Anda di halaman 1dari 9

Pengadilan

Agama
Kelompok 2: Bilaal, Dayanah,
Dyananda, Felita, Freya, Naufal, Rania
Identifikasi Fungsi
PENGADILAN AGAMA
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta
penyitaan dan eksekusi .
2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta
administrasi peradilan lainnya .
3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum,
kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara)
4. Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di
daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama
Identifikasi
Fungsi
PENGADILAN AGAMA TINGGI
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial bagi perkara banding
2. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada
instansi pemerintah di daerah hukumnya
3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua semua unsur di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama
4. Mengadakan pengawasan terhadap jalannya peradilan di tingkat Pengadilan Agama
dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
Identifikasi peran
PENGADILAN AGAMA
Peradilan Agama bertugas dan juga memiliki wewenang dalam memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-
antara orang-orang yang beragama Islam dalam bidang :

* perkawinan * zakat
* warisan * infaq
* wasiat * shadaqah
* hibah * ekonomi syariah

sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Identifikasi peran
PENGADILAN AGAMA TINGGI
Pengadilan Tinggi Agama bertanggung jawab untuk menyelesaikan sengketa agama dan memutuskan perkara-perkara yang
berkaitan dengan hukum agama. Dalam beberapa negara, pengadilan ini juga bertanggung jawab untuk memutuskan
masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan agama seperti warisan, nikah, talak, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan hukum agama. Ini memainkan peran penting dalam menjaga keadilan dan keharmonisan dalam masyarakat.

Pengadilan Tinggi Agama terdiri dari hakim yang memahami hukum agama dan memiliki latar belakang keagamaan yang kuat.
Mereka bertugas memastikan bahwa hukum agama diterapkan dengan benar dalam putusan yang mereka buat. Dalam
beberapa negara, pengadilan tinggi agama juga berkolaborasi dengan pengadilan tinggi sipil dalam menyelesaikan kasus-kasus
yang memiliki komponen hukum agama dan hukum sipil.
Identifikasi
Dasar Hukum
PENGADILAN AGAMA
• Dasar Pembentukan
Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri berkedudukan di Ibukota
Kabupaten/Kota dan daerah hukumnya meliputi
wilayah Kabupaten/Kota. (Pasal 4 (1) UU No 8
Tahun 2004). Pengadilan Negeri dibentuk dengan
Keppres (Pasal 7 UU No 8 Tahun 2004).
Identifikasi
Dasar Hukum
PENGADILAN AGAMA TINGGI

Dasar hukum pengadilan agama tinggi di Indonesia adalah


Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama. Selain itu, pengadilan agama tinggi juga diatur lebih
lanjut oleh Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengadilan Agama
Kasus yang
diselesaikan kasus penyelesaian sengketan
oleh lembaga gugatan sederhana dipengadilan
agama gresik
pengadilan

agama Salah satu bidang kompetensi penyelesaian sengketa yang menjadi


kewenangan Pengadilan Agama (PA) adalah perkara sengketa ekonomi
syariah. Hal itu dinyatakan dalam Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama. Oleh karena perkara ini adalah perkara
di bidang ekonomi syariah maka penyelesaian sengketanya harus
memperhatikan prinsip ekonomi syariah ( In Complient With Shariah
Principle).
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai