Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH INDIVIDU

BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN
“Sub Kelas Dialypetalae, Ordo Malvales (Columniferae)”

DISUSUN OLEH :

TASWIN WIJAYA
H041211028

Dosen Pengampu: Dr. Juhriah, M.Si

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan karunia-Nya kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah yang berjudul “Sub Kelas

Dialypetalae, Ordo Malvales (Columniferae)” merupakan salah satu tugas individu

Biosistematika Tumbuhan, Universitas Hasanuddin.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Juhrian M.Si selaku dosen

pengampu Biosistematika Tumbuhan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas

makalah ini.

Penulis sadar dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu disebabkan

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah

ini terdapat banyak kesalahan.

Makassar, 07 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………

A. Latar Belakang ………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………….

C. Tujuan ………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..

A. Ordo Malvales (Columniferae) dan Cirinya

B. Familia dan Genus Pada Ordo Malvales (Columniferae)


C. Contoh Spesies dari Ordo Malvales (Columniferae)

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biosistematika tumbuhan adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai susunan
taksonomi tumbuhan berdasarkan kemiripan ciri dan kekerabatan dari suatu spesies.
Kesamaan ciri dijadikan dasar untuk mengelompokkan tumbuhan tersebut menunjukkan
sejauh mana kekerabatan individu. Tumbuhan Spermatophyta (tumbuhan biji) adalah
golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenetik tertinggi, yang sebagai ciri
khasnya adalah suatu organ berupa biji. Pada spermatophyta ini, terdapat kelas
Dicotyledoneae dengan beberapa sub kelas yaitu salah satunya adalah Dialypetalae.
Dialypetalae dapat diartikan kelompok tumbuhan yang mempunyai bunga dan adanya
hiasan bunga ganda. Jadi jelas dapat dibedakan antara kelopak dan mahkota, sedang daun-
daun mahkotanya bebas satu dari yang lain. Ada banyak Ordo dari sub kelas Dialypetalae.
Salah satunya adalah Ordo Malvales atau Columniferae.
B. Rumusan masalah

1. Apa itu ordo Malvales (Columniferae) dan bagaimana cirinya?


2. Berapa pembagian famili dan genus pada ordo Malvales (Columniferae)?
3. Apa saja contoh spesies dari ordo Malvales (Columniferae)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ordo Malvales (Columniferae) dan cirinya.
2. Dapat mengetahui pembagian famili dan genus pada ordo Malvales (Columniferae).
3. Untuk mengetahui contoh spesies dari ordo Malvales (Columniferae).
BAB II
PEMBAHASAN

(A). Ordo Malvales (Columniferae) dan Cirinya


Ordo Malvales (Columniferae) adalah salah satu dari anggota tumbuhan berbunga yang
termasuk dalam kelas Dicotyledoneae, anak kelas Dialypetalae. Ordo ini memiliki beberapa
famili yaitu famili Tiliaceae, Famili Elaeocarpaceae, Famili Sterculiaceae, Famili
Bombacaceae, dan Famili Malvaceae.
Adapun ciri-ciri dari Ordo Malvales (Columniferae) yaitu diantaranya:
 Disebut juga Columniferae karena mempunyai ciri khas terdapatnya “columna” yaitu
bagian bunga yang terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk
badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pengkal daun-
daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga di tarik keseluruhannya akan terlepas dari
bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan neninggalakan kelopak dan
bakal buah saja.
 Tumbuhan yang tergolong dalam bangsa ini kebanyakan berupa semak atau pohon, ada
pula yang berupa terna yang anual.
 Daun tunggal, tersebar, mempunyai daun penumpu.
 Bunga umumnya banci, aktinomorf, berbilangan 5, dengan daun-daun kelopak yang
berkatup dan daun mahkota seperti sirap atau genting.
 Benang sari banyak, tersusun dalam 2 lingkaran, yang linkaran luar sering kali tereduksi
yang linkaran dalam membentuk "columna".

 Bakal buah menumpang, beruang 2-banyak, dalam tiap ruang terdapat 1-banyak bakal biji
yang tegak, masing-masing dengan 2 integumen.
 Pada bagian-bagian tertentu seperti daun dan kulit batang terdapat sel-sel atau saluran-
saluran lendir, dan di luar sering terdapat rambut-rambut berbentuk bintang.
(B). Familia dan Genus Pada Ordo Malvales (Columniferae)
1. Famili Tiliaceae
Kebanyakan berupa tumbuhan berkayu, jarang berupa terna. Daun tunggal kadang-
kadang berlekuk, mempunyai daun penumpu, duduknya tersebar. Bunga banci, jarang
berkelamin tunggal, aktinomorf. Daun kelopak 4-5, bebas atau berlekatan, tersusun seperti
katup. Daun mahkota juga 4-5, kebanyakan bebas dengan susunan seperti katup, kadang-
kadang tidak terdapat. Benang sarl umumnya banyak atau 2 x jumlah daun mahkota, tidak
berlekatan, tetapi sering tersusun dalam 5-10 berkas. Bakal buah menumpang, terdiri atas 2-
banyak ruang, tiap ruang dengan 1-banyak bakal biji, jarang beruang 1 dengan tembuni pada
dinding. Kadang-kadang bunga mempunyai pendukung putik dan benang sari (androginofor).
Buah mempunyai beberapa ruang, menyerupai buah kendaga, kadang-kadang terbagi dalam
beberapa bagian yang kemudian terpisah-pisah, kadang-kadang berupa buah keras dengan 1
biji. Biji mempunyai endosperm, dan lembaga biasanya lurus.
Famili ini mencakup lebih dari 500 jenis yang terbagi dalam lebih dari 50 genus,
kebanyakan tumbuh di daerah marga. Adapun beberapa genus di antaranya: Tilia, Corchorus,
Triumfetta, dan Spermannia.
2. Famili Elaeocarpaceae
Tumbuhan yang dimasukkan dalam famili ini mempunyai ciri-ciri yang serupa dengan
ciri-ciri dari warga famili Tiliaceae. Perbedaannya hanya terletak pada tidak terdapatnya
saluran-saluran lendir dalam jaringan tubuhnya. Famili ini terdiri atas 2 genus yaitu
Elaeocarpus dan Muntingia.
3.Famili Sterculiaceae
Pohon, semak (kadang-kadang berupa liana) atau terna dengan rambut-rambut bintang
atau sisik-sisik daun tunggal bertepi rata, kadang-kadang berlekuk menjari atau majemuk,
yang duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu yang lekas runtuh. Bunga biasanya banci
atau berkelamin tunggal, berumah 1, aktinomorf, jarang dengan kedudukan terminal,
seringkali pada batang (kauliflor). Daun kelopak 3-5, sedikit banyak berlekatan, tersusun
seperti katup: daun mahkota 5 atau tidak ada, bebas atau pada pangkal berlekatan dengan
buluh yang terbentuk dari perlekatan tangkai-tangkal sari, tersusun seperti genting. Benang
sari sering tersusun dalam lebih dari 1 lingkaran, yang sebelah luar mandul, yang sebelah
dalam berlekatan membentuk buluh atau sama sekali bebas, kepala sari beruang 2, membuka
dengan celah membujur atau dengan liang di ujung atasnya. Bakal buah menumpang,
tersusun atas 2-5 kadang-kadang 10-12 daun buah, atau hanya terdiri atas 1 daun buah saja.
Tiap ruang berisi 2 bakal biji atau lebih, jarang sekali hanya 1. Buahnya buah kering atau
buah buni, tidak membuka atau membuka dengan cara yag bermacam-macam. Biji dengan
endosperm berdaging atau tanpa endosperm, kadang-kadang bersalut. Lembaga lurus atau
bengkok.
Warga famili ini meliputi lebih dari 700 jenis terbagi dalam lebih dari 50 genus, yang
