Anda di halaman 1dari 136

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG

PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG


Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

DAFTAR TILIK
DISTOSIA BAHU

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai
berikut:
No PenilaianBUTIR
soft skill dan hard
YANG skill:
DINILAI NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSEN
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
kurang tepat 2 : langkah prosedur dikerjakan
1 dengan tepat salam dan menyapa pasien dengan
Memberi
Penilaian
ramahResponsi:
0 : bila tidak dikerjakan
0 : Tidak mampu menjawab
1 : 1bila menjawab
: Memberi salam tetapi
ataukurang
menyapa pasien dengan
tepat 2ramah
: bila menjawab dengan
2 : Memberi salam dan menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu
0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut

1
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = NILAI X 100


26

B. HARDSKILL

No BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSEN

1 PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK:


Pasien

- Cairan infus terpasang, perut bagian bawah


dan lipat paha telah dibersihkan dengan air
sabun
- Siapkan alas bokong dan penutup perut
Bawah
- Medikamentosa :
a. Oksitosin
b. Ergometrin
c. Lidokain 1 %
- Larutan antiseptic, clorin 0.5%
- Oksigen dengan regulator

- Instrumen :
a. Partus set

2
b. Vakum ekstraktor
c. Klem ovum 2 buah
d. Cunam tampon 1 buah
e. Spekulum sim’s 2 pasang
f. Kateter nelaton 1 buah
g. Spuit No 23, 2 buah
h. Pakaian perlengkapan ibu bersalin
i. Lampu sorot
j. Monoral
k. Stetoskop dan Tensimeter
l. Tempat sampah
Penolong

- Baju kamar tindakan, scot, masker,


kacamata pelindung, penutup kepala, sepatu
boot.
Sarung tangan DTT 4 pasang
Bayi

- Instrument :

a. Penghisap lendir
b. Kain penyekam muka / duk steril
c. Kassa steril
d. Pemotong dan pengikat tali pusat
e. Meja bersih kering dan hangat
f. Popok dan selimut
g. Kateter intravena atau jarum
kupu-kupu
h. Spuit 1 cc
i. Alat resusitasi bayi
j. Incubator
2 PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM
TINDAKAN:

1. Memakai baju tindakan, scot, masker,


kacamata, penutup kepala dan sepatu boot
2. Lepaskan semua perhiasan
3. Cuci tangan dengan 6 langkah dengan sabun
dan air mengalir
4. Memakai sarung tangan steril pada tangan
kanan untuk memasukkan oksitosin
5. Dekatkan bengkok dan kapas DTT
Memakai sarung tangan steril pada
tangan kiri

3 TINDAKAN SEBELUM MELAKUKAN


DISTOSIA BAHU:
( Mahasiswa mampu menceritakan dengan
benar tindakan sebelum melakukan distosia
bahu )

ANASTESI LOKAL DAN EPISIOTOMI


1. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah (dari
tangan kiri) antara kepala bayi dan perineum.
Hal ini sangat penting untuk mencegah jarum
suntik mengenai kepala bayi yang dapat
menyebabkan kematian bayi
2. Masukan jarum secara subkutan,mulai
komisura posterior,menelusiri sepanjang
perenium dengan sudut 45derajat ke arah
kanan ibu (tempat akan dilakuka episiotomi)
3. Aspirasi untuk memasukan ujung jarum tidak
memasuki pembuluh darah.Apabila pada
aspirasi terdapat cairan darah,tarik jarum
sedikit dan kembali masukkan dengan arah
yang berbeda.Kemudian ulangi prosedur
aspirasi: -Injeksi bahan anastesi kedalam
pembuluh darah dapat menyebabkan detak
3
jantung tidak teratur atau konvulsi
4. Suntikkan bahan anestesi (lidokain) 5-10ml
sambil menarikjarum keluar
5. Tekan tempat infiltrasi agar anastesi
menyebar.Untuk hasil yang optimal tunggu 1-
2 menit sebelum melakukan episiotomi
6. Minta bantuan tenaga kesehatan lain, untuk
menolong persalinan dan resusitasi neonatus
bila diperlukan, bersiaplah juga untuk
kemungkinan perdarahan pascasalin atau
robekan perineum setelah tatalaksana.

4 PENANGANAN DISTOSIA BAHU

A. MANUVER MC ROBERTS

1. Ibu dalam posisi terlentang

2.Minta ibu untuk melipat kedua


pahanya,sehingga kedua lututnya berada sedekat
mungkin dengan dada. Minta bantuan 2 orang
asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu
kearah dada. Gunakan kedua tangan untuk
membantu fleksi maksimal.

3. Mintalah salah satu asisten untuk


melakukan tekanan secara simultan kearah
lateral bawah pada daerah suprasimpisis untuk
membantu persalinan bahu.

4. Lahirkan bahu depan dengan tarikan yang


mantab dan terus menerus kearah aksial ( searah
tulang punggung janian ) pada kepala janian
untuk mengerakan bahu depan dibawah
simpisis pubis.

Jika belum dapat dilahirkan maka dilanjutkan


dengan :

5 MANUVER HIBBARD/RESNICK

a. Masukkan tangan kanan kearah anterior


b. bahu belakang janin
c. tangan kiri menekan pada atas os simpisis.
d. Berbarengan tangan kanan ditarik
keluar dengan mengupayakan bahu
posterior mengikuti tangan keluar.
e. Bila berhasil kemudian kepala dipegang secara
biparetal dan diarahkan kebawah untuk
melahirkan bahu anterior lalu diarahkan
keatas untuk melahirkan bahu posterior

6 PERASAT RUBIN

1. bahu bayi digoyangkan dari sisi ke sisi


dengan menggerakkan perut ibu.

2. Bila tidak berhasil, bahu bayi yang lebih mudah


dicapai didorong kedepan pada permukaan
anterior dada bayi. Hasilnya adalah abduksi kedua
bahu bayi. Putaran itu menghasilkan diameter
antar bahu yang lebih kecil, dan pemindahan bahu
anterior dari belakang simfisis pubis.

4
7 JIKA SEMUA TINDAKAN DIATAS TETAP
TIDAK DAPAT MELAHIRKAN BAHU,
TERDAPAT MANUVER-MANUVER LAIN
YANG DAPAT DILAKUKAN NAMUN
MANUVER-MANUVER LAIN HANYA
BOLEH DILAKUKAN OLEH TENAGA
TERLATIH

8 MELAHIRKAN BAYI

1. Setelah bayi melakukan putaran paksi luar,


kepala bayi dipegang secara biparietal, tarik
lembut kebawah untuk melahirkan bahu
anterior kemudaian tarik lembut keatas untuk
melahirkan bahu posterior. Kemudian
telusuri punggung bayi kearah kaki hingga
lahirlah seluruh badan bayi
2. Letakkan bayi diatas perut ibu dan nilai
bayi dengan 5 pertanyaan dengan cepat,
segera keringkan bayi lalu bungkus kepala
dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
3. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan
pada tali pusat mulai dari klem pertama
kearah perut ibu dan memasang klem kedua
2 cm dari klem pertama
4. Memegang tali pusat dengan satu tangan,
melindungi bayi dari gunting dan potong tali
pusat diantara kedua klem tersebut
5. Serahkan bayi pada petugas bagian anak
(perinatologi) untuk perawatan lebih
lanjut
9 DEKONTAMINASI & CUCI TANGAN

NILAI AKHIR = TOTAL NILAI x 100


18

Bandar Lampung, …………………………..

PENGUJI

( …………………………. )

5
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIII KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


DOUGLAS FUNGSI

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANGdan DINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 :1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien dengan
1 : bilaramahmenjawab tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila menjawab
salam dan dengan
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu


ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien

1
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien

9 Memberikan kesempatan untuk


bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan


0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

2
B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


NO BUTIR YANG DINILAI

1. Persiapan alat dan Bahan


Instrument :
 Meja Ginekologi
 Lampu sorot
 Spekuluim sims : 2 buah
 Tenakulum : 1 buah
 Cunam Tampon: 1 buah
 Kateter nelaton
 Jarum spinal no. 18 G
 Spuit 5-10 cc
 Sarung tangan DTT : 2 pasang
Bahan :
 formulir permintaan pemeriksaan
 Kapas dan larutan antiseptic
 Kassa steril
 Cawan atau botol pemeriksaan specimen
 Alas bokong, alas perut dan doek bolong
2. PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan terutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup
3. PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan
menyetujuitindakan yang akan di
lakukan
 Pasien di posisikan lithotomic/dorsal
recumbend

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 7
langkah menggunakan sabun di bawah
air mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk
bersih secara benar
 Memakai sarung tangan
 Petugas menempatkan diri di sebelah
kanan pasien
PROSEDUR

5. Menyiapkan formulir permintaan pemeriksaan


sitologi Douglas fungsi (HET) yang telah di isi
data pasien, dan cawan sudah di beri tanda dan
identitas

6 Meminta pasien untuk mengosongkan kandung


kemih, melakukan chateter bila pasien keadaan
umumnya lemah
7 Memasang alas bokong, alas perut dan doek
bolong, gunakan penjepit/klem dock agar posisi
dock tidak bergeser

8 Arahkan lampu sorot pada bagian yang akan


diperiksa (Vagina)

3
9 Memasang speculum sims atas dan bawah dan
meminta asisten untuk memegang speculum atas
pada posisinya

10 Jepit kapas yang telah dibasahi laruran antiseptic


dengan tampon tang kemudian bersihkan portio,
vagina dan forniks posterior

11 Dengan tangan kanan jepit bibir bawah serviks


dengan tenakulum pada posisi jam 6 setelah
terjepit dengan baik pegang gagang tenakulum
dengan tangan kiri

12 Tusukkan jarum spinal no. 18 G pada forniks


posterior ke dalam kavum Douglas diantara
ligamentum sakrouterina dengan arah kranio
posterior

13 Lakukan aspirasi dengan menggunakan spuit 5


atau 10 cc

14 Cabut jarum spinal dan tarik keluar perlahan-


lahan dan dapat di periksa secara langsung atau
kirim ke bagian P.A
( cairan bisa di semprotkan di atas kasa steril /
di tempatkan di dalam cawan yang telah di beri
identitas, hasil dinyatakan positif HET bila di
dapatkan darah kehitaman dan tidak membeku
dan terdapat gumpalan halus bekuan darah
pada saat aspirasi)

15 Lepaskan tenakulum, perhatikan kondisi bekas


lokasi tusukkkan jarum dan jepitan tenakulum

16 Usapkan larutan antiseptic/bethadin pada forniks


dan serviks dengan menggunakan tampon tang
17 Lepaskan speculum dengan cara miring lalu
keluarkan
18 Beritahu kepada pasien bahwa tindakan telah
selesai dilakukan dan beritahu hasilnya
19 Rapihkan pasien dan Bereskan alat lakukan
dekontaminasi alat habis pakai
20 Pemeriksaan dan tindakan yang telah di
lakukanBuat dokumentasi hasil

NILAI AKHIR = Nilai x 100


40

4
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI FORCEP

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANGdan DINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramah tepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 :1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien dengan
1 : bilaramahmenjawab tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila menjawab
salam dan dengan
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu


ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien

1
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien

9 Memberikan kesempatan untuk


bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan


0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

2
B. HARD SKILL

No BUTIR YANG DINILAI NOMOR


PUNGGUNG/NOMOR
ABSENSI

Persetujuan Tindakan Medik

I. Persiapan Sebelum Tindakan

Pasien

1 1) Cairan dan selang infus telah tepasang. Perut bawah dan lipat paha sudah
dibersihkan dengan air dan sabun.
2) Uji fungsi dan perlengkapan peralatan resusitasi.
3) Siapkan alas bokong, sarung kaki, dan penutup perut bawah.
4) Medikamentosa (oksitosin, ergometrin, prokain 1%).
5) Larutan antiseptik.
6) Oksigen dengan regulator.
7) Instrument
 Partus set (1 set), Ekstraktor cunam (1 set), Klem ovum (2 buah)
 Cunam tampon, Tabung 5 ml & jarum suntik No. 23 sekali pakai (2 buah),
Spekulum sim (2 buah) & kateter (1 buah)
Minyak steril, Heating set, Menyiapkan meja resusitasi , lampu penghangat,
Ambulans, incubator, O2 dengan flowmeter, Status, tanda identitas bayi dan
ibu, Menginformasikan ke perawatan intensif, dokter atau tim resusitasi
untuk persiapan perawatan.
Penolong (operator dan asisten)

1) Baju kamar tindakan lengkap


2) Sarung tangan DTT/steril (4 pasang)
3) Sepatu boot
4) Lampu sorot
5) Monoaural atau stetoskop (1 buah)
II. MENYIAPKAN PERALATAN

2 Memastikan kelengkapan atau pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul


oksitosin, procain dan memasukkan 2 buah alat suntik sekali pakai 3 cc dan 5cc ke
dalam wadah partus.

III. MENYIAPKAN DIRI UNTUK MEMBERIKAN PERTOLONGAN


PERSALINAN

3 Memakai celemek plastic

4 Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun


dan air mengalir.

5 Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk
pemeriksan dalam

6 Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi

3
dengan oksitosin, procain dan letakkan kembali ke dalam wadah partus set.

Bila ketuban belum pecah pinggirkan ½ kocher pda partus set


IV. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN
BAIK

7 Membersihkan vulva dan perineum, menggunakan kapas basah dengan gerakan dari
vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu
yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran)

8 Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput


ketuban sudah pecah.

 Bila pembukaan belum lengkap, catat hasil pemeriksaan pada partograf dan
nilai persalinan
 Bila selaput ketuban belum pecah lakukan pemeriksaan selaput ketuban
- pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat
- masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan bimbingan telunjuk dan
jari tengah tangan kanan hingga menyentuh selaput ketuban.
- Saat his berkurang kekuatannya gerakkan ujung jari tang kanan membimbing
ujung ½ kocjer menggores selaput ketuban hingga ketuban pecah
- Keluarkan ½ kocjer dari vagina ibu dengan tangan kiri, masukkan ke dalam
ember berisi larutan klorin 0,5 %
- Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina ibu sehingga yakin
bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat setelah selaput ketuban
dipecahkan
- Keluarkan jari-jari tangan kanan dari vagina
9 Mencelupkan tangan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %,
membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5 %

10 Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai- pastikan DJJ dalam
batas normal (120-160x/menit)

V. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES


PIMPINAN MENERAN

11 Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.

12 Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi (pada saat ada his, bantu ibu
dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).

VI. PIMPINAN MENERAN


13 Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran :

 Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his, menyesuaikan pimpinan
meneran dengan kecepatan lahirnya kepala.
 Mendukung usaha ibu untuk meneran
 Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his ( diantara his)
 Meminta bantuan keluarga untuk memberi minum saat istirahat

4
 Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
 Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk meneran tunggu hingga ibu
mempunyai dorongan kuat untuk meneran (maksimum 60 menit) ibu dapat
dianjurkan untuk ganti posisi meneran : miring, jongkok atau merangkak
 Bila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran selama 2 jam-an primipara/1
jam-an multipara segera lakukan rujukan untuk dilakukan forsep

VII. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN JANIN DENGAN


FORSEP
14 Memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.

15 Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya di bawah bokong
ibu.

16 Membuka tutup partus set

17 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

D Periksa Dalam Ulangan

18 1) Pakai sarung tangan secara benar.


2) Lakukan tindakan vulva hygiene.
3) Lakukan kateterisasi kandung kemih bila pasien tidak bisa berkemih spontan.
4) Lakukan periksa dalam untuk menentukan kembali presentasi, penurunan,
penunjuk, spina ischiadica, konkaf os sacrum, dan arkus pubis.
5) Setelah pemeriksaan selesai, bersihkan dan kontaminasi sarung tangan dengan
larutan klorin 0,5%
E. Orientasi Cunam

19 1) Pakai sarung tangan DTT/steril yang baru.


2) Ambil cunam dalam keadaan terkunci, kemudian dekatkan kearah vulva dan
orientasikan kedudukan cunam setelah terpasang nanti.
3) Lepaskan kunci cunam, daun cunam beri pelican (minyak steril atau antiseptik
jelly) kemudian letakkan masing-masing cunam di atas meja instrument.
4) Atur kembali posisi ibu di atas meja persalinan.
F. Pemasangan Cunam Dengan Posisi Ubun-ubun Depan

20 1) Lakukan tindakan aseptik-antiseptik pada perineum.


2) Lakukan infiltrasi larutan anastesi lokal (prokain 1%) pada perineum (berbentuk
sisi dan garis tengah segitiga, puncaknya pada ujung komisura posterior).
3) Masukkan jari tangan kiri ke dalam vagina (menelusuri dinding lateral kiri)
hingga mencapai sisi lateral kanan bawah kepala janin, ibu jari tetap berada di
luar.
4) Pegang gagang cunam kanan seperti pensil.
21 1) Dekatkan gagang cunam pada posisi sejajar dengan paha kiri ibu, kemudian
masukkan gagang daun cunam kanan ke vagina (menelusuri jalur diantara jari-
jari tangan kiri dan dibantu dengan dorongan ibu jari), sementara itu atur posisi
gagang cunam hingga daun cunam menempati posisi yang sesuai dengan sisi
lateral kanan janin.
2) Setelah daun cunam terpasang dan posisi daun cunam sejajar lantai, geser daun
cunam (dengan tangan kiri) ke atas, hingga menempati posisi seperti saat
melakukan orientasi (sejajar terhadap panggul).
3) Minta asisten untuk mempertahankan cunam pada posisinya.
4) Letakkan jari tangan kanan ke dalam vagina menelusuri dinding lateral kiri

5
vagina dan pegang gagang cunam kiri seperti memegang pensil.
5) Masukkan daun cunam ke dalam vagina (menelusuri alur jari) secara langsung
dan berhadapan dengan posisi cunam kanan, masukkan hingga gagang cunam
berada pada posisi sejajar dengan lantai.
Setiap kesulitan atau hambatan dalam melaksanakan prosedur pemasangan cunam,
sehingga cunam tidak dapat terpasang dengan baik maka kondisi ini digolongkan
sebagai kegagalan pemasangan cunam. Kegagalan proses pemasangan merupakan
indikasi untuk dirujuk atau terminasi per abdominal.

