Anda di halaman 1dari 17

Hasil Diskusi Kelompok 1

Topik 5 Modul Rancangan Pembelajaran Dalam UbD

Anggota Kelompok:
Aji Fajar Budiman
Desi Pratiwi
Ella Fika Dionita
Evi Novita Sari
Ika Ayu Nuraini
Imay Nursidik

PPG Prajabatan Universitas Lampung Gel. 2


Tahun 2022
Backward Design
Understanding by Design menawarkan proses perencanaan dan
struktur untuk menuntun kurikulum, penilaian dan instruksi
pembelajaran. Dua kata utama dalam Understanding by Design
adalah understanding dan design. Pertama yaitu understanding
yang berarti pengajaran dan penilaian berfokus pada pemahaman
dan transfer belajar. Kedua adalah design yaitu kerangka
kurikulum “backward” yang artinya desain pembelajaran terbalik.
(Wiggins dan McTighe. 2005)
Pengertian Backward Design

Backward design adalah langkah-langkah dalam


merancang pembelajaran dimana tahap-tahapnya
terbalik oleh sebab itu dinamakan backward planning
atau rencana yang terbalik.
Dalam backward design, tahapan pertama guru
menentukan ide besar, kemudian menentukan tujuan
yang akan dicapai serta evaluasi yang diberikan kepada
siswa, baru langkah-langkah pembelajarannya.
Sebaliknya, pada kurikulum tradisional tidak ada
identifikasi tujuan sebelum memulai pembelajaran.
Mengapa Backward Design itu Penting ?

a) Memulai perencanaan dengan hasil yang ingin dicapai,

sehingga guru dapat mengatur kelas lebih efektif.

b) Tujuan pembelajaran, hasil dan langkah-langkah untuk

penilaian, guru memiliki struktur yang jelas saat guru

merencanakan kegiatan pembelajaran.

c) Siswa akan menemukan makna dalam kegiatan kelas lebih

mudah karena mereka menyadari, hasil tujuan dan langkah-

langkah untuk penilaian.


Tahap-tahap Backward Design
2. Assesment Evidence

(Bukti yang dapat

Pada backward design, guru memulai


1. Identify desire result

diterima)

dengan tujuan, menentukan rencana


(Mengidentifikasi hasil

yang diinginkan)
penilaian dan barulah merencanakan

proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan tersebut.

Tahap-tahap backward design (Wiggins


Backward

dan Mctighe) yaitu : Design

3. Learning Plan (Rencana

Pembelajaran)
Identify desire result (Mengidentifikasi hasil yang diinginkan)

Pemahaman apa yang diharapkan atau diinginkan. Apa yang

harus siswa ketahui, pahami. Kemampuan apa yang dapat

siswa lakukan (skills). Pertanyaan penting apa yang akan digali

secara mendalam untuk difokuskan dalam setiap

pembelajaran. Pada tahap pertama dari backward design,

guru harus mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai,


memeriksa standar isi, dan mengulas ekspektasi kurikulum.

Assesment Evidence
(Bukti yang dapat diterima)
Bagaimana pengajar (guru) mengetahui bahwa siswa telah

mencapai hasil yang diharapkan. Apa yang akan kita terima

sebagai bukti pemahaman siswa dan bukti kemampuan siswa.

Pemahaman dan kemampuan ini nantinya akan digunakan oleh

siswa untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari sebagai

bentuk transfer belajar.


Learning Plan (Rencana

Pembelajaran)
Pengalaman dan instruksi pembelajaran seperti apa yang

memungkinkan siswa mencapai hasil yang diinginkan. Pada

tahap ini, guru merencanakan langkah-langkah beserta

kegiatan pembelajaran.

Kegiatan, pengalaman, dan instruksi pembelajaran yang

seperti apa yang dapat merangsang dan membangun

pemahaman siswa Rancangan dan langkah-langkah

pembelajaran seperti apa yang dapat membuat siswa terlibat

aktif dalam proses pembelajaran. Dalam menyusun langkah-

langkah dan rencana kegiatan pembelajaran, digunakan

pedoman WHERE TO. Elemen penting yang terdapat pada

pendekatan understanding by design adalah WHERE TO.