tersebar di daerah tropika dan subtropika. Adapun beberapa genus di antaranya: Sterculia,
Theobroma, Cola, Dombeya, Firmiana, Guazuma, dan Brachychiton.
4. Famili Bombacaceae
Warga suku ini hampir selalu berupa pohon-pohon yang dapat menjadi tinggi besar,
mempunyai sisik-sisik atau rambut-rambut bintang, daun tunggal atau majemuk menjari,
duduknya tersebar dengan daun penumpu. Bunga kadang-kadang besar dengan warna yang
menarik, banci, aktinomorf. Daun kelopak 4-5, biasanya berlekatan, dalam kuncup tersusun
seperti katup. Daun mahkota 5 tersusun seperti genting, dan dalam kuncup seperti terpilin ke
satu arah. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota dan duduk berhadapan
dengan daun-daun mahkota. Bila jumlahnya besar seringkali berlekatan membentuk buluh
atau tersusun dalam berkas-berkas. Kepala sari beruang 1-2 atau lebih, serbuk sari dengan
permukaan yang licin. Bakal buah menumpang sampai setengah tenggelam. beruang 2-5, tiap
ruang berisi 2-banyak bakal biji. Buahnya buah kendaga, seringkali pecah dengan membelah
ruang, sisi dalam kulitnya sering berambut. Biji dengan atau tanpa endosperm, sering
bersalut.
Famili ini hanya mencakup sekitar 140 jenis yang terbagi dalam 20-an genus, terutama
terdapat di daerah tropika. Adapun beberapa genus diantaranya: Bombax, Ceiba, Adansonia,
dan Durio.
5. Famili Malvaceae
Terna atau semak-semak, jarang berupa pohon, seringkali dengan batang yang
mempunyai serabut-serabut kulit, serta penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa
rambut-rambut bintang atau sisik-sisik. Daun tunggal, bertepi rata atau berlekuk beraneka
ragam, kebanyakan bertulang menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga
besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4-5, sedikit banyak berlekatan dengan susunan seperti
katup. Di samping itu seringkali terdapat kelopak tambahan, daun mahkota 5, bebas satu
sama lain, tetapi pada pangkal sering berlekatan dengan buluh ("columna") yang merupakan
perlekatan tangkai-tangkai sarinya, letaknya seperti genting. Benang sari banyak dengan
tangkai sari yang berlekatan membentuk suatu kolom yang berongga menyelubungi putik dan
pada bagian atas terbagi-bagi dalam cabang-cabang yang masing-masing mendukung kepala
sari yang hanya beruang 1 dan membuka dengan celah yang membujur, serbuk sari dengan
permukaan benjol-benjol. Bakal buah menumpang, beruang 2 atau beruang banyak,
seringkali beruang 5 dengan 1 sampai banyak bakal biji, tangkai putik sama banyaknya
dengan jumlah ruang dalam bakal buah atau 2 kali jumlah ruang. Buahnya buah kendaga atau
buah berbelah. Biji kebanyakan mempunyai endosperm dan lembaga yang lurus atau
bengkok.
Malvaceae ditaksir meliputi 900 jenis, terbagi dalam sekitar 50 genus, tersebar dari
daerah tropika sampai ke daerah iklim sedang. Banyak di antara warga famili ini yang
merupakan tanaman budidaya yang penting. Adapun beberapa genus pada ordo ini
diantaranya: Gossypium, Hibiscus, Thespesia, Urena, Sida, Althaea, Abutilon dan
Malvaviscus.
(C). Contoh Spesies dari Ordo Malvales (Columniferae)
1). Famili Tiliaceae
Adapun beberapa genus pada famili ini diantaranya:
a. Genus Tilia
Contoh spesies: Tilia platyphyllos

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Tiliaceae
Genus : Tilia
Spesies : Tilia platyphyllos
 Ciri-cirinya:
Tilia platyphyllos adalah pohon berkubah sempit dengan tingkat pertumbuhan sedang,
dan pada akhirnya dapat mencapai ketinggian 40 m. Batang muda berwarna coklat
kemerahan kemudian mengembangkan kulit kayu abu-abu tua dengan celah dan alur
halus. Cabang-cabangnya menyebar ke atas dengan sudut lebar. Daun bentuknya bulat telur
hingga berbentuk hati. Memiliki bunga yang kecil, harum dan berwarna putih kekuninga
b. Genus Corchorus
Contoh spesies: Corchorus olitorius

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Tiliaceae
Genus : Corchorus
Spesies : Corchorus olitorius
 Ciri-cirinya:
Corchorus olitorius merupakan tumbuhan perdu tegak, bercabang cukup dan tumbuh
setinggi sekitar 1,5 m. Namun jika ditanam untuk produksi serat dapat mencapai ketinggian
hingga 4 m. Akar tunggang mengarah ke batang yang kokoh dan tidak berbulu, yang
berwarna hijau dengan rona merah-kecoklatan samar dan kadang-kadang menjadi sedikit
berkayu di permukaan tanah. Daun akut bergerigi berganti-ganti, Bunganya duduk di ujung
batang pendek. Buahnya berbentuk gelendong, pecah-pecah dan dibagi menjadi beberapa
bagian melintang melalui lima katup.
c. Genus Triumfetta
Contoh spesies: Triumfetta rhomboidea

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Tiliaceae
Genus : Triumfetta
Spesies : Triumfetta rhomboidea
 Ciri-cirinya:
Jumlah benang sari antara 8 dan 15. Buahnya bulat sampai agak bulat telur  dan
berdiameter sekitar 6 milimeter (0,2 inci) dengan duri halus yang panjangnya sekitar 2
milimeter (0,1 inci). Batangnya ditutupi rambut berbentuk bintang. Bunga berwarna kuning.
d. Genus Spermannia.
Contoh spesies: Spermannia africana
 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Tiliaceae
Genus : Spermannia
Spesies : Spermannia africana
 Ciri-cirinya:
Pohon kecil dengan daun besar berwarna hijau pucat sepanjang 21 cm (8 inci) dan
berkelompok bunga putih dengan benang sari merah dan kuning. Spermannia
africana ditanam sebagai tanaman hias di iklim sedang 
2). Famili Elaeocarpaceae
a. Genus Elaeocarpus
Contoh spesies: Elaeocarpus ganitrus

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Elaeocarpaceae
Genus : Elaeocarpus
Spesies : Elaeocarpus ganitrus
 Ciri-cirinya:
pohon berdaun lebar dan besar yang selalu hijau. Buah muncul dengan warna kulit luar
biru. Beberapa orang menyebut buahnya dengan nama manik-manik biru. Bunga jentiri
berwarna putih dan berbentuk runduk menghadap tanah / menjuntai. Pohon dewasa
menghasilkan antara 1.000 dan 2.000 buah setiap tahun. Buah ditutupi dengan kulit buah
berwarna biru ketika sudah matang.
b. Genus Muntingia
Contoh spesies: Muntingia calabura

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Elaeocarpaceae
Genus : Muntingia
Spesies : Muntingia calabura
 Ciri-cirinya:
Tumbuhan perdu dengan ciri-ciri tumbuh tinggi mencapai 12 meter. Namun umumnya
pohon talok yang tumbuh di Indonesia hanya setinggi 3-6 meter saja. Buah ini tergolong buah
non-musiman, yaitu buah yang terus berproduksi dan berbunga sepanjang tahun. Sistem
pertulangan pada daun tanaman ini menyirip dengan bentuk tidak simetris dengan tepian-
tepian daun yang bergerigi. Bentuk buah bulat hampir sempurna dengan diameter 1-1,5 cm.
Warna utamanya adalah hijau kekuningan. Namun ketika sudah masak akan berwarna merah.
Dalam satu buah kersen berisi ribuan biji berukuran kecil, bertekstur halus, dan berwarna
putih kekuningan.
3). Famili Sterculiaceae
a. Genus Sterculia
Contoh spesies: Sterculia foetida

Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Sterculia
Spesies : Sterculia foetida
 Ciri-cirinya:
Tanaman kepuh memiliki akar tunggang, batang monopodial. Daun umumnya berbentuk
jorong dengan ujung meruncing dan filotaksis folia karang. Ciri khusus pada kepuh yaitu
berbentuk bumbung besar dengan biji yang menempel pada aril. Bunga Kepuh bunga
majemuk berkelamin satu dan berumah satu.
b. Genus Theobroma
Contoh spesies: Theobroma cacao