G Penguncian

22 1) Pegang gagang cunam kanan dengan tangan kiri dan cunam kiri dengan tangan
kanan
2) Angkat gagang cunam kiri dan turunkan gagang cunam kanan, kemudian
silangkan kedua gagang cunam sehingga cunam kiri berada diantara cunam
kanan
3) Rapatkan kembali kedua gagang cunam, temukan alur (pada leher cunam kanan)
dan batang (pada leher cunam kiri) sehingga cunam terkunci.
Perhatikan:
Posisi daun cunam adalah biparietal terhadap kepala janin dan terhadap sumbu
transversal panggul ibu. Pantau terus kondisi janin

Ingat :

Keberhasilan pada tahap pemasangan, harus diikuti dengan keberhasilan


penguncian cunam. Apabila setelah terpasang, ternyata cunam tidak dapat
dikunci, kondisi ini merupakan indikasi untuk dirujuk atau terminasi
perabdominam

H Menilai hasil pemasangan daun cunam

23 Dilakukan periksa dalam ulang untuk mengetahui apakah daun cunam telah
terpasang dengan benar, dan adakah bagian jalan lahir yang terjepit oleh daun
cunam.

I Ekstraksi cunam percobaan

24 1) Tangan kiri dan tangan kanan penolong bergenggaman memengang cunam,


sedang jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan penolong diluruskan sampai
menyentuh puncak kepala
2) Lakukan traksi percobaan, Bila kedua jari tidak terlepas dari puncak kepala,
berarti kepala ikut tertarik
3) Bila kedua jari terlepas dari puncak kepala, berarti kepala tidak ikut tertarik maka
berarti cunam belum terpasang terpasang dengan benar, sehingga cunam harus
dilepaskan dan dipasang lagi
4) Bila traksi percobaan ternyata berhasil baik, maka lakukan traksi definitif.
J Traksi Definitif

25 1) Sebelum melakukan traksi definitif, pastikan bahwa petugas dan alat untuk
menolong bayi telah siap. Lakukan episiotomi mediolateral, tangan kanan
memegang gagang cunam (bila perineum sangat kaku, lakukan pada sisi kiri dan
kanan).

6
2) Tangan kanan memegang cunam dan tangan kiri memegang leher cunam.
3) Lakukan penarikan gagang cunam dengan arah sejajar lantai dan leher cunam
kearah bawah.
Ingat

Bila pada saat penarikan terdapat tahanan yang berat atau badan ibu ikut tertarik
kearah penolong, hal ini merupakan indikasi adanya disproporsi atau halangan
untuk melanjutkan prosedur ekstraksi. Bila terjadi kegagalan dalam tiga kali tarikan
dalam 30 menit, apabila tidak berhasil maka langsung dilakukan rujukan dan
terminasi secara SC.

4) Setelah kepala sampai di dasar panggul, lakukan penarikan kearah sejajar lantai
hingga suboksiput berada di bawah simfisis.
5) Tahan perineum dengan telapak tangan kiri, lanjutkan tarikan tangan menarik
cunam ke atas (suboksiput sebagai hipomoklion) sehingga berturut-turut ubun-
ubun besar, dahi, muka, dagu dan seluruh kepala lahir
6) Lepaskan kunci gagang cunam, tempatkan dalam wadah dekontaminasi.
K Melahirkan Bayi

26 1) Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

2) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan
L Lahirnya Bahu

27 Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal
kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior/depan lahir,
kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai bahu posterior/belakang lahir.

Bila terdapat lilitan tali pusat yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi
luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan
kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara 2
klem tersebut .

M Lahirnya Badan dan Tungkai

28 Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyangga kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas..

29 Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah bokong dan
tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan
kiri di antara ke dua lutut janin)

VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA

Menyuntikkan Oksitosin

30 Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil
tunggal). Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik Oksitosin agar uterus berkontraksi
baik.

7
31 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan Oksitosin 10 unit IM
(intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan Oksitosin).

32 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari
pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat
pada 2 cm distal dari klem pertama.

Mengikat tali pusat

33 Pemotongan dan pengikatan tali pusat.

● Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.
● Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
● Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
34 Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.

Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel
di dada/perut ibu. Kedua telapak tangan diusapkan pada puting kanan dan kiri.
Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi mulut lebih
rendah dari puting payudara ibu.

35 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

Penegangan Tali Pusat Terkendali

36 Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva

37 Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus, sementara
tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak 5
– 10 cm dari vulva.
38 Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso-kranial.
Bila uterus tidak segera kontraksi, minta ibu/keluarga untuk melakukan stimulasi
puting susu.
Mengeluarkan Plasenta

39 Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial.

Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:

• Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi
perdarahan, segera lakukan plasenta manual.
40 Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati.
Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan
putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya
selaput ketuban

8
Bila selaput ketuban robek, dapat digunakan klem untuk menarik robekan selaput
ketuban tersebut keluar atau masukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan
ke dalam vagina untuk melepaskan selaput ketuban dari mulut rahim.
Masase Uterus

41 Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri
hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).
IX. CMEMERIKSA KEMUNGKINAN ADANYA PERDARAHAN PASCA
PERSALINAN
42 Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian maternal
dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh
kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukkan ke dalam
kantong plastik yang tersedia.
 Bila plasenta tidak lahir lengkap atau ada perdarahan, lihat Bab V.

 Bila kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik melakukan masase, mulai
kompresi bimanual interna (lihat penanggulangan atonia uteri-Bab V).
43 Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang
menimbulkan perdarahan aktif
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan

X. PASCA TINDAKAN

44 Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan
kontraksi uterus baik.
45 Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5%,
kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air yang
sudah didesinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya.
46 Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
● Sebagian besar Bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30-60 menit.
● Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup
menyusu dari satu payudara.
● Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu.

47 Setelah satu jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes mata
profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramuskular di pada kiri anterolateral.
48 Setelah satu jam pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi hepatitis B di
paha kanan anterolateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar setiap saat bisa
disusukan.
Letakkan kembali pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam satu
jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.

9
Evaluasi

49 Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam dan


tanda vital ibu:
Pastikan
 2-3 kali dalam 10 menit pertama kontraksi uterus
 setiap 15 menit pada 1 jam pertama
 setiap 20-30 menit pada jam ke-dua
Bila kontraksi uterus tidak baik, lakukan masase uterus dan beri metil
ergometrin 0,2 mg intramuskular.

50 Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa/merasakan uterus yang memiliki


kontraksi baik dan mengajarkan untuk melakukan masase uterus apabila kontraksi
uterus tidak baik.

51 Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi

52 Memeriksa nadi ibu

Bila terdapat robekan jalan lahir yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan
(lihat PB penjahitan robekan perineum)

53 Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali /
menit) serta suhu tubuh normal (36.5-37.5 °C).
Kebersihan & Keamanan

54 Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%

55 Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang disediakan

56 Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan mengganti pakaiannya
dengan pakaian bersih/kering

57 Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu apabila
ibu ingin minum

58 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0.5%.

59 Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung


tangan dalam keadaaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%

60 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

61 Melakukan pendokumentasian, melengkapi partograf dan memeriksa tekanan darah.

NILAI AKHIR = Nilai x 100


126

1
1
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


DOUGLAS FUNGSI

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagaiNOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANG danDINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : dan
langkah prosedur
menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 : 1bila: Memberi
tidak mampu menjawab
salam atau menyapa pasien
1 : bila menjawab
dengan ramah tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila salam
menjawab dengan pasien dengan
dan menyapa
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu


0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut

1
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien

9 Memberikan kesempatan untuk


bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe
rikan jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan


tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

B. HARD SKILL

No BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN

1 PERSIAPAN :
( ALAT, BAHAN,RUANGAN, PASIEN,
PENOLONG ) :

Alat
 Meja Ginekologi
 Lampu sorot
 Spekuluim sims : 2 buah
 Tenakulum : 1 buah
 Cunam Tampon: 1 buah
 Kateter nelaton
 Jarum spinal no. 18 G
 Spuit 5-10 cc
 Sarung tangan DTT : 2 pasang

2
Bahan :
 formulir permintaan pemeriksaan
 Kapas dan larutan antiseptic
 Kassa steril
 Cawan atau botol pemeriksaan specimen
 Alas bokong, alas perut dan doek bolong

PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan terutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup

PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan
menyetujuitindakan yang akan di lakukan
 Pasien di posisikan lithotomic/dorsal
recumbend

PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 7
langkah menggunakan sabun di bawah air
mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk
bersih secara benar
 Memakai sarung tangan
Petugas menempatkan diri di sebelah kanan
pasien
2. Menyiapkan formulir permintaan pemeriksaan
sitologi Douglas fungsi (HET) yang telah di
isi data pasien, dan cawan sudah di beri tanda
dan identitas

3. Meminta pasien untuk mengosongkan


kandung kemih, melakukan chateter bila
pasien keadaan umumnya lemah

4. Memasang alas bokong, alas perut dan doek


bolong, gunakan penjepit/klem dock agar
posisi dock tidak bergeser

5. Arahkan lampu sorot pada bagian yang akan


diperiksa (Vagina)

6. Memasang speculum sims atas dan bawah dan


meminta asisten untuk memegang speculum
atas pada posisinya

7. Jepit kapas yang telah dibasahi laruran


antiseptic dengan tampon tang kemudian
bersihkan portio, vagina dan forniks posterior

8. Dengan tangan kanan jepit bibir bawah serviks


dengan tenakulum pada posisi jam 6 setelah
terjepit dengan baik pegang gagang tenakulum
dengan tangan kiri

9. Tusukkan jarum spinal no. 18 G pada forniks


posterior ke dalam kavum Douglas diantara
ligamentum sakrouterina dengan arah kranio
posterior

10 Lakukan aspirasi dengan menggunakan spuit


5 atau 10 cc

11 Cabut jarum spinal dan tarik keluar perlahan-


lahan dan dapat di periksa secara langsung
atau kirim ke bagian P.A
( cairan bisa di semprotkan di atas kasa steril
/ di tempatkan di dalam cawan yang telah di
beri identitas, hasil dinyatakan positif HET
bila di dapatkan darah kehitaman dan tidak

3
membeku dan terdapat gumpalan halus
bekuan darah pada saat aspirasi)

12 Lepaskan tenakulum, perhatikan kondisi bekas


lokasi tusukkkan jarum dan jepitan tenakulum

13 Usapkan larutan antiseptic/bethadin pada


forniks dan serviks dengan menggunakan
tampon tang

14 Lepaskan speculum dengan cara miring lalu


keluarkan

15 Beritahu kepada pasien bahwa tindakan telah


selesai dilakukan dan beritahu hasilnya

16 Rapihkan pasien dan Bereskan alat lakukan


dekontaminasi alat habis pakai

17 Pemeriksaan dan tindakan yang telah di


lakukanBuat dokumentasi hasil

NILAI AKHIR = Nilai x 100


34

Bandar Lampung, …………………………………..

PENGUJI.

( ………………………………. )

4
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PERSIAPAN DAN PERAWATAN PERSALINAN GEMELI

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagaiNOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANGdan DINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 :1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien dengan
1 : bila
ramahmenjawab tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila menjawab
salam dan dengan
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu
ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26
B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


NO BUTIR YANG DINILAI

1. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

 Perut bawah dan lipat paha sudah


dibersihkan dengan air dan sabun.
 Uji fungsi dan perlengkapan
peralatan resusitasi.
 Siapkan alas bokong, sarung kaki,
dan penutup perut bawah.
 Medikamentosa (oksitosin,
ergometrin, prokain 1%).
 Larutan antiseptik.
 Oksigen dengan regulator.
 Instrument
Partus set (2 set), Klem ovum (2
buah), Cunam tampon, Tabung 5 ml
& jarum suntik No. 23 sekali pakai
(2 buah), Heating set, Menyiapkan
meja resusitasi, lampu penghangat,
Ambulans, incubator, O2 dengan
flowmeter, Status, tanda identitas
bayi dan ibu, Menginformasikan ke
perawatan intensif, dokter atau tim
resusitasi untuk persiapan perawatan
bayi premature.
2 PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan tertutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup

3. PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan menyetujui tindakan
yang akan di lakukan
 Pasien telah dilakukan pemeriksaan antara
lain:
- Keadaan umum pasien TD, P, R, S dan
masih dalam batas normal
- Banyaknya jumlah perdarahan dan
apakah terinfeksi/tidak
- Periksa Hb, hematokrit, dan golongan
darah

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 7
langkah menggunakan sabun di bawah air
mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
secara benar
 Memakai APD dan sarung tangan
 Petugas menempatkan diri di sebelah kanan
pasien
PROSEDUR

PADA BAYI I (Pertama)

5 Mengecek presentasi bayi :

 Bila verteks lakukan pertolongan sama


dengan presentasi normal dan lakukan
monitoring dengan partograf (APN).
 Bila presentasi bokong lakukan
pertolongan sama dengan bayi tunggal
presentasi bokong.
 Bila letak lintang lakukan seksio sesarea.
6 Pada kala II beri oksitosin 2,5 IU dalam 500
ml dekstrose 5% atau ringer laktat 10
tetes/menit.

BAYI II (Kedua) dan seterusnya

7 Segera setelah kelahiran bayi I, lakukan


palpasi abdomen untuk menentukan letak
bayi II.

BILA LETAK LINTANG

8 Lakukan versi luar, dan periksa DJJ

9 Melakukan pemeriksaan vaginal (PD) untuk :


mengetahui adanya prolaps, ketuban pecah
atau intak, presentasi bayi.

BILA PRESENTASI VERTEKS

10 Bila kepala belum masuk, masukkan pada


PAP secara manual.

11 Memecahkan ketuban bila masih positif


12 Memeriksa DJJ..
13 Bila tidak timbul kontraksi dalam 10 menit,
tetesan oksitosin dipercepat sampai his
adekuat (maksimal 40 tetes per menit).
14 Bila 30 menit bayi belum lahir lakukan
tindakan menurut persyaratan yang ada
(vakum, forcep, seksio).
15 Melakukan pemeriksaan vaginal untuk :
adanya prolaps funikuli, ketuban pecah atau
intak, presentasi bayi
PASCA PERSALINAN

16 Memberikan oksitosin drip 20 IU dalam 1


liter cairan Ringer Laktat atau dekstrose 60
tetes/menit atau berikan ergometrin 0,2 mg.

17 1 (satu) menit sesudah kelahiran anak yang


terakhir. Lakukan manajemen aktif kala III.
Untuk mengurangi perdarahan
pascapersalinan.

18 Peregangan tali pusat terkendali


19 Memeriksa jalan lahir dan lakukan penjahitan
bila terdapat robekan jalan lahir.
20 Melakukan dekontaminasi pada alat yang
telah dipakai dan pencegahan infeksi pasca
tindakan.
PERAWATAN PASCA TINDAKAN

21 Periksa tanda vital pasien, catat dan buat


laporan tindakan.( suhu, tekanan darah, nadi,
respirasi )

22 Melakukan perawatan serta berkolaborasi


dengan dokter obgyn.
23 Beritahukan pada suami/walinya bahwa
tindakan telah selesai dan pasien masih
memerlukan perawatan dan pengobatan
lanjut.

NILAI AKHIR = Nilai x 100


46
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

PENILAIAN PENCAPAIAN KOPETENSI


PENANGANAN ATONIA UTERI DENGA KBI/KBE

Petunjuk Penilaian:
A. SOFTSKIIL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai
berikut: Penilaian
No soft skill
BUTIR YANG danDINILAI
hard skill: NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSEN
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : dan
langkah prosedur
menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramah tepat
0 : Tidak dikerjakan
Penilaian Responsi:
1 : Memberi salam atau menyapa pasien dengan
0 : bila tidak mampu menjawab
ramah
1 :2bila menjawab
: Memberi tetapidan
salam kurang
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu
0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

B. HARDSKIIL

No BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSEN

1 PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

- Pasien
Atur posisi pasien dengan posisi litotomi. dan
perhatikan privasi dan kenyamanan ibu
Memberikan penjelasan pada ibu prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
- Alat
 sarung tangan/handscond 1 pasang
sarung tangan panjang glove
 barier protektif (apron, penutup kepala,
sepatu boot, masker, kaca mata), bed
ginekologi dan lampu / penerangan
cahaya yang cukup
 infuse set, klem arteri 1 bh, bengkok/
waskom tempat placenta 1 bh, spuit,
cairan antiseptik (bethadin dan alkohol)
kapas, kasa steril dalam tempatnya
- Obat - obatan :
Cairan infus RL 500 ml., RL, persiapan
darah, oksitosin, ergometrin, Valium,
Antiseptik ,Obat antibiotik, anti perdarahan
( transamin/vit K)

- Penolong
- Bila pasien merupakan rujukan ke RS maka
tindakannya adalah memakai baier protektif
lalu menuci tangan dahulu diair mengalir
dengan menggunakan sabun dengan 6 langkah
lalu keringkan
- Bila pasien habis melahirkan maka penolong
bisa langsung menggunakan sarung tangan
panjang Glove, sampai siku

2 TINDAKAN SEBELUM MELAKUKAN


KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
1. Lakukan rangsangan taktil (pemijatan)
fundus uteri segera setelah ibu melahirnya
plasenta (maksimal 15 detik)

2. Berikan injeksi oksitosin 1 ampul/IM, bila


belum berkontraksi,ulangi pemberian
oksitosin, bila belum berkontraksi juga ,
lakukan palpasi pada kandung kemih , bila
teraba penuh maka lakukan kateterisasi,
hingga kosong.

3 TINDAKAN KOMPRESI BIMANUAL


INTERNA (KBI).
1. Penolong berdiri didepan vulva. Oleskan
larutan antiseptik pada sarung tangan kanan.
Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri,
sisihkan kedua labium mayus ke lateral dan
secara obstetrik, masukkan tangan kanan
malaui introitus, bersihkan bekuan darah
dan/atau selaput ketuban dari vagina dan
lubang serviks.

2. Kepalkan tangan kanan dan letakkan


dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada forniks anterior, dorong
utrus ke kranio-anterior.

3. Tapak tangan kiri menekan bagian belakang


korpus uteri.

4. Lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan


telapak tangan kiri dengan kepalan tangan
kanan pada forniks anteior. Lakukan
kompresi bimanual internal (KBI) selama 5
menit, bila berkontraksi teruskan KBI
selama 2 menit

5. Perhatikan perdarahan yang terjadi. Bila


perdarahan berhenti, pertahankan posisi
demikian hingga kontraksi uterus membaik.
Bila perdarahan belum berhenti, lanjutkan
ke tindakan berikut. yaitu Kompresi
Bimanual Eksterna (KBE)
4 TINDAKAN KOMPRESI BIMANUAL
UTERUS EKSTERNA (KBE)
Ajarkan keluarga yang mendampingi/asisten
untuk melakukan kompresi bimanual eksterna
(KBE) dengan cara :
a. Penolong/keluarga/asisten berdiri
menghadap pada sisi kanan ibu.

b. Tekan dinding perut bawah untuk


menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri
dapat mencakup dinding belakang uterus.

c. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga


telapak tangan kanan dapat menekan korpus
uteri bagian depan.

d. Tekan korpus uteri dengan jalan


mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan dan
perhatikan perdarahan yang terjadi.

e. Setelah mengajarkan dan melakukan KBE


maka tangan kanan penolong/ bidan di Keluarkan
dengan perlahan-lahan, bersihkan sarung tangan
dan rendam dalam klorin 0,5 %.
Cuci tangan dan lengan, keringkan dengan
handuk.

f. Berikan ergometrin 0,2 mg IM (jangan


diberikan jika hipertensi)
Pasang infus menggunakan jarum ukuran 16 atau
18 dan berikan 500 ml Ringer Laktat + 20 unit
oksitosin. Habiskan 500 ml pertama secepat
mungkin.

g. Bila perdarahan berhenti, lanjutkan tindakan


lainnya yaitu :
.Periksa jalan lahir ibu dan lakukan penjahitan bila
ada robekan serviks dan perineum ( luka
episiotomi).

h. Pantau ibu dengan seksama selama kala


empat persalinan (kontraksi uterus, perdarahan,
tanda- tanda vital dan keadaan umum).

5 Bila perdarahan tidak berhenti dan uterus


tidak berkontraksi maka lakukan rujukan ke
RS dengan cara :
a. Dampingi ibu ke tempat rujukan
b. Lanjutkan infus Ringer Laktat + 20 unit
oksitosin dalam 500 ml larutan dengan
laju 500 ml/jam hingga tiba ke tempat
rujukan atau hingga menghabiskan 1,5 L
infus. Kemudian berikan 125 ml/jam.
c. Jika tidak tersedia cairan yang cukup,
berikan 500 ml kedua dengan perlahan
dan berikan minuman untuk rehidrasi
6 DEKONTAMINASI DAN CUCI TANGAN

7 LAKUKAN PENDOKUMENTASIAN

NILAI AKHIR = NILAI X 100


14

Bandar Lampung, ……………………..........................


PENGUJI

( ................................................ )
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PERSIAPAN DAN PERAWATAN PASCA KURETASE

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagaiNOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANGdan DINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 :1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien dengan
1 : bila
ramahmenjawab tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila menjawab
salam dan dengan
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu
ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien

1
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

2
B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


NO BUTIR YANG DINILAI

1. Persiapan alat yang diperlukan dalam


tindakan kuretase.
 Waskom (2 bh)
 Kateter karet (1 bh)
 Doek klem (3 bh)
 Speculum sims/L (2 bh)/ sepasang
 Tampon tang (1 bh)
 Tenakulum (1 bh)
 Sonde uterus (1 bh lurus,1 bh bengkok)
 Dilatators hegar (1 bh)
 Abortus tang (1 bh)
 Sendok kuret 1 set tajam (3 bh dengan
berbagai ukuran, dan 1 set tumpul (3 bh
dengan berbagai ukuran)
 Penster klem (3 bh)

Medikamentosa/obat-obatan
 Sped 5 cc (2 bh), Kapas injeksi dalam
tempat
 Oksitosin injeksi (5 ampul)
 Metilergometrin maleat injeksi (2 ampul)
 Adrenalin injeksi (1 ampul)
 Corticosteroid (corton) 1 vial
 Dexamethason (1 ampul)
 Antibiotika:(Ampisilin/
Gentamisin/Metronidazol)
 Aquabidest
 Infuse set/transfuse set, jarum infus no
16/18
 Larutan infuse:( NaCl 0,9 %, Ringer Laktat)
 Persediaan darah sesuai golongan darah bila
diperlukan

Perlengkapan lain
 Betadine secukupnya
 Cairan klorin
 Lembar catatan medic, termasuk lembar
control istimewa dan persetujuan tindakan
 Baju kamar tindakan, apron plastic,
masker, sepatu bot dan kaca mata
pelindung (2 set) untuk penolong dan
asisten
 Linen segi empat (1 buah biasa, 1 buah
berlubang)
 Sarung kaki (1 pasang)
 Sarung tangan DTT/steril (2-4 pasang)
 Lampu sorot (1 bh)
 Oksigen dengan regulator
 Stetoskop dan tensi meter (1 bh)

3
2 PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan tertutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup

3. PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan menyetujui tindakan
yang akan di lakukan
 Pasien telah dilakukan pemeriksaan antara
lain:
- Keadaan umum pasien TD, P, R, S dan
masih dalam batas normal
- Banyaknya jumlah perdarahan dan
apakah terinfeksi/tidak
- Periksa Hb, hematokrit, dan golongan
darah
- Pasien tidak boleh makan/minum (puasa
minimal 6 jam
 Pasien di posisikan dengan sikap lithotomic

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 7
langkah menggunakan sabun di bawah air
mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
secara benar
 Memakai APD dan sarung tangan
 Petugas menempatkan diri di sebelah kanan
pasien

PROSEDUR

5. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung


kemihnya terlebih dahulu, apabila pasien dalam
keadaan tidak sadar, lakukan kateterisasi
6 Pasang cairan infus RL/NaCL.

7 Bersihkan perut bawah dan lipat paha sudah


dengan air dan sabun gunakan kasa atau waslap,
kemudian pasangkan alas bokong, sarung kaki
dan penutup perut bawah (doek bolong) dan di
klem dengan menggunakan doek klem

Pelaksanaan/tindakan kuretase di lakukan


oleh dokter SpOG

8 Lakukan vulva higiene, pemeriksaan dalam(PD),


Pasang spekulum Sims bagian bawah dan atas,
melakukan tindakan pembersihan cavum
uteri/kuretase sampai bersih oleh dokter
SpOG, (Spekulum bagian bawah di pegang oleh
asisten/bidan)

Tindakan setelah dilakukan kuretase pasca


kuretase

10 Bila di perlukan untuk P.A, ambil sedikit jaringan


yang telah dikeluarkan dengan menggunakan
sarung tangan dan letakkan pada tempat/cawan

4
yang telah diberi identitas dan formalin.

11 Bersihkan pasien setelah selesai kuretase dengan


waslap dengan air DTT, nengganti pakaian yang
kotor.
12 Alat-alat yang telah dipakai didekontaminasi
dengan cairan klorin, sabun dan air bersih.

13 Lepas handscoon dan cuci tangan kembali lalu


keringkan setelah pasca tindakan.
14 Pasien diberi ergometrin 0,2 mg IM/IV (bila tidak
hipertensi).
15 Beri antibiotik peroral/suntikan, analgetik atau
vitamin lainnya bila diperlukan.
16 Observasi keadan umum pasien (TD, N, R, T).

17 Buat catatan tentang pengobatan/laporan


mengenai perkembangan pasien.
18 Apabila tidak memerlukan pengobatan lain,
setelah 24 jam perawatan boleh dipulangkan.

NILAI AKHIR = Nilai x 100


36

Bandar Lampung,

Nama dan NIM :

Nilai :

Rekomendasi : Kompeten / belum kompeten Penguji

5
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


MANUAL PLASENTA

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagaiNOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN
berikut:
NO Penilaian soft skill
BUTIR YANGdan hard skill:
DINILAI
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberitepat salam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramah tepat
0 : Tidak dikerjakan
Penilaian Responsi:salam atau menyapa pasien dengan
1 : Memberi
0 : bila ramah
tidak mampu menjawab
1 : bila menjawabsalam
2 : Memberi tetapidan
kurang
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu


ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu

6. Menanyakan keluhan pasien


0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di

1
rasakan klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien

9 Memberikan kesempatan untuk


bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe
rikan jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan


tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

2
NILAI AKHIR = Nilai x 100
26

B. HARD SKILL

NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI

1 PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

Memberikan penjelasan pada ibu prosedur


tindakan yang akan dilakukan

2 PERSIAPAN

a. Pasien
Atur posisi pasien dengan posisi litotomi.
dan perhatikan privasi dan kenyamanan
ibu
b. Alat
- sarung tangan/handscond steril 2 pasang
(1 pasng sarung tangn kecil dan 1
pasang sarung tangan panjang glove)
- barier protektif (apron, penutup kepala,
sepatu boot, masker, kaca mata), bed
ginekologi dan lampu /penerangan
cahaya yang cukup
- infuse set, klem arteri 1 bh, bengkok/
waskom tempat placenta 1 bh, spuit,
cairan antiseptik (bethadin dan
alkohol) kapas, kasa steril dalam
tempatnya

c. Obat - obatan :
Cairan infus RL 500 ml., RL, persiapan
darah, oksitosin, ergometrin, Valium,
Antiseptik ,Obat antibiotik, anti perdarahan
(transamin/vit K)
d. Penolong
- Menuci tangan dahulu diair mengalir dengan
menggunakan sabun dengan 6 langkah lalu
keringkan

- Bila pasien habis melahirkan maka penolong


bisa langsung menggunakan sarung tangan
panjang Glove, sampai siku

- Penolong memberikan sedative (valium atau


diazevam IV) 10 mg IV secara IV
3
4
3 TINDAKAN MANUAL PLACENTA

1. Bersihkan daerah perineum dan vulva


pasien dengan kapas aseptic dan antiseptic
2. Kosongkan kandung kemih /melakukan
kateterisasi bila perlu
3. Pegang tali pusat menggunakan klem,
tegangkan secara perlahan sejajar lantai.
4. Masukan tangan kanan kedalam vagina
secara obstetric dengan menyatukan jari
tangan kanan ketika jari tangan ketika
masuk ke dalam vagina, sementara tangan
kiri memegang tali pusat, tangan kanan
menyusur tali pusat hingga lokasi plasenta
berada.
5. Lepaskan pegangan tali pusat dan
memindahkan tangan kiri unuk memegang
fundus uteri dari luar untuk membantu
uterus berkontraksi.

6. Dengan bagian lateral jari-jari tangan


mencari insersi pinggir plasenta,
membuka tangan obstetric menjadi seperti
member salam, jari-jari di rapatkan secara
perlahan, gerakan tangan menyisir dengan
gerakan kekanan dan kekiri yang sangat
lembut sampai seluruh plasenta terpisah
dari dinding rahim, curigai adanya
plasenta akreta jika plasenta sulit di
lepaskan dan siapkan tindakan bedah
kemudian lakukan massase dari luar
dengan tangan kiri bila plasenta telah
lepas semuanya.

7. Tarik plasenta secara hati-hati dengan


tangan kanan pada waktu uterus
berkontraksi.( harus di ingat sebelum
mengeluarkan tangan kanan dari jalan
lahir yakinkan tidak ada sisa plasenta
yang tersisa pada kavum uteri /
melakukan eksplorasi ulang untuk
memastikan tidak ada bagian plasenta
yang masih tertinggal).

8. Pindahkan tangan kiri ke supra sympisis


untuk menahan uterus pada saat
plasenta di keluarkan.

9. Periksa plasenta setelah dilahirkan


lengkap.dalam tempat yang datar/waskom

10. Berikan injeksiergometrin 0.2 mg / IM

11. Periksa jalan lahir ibu dan lakukan


penjahitan bila ada robekan serviks dan
perineum (luka episiotomi).

5
4 DEKONTAMINASI DAN PENCEGAHAN
INFEKSI PASCA TINDAKAN

1. Letakan semua peralatan dan bahan yang


terkontaminasi pada kloim yang berisi
larutan klorin 0,5 %.selama 10 menit, cuci
dalam air sabun dan bilas di bawah air
mengalir kemudian dilakukan DTT/
sterilisasi
2. Lepaskan sarung tangan secara terbalik di
dalam rendam dlaan wadah larutan klorin
0,5 %
3. Cuci tangan kembali dengan menggunakan
sabun dan tehnik 6 langkah sampai bersih
di bawah air mengalir lalu keringkan dengan
handuk bersih.
5 PERAWATAN PASCA TINDAKAN

1. Observasi perdarahan pervaginam,


kontraksi uterus dan vital signs.
Setiap 15 menit pada jam pertama DAN setiap
30 menit pada jam kedua.
2. Yakinkan uterus berkontraksi dengan
baik. Dan ibu dalam keadaan normal

6 BUAT PENCATATAN DAN LAPORAN


(DOKUMENTASI)

NILAI AKHIR = Nilai x 100


12

Bandar Lampung, …………………………………………

PENGUJI,

( ………………………………. )

6
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIII KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT / EKLAMPSIA

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagaiNOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANGdan DINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 :1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien dengan
1 : bilaramahmenjawab tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila menjawab
salam dan dengan
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu
0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut

1
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara
ergonomis 0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien
13 Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

Nilai Akhir Soft Skill = Total Nilai x 100


26

B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN


NO BUTIR YANG DINILAI

1. PERSIAPAN ( ALAT, PASIEN, RUANGAN,


PETUGAS ) :
a. Alat & bahan
 Tabung oksigen., Sungkup/Kanula
 Infus set/tranfusi set, tiang infus, Cairan
Infus (RL)
 Spuit 5 cc dan 10 cc , 20 cc ( 2 buah)
 Bad
 Reflek Patella
 Kalsium Glukonat (untuk henti jantung)
 MgSO4 40% dan 20%, Aquabides
 Lidocain
 Dower chateter sesuai ukuran, dan

2
Urinal bag, Vaselin
 Leanec, pengukur TTV,
 Partus Set lengkap, heating set
 kapas DTT dalam tempat (com tertutup)
 APD (apron, ,masker, sepatu
boot,kacamata,topi)
 Perlengkapan ibu dan bayi
 Air DTT,air clorin, air sabun dalam
baskom plastik
 plester, kapas alkohol,betadine
 handuk, tempat cuci tangan
 lampu sorot

b. PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan terutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup

c. PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan
menyetujuitindakan yang akan di
lakukan
 Pasien di posisikan senyaman mungkin
(semifowler)

d. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 6
langkah menggunakan sabun di bawah
air mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk
bersih secara benar
 Memakai APD dan sarung tangan
 Petugas menempatkan diri di sebelah
kanan pasien

2 PROSEDUR

1. Pastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka /


bebas, ada refleks patela, jumlah urine
minimal 0,5 ml/kg BB/ jam.
2. Tersedia ca glukonas 10%
3. Mulai lakukan tindakan resusitasi, bila
diperlukan
4. Berikan oksigen 4-6 liter / menit melalui
sungkup.
5. Pasang infus intravena dengan
menggunakan larutan Ringer laktat
6. Lakukan pemeriksaan pembekuan darah
ambil darah secara IV 3 sampai 5 cc beri
identitas dan kirim ke laboratorium.
7. Pasang dower chateter dengan cara
mendekatkan alat ke dekat pasien
(dekatkan kapas dtt, bengkok, spuit 10 cc
isi dengan aquades, dekatkan lampu
sorot) pakai handscond lakukan vulva
higene, pasang dower khateter yang
sebelumnya di beri vaselin, beri aqua 10
cc pada dower dan pasang urinal bag,
gantungkan pada tempat tidur bawah.
8. Setelah selesai bereskan alat, lepas hand
scond dalam larutan klorin, cuci tangan
lalu keringkan tangan dengan handuk
kering dan bersih.

3
3 PENGOBATAN ANTI KEJANG
(MAGNESIUM SULFAT)
1. Ambil 4 gr larutan MgSo4 ( 10 ml
larutan MgSo4 40% ) dan larutkan
dengan 10 cc aquades.
2. Berikan larutan tersebut secara perlahan
IV selama 15 - 20 menit
3. Segera dilanjutkan dengan 6g MgSO4
40% (15ml) dalam 500 ml larutan Ringer
laktat ( IV ) dengan 28 tetes/ menit
selama 6 jam diulang hingga 24 jam
setelah persalinan.
4. Jika kejang berulang setelah 15 menit,
berikan MgSO4 (40%) 2g IV selama 20
menit
5. Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam (
TD, nadi, RR, refleks patela dan jumlah
urine )
6. Bila frekuensi nafas < 16x/mt, dan/atau
tidak didapat refleks tendon patela
dan/atau terdapat oligouria ( produksi
urine < 0,5 ml/kg BB/jam ) segera
hentikan pemberian MgSo4.
7. Jika terjdi depresi nafas, berikan ca
glukonas 1gr ( 10 ml larutan 10% ) bolus
dalam 10 menit
8. Selama ibu di rujuk, pantau dan nilai
adanya pemburukan kondisi ibu. Apabila
terjadi eklamsia lakukan penilaian awal
dan tata laksana kegawatdaruratan.
Berikan kembali MgSo4 2 gr IV
perlahan ( 15-20 menit ).

.
4 Dekontaminasi Alat & Cuci Tangan

5 Buat Pencatatan dan pelaporan

Nilai Akhir Had Skill = Total Nilai x 100


10

Bandar Lampung, ………………………………………….

Penguji,

( …………………………………. )

4
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. SoekarnoHatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PENANGANAN SYOK OBSTETRI (SYOK HYPOVOLEMIK)

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANGdan DINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 :1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien dengan
1 : bilaramahmenjawab tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila menjawab
salam dan dengan
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu


ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien

1
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien

9 Memberikan kesempatan untuk


bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban

10. Meminta persetujuan tertulisBila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan


0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

2
B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


NO BUTIR YANG DINILAI

1. Persiapan alat dan Bahan


Instrument :
 Oksigen set
 Bantal 3 buah
 Infus set 1
 Blood set
 Peralatan TTV
 Kateter nelaton
 Urin bag
 Gunting plester
 Spuit 10 cc
 Bak instrumen 2
 Bengkok
 Kom 2
 Handscoon 2 pasang

Bahan :
 formulir permintaan pemeriksaan
 Kapas dan larutan antiseptic
 Kassa steril
 Aquabidesh
 Plester
 Alkohol 70 %
 Gel Vaselin
 Kapas lemak
 Oxytocin
 Underpad, perlak
2. PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan terutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup
3. PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan
menyetujuitindakan yang akan di
lakukan
 Posisikan pasien dalam posisi semi
fowler (posisi miring) untuk mengurangi
resiko aspirasi dan memasatikan jalan
napas terbuka.
 Menjaga kehangatan ibu
 Tinggikan tempat tidur pasien pada
bagian kaki

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 7
langkah menggunakan sabun di bawah
air mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk
bersih secara benar
 Memakaialatperlindungandiri
 Memakai sarung tangan
 Petugas menempatkan diri di sebelah
kanan pasien

3
PROSEDUR

5. Menyiapkan formulir identitaspasien untuk rekam


medik

6 Memberi tahu pada keluarga pasien akan di


pasang infus
7 Pasang infus (gunakan jarum terbesar) pada dua
tempat. Ambil sample darah untuk cek
laboratorium, beri cairan RL 1 Liter dalam waktu
15-20 menit )
( pada satu jam pertama paling sedikit beri 2
Liter, pada 2 jam pertama beri 1 Liter 6-8 jam)
8 Pantau TFU setiap 15 menit

9 Pasang Dawer Kateter (untuk menilai berapa


banyak urin yang keluar)
10 Pasang oksigen 6-8 Liter per menit dengan
sungkup atau kanula hidung
11 Tentukan Penyebab Syok

PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK

12 Menghentikan perdarahan yang terjadi. (Injeksi


oxytocin, masase fundus uteri, kompresi
bimanual, kompresi aorta, persiapan untuk
tindakan perdarahan)
13 Lakukan tranfusi darah (jika Hb <8 gr %)

14 Nilai ulang keadaan umum dan tanda-tanda vital


selama 20-30 menit setelah pemberian cairan.

15 Rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

16 Melakukan dokumentasi

17 Membereskan alat.

NILAI AKHIR = Nilai x 100


34

4
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIII KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PERSIAPAN KURETASE

Petunjuk
A. SOFTPenilaian:
SKILL
Nilailah
No setiap kinerja YANG
BUTIR dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN
DINILAI
berikut: Penilaian soft skill dan hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : langkah prosedur
dan menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 :1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien dengan
1 : bilaramahmenjawab tetapi kurang
tepat
2 : 2Memberi
: bila menjawab
salam dan dengan
menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu
ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien

1
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

Nilai Akhir Soft Skill = Total Nilai x 100


22

2
B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN


NO BUTIR YANG DINILAI

1. Persiapan alat yang diperlukan dalam


tindakan kuretase.
Waskom (2 bh)
Kateter karet (1 bh)
Doek klem (3 bh)
Speculum sims/L (2 bh)/ sepasang
Tampon tang (1 bh)
Tenakulum (1 bh)
Sonde uterus (1 bh lurus,1 bh bengkok)
Dilatators hegar (1 bh)
Abortus tang (1 bh)
Sendok kuret 1 set tajam (3 bh dengan berbagai
ukuran, dan 1 set tumpul (3 bh dengan berbagai
ukuran)
Penster klem (3 bh)

Medikamentosa/obat-obatan
 Sped 5 cc (2 bh), Kapas injeksi dalam
tempat
 Oksitosin injeksi (5 ampul)
 Metilergometrin maleat injeksi (2 ampul)
 Adrenalin injeksi (1 ampul)/Corticosteroid
(1 vial)
 Dexamethason (1 ampul)
 Antibiotika:(Ampisilin/
Gentamisin/Metronidasol)
 Aquabidest
 Infuse set/transfuse set, jarum infus
no 16/18
 Larutan infuse:( NaCl 0,9 %, Ringer Laktat)
 Persediaan darah sesuai golongan darah
bila diperlukan

Perlengkapan lain
Betadine secukupnya
Cairan klorin
Lembar catatan medic, termasuk lembar control
istimewa dan persetujuan tindakan
Baju kamar tindakan, apron plastic, masker,
sepatu bot dan kaca mata pelindung (2 set)
untuk penolong dan asisten
Linen segi empat (1 buah biasa, 1 buah
berlubang)
Sarung kaki (1 pasang)
Sarung tangan DTT/steril (2-4
pasang) Lampu sorot (1 bh)
Oksigen dengan regulator
Stetoskop dan tensi meter (1 bh)

2 PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan tertutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup

3
3. PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan menyetujui tindakan
yang akan di lakukan
 Pasien di posisikan dengan sikap lithotomic

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 6
langkah menggunakan sabun di bawah air
mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
secara benar
 Memakai APD dan sarung tangan
 Petugas menempatkan diri di sebelah kanan
pasien

PROSEDUR

5. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung


kemihnya terlebih dahulu, apabila pasien dalam
keadaan tidak sadar, lakukan kateterisasi
6 Pasang cairan infus RL/NaCL.

7 Bersihkan perut bawah dan lipat paha sudah


dengan air dan sabun gunakan kasa atau waslap,
kemudian pasangkan alas bokong, sarung kaki
dan penutup perut bawah (doek bolong) dan di
klem dengan menggunakan doek klem

Pelaksanaan/tindakan kuretase di lakukan


oleh dokter SpOG

8 Lakukan vulva higiene, pemeriksaan dalam(PD),


Pasang spekulum Sims bagian bawah dan atas,
melakukan tindakan pembersihan cavum
uteri/kuretase sampai bersih oleh dokter
SpOG, (Spekulum bagian bawah di pegang oleh
asisten/bidan)

Tindakan setelah dilakukan kuretase pasca


kuretase

10 Bila di perlukan untuk P.A, ambil sedikit jaringan


yang telah dikeluarkan dengan menggunakan
sarung tangan dan letakkan pada tempat/cawan
yang telah diberi identitas dan formalin.

11 Bersihkan pasien setelah selesai kuretase dengan


waslap dengan air DTT, nengganti pakaian yang
kotor.
12 Alat-alat yang telah dipakai didekontaminasi
dengan cairan klorin, sabun dan air bersih.

13 Lepas handscoon dan cuci tangan kembali lalu


keringkan setelah pasca tindakan.
14 Pasien diberi ergometrin 0,2 mg IM/IV (bila tidak
hipertensi).
15 Beri antibiotik peroral/suntikan, analgetik atau
vitamin lainnya bila diperlukan.
16 Observasi keadan umum pasien (TD, N, R, T).

4
17 Buat catatan tentang pengobatan/laporan
mengenai perkembangan pasien.
18 Apabila tidak memerlukan pengobatan lain,
setelah 24 jam perawatan boleh dipulangkan.
Total Nilai

Nilai Akhir Hard Skill = Total Nilai x 100


36

Bandar Lampung, ……………………………………..

Penguji,

(………………………………)

5
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIII KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PERSIAPAN OPERASI (SC)
Petunjuk Penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai
berikut: Penilaian soft skill dan hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
kurang tepat 2 : langkah prosedur dikerjakan
dengan tepat
Penilaian Responsi:
0 : bila tidak mampu menjawab
1 : bila menjawab tetapi kurang
tepat 2 : bila menjawab dengan
A. SOFT SKILL
NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
NO BUTIR YANG DINILAI

1 Memberi salam dan menyapa pasien dengan


ramah
0 : Tidak dikerjakan
1 : Memberi salam atau menyapa pasien dengan
ramah
2 : Memberi salam dan menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu


ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan

1
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien

9 Memberikan kesempatan untuk


bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan


0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

2
B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


NO BUTIR YANG DINILAI

1. Persiapan alat dan Bahan


Instrument dan obat-obatan :

1. Baki berisi Semprit gliserin, vaselin dalam


tempat, Air sabun hangat dalam kom,
bengkok, Alas bokong
2. Bak instrumen sedang berisi peralatan
cukur (handsond 1 pasang, gunting/ alat
pencukur, kapas DTT), larutan sabun
3. Bak instrumen besar berisi peralatan (
handsond 1 pasang , dower kateter, Speed
10 cc berisi aqua, vaselin , kasa, kapas
DTT), urine bag, bengkok
4. Baki berisi Infus set, (tornikuet, selang
infus dan cairan infus RL, NaCL),
Plaster, Gunting Plester, Kasa steril,
Betadine, Alkohol, Pinset, perlak/alas
tangan
5. Tiang infus Kapas alcohol dalam kom
6. Alat pelindung diri ( baju tindakan, skrot,
masker )
7. Lampu sorot, Tensimeter, stetoskop,
8. Klorin, air sabun dan air DTT dalam
ember plastik
2. PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan terutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup
3. PERSIAPAN PASIEN
 Menyiapkan formulir permintaan
 Pasien mengetahui dan menyetujui
tindakan yang akan di lakukan
 Pasien di posisikan lithotomic/dorsal
recumbend

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 7
langkah menggunakan sabun di bawah
air mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk
bersih secara benar
 Petugas menempatkan diri di sebelah
kanan pasien
PROSEDUR

5. Mencukur Ranmbut Pubis

a. Mendekatkan alat-alat untuk mencukur


rambut pubis, lampu sorot di dekat
penolong
b. Ibu dianjurkan miring ke kiri dan pasang
alas bokong, kemudian atur kembali
dengan posisi litotomi

3
c. Memakai handscond pada kedua tangan
sebelum memulai tindakan

d. Penolong/Bidan berdiri di samping


kanan ibu melakukan pecukuran rambut
pubis, sebelumya di beri sabun secara
keseluruhan, cukur pubis sampai bersih.
6. Mengosongkan collon/Clisma

a. Dekatkan alat untuk melakukan klisma di


dekat penolong
b. Pasien di anjurkan miring ke kiri dengan
posisi kaki atas di tekuk ( isi cairan
klisma dengan air sabun, ujung
semprit/kanula di beri vaselin agar tidak
terjadi iritasi pada anuss, saat
memasukkan semprit gliserin ke dalam
anus, ibu diajurkan untuk menarik nafas.
c. Jika ibu sudah merasa ingin BAB,
hentikan klisma dan anjurkan ibu ke kamr
mandi/toplet..
d. Setelah selesai penolong melepaskan
handscon dalam larutan klorin dan
letakkan handscoen dalam kedaan
terbalik dalam larutan clorin 0,5%
7. Memasang Infus

a. Dekatkan baki yang berisi peralatan


memasang infus, cairan antiseptik, kapas
, kassa steri, tiang infus ,
b. Pasang alas/ perlak pada lengan yang
akan di pasang infus
c. Gunting plester menjadi beberapa
ukuranuntuk persiapan
d. Pakai handscoen kanan dan kiri
e. Ibu dipasang infus pada pergelangan
tangan dengan cara cairan infus sudah di
masukkan selang infus dan dapat
mengalir dengan baik, mencari vena
yang lurus dan cukup besar, pasang
tornikuet, beri antiseptik lalu suntikan
jarum/aboket sampai masuk ke dalam
vena dan sambungkan selang infus
sampai cairan dapat mengalir, lepaskan
tornikuet, beri plester, atur cairan infus
sesuai instruksi dokter/kebutuhan pasien,
bereskan alat
f. Setelah selesai penolong melepaskan
handscon dalam larutan klorin dan
letakkan handscoen dalam kedaan
terbalik dalam larutan clorin 0,5%

8. Memasang catheter

4
a. Dekatkan bak instrumen yang berisi alat
untuk pemasangan dower kateter (
handsond pasang,dower kateter, spuit
10cc yang berisi aquades, kapas DTT,
vaselin dalam kassa ) urine bag . pinset,
kasa steril, betadine, alkohol, bengkok,
b. Ibu dianjurkan miring ke kiri dan pasang
alas bokong, kemudian atur kembali
dengan posisi litotomi
c. Pakai handscond pada kedua tangan
sebelum memulai tindakan
d. Memakai handscoen kanan dan kiridan
pasang kateter yang
e. Lakukan vulva higiene, pasang katheter
telah di beri vaselin pada ujung kateter,
dan sambungkan dower kateter dengan
urine bag, jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri membuka vulva dan tangan
kanan memasukkan kateter ke dalam
uretra
f. Memasukkan aquabides dengan spuit ke
dalam kateter untuk membuat tahanan
agar kateter tidak terlepas
g. Setelah itu anjurkan ibu untuk rileks
9. Melakukan desinfektan /cuci hama pada
perut ibu

a. Dekatkan bak instrumen yang berisi alat


untuk desinfektan/cuci hama pada perut
ibu. pinset, kasa steril, betadine, alkohol,
bengkok,

b. Lakukan cuci hama pada perut ibu,


desinfeksi perut menggunakan kasa steril
yang telah diberi betadine dengan
gerakan melingkar dari pusat dan
mengarah keluar.

c. Lalu lakukan hal yang sama


menggunakan kasa steri yang telah diberi
alkohol

d. Tutup perut ibu yang telah dicuci hama


dengan menggunakan kasa steril dengan
ukuran besar dan beri plester/ pasang
gurita ibu
10. DEKONTAMINASI DAN
PENCEGAHAN INFEKSI PASCA
TINDAKAN

a. Letakan semua peralatan dan bahan


yang terkontaminasi pada kloim yang
berisi larutan klorin 0,5 %.selama 10
menit, cuci dalam air sabun dan bilas
di bawah air mengalir kemudian

5
dilakukan DTT/ sterilisasi
b. Lepaskan sarung tangan secara
terbalik di dalam rendam dlaan wadah
larutan klorin 0,5 %
c. Cuci tangan kembali dengan
menggunakan sabun dan tehnik 7
langkah sampai bersih di bawah air
mengalir lalu keringkan dengan
handuk bersih.
11 PERAWATAN PASCA TINDAKAN

Ibu telah siap untuk dibawa ibu ke kamar


opersai
12 BUAT PENCATATAN DAN LAPORAN
(DOKUMENTASI)

6
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIII KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PERAWATAN PASCA OPERASI (SC)
Petunjuk Penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai
berikut: Penilaian soft skill dan hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
kurang tepat 2 : langkah prosedur dikerjakan
dengan tepat
Penilaian Responsi:
0 : bila tidak mampu menjawab
1 : bila menjawab tetapi kurang
tepat 2 : bila menjawab dengan
C. SOFT SKILL
NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
NO BUTIR YANG DINILAI

1 Memberi salam dan menyapa pasien dengan


ramah
0 : Tidak dikerjakan
1 : Memberi salam atau menyapa pasien dengan
ramah
2 : Memberi salam dan menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu


ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan
menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan
klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan

7
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
klien

9 Memberikan kesempatan untuk


bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan


0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan
respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksud atau tujuan
2: Menjelaskan maksud dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

8
D. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


NO BUTIR YANG DINILAI

1. Persiapan alat dan Bahan


Instrument dan obat-obatan :

2. PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan terutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup
3. PERSIAPAN PASIEN
 Menyiapkan formulir permintaan
 Pasien mengetahui dan menyetujui
tindakan yang akan di lakukan
 Pasien di posisikan lithotomic/dorsal
recumbend

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan teknik 7
langkah menggunakan sabun di bawah
air mengalir
 Mengeringkan tangan dengan handuk
bersih secara benar
 Petugas menempatkan diri di sebelah
kanan pasien
PROSEDUR

5. Alat dan obat-obatan


a. Peralatan resusitasi bila di perlukan
b. Obat-obatan pasien (injeksi maupun
oral)
c. Kamar yang nyaman
d. Tempat tidur 1 set (tertutup)
e. Bengkok, pengganjal leher pasien
f. Baki berisi Tensimeter, stetoskop, alat
pengukur suhu, buku dan pulpen
g. Alat pelindung diri ( baju tindakan,
skrot, masker ), hand scond 1 pasang
h. Klorin, air sabun dan air DTT dalam
ember plastik

6. TINDAKAN POST OPERASI SECTIO


CAESARIA (RUANG RR/PULIH
SADAR)

1. Jaga privasi pasien (perhatikan


lingkungan sekitar ruangan agar
nyaman)).
2. Pasien dibaringkan miring dalm kamar
pulih dengan pemantauan ketat
3. Pasien tidur dengan muka kesamping
dan yakinkan keplanya agak tengadah
agar jalan nafas bebas, dapat di ganjal
dengan kain yang lembut.

9
4. Observasi keadaan umum ibu dengan
cara :
a. Letakkan tangan atas didepan badan
agar mudah melakukan pengambilan
tensi,
b. Tungkai bagian atas dalam posisi
fleksi
c. Mengukur TTV tiap 15 menit pada
satu jam pertama, kemudian 30
menit dalam satu jam berikutnya dan
selanjtnya setiap satu jam

5. Observasi intake out put,selama 24 jam,


meliputi cairan infus dan urine
6. Periksa peristaltik usus pasien dengan
menggunakan stetoskop pada 6 jam
pasca bedah, bila positif maka dapat :
a. Diberikan minum hangat sedikit
,terutama bila pasien menggunakan
anestesi spinal dan pasien tidak
muntah. Dapat di beri minum lebih
banyak
b. Pada anestesi umum mungkin akan
lebih lambat timbulnya peristaltik
usus
7 MOBILISASI

Membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan


sehari-hari, dengan cara :

a. Memberikan minum dan bila pasien


sudah platus maka ia dapat makan
makanan lunak atau biasa pada hari
pertama
b. Membeikan obat peroral
c. Jaga kebersihan diri ibu/personal
hiegiene dengan memandikan ibu di
tempat tidur, mennganti pakaian yang
basah dan kotor dengan yang bersih

8 Melepaskan Kateter 12 jam pasca bedah (


bila pasien sudah dapat beraktifitas)

9 Melepaskan Infus setelah 24 jam pasca


bedah, bila keadaan umum sudah baik

10 PERAWATAN LUKA

1. Kasa perut harus dilihat pada satu hari


pasca bedah, bila basah dan berdarah
harus dibuka dan diganti.

2. Pada hari ketiga sampai pasien pulang:

1
1
a. Rawat luka operasi setiap hari dengan
cara membersihkan luka dengan
antiseptik/bethadin , ganti kasa dengan
yang bersih dan steril
b. Jahitan yang perlu dibuka dapat
dilakukan pada 5 hari pasca bedah.

11 PERAWATAN GABUNG

Pasien dapat dirawat gabung dengan bayinya


dan memberikan ASI dalam posisi tidur atau
duduk.

12. LABORATORIUM

Lakukan Pemeriksaan laboratorium yang


diperlukan adalah HB dan Ht, biasanya
terjadi penurunan HB 2 gr%.Bila HB
dibawah 8 gr% pertimbangkan untuk
transfusi

13 DEKONTAMINASI DAN
PENCEGAHAN INFEKSI PASCA
TINDAKAN

1. Letakan semua peralatan dan bahan yang


terkontaminasi pada kloim yang berisi
larutan klorin 0,5 %.selama 10 menit, cuci
dalam air sabun dan bilas di bawah air
mengalir kemudian dilakukan DTT/
sterilisasi
2. Lepaskan sarung tangan secara terbalik di
dalam rendam dlaan wadah larutan klorin
0,5 %
3. Cuci tangan kembali dengan
menggunakan sabun dan tehnik 7 langkah
sampai bersih di bawah air mengalir lalu
keringkan
dengan handuk bersih.
14 PERAWATAN PASCA TINDAKAN

Menanyakan kembali pada ibu apakah ada


keluhan lagi, bila tidak ada anjurkan pasien
untuk beristirahatdapat

15. BUAT PENCATATAN DAN LAPORAN


(DOKUMENTASI)

1
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. SoekarnoHatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

DAFTAR TILIK

PENATALAKSANAAN PRESENTASI BOKONG

A. Petunjuk
SOFT SKILLPenilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PNGGUNG / NOMOR ABSEN
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANG danDINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : dan
langkah prosedur
menyapa dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
0 : Tidak dikerjakan
Penilaian
1 : Responsi:
Memberi salam atau menyapa pasien
0 : biladengan
tidak mampu
ramah menjawab
1 : 2bila menjawab
: Memberi salam tetapi
dankurang
menyapa pasien dengan
tepat 2ramah
: bila menjawab dengan
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu
ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan

1
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe
rikan jawaban
10. Meminta persetujuan tertulisBila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan
tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

2
B. HARD SKILL

No BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN

1 Tentukan apakah persalinan pervaginam


mungkin dilakukan, persalinan pervaginam oleh
tenaga penolong yang terlatih akan cenderung
aman bila:
a. Pelvis Adekuat
b. Presentasi bokong lengkap/murni
c. Kepala Pleksi
d. Tidak ada riwayat SC karena CPD dan
janin tidak terlalu besar ( < 3500 gr )
e.
2 MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA
DUA

Mendengar dan melihat adanya tanda


persalinan kala dua
 Ibu mempunyai dorongan kuat untuk
meneran
 Ibu merasa adanya tekanan anus
 Perineum menuonjol
 Vulva dan anus membuka

3 MENYIAPKAN PERALATAN

Memastikan kelengkapan atau pertolongan


persalinan termasuk mematahkan ampul
oksitosin, procain dan memasukkan 2 buah alat
suntik sekali pakai 3 cc dan 5cc ke dalam wadah
partus.
 Heating set
 Menyiapkan meja resusitasi , lampu
penghangat
 Ambulans, inkubator
 O2 dengan flowmeter
 Status, tanda identitas bayi dan ibu
 Menginformasikan ke perawatan
intensif, dokter atau tim resusitasi untuk
persiapan perawatan.
4 MENYIAPKAN DIRI UNTUK
MEMBERIKAN PERTOLONGAN
PERSALINAN
a. Memakai celemek plastic
b. Memastikan lengan/tangan tidak memakai
perhiasan, mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir.
c. Memakai sarung tangan DTT pada tangan
kanan yang akan digunakan untuk
pemeriksan dalam
d. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan
tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin, procain dan letakkan kembali ke
dalam wadah partus set.

Bila ketuban belum pecah pinggirkan ½


kocher pada partus set

3
5 MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
DAN KEADAAN JANIN BAIK

Membersihkan vulva dan perineum,


menggunakan kapas basah dengan gerakan dari
vulva ke perineum (bila daerah perineum dan
sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang
keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran)
Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan
pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban
sudah pecah.
 Bila pembukaan belum lengkap, catat hasil
pemeriksaan pada partograf dan nilai
persalinan
 Bila selaput ketuban belum pecah lakukan
pemeriksaan selaput ketuban
- pastikan bokong sudah masuk, tidak teraba
bagian kecil janin atau tali pusat
- masukkan ½ kocher yang dipegang tangan
kiri dengan bimbingan telunjuk dan jari
tengah tangan kanan hingga menyentuh
selaput ketuban.
- Saat his berkurang kekuatannya gerakkan
ujung jari tang kanan membimbing ujung ½
kocjer menggores selaput ketuban hingga
ketuban pecah
- Keluarkan ½ kocjer dari vagina ibu dengan
tangan kiri, masukkan ke dalam ember
berisi larutan klorin 0,5 %
- Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap
dalam vagina ibu sehingga yakin bahwa
kepala turun dan tidak teraba tali pusat
setelah selaput ketuban dipecahkan
- Keluarkan jari-jari tangan kanan dari
vagina
Mencelupkan tangan yang bersarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5 %, membuka sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnnya dalam larutan klorin 0,5 %
Memeriksa denyut jantung janin setelah
kontraksi uterus selesai- pastikan DJJ dalam
batas normal (120-160x/menit)
6 MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA
UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN
MENERAN

Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan


keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran
saat ada his bila ia sudah merasa ingin
meneran.Meminta bantuan keluarga untuk
menyiapkan posisi untuk meneran (pada saat
ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
dan pastikan ia merasa nyeman).

4
7 PIMPINAN MENERAN

Melakukan pimpinan meneran saat ibu


mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran:
 Memimpin ibu untuk meneran pada saat
timbul his, menyesuaikan pimpinan
meneran dengan kecepatan lahirnya
bokong.
 Mendukung usaha ibu untuk meneran
 Memberi ibu kesempatan istirahat disaat
tidak ada his ( diantara his)
 Meminta bantuan keluarga untuk memberi
minum saat istirahat
 Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus
selesai.
 Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat
untuk meneran tunggu hingga ibu
mempunyai dorongan kuat untuk meneran
(maksimum 60 menit) ibu dapat dianjurkan
untuk ganti posisi meneran : miring,
jongkok atau merangkak
 Bila bayi belum lahir setelah dipimpin
meneran selama 2 jam-an primipara/1 jam-
an multipara segera lakukan rujukan
8 PERSIAPAN PERTOLONGAN
KELAHIRAN JANIN
a. Saat bokong janin terlihat pada vulva
dengan diameter 5-6 cm, memasang
handuk bersih untuk mengeringkan janin
pada perut ibu.
b. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian
dan meletakkannya di bawah bokong ibu.
c. Membuka tutup partus set
d. Memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan,langsung lakukan episiotomi
9 MENOLONG KELAHIRAN BAYI
CARA BRACHT

5
a.Penolong berdiri di depan vulva.
Segera obsevasi sampai bokong lahir
seluruhnya. Bokong dicengkram secara
bracht boleh menggunakan doek bersih
(kedua ibu jari penolong sejajar sumbu
panjang paha, sedangkan jari lain
memegang panggul)
b. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya
perut dan sebagian dada.
c. Jangan melakukan intervensi, ikuti saja
proses keluarnya janin. Bila terdapat
hambatan pada tahap lahir setinggi
skapula, bahu atau kepala maka segera
lanjut ke metoda manual aid
selanjutnya
d. Lakukan lordosis saat angulus scapula
inferior tampak di bawah simphisis
(dengan mengikuti gerak rotasi anterior
yaitu punggung janin didekatkan
kearah perut ibu tanpa tarikan) sesuai
dengan lahirnya badan bayi.
e. Lakukan hiper lordosis saat sub oksiput
tampak di bawah simphisis Bersamaan
dengan dimulainya gerakan
hiperlordosis, seorang asisten menekan
supra simphisis dengan kepalan tangan
untuk menghindari defleksi dari kepala
janin. Kepala janin harus dilahirkan
dalam waktu tidak lebih dari 8 menit.
f. Gerakkan ke atas hingga lahir dagu,
mulut, hidung, dahi dan lahir seluruh
kepala janin.
g. Letakkan bayi diperut ibu, bersihkan
jalan napas, keringkan tubuh bayi,
segera nilai keadaan bayi dengan 3
pertanyaan yaitu menangis atau tidak,
warna kulit dan tonus otot.
h. Memeriksa kondisi ibu
( Bila terdapat robekan jalan lahir
yang memerlukan penjahitan, lakukan
penjahitan ).
i. Periksa kembali bayi untuk pastikan
bahwa bayi bernafas dengan baik (40-
60 kali / menit) serta suhu tubuh
normal (36.5-37.5 °C).
10 DEKONTAMINASI & CUCI TANGAN

11 MELAKUKAN PENDOKUMENTASIAN

NILAI AKHIR = NILAI X 100


22

Bandar Lampung, …………………………………………

PENGUJI,

( ………………………………… )

6
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

PENILAIAN PENCAPAIAN KOPETENSI ( PPK III )


RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Petunjuk Penilaian:
Nilailah
A. SOFT setiap
SKILLkinerja dengan menggunakan skala ebagai
berikut: Penilaian soft skill dan hard skill: NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN
NO 0 : langkahBUTIR prosedur
YANGTidak dikerjakan sama
DINILAI
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
kurang tepat 2 : langkah prosedur dikerjakan
1 dengan
Memberi tepat
salam dan menyapa pasien dengan
ramah
Penilaian
0 : TidakResponsi:
dikerjakan
01: :bila tidak mampu
Memberi menjawab
salam atau menyapa pasien dengan
1 : bila menjawab tetapi kurang
ramah
2 : Memberi salam dan menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu
0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

1
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien
9 Memberikan kesempatan untuk bertanya,
memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe
rikan jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan
tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan
NILAI AKHIR = NILAI x 100
26

B. HARD SKILL

No BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN

1 Menyiapkan meja Resusitasi dengan alas yang


keras dan kering dan hangat untuk resusitasi,
meletakkan gulungan kain sebagai pengganjal
bahu
Menyiapkan semua alat resusitasi dalam
2 keadaan siap pakai
- Alat penghisap lender (Dee Lee)
- Alat sungkup / balon Resusitasi
- Oksigen
- Stestoskop, plester, kapas alcohol

2
3 Melakukan penilaian secara cepat dalam 30
detik
- Apakah air ketuban bersih dari
meconium?
- Apakah bayi dapat bernafas atau
menangis kuat?
- Apakah bayi cukup bulan?
Bila semua jawaban “YA” maka lakukan
perawatan normal namun bila terdapat salah
satu atau lebih jawaban “TIDAK” maka
lakukan langkah awal Resusitasi
4 LANGKAH AWAL RESUSITASI
A. Menghangatkan bayi
bila ada alat pemancar sinar diaktifkan
sehingga tembat bayi menjadi hangat.
Menyelimuti bayi dengan kain kering dan
hangat kecuali muka dan dada sebelah atas
B. Memposisikan kepala bayi
Meletakkan punggung bayi pada alas yang
bersih dan hangat serta memposisikan kepala
bayi dengan sedikit ekstensi untuk membuka
jalan napas
C. Menghisap lender
Membersihkan jalan napas dengan menghisap
lender dari mulut baru hidung
- Masukkan kateter sepanjang 5 cm
kedalam mulut,, setelah itu 3 cm
kelubang hidung dan jangan terlalu
dalam
- Bila terdapat darah atau meconium
didalam mulut dan hidung bayi
lakukan isap secara khusus
D. Mengeringkan bayi sambil
melakukan rangsang takstil
Mengeringkan kepala dan rambut, dada, perut
bayi sampai kaki. Kemudian bayi dimiringkan
ke satu sisi dengan salah satu tangan
memegang ketiak bayi, tangan yang lain
mengeringkan dan menggosok punggung bayi.
Lakukan hal yang sama untuk punggung sisi
sebelahnya
E. Menilai bayi
Lakukan penilaian pada bayi apakah bayi sudah
menangis, bila bayi masih tidak menangis
segera lakukan ventilasi

3
5 RESUSITASI DENGAN MENGGUNAKAN
BALON RESUSITASI
a. Memposisikan kepala bayi dengan
sedikit tengadah untuk membuka jalan
napas
b. Meletakkan sungkup pada muka bayi
dan harus menutup dagu, mulut dan
hidung
c. Membuat semacam lekatan antara
sungkup dengan muka bayi lalu
pegangi sungkup dengan tangan kiri
agar lekatan kuat
d. Menekan balon dengan dua jari atau
seluruh jari tangan bergantung pada
ukuran balon
e. Memeriksa lekatan dengan melakukan
2 kali percobaan VTP dan perhatikan
gerakan dada
Bila terlihat gerakan dada :
- Lakukan VTP dengan kecepatan 20
kali atau lebih selama 30 detik
- Amati gerakan dada apakah kelihatan
naik turun dengan mudah
Bila terlihat dada tidak bergerak :
- Periksa kembali posisi kepala bayi
untuk meyakinkan bahwa leher sudah
sedikit ekstensi
- Mereposisi sungkup pada muka bayi
dan memperbaiki lekatan
- Menekan balon lebih kuat lagi untuk
mengkatkan tekanan ventilasi
- Menghisap mulut dan hidung
kembali untuk membersihkan jalan
napas
6 Melakukan VTP selama 30 detik kemudian
berhenti dan segera nilai kembali apakah bayi
sudah bernapas secara spontan atau belum

Bila bayi belum bernapas, ulangi kembali VTP


20 kali selama 30 detik kemudian hentikan dan
nilai lagi

7 Bila pernapasan normal (30-40 kali per menit)


tidak ada cekungan dinidng dada dan tidak
merintih :

- Lakukan kontak kulit dengan kulit ibu


- Amati pernapasan bayi dengan
interval frekuensi lebih sering
- Ukur suhu aksila dan hangatkan bila
<36 C

Bila bayi mulai bernapas tetapi ada cekungan


dinidng hebat :

- Lakukan VTP dengan oksigen bila


tersedia
- Siapkan rujukan

8 Melakukan rujukan bila setelah VTP selama 2


menit bayi belum bernapas. Rujuk dengan tetap
melakukan VTP . Bila bayi tidak merintih atau
tidak bernapas sama sekali setelah VTP selama
20 menit maka hentikan ventilasi

9 Setelah selesai tindakan masukan sarung


tangan bersihkan dari cemaran, kemudian
lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5
% dalam keadaan terbalik

4
5
10 Cuci tangan dan keringkan dengan handuk

11 Melakukan pendokumentasian

NILAI AKHIR = NILAI X 100


22

Bandar Lampung, ……………………………………..

PENGUJI,

( ……………………………………. )

6
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

DAFTAR TILIK
PENJAHITAN ROBEKAN PORSIO

A.Petunjuk Penilaian:
SOFT SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSEN
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANG danDINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang tepatsalam
Memberi 2 : langkah
dan menyapaprosedur dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
0 : Tidak dikerjakan
Penilaian Responsi:
1 : Memberi salam atau menyapa pasien
0 : bila tidak mampu
dengan Ramah menjawab
1 :2bila menjawab
: Memberi tetapi
salam dankurang tepat
menyapa pasien
dengan Ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu
0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera
membe rikan jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara
ergonomis 0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan
tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = NILAI X 100


26

B. HARD SKILL

No BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN

1. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK


Memberikan penjelasan pada ibu prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

2. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN


( alat, pasien, penolong ):
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
Pasien
1. Pasien dalam posisi lithotomi
2. Cairan dan selang infus sudah terpasang,
perut dan lipat paha sudah dibersihkan dengan
air dan sabun
3. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan
resusitasi kardiopulmuner
4. Siapkan alas bokong, sarung kaki dan
penutup perut bawah
Persiapan alat
1. Cunam tampon (1)
2. Klem ovum (3)
3. Spekulum sim (4)
4. Perlengkapan jahit, penjepit jarum (25
cm) dan jarum jaringan semilunaris no. 6 (1)
5. Benang jahit no 1 atau 2 (chromic)
6. Gunting benang (10-25 cm )(1)
7. Pinset anatomis (18-25 cm )(1)
8. Tabung 5 ml dan jarum suntik no. 23
(sekali pakai)(2)
9. Bengkok (1)
10. Arteriklem (2)
11. Larutan klorin, sabun dan DTT.
12. Kotak sampah
13. Medikamentosa
a. Analgetik Petidin 1-2 mg/kg BB
(sediakan anti dotum) ketamin HCL 0,5
mg/ml
b. Sulfas atropin 10,25-0,50 mg /ml
c. Sedatif (diazepam 10 mg)
d. Anti biotic
14. Larutan antiseptik (povidon iodine 10%)
15. Oksigen dengan regulator
16. Kelengkapan peralatan resusitasi
17. Sarung tangan DTT/ steril (4
pasang) 18.Tensimeter dan stetoskop (1)
19. Lampu sorot (1 set)

Persiapan Penolong:
Penolong Menggunakan APD
3. TINDAKAN PENJAHITAN PORTIO:
0: Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

1. Bila tidak dapat berkemih sendiri lakukan


kateterisasi
2. Masukkan kateter ke dalam
tempat dekontaminasi
3. Pasang spekulum atas atur sedemikian
rupa sehingga dinding vagina dan porsio
tampak dengan jelas
4. Pasang spekulum bawah secara vertikal,
kemudian putar gagang spekulum ke bawah
Eksplorasi ulangan sebelum tindakan
1. Periksa pandang apakah terdapat
robekan pada dinding vagina atau
bagian lain
2. Setelah eksplorasi dinding vagina
selesai, minta asisten untuk memegang
spekulum dan pertahankan pada
posisinya dan menekan fundus ke
bawah (fundal pressure).
3. Tangan kiri dan kanan masing-masing
memegang klem ovum kemudian jepit
porsio depan dengan klem kiri arah
jam 12 lateral dari tempat tersebut
jepitkan klem kanan arah jam 3
(terhadap posisi penolong) lalu periksa
perdarahannya bila ada luka ditandai
dengan jangan dilepas klem ovum yang
paling dekat.
4. Lepaskan klem pertama pindahkan lagi
kebagian porsio pada arah jam 6
disebelah klem ke 2 dan seterusnya dan
periksa perdarahannya
5. Lepaskan klem arah jam 3 lalu jepit
arah klem Jam 9 lalu periksa
perdarahanya
6. Lakukan langkah tersebut diatas (jepit
bergantian) sehingga semua bagian
porsio dapat diperiksa
Penjahitan
1. Ambil kedua klem yang menandai
tempat robekan
 Perbaiki posisi klem kiri dan kanan
(diantara tempat robekan) dengan
memindahkan masing-masing klem
kelateral kiri dan kanan (dengan jarak 2,5
cm dari tepi robekan kiri dan kanan )
 Upayakan agar cakupan jepitan klem dapat
mencapai garis yang melalui titik paling
ujung dari robekan
 Bila pasien mengeluhkan adanya rasa sakit
yang disebabkan oleh penjepitan atau
pasien tidak kooperatif, lakukan penjepitan
1 cm dari luka kanan dan kiri lalu lakukan
rujukan
2. Bila ujung robekan dapat dicapai, tusukkan
jarum dimulai dari 1 cm diatas luka , ikat
dengan jahitan angka delapan
 Operator sebagai patokan arah
 Mulai penjahitan dari bagian paling distal
terhadap operator
 Tusukkan jarum pada bagian luar kanan
porsio tembuskan kedalam dan silangkan
kedalam kiri, tembuskan kekiri luar distal,
menyebrangi garis robekan keluar kanan
distal menembus dalam kanan distal,
silangkan kekiri dalam proksimal
kemudian menembus kekiri luar proksimal
 Buat simpul kunci dan jepit sisa benang
sebagai panduan jahitan berikut
3. Lanjutkan penjahitan dengan cara yang sama
hingga keujung luar robekan hingga seluruh
robekan porsio terjahit dengan baik dan
perdarahan dapat diatasi
4 PASCA TINDAKAN ( EKSPLORASI
ULANG ):
0: Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

1. Lakukan pemeriksaan ulang dengan


menjepit porsio dengan klem ovum
kemudian balik posisi gagang agar
permukaan dalam porsio dapat diperiksa
 Pastikan perdarahan dari robekan porsio
dapat diatasi
 Kontrol perdarahan pada bagian lain dari
porsio
 Lanjutkan eksplorasi pada bagian lain
setelah penangan pada porsio selesai
2. Kontrol perdarahan pada dinding vagina
atau sekitar vulva (apabila ditemukan laserasi
lakukan penjahitan)
3. Bersihkan porsio dan lumen vagina
dengan kapas antiseptik
4. Lepaskan klem ovum yang masih
terpasang pada porsio
5. Keluarkan spekulum
5 Mendekontaminasi Alat & Cuci tangan
0: Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
6 Melakukan Pendokumentasian
0: Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
NILAI AKHIR = Nilai x 100
12

Bandar Lampung, .............................................................

Penguji

( ................................................. )
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG

Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung


Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


DIGITAL SISA PLASENTA (SUB INVOLUSI)

A.Petunjuk
SOFT SKILLPenilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANG dan DINILAI
hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberitepatsalam
2 : langkah
dan menyapaprosedur dikerjakan
pasien dengan
dengan
ramahtepat
Penilaian Responsi:
0 : Tidak dikerjakan
0 : 1bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
atau menyapa pasien
1 : bila menjawab
dengan Ramah tetapi kurang
tepat 2 : bila salam
2 : Memberi menjawab dengan pasien
dan menyapa
dengan Ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu
ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1: Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien

1
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe
rikan jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan
tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = NILAI X 100


26

2
B. HARD SKILL

NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN

1 PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK


Memberikan penjelasan pada ibu prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

2 PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN


DIGITAL ( alat, pasien, penolong ):
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
Alat
 sarung tangan/handscond panjang steril
(glove) 1 pasang , barier protektif (apron,
penutup kepala, sepatu boot, masker, kaca
mata), bed ginekologi dan lampu /penerangan
cahaya yang cukup
 Infuse set, bengkok/ waskom tempat placenta
1 bh, spuit, cairan antiseptik (bethadin dan
alkohol) kapas, kasa steril dalam tempatnya

Obat – obatan/medikamentosa :
Cairan infus RL 500 ml/NACL, oksitosin,
ergometrin, obat antibiotik, (oral/injeksi), anti
perdarahan (transamin/vit K) .
-Pasien
a. Lihat keadaan umum ibu, meliputi : TD, N, R,
T apakah masih dalam batas normal atau tidak
,observasi banyaknya jumlah perdarahan dan
apakah ada infeksi/tidak, Pasien diminta untuk
mengosongkan kandung kemihnya terlebih
dahulu (apabila pasien dalam keadaan umum
lemah lakukan kateterisasi
b. Lakukan pemasangan infus gunakan aboket
besar no: 18, cairan NACL/RL, mulai dengan
tetesan 20 tetes/menit., periksa HB,
hematokrit, dan golongan darah (jika di
perlukan)
e. Atur posisi pasien dengan posisi litotomi. dan
perhatikan privasi dan kenyamanan ibu
- Penolong
- Bila pasien merupakan rujukan ke RS maka
penolong memakai APD lalu menuci tangan di
air mengalir dengan menggunakan sabun dengan
6 langkah lalu keringkan, bila bukan rujukan
(pasien habis melahirkan di RS tersebut ) maka
penolong bisa langsung menggunakan sarung
tangan steril
3 TINDAKAN DIGITAL:
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

3
1. Berikan suntikan oksitoksin 1 ampul /IM
(jika tidak ada kontraksi uterus)
2. Bersihkan daerah perineum dan vulva pasien
dengan kapas aseptic (kapas DTT) dan
antiseptic (gunakan kapas dengan larutan
bethadin)
3. Kosongkan kandung kemih /melakukan
kateterisasi bila perlu
4. Balut jari telunjuk dan jari tengah tangan
kanan penolong menjadi satu dengan
menggunakan kassa steril yang telah diberi
antiseptic (bethadin)
5. Masukan jari telunjuk dan jari tengah tangan
kanan penolong yang telah menjadi satu
kedalam vagina secara perlahan sampai cavum
uteri
6. Tangan kiri penolong pindah ke supra
sympisis untuk menahan uterus pada saat sisa
plasenta di keluarkan
7. Keluarkan sisa plasenta/ selaput ketuban
secara hati-hati dengan tangan kanan pada
waktu uterus berkontraksi.dan harus di ingat
sebelum mengeluarkan jari tangan kanan dari
jalan lahir yakinkan tidak ada sisa plasenta
yang tersisa pada kavum uteri dan
memastikan tidak ada lagi sisa plasenta yang
masih tertinggal.
Bila sisa plasenta tidak dapat di keluarkan, lakukan
kolaborasi dengan ddokter SpOG untuk persiapan
kuretase.

Bila plasenta dapat di keluarkan maka lanjutkan


tindakan berikut ini :
8. Letakkan sisa plasenta kedalam tempat
(waskom placenta)
9.Berikan injeksi ergometrin 0.2 mg / IM
untuk (bila tidak ada hipertensi).
10. Periksa jalan lahir ibu dan lakukan penjahitan
bila ada robekan serviks dan perineum
11. Bersihkan pasien setelah selesai tindakan
dengan waslap dan air DTT, ganti pakaian yang
kotor.
4 DEKONTAMINASI DAN PENCEGAHAN
INFEKSI PASCA TINDAKAN:
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
1. Letakan semua peralatan dan bahan yang
terkontaminasi pada kloim yang berisi larutan
klorin 0,5 %.selama 10 menit, cuci dalam air
sabun dan bilas di bawah air mengalir kemudian
dilakukan DTT/sterilisasi
2. Lepaskan sarung tangan secara terbalik di dalam
rendam dlaan wadah larutan klorin 0,5 %
3. Cuci tangan kembali dengan menggunakan
sabun dan tehnik 6 langkah sampai bersih di
air mengalir lalu keringkan
5 PERAWATAN PASCA TINDAKAN
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

4
5
1. Observasi perdarahan pervaginam, kontraksi
uterus dan vital signs. Setiap 15 menit pada jam
pertama DAN setiap 30 menit pada jam kedua.
2. Yakinkan uterus berkontraksi dengan baik.
Dan ibu dalam keadaan normal

6 BUAT PENCATATAN DAN LAPORAN


(DOKUMENTASI):
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

NILAI AKHIR = Nilai x 100


12

Bandar Lampung, ..................................................

Penguji

( ................................................. )

6
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Petunjuk Penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai
A. SOFT SKILL
berikut: Penilaian soft skill dan hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
NO BUTIR
kurang tepat 2 : YANG
langkah DINILAI
prosedur dikerjakan
1 dengan tepat
Memberi salam dan menyapa pasien dengan
Penilaian Responsi:
ramah
0 : bila tidak mampu menjawab
0 1: Tidak
: bila menjawab
dikerjakantetapi kurang
tepat 2 : bila menjawab dengan
1 : Memberi salam atau menyapa pasien
dengan ramah
2 : Memberi salam dan menyapa pasien dengan
ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama

3 Merespon reaksi pasien dengan tepat


0 : Tidak merespon

1
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu


0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi
denganucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien
2:Menanyakan keluhan yang di rasakan klien
dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan


secara sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut

8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti

2
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien

9 Memberikan kesempatan untuk bertanya,


memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk menanyakan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera memberikan
jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe
rikan jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis

3
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan
tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

A NILAI = Nilai x 100 = ……x 30% =


26

B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


BUTIR YANG DINILAI

Langkah Klinik

Persetujuan Tindakan Medik

Memberikan penjelasan pada Ibu prosedurr


tindakan yang akan dilakukan.

I. Persiapan Sebelum Tindakan

Pasien

1 1. Cairan dan selang infus telah tepasang. Perut


bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan

4
air dan sabun.
2. Uji fungsi dan perlengkapan peralatan
resusitasi.
3. Siapkan alas bokong, sarung kaki, dan penutup
perut bawah.
4. Medikamentosa (oksitosin, ergometrin, prokain
1%).
5. Larutan antiseptik.
6. Oksigen dengan regulator.
7. Instrument
 Partus set (1 set), Ekstraktor cunam (1 set),
Klem ovum (2 buah)
 Cunam tampon, Tabung 5 ml & jarum
suntik No. 23 sekali pakai (2 buah),
Spekulum sim (2 buah) & kateter (1 buah)
Minyak steril, Heating set, Menyiapkan
meja resusitasi , lampu penghangat,
Ambulans, incubator, O2 dengan
flowmeter, Status, tanda identitas bayi dan
ibu, Menginformasikan ke perawatan
intensif, dokter atau tim resusitasi untuk
persiapan perawatan.

Penolong (operator dan asisten)

1. Baju kamar tindakan lengkap


2. Sarung tangan DTT/steril (4 pasang)
3. Sepatu boot
4. Lampu sorot
5. Monoaural atau stetoskop (1 buah)
II. MENYIAPKAN PERALATAN

2 Memastikan kelengkapan atau pertolongan


persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin,
procain dan memasukkan 2 buah alat suntik sekali
pakai 3 cc dan 5cc ke dalam wadah partus.

I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA


DUA

1 Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan


kala dua

 Ibu mempunyai dorongan kuat untuk


meneran
 Ibu merasa adanya tekanan anus
 Perineum menuonjol
 Vulva dan anus membuka

5
II. MENYIAPKAN PERALATAN

2 Memastikan kelengkapan atau pertolongan


persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin,
procain dan memasukkan 2 buah alat suntik sekali
pakai 3 cc dan 5cc ke dalam wadah partus.

 Heating set
 Menyiapkan meja resusitasi , lampu
penghangat
 Ambulans, inkubator
 O2 dengan flowmeter
 Status, tanda identitas bayi dan ibu
 Menginformasikan ke perawatan intensif,
dokter atau tim resusitasi untuk persiapan
perawatan.
PELAKSANAAN TINDAKAN

1 Memakai APD

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap

2 Memastikan lengan/tangan tidak memakai


perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak melepas perhiasan atau
mencuci tangan
2: melepas perhiasan dan mencuci tangan
dengan 7 langkah

3 Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan


yang akan digunakan untuk pemeriksan dalam

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak baik
2: dilakukan dengan baik

4 Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan


yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin,

6
procain dan letakkan kembali ke dalam wadah
partus set.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak sempurna
2: dilakukan dengan menggunakan teknik one
hand

Bila ketuban belum pecah pinggirkan ½ kocher


pda partus set
IV. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
DAN KEADAAN JANIN BAIK

5 Membersihkan vulva dan perineum, menggunakan


kapas basah dengan gerakan dari vulva ke perineum
(bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena
kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut
dari kotoran)

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap
6 Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan
pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban
sudah pecah.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap

 Bila pembukaan belum lengkap, catat hasil


pemeriksaan pada partograf dan nilai
persalinan
 Bila selaput ketuban belum pecah lakukan
pemeriksaan selaput ketuban
- pastikan bokong sudah masuk,
tidak teraba bagian kecil janin atau
tali pusat
- masukkan ½ kocher yang dipegang
tangan kiri dengan bimbingan
telunjuk dan jari tengah tangan
kanan hingga menyentuh selaput
ketuban.
- Saat his berkurang kekuatannya

7
gerakkan ujung jari tang kanan
membimbing ujung ½ kocjer
menggores selaput ketuban hingga
ketuban pecah
- Keluarkan ½ kocjer dari vagina
ibu dengan tangan kiri, masukkan
ke dalam ember berisi larutan
klorin 0,5 %
- Pertahankan jari-jari tangan kanan
tetap dalam vagina ibu sehingga
yakin bahwa kepala turun dan
tidak teraba tali pusat setelah
selaput ketuban dipecahkan
- Keluarkan jari-jari tangan kanan
dari vagina
7 Mencelupkan tangan yang bersarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5 %, membuka sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnnya
dalam larutan klorin 0,5 %

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak sempurna
2: dilakukan dengan sempurna

8 Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi


uterus selesai- pastikan DJJ dalam batas normal
(120-160x/menit)

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap
V. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA
UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN
MENERAN

9 Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan


keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran
saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak menggunakan
komunikasi yang baik
2: dilakukan dengan baik
10 Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan
posisi untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu

8
dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyeman).

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi baik
2: dilakukan dengan baik

VI. PIMPINAN MENERAN


11 Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai
dorongan yang kuat untuk meneran :

 Memimpin ibu untuk meneran pada saat


timbul his, menyesuaikan pimpinan
meneran dengan kecepatan lahirnya
bokong.
 Mendukung usaha ibu untuk meneran
 Memberi ibu kesempatan istirahat disaat
tidak ada his ( diantara his)
 Meminta bantuan keluarga untuk memberi
minum saat istirahat
 Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus
selesai.
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak sempurna
2: dilakukan dengan sempurna

 Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk


meneran tunggu hingga ibu mempunyai
dorongan kuat untuk meneran (maksimum 60
menit) ibu dapat dianjurkan untuk ganti posisi
meneran : miring, jongkok atau merangkak
 Bila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran
selama 2 jam-an primipara/1 jam-an multipara
segera lakukan rujukan

VII. PERSIAPAN PERTOLONGAN


KELAHIRAN JANIN
12 Saat bokong janin terlihat pada vulva dengan
diameter 5-6 cm, memasang handuk bersih untuk
mengeringkan janin pada perut ibu.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap

9
13 Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan
meletakkannya di bawah bokong ibu.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
14 Memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan,langsung lakukan episiotomi

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tidak dengan teknik yang baik
2: dilakukan dengan teknik yang baik
VIII. MENOLONG KELAHIRAN BAYI

CARA BRACHT

15 Penolong berdiri di depan vulva. Segera obsevasi


sampai bokong lahir seluruhnya. Bokong
dicengkram secara bracht boleh menggunakan doek
bersih (kedua ibu jari penolong sejajar sumbu
panjang paha, sedangkan jari lain memegang
panggul)

Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan


sebagian dada.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap
16 Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses
keluarnya janin. Bila terdapat hambatan pada tahap
lahir setinggi skapula, bahu atau kepala maka
segera lanjut ke metoda manual aid selanjutnya

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap
17 Lakukan lordosis saat angulus scapula inferior
tampak di bawah simphisis (dengan mengikuti
gerak rotasi anterior yaitu punggung janin
didekatkan kearah perut ibu tanpa tarikan) sesuai
dengan lahirnya badan bayi.

0: tidak dilakukan

1
1: dilakukan tapi tidak lengkap
2: dilakukan dengan lengkap
18 Lakukan hiper lordosis saat sub oksiput tampak di
bawah simphisis Bersamaan dengan dimulainya
gerakan hiperlordosis, seorang asisten menekan
supra simphisis dengan kepalan tangan untuk
menghindari defleksi dari kepala janin. Kepala
janin harus dilahirkan dalam waktu tidak lebih dari
8 menit

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi tidak sempurna
2: dilakukan dengan sempurna
19 Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung,
dahi dan lahir seluruh kepala janin.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
20 Letakkan bayi diperut ibu, bersihkan jalan napas,
keringkan tubuh bayi, segera nilai keadaan bayi
dengan 3 pertanyaan yaitu menangis atau tidak,
warna kulit dan tonus otot.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
CARA KLASIK

cara klasik dilakukan jika secara bracht bahu dan


tangan tidak bisa lahir. Prinsip melahirkan bahu
dan lengan secara klasik ialah melahirkan lengan
belakang lebih dahulu, karena lengan belakang
berada diruangan yang lebih luas (sacrum)

15 Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkram


dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
16 Saat perut dan sebagian dada lahir tali pusat
dikendorkan

0: tidak dilakukan

1
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
17 Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan jari
telunjuk diantaranya dan jari lain memegang kaki
tersebut.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
18 Kaki ini dibawa keatas kearah yang berlawanan
dengan bahu yang akan dilahirkan (misalnya lengan
ada dikanan belakang maka kaki dibawa kekiri
depan).

