengan dikeluarkannya Perpres
No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dimana sebelumnya, dengan diberlakukannya
Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah maka peraturan
yang berlaku sebelumnya beserta perubahannya dicabut.
8
Daftar Pustaka.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 beserta
perubahannya tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.