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao
 Ciri-cirinya:
  Tanaman dengan batang berkayu (lignosus) yaitu batang yang biasanya keras dan kuat,
karena sebagian besar terdiri atas kayu. Bunga kakao tumbuh langsung dari batang
(cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3 cm), tunggal, namun
tampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas. Buah tumbuh
dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat
hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya
terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila
masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.
c. Genus Cola
Contoh spesies: Cola nitida

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Cola
Spesies : Cola nitida
 Ciri-cirinya:
Tanaman selalu berdaun hijau (evergreen) dengan ketinggian 9-12 meter, namun dapat
juga mencapai tinggi 27 meter. Batang bulat, kadang lurus, diameter bisa mencapai 1,5 m.
Kulit kayu coklat keabu-abuan bergaris kasar. Daun berseling, tunggal, kasar, tepi daun
bergelombang, berwarna hijau tua. Buah berbentuk segi empat panjang atau ellips, berwarna
hijau, licin, mengkilat, berbiji empat sampai dengan sepuluh  buah tiap karpelnya dengan
warna biji merah atau putih.
d. Genus Dombeya
Contoh spesies: Dombeya acutangula

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Dombeya
Spesies : Dombeya acutangula
 Ciri-cirinya:
Tanaman ini tumbuh terutama di seluruh Afrika dan Madagaskar . Madagaskar memiliki
mayoritas spesies, dengan sekitar 175 spesies asli. Tumbuhan berkayu, pohon dan bunga
berwarna putih, sebagai tanaman hias.
e. Genus Firmiana
Contoh spesies: Firmiana malayana

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Firmiana
Spesies : Firmiana malayana
 Ciri-cirinya:
Tanaman ini memiliki bunga berwarna jingga, persebaran tanaman ini di Sumatera,
Borneo dan Jawa. Saat kemarau berbunga indah. Bunga mekar tahan lama.
f. Genus Guazuma
Contoh spesies: Guazuma ulmifolia

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Guazuma
Spesies : Guazuma ulmifolia
 Ciri-cirinya:
Tanaman pohon memiliki tinggi sekitar 10 m hingga 20 m. Tanaman ini populer
sebagai bahan baku minuman (teh). Batang jati belanda bulat, tegak, dengan permukaan
batang yang beralur sehingga terasa kasar. Batang berwaran hijau. Daun jati belanda
merupakan daun lanset, dengan pangkal daun seperti jantung dengan ujung meruncing. Ciri
daun jati belanda adalah memiliki daun penumpu yang akan gugur diawal.
g. Genus Brachychiton.
Contoh spesies: Brachychiton acerifolius

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Brachychiton
Spesies : Brachychiton acerifolius
 Ciri-cirinya:
pohon gugur besar yang membentuk kebiasaan piramidal.  Tingginya bisa mencapai 30
hingga 35 m (98 hingga 115 kaki) di habitat aslinya, tetapi biasanya lebih pendek dalam
budidaya. Batangnya berbentuk silindris halus dan berwarna hijau atau abu-abu kehijauan,
seringkali meruncing tanpa cabang hingga ke ujung pohon. Daun memiliki tangkai daun yang
panjang. Bunga berwarna merah terang atau merah tua, berbentuk lonceng jika dilihat dari
samping dan berbentuk bintang jika dilihat dari ujung, panjangnya sekitar 25 hingga 30 mm.
memiliki lima kelopak, menyatu di pangkal dan bebas di ujungnya. Buah berikutnya
adalah polong pecah-pecah yang berwarna coklat tua
4). Famili Bombacaceae
a. Genus Bombax
Contoh spesies: Bombax ceiba

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Bombax
Spesies : Bombax ceiba
 Ciri-cirinya:
Daunnya palatum, berisi sekitar 6 selebaran dan memancar dari titik pusat. Bunga
berbentuk cangkir soliter atau berkerumun, tumbuh di ujung cabang ketika pohon
menggugurkan daun, ukuran rata-rata panjang 7-11 cm dan lebar 14 cm. Buahnya mencapai
panjang kira-kira 13-15 cm, berwarna hijau muda pada buah yang belum matang, dan
berwarna cokelat pada buah yang sudah tua atau matang.
b. Genus Ceiba
Contoh spesies: Ceiba pentandra

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra
 Ciri-cirinya:
Pohon randu atau kapuk adalah kelompok tanaman berbatang besar dan tinggi.
Ketinggian batangnya mulai dari 8 meter sampai dengan 30 meter dengan diameter mencapai
3 meter. Kulit batang randu mempunyai tekstur berduri dengan bentuk kerucut. Daun pohon
randu merupakan daun dengan pertulangan menjari yang tumbuh pada tangkai pohon.
Tanaman kapuk memiliki bunga yang berwarna putih atau pink kemerahan. buah yang
berbentuk kapsul dan meruncing pada ujung pangkal buah. Ukuran panjang buah sekitar 10
cm sampai dengan 30 cm. Ketika buah telah masak atau tua, warna buah akan berubah
kecokelatan. Di dalam buah pohon randu terdapat biji dan serat yang disebut kapuk atau
kapas.
c. Genus Adansonia
Contoh spesies: Adansonia digitata

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Adansonia
Spesies : Adansonia digitata
 Ciri-cirinya:
 Jenis pohon yang berasal dari daratan Afrika, Arab, Madagaskar dan Australia. Tinggi
bervariasi antara 5 meter hingga 25 meter. Baobab mampu menyimpan cadangan air di dalam
batangnya yang besar hingga kapasitas tampung lebih dari 120.000 liter. Simpanan air ini
merupakan cadangan untuk tetap bertahan hidup dalam kondisi habitat yang kering dan
gersang.
d. Genus Durio.
Contoh spesies: Durio zibethinus

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus
 Ciri-cirinya:
Ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri.
Durian memiliki daun tunggal (folium simplex), berbentuk memanjang, melonjong, bundar
telur dan lanset. Pangkal daun membulat dengan ujung meruncing, agak tebal, permukaannya
licin, bertangkai.
5). Famili Malvaceae
a. Genus Gossypium
Contoh spesies: Gossypium herbaceum

 Susunan
Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium herbaceum
 Ciri-cirinya:
 mempunyai batang berbentuk normal dan berdiri tegak. Warna dari batang
tanama adalah hijau tua, merah, atau hijau bernoktah merah. Batang dari
tanaman kapas memiliki ruas dan buku. Buku yang terdapat di batang tanaman kapas akan
keluar cabang vegetatif dan generatif. Cabang generatif akan tumbuh setiap tiga hari sekali
selama pertumbuhan dengan skala aktif. Jumlah cabang generatif adalah bervariasi, yaitu
tergantung varietas dan lingkungan.
b. Genus Hibiscus
Contoh spesies: Hibiscus sabdariffa

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdariffa
 Ciri-cirinya:
Tanaman semak tegak tinggi berakar tunggang yang mampu tumbuh mencapai 3-5 m
baik di daerah tropis maupun subtropis. Rosella memiliki batang berkayu bulat dan tegak
dengan percabangan simpodial dan berwarna kemerahan. Daunnya tunggal berseling
berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing, tepi beringgit, pangkal berlekuk dengan
pertulangan daun menjari. Mahkota bunga rosella berbentuk corong dengan 5 daun mahkota
berukuran 3-5 cm. Tangkai sari pendek dan tebal yang panjangnya ± 5 mm, sedangkan putik
berbentuk tabung dengan warna merah atau kuning
c. Genus Thespesia
Contoh spesies: Thespesia populnea

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Thespesia
Spesies : Thespesia populnea
 Ciri-cirinya:
Tanaman yang tumbuh membentuk pohon kecil atau semak besar dan banyak
ditemukan dipesisir-pesisir pantai negara tropis. Daun bertangkai panjang, berdaun bundar
telur bentuk jantung. Bunga tumbuh di ketiak daun, bertangkai panjang dan bersisik. Daun
kelopak tambahan 3, amat kecil dan cepat rontok. Kelopaknya seperti cawan.

d. Genus Urena
Contoh spesies: Urena lobata

 Susunan
Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi :

Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Urena lobata
Spesies : Urena lobata
 Ciri-cirinya:
Sebuah tegak, semak m 0,6-2,5 bercabang tinggi. Sangat variabel dan lebih atau kurang
berbulu. Bunga: merah muda atau keunguan, sekitar 1,7 mm dan ditanggung sendiri-sendiri
dalam axil daun, atau agak di malai. Kelopak 5, bebas di atas.
e. Genus Sida
Contoh spesies: Sida rhombifolia

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Sida
Spesies : Sida rhombifolia
 Ciri-cirinya:
Tanaman perdu dengan bunga berwarna kuning dan akarnya bisa dijadikan obat.
bercabang, dan ditumbuhi banyak bulu-bulu yang rapat. Warnya putih-
hijau. Daunnya tunggal, letaknya berseling, bentuknya bulat telur, seperti jantung, atau
melanset, tepinya bergerigi, ujungnya runcing/bertoreh dengan bulu yang rapat, dengan
pertulangan menyirip
f. Genus Althaea
Contoh spesies: Althaea rosea

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Althaea
Spesies : Althaea rosea
 Ciri-cirinya:
Tanaman yang memiliki sedikit cabang dengan tinggi sekitar 1-3 meter. Batangnya
biasanya dilapisi rambut seperti bintang. Daunnya memiliki stipula, berbentuk seperti hati,
tersususn berseling dan ujungnya bergerigi.
g. Genus Abutilon
Contoh spesies: Abutilon indicum

 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Abutilon
Spesies : Abutilon indicum
 Ciri-cirinya:
Perdu tegak yang seluruh permukaannya, termasuk buahnya, diselimuti oleh rambut
halus. Dapat tumbuh hingga mencapai 3 meter dengan usia yang panjang. Pangkal tumbuhan
tergolong berkayu dan memiliki ranting-ranting yang rapat. Daunnya
berbentuk jantung dengan letak yang berselang-seling, tepi bergerigi, tulang daun menjari,
dan ujung yang runcing. Termasuk bunga tunggal dengan lima helai mahkota bunga
berwarna kuning atau jingga pucat.

h. Genus Malvaviscus.
Contoh spesies: Malvaviscus arboreus
 Susunan Taksonomi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Malvaviscus
Spesies : Malvaviscus arboreus
 Ciri-cirinya:
Spesies tanaman yang dikenal dengan berbagai nama lokal sperti pucik cabe, kembang
wera adalah tanaman yang dapat hidup liar dan di dalam bunganya tepatnya dibagian pangkal
mahkotanya yang berwarna merah terdapat nektar. Mahkota pada bunga ini menguncup tidak
mekar seperti pada bunga umumnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dialypetalae dapat diartikan kelompok tumbuhan yang mempunyai bunga dan adanya
hiasan bunga ganda. Jadi jelas dapat dibedakan antara kelopak dan mahkota, sedang daun-
daun mahkotanya bebas satu dari yang lain. Ada banyak Ordo dari sub kelas Dialypetalae.
Salah satunya adalah Ordo Malvales atau Columniferae. Ordo Malvales (Columniferae)
adalah salah satu dari anggota tumbuhan berbunga yang termasuk dalam kelas
Dicotyledoneae, anak kelas Dialypetalae. Ordo ini memiliki beberapa famili yaitu famili
Tiliaceae, Famili Elaeocarpaceae, Famili Sterculiaceae, Famili Bombacaceae, dan Famili
Malvaceae.
3.2 Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan
dengan menggunakan pedoman beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca. Dengan ini penulis mengucapkan terimakasih

DAFTAR PUSTAKA
Juhriah, Muhtadin, tambaru, E., dan Masniawati, A., 2023, Penuntun Praktikum
Biosistematika Tumbuhan Laboratorium Botani Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tjitrosoepomo, G., 2016, Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta, Gajah Mada University


Press, Yogyakarta.

Achyani, D., dan Asih, T., 2020, Tumbuhan Dikotyledoneae (Klasifikasi dan Manfaat),
Laduny, Lampung.

Anda mungkin juga menyukai