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
19 Menyusuri punggung dan skapula lalu kelengan
atas sampai kelipatan siku, kemudian lipatan siku
ditekan sedemikian rupa, hingga seolah-olah bayi
menghapus mukanya, dan akhirnya lengan dan
bahu anterior posterior lahir.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
20 Untuk melahirkan bahu anterior, maka kaki pindah
tangan dan dibawa kekanan belakang kearah
berlawanan dengan tempat dimana bahu dapan ada
dan kemudian lengan depan dilahirkan sebagaimana
melahirkan bahu belakang

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
Cat : bila pada tahap ini sulit untuk rnelahirkan
bahu belakang maka dilakukan secara Muller

CARA MULLER

Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller


dilakukan jika secara bracht, bahu dan tangan
tidak bisa lahir. Prinsip melahirkan bahu secara
Muller ialah melahirkan bahu dan lengan depan
terlebih dahulu baru kemudian melahirkan bahu

1
belakang

15 Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkram


dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
16 Saat perut dan sebagian dada lahir tali pusat
dikendorkan

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
17 Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan cara
: bokong janin dipegang secara femuro pelviks
yaitu kedua jari penolong diletakkan sejajar spina
sakralis media dan jari telunjuk pada krista iliaka
dan jari jari lain mencengkram paha bagian depan.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan teknik yang benar
21 Lalu badan janin ditarik curam ke bawah sejauh
mungkin sampai bahu depan tampak, dibawah
simphisis dan lengan depan dilahirkan dengan
mengait lengan bawahnya.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
18 Saat melakukan tindakan ini asisten menekan supra
simphisis dengan kepalan tangan

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
19 Setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka
badan janin yang masih dipegang secara femuro
pelviks di tarik ke atas sampai bahu belakang lahir.\

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik

1
Cat : Keuntungan dengan teknik Muller ini ialah
tangan penolong tidak masuk jauh ke dalam jalan
lahir, sehingga bahaya infeksi minimal.

CARA LOVSET

Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di


belakang kepala

15 Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkram


dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
16 Saat perut dan sebagian dada lahir tali pusat
dikendorkan

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
17 Badan janin dipegang secara femuro pelviks dan
sambil dilakukan traksi curam ke bawah badan
janin diputar setengah lingkaran, sehingga bahu
belakang menjadi bahu depan. Kemudian sambil
dilakukan traksi, badan janin diputar kembali ke
arah yang berlawanan setengah lingkaran. Bahu dan
lengan dilahirkan secara muller dan klasik.

- Cara muller yaitu pengeluaran bahu dan tangan


tidak bisa lahir. Untuk melahirkan bahu secara
muller adalah melahirkan bahu dan lengan
depan terlebihdahulu kemudian melahirkan
bahu belakang.
- Cara klasik dilakukan jika secara bracht bahu
dan lengan tidak bisa lahir. Prinsip melahirkan
bahu dan lengan secara klasik adalah
melahirkan lengan belakang terlebih dahulu,
karena lengan belakang berada di ruangan yang
lebih luas (sacrum).
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tidak dengan teknik yang benar
2: dilakukan dengan baik dan benar

EKSTRAKSI BOKONG

Dikerjakan jika presentasi bokong murni dan

1
bokong sudah turun di dasar panggul, bila kala II
tidak maju /gawat janin.

Tapi untuk saat ini tidak dianjurkan lagi.

CARA MELAHIRKAN KEPALA BAYI


(MAURICEAU)

Dilakukan bila dengan cara bracht kepala belum


lahir

atau bila bayi dilahirkan secara manual aid

21 Letakkan badan bayi diatas tangan kiri sehingga


badan bayi seolah-olah menunggang kuda, Jari
tengah tangan kiri diletakkan di dagu, sedangkan
jari telunjuk dan jari manis dilitakkan di os maksilla
kanan dan kiri. Tangan kanan memegang
/mencengkram bahu tengkuk bayi

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
22 Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan
supra simphisis dengan kepalan tangan agar kepala
janin tidak defleksi. Penolong melakukan tarikan
curam kebawah sesuai sumbu jalan lahir, jika
subocciput terlihat dibawah simphisis lakukan
tarikan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung,
dahi dan lahir seluruh kepala janin.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tidak dengan teknik yang benar
2: dilakukan dengan baik dan benar
IX. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

23 Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi


bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa
hingga bayi menghadap ke arah penolong.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
24 Lakukan penilaian (selintas):

● Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas


tanpa kesulitan?

1
Apakah bayi bergerak dengan aktif?

Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau


megap-megap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke
langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir) Jika
bayi menangis kuat dan aktif, lanjutkan ke langkah
selanjutnya.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
25 Letakkan bayi di perut ibu.Keringkan tubuh bayi
mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya,
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.
Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang
kering. Biarkan bayi di atas perut ibu, dan ibu di
minta memegang bayinya.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN
KALA TIGA
26 Menyuntikkan Oksitosin
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
27 Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada
lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal). Beritahu ibu
bahwa ia akan disuntik Oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
28 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan
Oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha
atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan Oksitosin).

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik

1
29 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat
dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
Mengikat tali pusat

30 Pemotongan dan pengikatan tali pusat.

● Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang


telah dijepit (lindungi perut bayi), dan
lakukan pengguntingan tali pusat di antara
2 klem tersebut.
● Ikat tali pusat dengan benang DTT atau
steril pada satu sisi kemudian melingkarkan
kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
● Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah
yang telah disediakan.
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
31 Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit
bayi.

Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan


bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut
ibu. Kedua telapak tangan diusapkan pada puting
kanan dan kiri. Usahakan kepala bayi berada di
antara payudara ibu dengan posisi mulut lebih
rendah dari puting payudara ibu.

32 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan


pasang topi di kepala bayi

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
Penegangan Tali Pusat Terkendali

33 Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak


5-10 cm dari vulva

1
34 Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan
bagian bawah uterus, sementara tangan kanan
memegang tali pusat menggunakan klem atau kain
kasa dengan jarak 5 – 10 cm dari vulva.
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
35 Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat
dengan tangan kanan sementara tangan kiri
menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso-
kranial.
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
Bila uterus tidak segera kontraksi, minta
ibu/keluarga untuk melakukan stimulasi puting
susu.
Mengeluarkan Plasenta

36 Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial.

Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit


menegangkan tali pusat:

• Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit


setelah bayi lahir atau bila terjadi
perdarahan, segera lakukan plasenta
manual.
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
37 Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan
melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu
(terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya
selaput ketuban

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik

Bila selaput ketuban robek, dapat digunakan klem


untuk menarik robekan selaput ketuban tersebut

1
keluar atau masukkan jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan ke dalam vagina untuk melepaskan
selaput ketuban dari mulut rahim.
Masase Uterus

38 Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase


pada fundus uteri dengan menggosok fundus secara
sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan
kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba
keras).
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
Kebersihan & Keamanan

39 Merendam semua peralatan bekas pakai dalam


larutan klorin 0,5%
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
40 Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke
tempat sampah yang disediakan

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
41 Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan
darah dan mengganti pakaiannya dengan pakaian
bersih/kering

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
42 Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu
keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
43 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan
klorin 0.5%.

0: tidak dilakukan

1
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
44 Membersihkan sarung tangan di dalam larutan
klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan dalam
keadaaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
45 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
46 Melaksanakan pendokumentasian, melengkapi
partograf dan memeriksa tekanan darah.

0: tidak dilakukan
1: dilakukan tapi kurang baik
2: dilakukan dengan baik
NILAI = Nilai x 100 = ……x 70% =
Point sempurna
Bandar Lampung,

Penguji

2
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


TAMPON KONDOM KATETER
Petunjuk Penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai
berikut: Penilaian soft skill dan hard skill:
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
kurang tepat 2 : langkah prosedur dikerjakan
dengan tepat
Penilaian Responsi:
0 : bila tidak mampu menjawab
1 : bila menjawab tetapi kurang
tepat 2 : bila menjawab dengan

A. SOFT SKILL
NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI
NO BUTIR YANG DINILAI

1 Memberi salam dan menyapa pasien


dengan ramah
0 : Tidak dikerjakan
1 : Memberi salam atau menyapa pasien
dengan ramah
2 : Memberi salam dan menyapa pasien
dengan ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan
tanpa menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan
dengan menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi
tidak ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat
kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu


0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan

1
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan
klien dengan jelas dan sopan (apa yang
dirasakan saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan


secara sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja
secara tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakan secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang
tidak mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien

9 Memberikan kesempatan untuk bertanya,


memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk menanyakan apa yang belum
di mengerti dan tidak segera
memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengajukan pertanyaan
apa yang belum di mengerti dan
tidak segera membe rikan jawaban

10. Meminta persetujuan tertulisBila


ibu/keluarga mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan
menandatangani inform consent
yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara


ergonomis
0 : Tidak dilakukan

2
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan
tidak secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan
secara ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan


tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya
saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien

13 Menutup sampiran dengan mengucapkan


dan memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

B. HARD SKILL

NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSENSI


N BUTIR YANG DINILAI
O
1. Persiapan alat dan Bahan
Instrument :
 Meja Ginekologi
 Lampu sorot
 Alat perlindungan diri
 Spekuluim sims : 2 buah
 Tenakulum : 1 buah
 Tampon: 2 buah
 Klem ovum :2 buah
 Kateter nelaton
 Spuit 3 cc
 Sarung tangan DTT pendek dan
panjang : 2 pasang
Analgetik
 Oksitosin
 Ergometrin 0,2 mg
Bahan :
 formulir permintaan pemeriksaan
 Kapas dan larutan antiseptic
 Kassa steril

3
 Cawan atau botol pemeriksaan
specimen
 Alas bokong, alas perut dan doek
bolong
2. PERSIAPAN RUANGAN
 Ruangan terutup
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup
3. PERSIAPAN PASIEN
 Pasien mengetahui dan
menyetujuitindakan yang akan di
lakukan
 Pasien di posisikan lithotomic/dorsal
recumbend

4. PERSIAPAN PETUGAS
 Petugas mencuci tangan dengan
teknik 7 langkah menggunakan
sabun di bawah air mengalir
 Mengeringkan tangan dengan
handuk bersih secara benar
 Memakai sarung tangan
 Petugas menempatkan diri di sebelah
kanan pasien
PROSEDUR
5. Menyiapkan formulir permintaan tindakkan
kompresi bimanual yang telah di isi data
pasien
6 Memasang alas bokong, alas perut dan doek
bolong, gunakan penjepit/klem dock agar
posisi dock tidak bergeser

8 Arahkan lampu sorot pada bagian yang akan


diperiksa (Vagina)

TAMPON KONDOM UTERI


1 Siapkan flabot infus RL 500ml dan alirkan
dengan selang infus
2 Ambil kateter lalu potong ujung kateter
3 Ambil kondom dan masukkan kateter
kedalam kondom
4 Lalu ikat menggunakan benang
5 Pasang spekulum sim bagian bawah
kedalam vulva
6 Ambil klem 2 ovum lalu jepitkan keporsio
pada arah jam 12 dan jam 6
7 Masukkan kondom kateter kedalam uterus

4
8 Lalu masukkan tampon kedalam vagina

9 Lepaskan ke2 klem ovum


10 Sambungkan kateter dengan selang infus
11 Lalu alirkan cairan infus sebanyak 250-
500cc dengan diguyur
12 Lalu berhentikan aliran infus
13 Lalu observasi perdarahan selama 15 menit
14 Lalu lepas aliran infus dengan kateter ikat
kateter lalu plester kateter pada bagian paha
ibu
15 Pasang softtek pada bagian vulva
16 Lalu pasang sarung kaki pada kedua kaki
ibu
17 Periksa TTV ibu
18 Lalu lanjutkan pemberian oksitosin 20unit
secara drip selama 6 jam sampai uterus
berkontraksi
19 Biarkan tampon kondom kateter terpasang
sampai perdarahan berhenti tampon kondom
kateter dapat terpasang selama 24, 36 dan 72
jam
20 Apabila perdarahan sudah berhenti maka
lepas tampon kondom kateter dengan cara
melepaskan ikatan pada kateter alirkan
cairan kebengkok lalu keluarkan tampon
kondom kateter
21 Beritahu kepada pasien bahwa tindakan
telah selesai dilakukan dan beritahu hasilnya
22 Rapihkan pasien dan Bereskan alat lakukan
dekontaminasi alat habis pakai
23 Pemeriksaan dan tindakan yang telah di
lakukanBuat dokumentasi hasil

NILAI AKHIR = Nilai x 100


46

TOTAL

5
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG

Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung

Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

A. SOFT SKILL
No BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG/NOMOR ABSEN

1 Memberi salam dan menyapa pasien dengan


ramah

0 : Tidak dikerjakan

1 : Memberi salam atau menyapa pasien dengan


ramah

2 : Memberi salam dan menyapa pasien dengan


ramah

2 Memperkenalkan diri kepada pasien

0 : Tidak dikerjakan

1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa


menyebut nama

2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan


menyebut nama

3 Merespon reaksi pasien dengan tepat

0 : Tidak merespon

1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak


ditanggapi dengan tepat

2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu ragu

0 : Terlihat gugup

1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu


2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya
diri

5 Menjaga privasi pasien

0 : Tidak dilakukan

1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan


menutup

2:Menjaga privasi dengan ucapan dan


memperagakan menutup pintu

6. Menanyakan keluhan pasien

0 : Tidak dilakukan

1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan


klien

2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien


dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara


sistematis

0 : Tidak dilakukan

1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara


tidak urut

2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan


secara urut

8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti

0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di


mengerti klien

1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak


mudah di mengerti klien

2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti


klien

9 Memberikan kesempatan untuk bertanya,


memberikan umpan balik

0 : Tidak dilakukan

1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk


menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban

2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk


mengajukan pertanyaan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera membe rikan
jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga


mengerti

0 : Tidak dilakukan

1 : Meminta persetujuan saja

2 : Meminta persetujuan dan menandatangani


inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis

0 : Tidak dilakukan

1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak


secara ergonomis

2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara


ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan

0 : Tidak dilakukan

1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja

2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan


respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan


13 memperagakan penutup sampiran

0 : Tidak dikerjakan

1: Menjelaskan maksut atau tujuan

2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100

26

NOMOR PUNGGUNG
NO BUTIR YANG DINILAI
Memberi salam dan menyapa pasien
1.
dengan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Merespon reaksi pasien dengan tepat
4. Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Menjaga privasi pasien
6. Menanyakan keluhan pasien
Menjelaskan maksud dan tujuan
7.
tindakan secara sistematis
Menggunakan bahasa yang mudah
8.
dimengerti
Memberikan kesempatan untuk
9.
bertanya, memberikan umpan balik
Meminta persetujuan tertulis bila
10.
ibu/keluarga mengerti
Menyiapkan alat dan bahan secara
11.
ergonomis
Tetap berkomunikasi selama melakukan
12.
tindakan
Menutup sampiran dngan mengucapkan
13.
dan memperagakan penutup sampiran
Persiapan alat dan bahan
 Kaus kaki panjang atau gips
14.  Kom sedang
 Waslap
 Terapi : analgesik, antipeuretik
Persiapan ruangan
 Ruang tertutup
15.
 Ruangan dalam keadaan
terang/pencahayaan cukup
Persiapan pasien
 Pasien mengetahui dan
16. menyetujui tindakan yang akan di
lakukan
 Pasien di posisikan
senyaman mungkin (kaki
lebih tinggi)
Persiapan petugas
 Petugas mencuci tangan dengan
teknik 6 langkah mengunakan sabun
dibawah air mengalir
17.
 Mengeringkan tangan
dengan handuk bersih secara
benar
 Petugas menempatkan diri di
sebelah kanan pasien
Prosedur
18. Kaki pasien ditinggikan
Melakukan kompres hangat pada
19.
bagian yang sakit
20. Memasang kaus kaki panjang atau gips
Kolaborasi dengan dokter pemberian
21. terapi analgesik, antiperetik, dan
antibiotik
22. Merapihkan pasien kembali
23. Membereskan dan mendekontaminasi
alat habis pakai
Mencuci tangan dengan sabun dibawah
24. air mengalir dan mengeringkan dengan
handuk
Beritahu kepada pasien bahwa tindakan
25. telah selesai dilakukan dan beritahu
hasilnya
Dokumentasi tindakan yang telah di
26.
lakukan
Total nilai

Bandar lampung
Penguji

.....................................
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp.
0721 702017 fax 0721 781467

FORMAT PENILAIAN PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI VAKUM

Petunjuk
A. SOFT Penilaian:
SKILL
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR
berikut: Penilaian soft skill dan hard
NO skill:
BUTIR YANG DINILAI PUNGGUNG/NOMOR
0 : langkah prosedur Tidak dikerjakan sama ABSENSI
sekali 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
1 kurang
Memberi tepatsalam
2 : dan
langkah prosedur
menyapa pasiendikerjakan
dengan ramah
dengan tepat
0 : Tidak dikerjakan
Penilaian Responsi:
1 : Memberi salam atau menyapa pasien dengan ramah
0 :2bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
dan menyapa pasien dengan ramah
2 1 : bila menjawab
Memperkenalkan diri tetapi kurang
kepada pasien
tepat 2 : bila
0 : Tidak menjawab dengan
dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada klien

4 Teruji percaya diri dan tidak ragu


ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1 : Sekedar menanyakan keluhan yang di rasakan klien
2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien dengan jelas dan sopan (apa yang
dirasakan saat ini, sejak kapan)

7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara sistematis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak mudah di mengerti
klien 2: Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti klien

1
9 Memberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang belum di
mengerti dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe rikan jawaban

10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga mengerti


0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani inform consent yang telah di siapkan

11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis


0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara ergonomis

12 Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan


0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap memperhatikan respon dari klien

Menutup sampiran dengan mengucapkan dan memperagakan penutup sampiran


13 0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = Nilai x 100


26

B. HARD SKILL

NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI PUNGGUNG/NOMOR
ABSENSI

Persetujuan Tindakan Medik

I. Persiapan Sebelum Tindakan

Pasien

1 1. Cairan dan selang infus telah tepasang. Perut bawah dan lipat paha sudah
dibersihkan dengan air dan sabun.
2. Uji fungsi dan perlengkapan peralatan resusitasi.
3. Siapkan alas bokong, sarung kaki, dan penutup perut bawah.
4. Medikamentosa (oksitosin, ergometrin, prokain 1%).
5. Larutan antiseptik.
6. Oksigen dengan regulator.
7. Instrument
 Partus set (1 set), Ekstraktor vakum (1 set), Klem ovum (2 buah)
 Cunam tampon, Tabung 5 ml & jarum suntik No. 23 sekali pakai (2 buah),
Spekulum sim (2 buah) & kateter (1 buah)
Minyak steril, Heating set, Menyiapkan meja resusitasi , lampu penghangat,
Ambulans, incubator, O2 dengan flowmeter, Status, tanda identitas bayi dan ibu,

2
Menginformasikan ke perawatan intensif, dokter atau tim resusitasi untuk persiapan
perawatan bayi.
Penolong (operator dan asisten)

1. Baju kamar tindakan lengkap


2. Sarung tangan DTT/steril (4 pasang)
3. Sepatu boot
4. Lampu sorot
5. Monoaural atau stetoskop (1 buah)
II. MENYIAPKAN PERALATAN

2 Memastikan kelengkapan atau pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin, procain
dan memasukkan 2 buah alat suntik sekali pakai 3 cc dan 5cc ke dalam wadah partus.