W (where is it going and why)
Membantu peserta didik memahami where

(ke mana) arah unit dan why (mengapa)


Guru memastikan siswa memahami tujuan dan target yang akan dicapai,
siswa harus paham betul apa yang sedang dipelajari dan manfaat dari
pembelajaran tersebut. Bagian ini mengingatkan guru untuk secara jelas
menjelaskan kepada peserta didik mengenai tujuan pembelajaran. Sejalan
dengan hal tersebut, siswa juga butuh mengetahui target yang harus
dicapainya, bagaimana proses penilaiannya sehingga siswa dapat
memonitor kemajuan pemahamannya. Hal ini dapat dilakukan dengan
memposting pertanyaan penting di papan tulis, memulai unit pengajaran
dengan tujuan pembelajaran, atau mengakhiri pelajaran dengan sesuatu
untuk dipikirkan untuk pelajaran berikutnya atau untuk pelajaran yang akan
adtang
H (hook the student) H (HOOK & HOLD) –

Bagaimana Hook (mengaitkan) dan Hold

(mempertahankan perhatian peserta didik


Guru menarik perhatian dan antusiasme siswa di awal pembelajaran


agar siswa memiliki motivasi dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan
sebagai pendekatan minat dengan mempertanyakan ide-ide kunci dari
pelajaran sebelumnya, meminta siswa untuk menonton klip pendek
yang terkait dengan pelajaran, atau menampilkan sesuatu di depan
kelas yang tidak biasa atau berbeda. Ada banyak kegiatan lain yang
dapat menghubungkan peserta didik ke dalam pelajaran.
E (explore,equip,experience)
Equipt (membekali) peserta didik dan memberikan
pengalaman terhadap ide-ide besar dan menelusurinya.

Guru memberi kelengkapan dengan pengalaman, alat, dan


pengetahuan yang diperlukan peserta didik untuk memenuhi
tujuan kinerja. Peserta didik harus merasa mampu melakukan
tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui scaffolding dari
pelajaran sebelumnya ke pelajaran saat ini.
R (rethink, revflect, revise)
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
Rethink (memikirkan kembali) dan merevisi
pekerjaan mereka

Guru mungkin dapat melakukannya dengan mengizinkan


pembelajar untuk merefleksikan penilaian untuk kredit
parsial, mengizinkan kritik atas makalah dari umpan balik
guru, atau memberikan waktu untuk tinjauan sejawat pada
suatu proyek. Guru memberikan kesempatan kepada
murid untuk memikir kembali merefleksikan dan
memperabiki pengalaman belajar yang telah mereka
lakukan
E (exhibit and evaluate)
Mengizinkan peserta didik untuk Evaluete

(mengevaluasi) pekerjaan mereka dan

refleksinya pada pembelajaran


Guru berusaha mengajak siswa untuk menunjukan,


memperlihatkan, dan menyampaikan
pemahamannya kemudian mengikutsertakan
mengevaluasi pekerjaan siswa
T (tailor to student)
Disesuikan dengan kebutuhan, minat,

dangaya belajar peserta didik


Aspek ini membutuhkan mengetahui apa yang disukai peserta didik. Jika
sebagian besar peserta didik lebih menyukai tugas kreatif daripada tugas
menulis, guru harus mencoba untuk lebih memfokuskan kegiatan
instruksional pada apa yang menarik bagi mereka. Menyesuaikan
pembelajaran siswa, dapat terjadi dengan cara lain, seperti memberi
siswa pilihan untuk memilih tugas pilihan mereka. Sehingga guru bisa
menyesuiakan pembelajaran yang melayani kebutuhan dan karakteristik
peserta didik.
O (organize) Diatur untuk

memaksimalkan keterlibatan awal dan

berkelanjutan secara efektif


Guru memaksimalkan keterlibatan peserta didik dalam


pembelajaran, agar pemahaman peserta didik bisa optimal dan
pembelajran dapat lebih Efektif. untuk mengoptimalkan pemahaman
yang mendalam sebagai lawan dari cakupan yang dangkal. Guru
harus memikirkan gagasan kunci atau konsep sebagai bagian utama
dari instruksi dalam aliran logis. Seringkali, perlu ada bagian sumatif
untuk pelajaran yang secara singkat mengidentifikasi apa yang ingin
Anda ambil dari pelajaran hari itu
Kesimpulan

Desain mundur adalah cara yang bertujuan untuk merancang instruksi, karena
menguraikan hasil spesifik sebelum merencanakan instruksi. Tidak seperti
bentuk perencanaan pelajaran lainnya, ini berfungsi sebagai panduan untuk
mengidentifikasi hasil yang diinginkan, bagaimana pembelajaran akan dinilai,
dan kemudian menambahkan strategi instruksional untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Ini menciptakan sistem yang terorganisir untuk merancang instruksi
dan memberikan harapan yang jelas tentang pembelajaran siswa. Struktur ini
mempromosikan pelajaran yang dipikirkan dengan baik dari instruktur,
sehingga mempromosikan prestasi siswa dan penguasaan pemahaman. Dalam UbD
juga terdapat elemen WHERE TO yang dikembangkan oleh Wiggins dan McTighe
agar pembelajaran berjalan efektif dan lancar.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai