Anda di halaman 1dari 4

Amortasi Utang

Amortasi utang memiliki arti sebagai pelunasan hutang, baik dengan jumah yang sama
ataupun tidak dan dengan interval cicilan yang sama ataupun berbeda. Metode amortasi, yaitu
pembayaran hutang yang dilakukan secara berkala dengan jumlah tertentu. Dari angsuran yang
dilakukan, hanya sebagian yang merupakan pelunasan pokok (amortasi utang) dan sisanya
adalah untuk pembayaran bunga. Berapa tepatnya untuk amortasi utang dan berapa untuk
pembayaran bunga adalah berbeda untuk setiap periode.Tanpa menghitung atau tanpa bantuan
skedul amortisasi, kita hanya tahu total keduanya adalah sama untuk setiap periode yaitu sebesar
angsuran itu. Tabel amortisasi digunakan untuk mengetahui secara akurat berapa pelunasan
pokok yang dilakukan dan pembayaran bunganya dari setiap angsuran.

Besarnya pembayarna periodik dalam amortisasi utang dapat dihitung dengan cara yang
sama dalam mencari besarnya pembayaran periodic pada anuitas biasa. Pada anuitas biasa,
besarnya pembayaran periodic dapat dihitung jika nilai sekarang dari sebuah anuitas diketahui.
Dalam mengaplikasikan persamaan anuitas biasa, jumlah utang dianalogikan sebagai nilai
sekarang dari anuitas.

RUMUS

PV =¿ ¿

Dengan

PV : present value atau nilai di awal periode atau nilai sekarang

i : tingkat bunga per periode

n : jumlah periode

A : anuitas atau pembayaran per periode

Contoh soal :
seorang eksekutif muda pada tanggal 1 April 2001 memutuskan untuk membeli sebuah rumah
seharga Rp 400.000.000 dengan membayar uang muka Rp 100.000.000 dan sisanya dengan
Kredit Kepemilikan rumah (KPR) sebuah bank dengan bunga 18% p.a. dan angsuran sebesar Rp
7.618.028,23 selama 60 bulan. Jika pada 1 April 2004 eksekutif itu ingin melunasi kreditnya,
berapa jumlah yang harus dia bayar?

Jawaban :

Cara 1 : dengan skedul amortasi

A = 7.618.028
PV = 400.000.000 – 100.000.000 = 300.000.000
i = 18%/12= 0,015
Bunga periode pertama = saldo KPR awal x i
= 300.000.000 x 0,015
= 4.500.000
Amortisai utang pertama = angsuran – bunga periode pertama
= 7.618.028 – 4.500.000 = 3.118.028,23
Saldo KPR kedua = saldo KPR awal – amortisasi utang pertama
= 300.000.000 - 3.118.028
= 296.881.972

Dengan meneruskan skedul amortisasi hingga periode ke-36, kita akan


mendapatkan jumlah yang harus dibayar jika KPR ingin dilunasi pada 1 April
2004, yaitu sebesar Rp 152.592.193,5

Cara 2 :

Dengan persamaan nilai sekarang dari anuitas biasa, dengan angsuran sebesar Rp 7.618.028,23
sebanyak 24 periode dengan i = 1,5% per bulan.

PV =¿ ¿

PV =¿ ¿

PV =152.592 .193,5(Saldo KPR per 1 April 2004)

Jadi, eksekutif muda tersebut harus membayar Rp 152.592.193,5 untuk pelunasan kreditnya.
Latihan soal

1. Seorang pedagang membeli 2 buah took seharga Rp1.200.000.000 dengan membayarkan


uang muka sebesar Rp 200.000.000 dan sisanya dicicil setiap bulan selama 15 tahun
dengan tingkat bunga 12% p.a. berapakah besarnya cicilan yang harus dibayarkan setiap
bulan?
2. Utang sejumlah Rp 500.000.000 dilunasi dengan 60x cicilan selama 5 tahun dengan
tingkat bunga 12% p.a. berapakah besarnya bunga yang dibayarkan selama tahun ke-3?

Anda mungkin juga menyukai