III. MENYIAPKAN DIRI UNTUK MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

3 Memakai celemek plastik

4 Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.

5 Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk pemeriksan dalam

6 Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin,
procain dan letakkan kembali ke dalam wadah partus set.

Bila ketuban belum pecah pinggirkan ½ kocher pda partus set


IV. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK

7 Membersihkan vulva dan perineum, menggunakan kapas basah dengan gerakan dari vulva ke
perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar,
bersihkan daerah tersebut dari kotoran)

8 Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah
pecah.

 Bila pembukaan belum lengkap, catat hasil pemeriksaan pada partograf dan nilai
persalinan
 Bila selaput ketuban belum pecah lakukan pemeriksaan selaput ketuban
- pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat
- masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan bimbingan telunjuk
dan jari tengah tangan kanan hingga menyentuh selaput ketuban.
- Saat his berkurang kekuatannya gerakkan ujung jari tang kanan membimbing
ujung ½ kocjer menggores selaput ketuban hingga ketuban pecah
- Keluarkan ½ kocjer dari vagina ibu dengan tangan kiri, masukkan ke dalam
ember berisi larutan klorin 0,5 %
- Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina ibu sehingga yakin
bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat setelah selaput ketuban
dipecahkan
- Keluarkan jari-jari tangan kanan dari vagina

3
9 Mencelupkan tangan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %, membuka sarung tangan
dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5 %

10 Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai- pastikan DJJ dalam batas normal
(120-160x/menit)

V. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN


MENERAN

11 Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.

12 Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).

VI. PIMPINAN MENERAN


13 Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran :

 Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his, menyesuaikan pimpinan meneran
dengan kecepatan lahirnya kepala.
 Mendukung usaha ibu untuk meneran
 Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his ( diantara his)
 Meminta bantuan keluarga untuk memberi minum saat istirahat
 Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
 Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk meneran tunggu hingga ibu
mempunyai dorongan kuat untuk meneran (maksimum 60 menit) ibu dapat dianjurkan
untuk ganti posisi meneran : miring, jongkok atau merangkak
 Bila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran selama 2 jam-an primipara/1 jam-an
multipara segera lakukan rujukan untuk dilakukan vakum

VII. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN JANIN DENGAN VAKUM


14 Memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.

15 Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya di bawah bokong ibu.

16 Membuka tutup partus set

17 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

Periksa Dalam Ulangan

18 1. Pakai sarung tangan secara benar.


2. Lakukan tindakan vulva hygiene.
3. Lakukan kateterisasi kandung kemih bila pasien tidak bisa berkemih spontan.
4. Lakukan periksa dalam untuk menentukan kembali presentasi, ketuban, pembukaan,
penurunan, penunjuk, spina ischiadica, konkaf os sacrum, dan arkus pubis.
5. Setelah pemeriksaan selesai, bersihkan dan kontaminasi sarung tangan dengan larutan
klorin 0,5%

VIII PEMASANGAN MANGKUK VAKUM DAN PENARIKAN

4
Pemasangan mangkuk vakum

19 1. Letakkan kassa steril yang telah diberi minyak steril kedalam mangkuk vakum
2. Raba ubun-ubun kecil kemudian masukkan mangkuk melalui introitus vagina secara miring
dan setelah melewati introitus pasangkan pada kepala bayi 1 cm di depan ubun-ubun kecil.(
perhatikan agar tepi mangkuk tidak terpasang pada bagian yang tidak rata)
3. Dengan tangan kiri (jari telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking dan ibu jari) tahan
mangkuk pada posisinya. Dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan kanan lakukan
pemeriksaan di sekeliling tepi mangkuk untuk memastikan tidak ada bagian vagina atau portio
yang terjepit diantara mangkuk dan kepala
4. Setelah hasil pemeriksaan baik keluarkan jari tangan dan tangan penahan mangkuk masih
tetap pada posisinya
5. Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan secara bertahap
6. Pompa hingga tekanan skala 20 ( silastik ) atau -2 malmstroom setelah 2 menit, naikkan
tekanan skala 40 ( silastik ) atau -4 malmstroom setelah 2 menit naikkan hingga skala 60
(silastik) atau -6 (malmstroom). (Ingat : jangan gunakan tekanan maksimal pada kepala
bayi lebih dari 8 menit)
7. Jelaskan pada pasien untuk mengedan sekuat dan selama mungkin saat ada his.
Tarik lipat lutut dan lipat siku agar tekanan abdomen menjadi efektif

Penarikan

20 1. Pada saat his puncak, lakukan penarikan dengan pengait mangkuk dengan arah sejajar
dengan lantai (tangan luar menarik pengait, ibu jari tangan dalam pada mangkuk dan
telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking pada kulit kepala bayi)
2. Bila pada tarikan pertama belum berhasil, ulangi pada tarikan kedua. Episiotomi pada pasien
dengan perineum kaku, dilakukan pada saat kepala mendorong perineum dan tidak masuk
kembali
- Bila tarikan ketiga gagal sebaiknya pasien di rujuk
- Bila pada penarikan mangkuk terlepas hingga dua kali maka pasien di rujuk
3. Saat sub occiput berada dibawah simpisis lakukan tarikan keatas dengan tangan kanan,
sedangkan tangan kiri menahan perineum, hingga lahirlah berturut-turut dahi, muka dan dagu.
Saat kepala sudah lahir instruksiksn kepada asisten untuk membuka pentil pada vakum,
kemudian mangkuk vakum dilepakan dan tempat dalam wadah dekantaminasi.
Jika cairan ketuban berwarna keruh atau terdapat mekonium, segera hisap mulut dan
hidung bayi setelah kepala lahir dengan menggunakan penghisap lendir DeeLee
Desinfektan tingkat tinggi

Melahirkan Bayi

20 1. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan

Lahirnya Bahu

21 Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala
janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior/depan lahir, kemudian tarik secara
hati-hati ke atas sampai bahu posterior/belakang lahir.

Bila terdapat lilitan tali pusat yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi luar atau
lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem

5
di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara 2 klem tersebut .

Lahirnya Badan dan Tungkai

22 Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyangga kepala dan
bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas..

23 Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai
bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara ke dua
lutut janin)

IX. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

25 Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa hingga
bayi menghadap ke arah penolong.

Lakukan penilaian (selintas):

● Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan?


Apakah bayi bergerak dengan aktif?

Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke
langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir) Jika bayi menangis kuat dan aktif, lanjutkan ke
langkah selanjutnya.

26 Letakkan bayi di perut ibu.Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya,
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk / kain yang
kering. Biarkan bayi di atas perut ibu, dan ibu di minta memegang bayinya.

X. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA

Menyuntikkan Oksitosin

27 Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal). Beritahu
ibu bahwa ia akan disuntik Oksitosin agar uterus berkontraksi baik.

28 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan Oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3
paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan Oksitosin).

29 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari
klem pertama.

Mengikat tali pusat

30 Pemotongan dan pengikatan tali pusat.

● Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.
● Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci

6
pada sisi lainnya.
● Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
31 Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.

Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut
ibu. Kedua telapak tangan diusapkan pada puting kanan dan kiri. Usahakan kepala bayi berada di
antara payudara ibu dengan posisi mulut lebih rendah dari puting payudara ibu.

32 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

Penegangan Tali Pusat Terkendali

33 Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva

34 Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus, sementara tangan kanan
memegang tali pusat menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak 5 – 10 cm dari vulva.

35 Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan
uterus dengan hati-hati ke arah dorso-kranial.
Bila uterus tidak segera kontraksi, minta ibu/keluarga untuk melakukan stimulasi puting
susu.
Mengeluarkan Plasenta

36 Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial.

Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:

• Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi
perdarahan, segera lakukan plasenta manual.
37 Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa
ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban

Bila selaput ketuban robek, dapat digunakan klem untuk menarik robekan selaput ketuban
tersebut keluar atau masukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan ke dalam vagina
untuk melepaskan selaput ketuban dari mulut rahim.
Masase Uterus

38 Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus
secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik
(fundus teraba keras).
XI. MEMERIKSA KEMUNGKINAN ADANYA PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

39 Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian maternal dan bagian
fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput
ketuban sudah lahir lengkap, dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tersedia.

7
 Bila plasenta tidak lahir lengkap atau ada perdarahan, ditangani sesuai kasus .

 Bila kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik melakukan masase, mulai kompresi
bimanual interna ( penanggulangan atonia uteri).
40 Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang menimbulkan
perdarahan aktif
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan

XII. PASCA TINDAKAN

41 Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan kontraksi
uterus baik.
42 Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5%, kemudian bilas
tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air yang sudah didesinfeksi tingkat tinggi dan
mengeringkannya.
43 Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
● Sebagian besar Bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60
menit.
● Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup
menyusu dari satu payudara.
● Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu.
44 Setelah satu jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes mata profilaksis, dan vitamin K1
1 mg intramuskular di pada kiri anterolateral.
45 Setelah satu jam pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi hepatitis B di paha kanan
anterolateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar setiap saat bisa disusukan. Letakkan kembali
pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan sampai
bayi berhasil menyusu.
Evaluasi

46 Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam dan tanda vital ibu:
Pastikan
 2-3 kali dalam 10 menit pertama kontraksi uterus
 setiap 15 menit pada 1 jam pertama
 setiap 20-30 menit pada jam ke-dua
Bila kontraksi uterus tidak baik, lakukan masase uterus dan beri metil ergometrin 0,2 mg
intramuskular.

47 Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa/merasakan uterus yang memiliki kontraksi baik dan
mengajarkan untuk melakukan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak baik.

48 Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi

49 Memeriksa nadi ibu

Bila terdapat robekan jalan lahir yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan

8
50 Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali / menit) serta
suhu tubuh normal (36.5-37.5 °C).
Kebersihan & Keamanan

51 Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%

52 Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang disediakan

53 Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan mengganti pakaiannya dengan
pakaian bersih/kering

54 Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin
minum

55 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0.5%.

56 Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan dalam
keadaaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%

57 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

58 Melakukan pendokumentasian, melengkapi partograf dan memeriksa tekanan darah.

NILAI AKHIR = Nilai x 100


116

9
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG PRODI D-III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


PEMERIKSAAN INSPEKULO)

A.Petunjuk
SOFT SKILL Penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala ebagai NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN
berikut: Penilaian
NO soft skill
BUTIR YANGdan DINILAI
hard skill:
1 0 : langkah prosedur
Memberi salam dan menyapa Tidak dikerjakan sama
pasien dengan
sekali
ramah 1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi
kurang tepatdikerjakan
0 : Tidak 2 : langkah prosedur dikerjakan
dengan tepat
1 : Memberi salam atau menyapa pasien
Penilaiandengan
Responsi:
Ramah
0 : 2bila tidak mampu
: Memberi salammenjawab
dan menyapa pasien
1 : biladengan Ramah tetapi kurang
menjawab
2 tepat 2 : bila menjawab
Memperkenalkan dengan
diri kepada pasien
0 : Tidak dikerjakan
1 :Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa
menyebut nama
2 :Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan
menyebut nama
3 Merespon reaksi pasien dengan tepat
0 : Tidak merespon
1 :Merespon terhadap reaksi klien tetapi tidak
ditanggapi dengan tepat
2 : Memberikan respon dengan tepat kepada
klien
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu
ragu 0 : Terlihat gugup
1 : Tergesa gesa dan terlihat ragu ragu
2: Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi pasien
0 : Tidak dilakukan
1:Menjaga privasi dengan
ucapan/memperagakan menutup
2:Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu
6. Menanyakan keluhan pasien
0 : Tidak dilakukan
1: Sekedar menanyakan keluhan yang di
rasakan klien

2 :Menanyakan keluhan yang di rasakan klien


dengan jelas dan sopan (apa yang dirasakan
saat ini, sejak kapan)
7 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan secara
sistematis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menjelaskan prosedur /tindakan saja secara
tidak urut
2: Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
secara urut
8 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
0 : Menggunakan bahasa yang tidak mudah di
mengerti klien
1 : Sebagian menggunakan bahasa yang tidak
mudah di mengerti klien
2: Menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti klien
9 Memberikan kesempatan untuk
bertanya, memberikan umpan balik
0 : Tidak dilakukan
1 : Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan apa yang belum di mengerti
dan tidak segera memberikan jawaban
2 : Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum di mengerti dan tidak segera membe
rikan jawaban
10. Meminta persetujuan tertulis Bila ibu/keluarga
mengerti
0 : Tidak dilakukan
1 : Meminta persetujuan saja
2 : Meminta persetujuan dan menandatangani
inform consent yang telah di siapkan
11. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
0 : Tidak dilakukan
1 : Menyiapkan peralatan dan bahan tidak
secara ergonomis
2 : Menyiapkan peralatan dan bahan secara
ergonomis
12 Tetap berkomunikasi selama melakukan
tindakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Berkomunikasi hanya seperlunya saja
2 : Berkomunikasi dengan tetap
memperhatikan respon dari klien
Menutup sampiran dengan mengucapkan dan
13 memperagakan penutup sampiran
0 : Tidak dikerjakan
1: Menjelaskan maksut atau tujuan
2: Menjelaskan maksut dan tujuan

NILAI AKHIR = NILAI X 100


26

B. HARD SKILL

NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR PUNGGUNG / NOMOR ABSEN

1 PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK


Memberikan penjelasan pada ibu prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

2 PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN


( alat, pasien, penolong ):
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
Alat
 sarung tangan/handscond steril (glove) 1
pasang , barier protektif (apron, penutup
kepala, sepatu boot, masker, kaca mata),
bed ginekologi dan lampu /penerangan
cahaya yang cukup
 Spekulum cocor bebek 1 bh, penser klem
1 bh, Kertas lakmus merah dan
biru,waskom tempat, cairan antiseptik
(bethadin dan alkohol) kapas, kapas DTT
dalam tempat tertutup , bengkok 1 bh .

Obat – obatan/medikamentosa :
Cairan infus RL 500 ml/NACL, oksitosin,
ergometrin, obat antibiotik, (oral/injeksi),
anti perdarahan (transamin/vit K) .
-Pasien
a. Lihat keadaan umum ibu, meliputi : TD, N,
R, T apakah masih dalam batas normal
atau tidak ,observasipengeluaran
pervaginam, Pasien diminta untuk
mengosongkan kandung kemihnya terlebih
dahulu (apabila pasien dalam keadaan
umum lemah lakukan kateterisasi )
b. Atur posisi pasien dengan posisi litotomi.
dan perhatikan privasi dan kenyamanan
ibu
- Penolong
- Penolong memakai APD lalu menuci tangan
di air mengalir dengan menggunakan sabun
dengan 6 langkah lalu keringkan,
menggunakan sarung tangan steril

3 Melakukan vulva hygine


0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

4 Lakukan periksa pandang pada daerah vulva


dan perinium:
- Apakah ada cairan yang keluar dan bila ada
tentukan warnanya apakah putih keruh, hijau
encer/hijau kental, mekonium, kuning atau
kecoklatan dan merah?
- Apakah terlihat tali pusat?

0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

5 Buka celah antara kedua labia mayora


perhatikan muara uretra dan introitus vagina,
Raba dan telusuri labia mayora kanan dan kiri
(terutama bagian kelenjar bartholini) dengan ibu
jaridan ujung telunjuk (perhatikan dan catat
kelainan-kelainan ynag ditemukan)
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
6 Ambil spekulum dengan tangan kanan, buka
vulva dengan menggunakan tangan kiri,
masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar
introitus (yakinkan tidak ada bagian yang
terjepit) lalu dorong ke dalam lumen vagina
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

7 Setelah cukup dalam putar spekulum 90° hingga


tungkainya kearah bawah
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

8 Atur bilah atas dan bawah dengan membuka


kunci pengatur bilah atas dan bawah (hingga
masing-masing bilah menyentuh dinding atas
dan bawah vagina)
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

9 Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina


dan portio tampak jelas, perhatikan ukuran,
warna portio, dinding dan sekret vagina
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

10 Setelah periksa pandang selesai lakukan


pengambilan sample air ketuban, yaitu :
- Oleskan kapas bertangkai pada daerah
forniks posterior
- Oleskan kembali kapas steril
bertangkai yang telah mengandung cairan
vagina pada kertas nitrazin/lakmus
-Bandingkan warna kertas nitrazin/lakmus
tersebut dengan daftar standar warna yang
menunjukkan nilai PH, jika kertas lakmus
berwarna biru berarti itu merupakan air
ketuban
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

11 Setelah pengambilan sampel air ketuban


lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah,
putar 90° keatas hingga sejajar dengan introtus
vagina, kemudian keluarkan spekulum pada
tempat yang telah disediakan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

12 Ambil kapas yang telah dibasahi larutan anti


septic, usapkan pada bekas secret/cairan yang
ada pada dinding perut dan sekitar
vulva/perinium
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
13 Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah
selesai dan dipersilahkan ibu untuk mengambil
tempat duduk
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

TINDAKAN PASCA TINDAKAN


PENCEGAHAN INFEKSI

14 Kumpulkan semua peralatan yang telah


digunakan kemudian masukkan dalam wadah
yang berisi cairan klorin 0,5% selama 10 menit
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
15 Masukkan sampah bahan habis pakai pada
tempat yang telah disediakan, seka bagian-
bagian yang telah dicemari sekret/cairan tubuh
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
16 Masukkan tangan kedalam larutan klorin 0,5%
bersihkan dari sekret/cairan tubuh, kemudian
lepaskan sarung tangan secara terbalik dan
rendam selama 10 menit.
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

17 Cuci tangan dengan air sabun dan air mengalir


Keringkan dengan handuk kering dan bersih
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

18 Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan


Dan jelaskan tentang kesimpulan pemeriksaan
Pastikan ibu mengerti penjelasan yang diberikan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

19 Berikan asuhan sesuai hasil


pemeriks 0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar
20 Buat catatan rekam medik
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi kurang tepat
2 : Dilakukan dengan baik dan benar

NILAI AKHIR = Nilai x 100


40

Bandar Lampung, ..................................................

Penguji

( .................................................)

Anda mungkin juga menyukai