2722-6565
ABSTRAK
Penelitian ini mengungkapkan pengaruh Human Capital dan Emotional Capital
berpengaruh serempak Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Bupati Kabupaten Mamuju
Utara. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini Untuk mengetahui Pengaruh
Human Capital dan Emotional Capital berpengaruh serempak Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Bupati Kabupaten Mamuju Utara. Metode yang digunakan Penelilti
bersifat Deskriptif dengan alat bantu koesioner terhadap 60 responden. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa melihat pengaruh variabel human capital dan
emotional capital terhadap kinerja pegawai sebesar 0,628 atau 62,8% artinya
pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Sedangkan sisanya 37,2% adalah pengaruh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Menurut Mayo (2000; 23) yang harus terus dikreasi demi terciptanya
individual capability meliputi lima kriteria, inovasi. Sedangkan kinerja dibedakan
yaitu: 1) Personal capabilities, yaitu menjadi dua, yaitu kinerja individu dan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang kinerja organisasi. Kinerja individu adalah
dari dalam dirinya sendiri, meliputi hasil kerja auditor baik dari segi kualitas
penampilan, pikiran, tindakan, dan maupun kuantitas berdasarkan standar kerja
perasaannya, 2) Profesional and technical yang telah ditentukan, sedangkan kinerja
know-how, yaitu setiap situasi dan kondisi organisasi adalah gabungan dari kinerja
serta adanya kemauan untuk melakukan individu dan kinerja kelompok
transfer knowledge dari yang senior ke (Mangkunegara 2005 dalam Trisnaningsih
junior, 3) Experience, yaitu seseorang yang 2007; 44).
berkompeten dan memiliki pengalaman, 4) Menurut Mayo (2000; 25), budaya
The Individual Capability Individual organisasi adalah faktor yang sangat
Motivation The Organization Climate penting dalam menciptakan human capital,
Workgrup Effectiveness Leadership network faktor-faktor tersebut adalah: 1) melakukan
and range of personal contacts, yaitu penilaian atas kinerja baik dalam tim maupun
seseorang dikatakan berkompeten apabila perseorangan, 2) melakukan penilaian
memiliki jaringan atau koneksi yang luas terhadap karyawan dalam menghadapi
dengan siapa saja terutama orang-orang yang masalah melalui proses pembelajaran dan
berhubungan dengan profesinya, 5) The perbaikan diri, 3) menciptakan inovasi-
value and attitudes that influence actions, inovasi baru dan kreativitas individu
yaitu nilai dan sikap akan mempengaruhi dinilai yang bertujuan untuk memperbaiki
tindakannya di dalam lingkungan kerja kondisi perusahaan, 4) adanya dukungan
seperti memiliki kestabilan emosi, ramah dari perusahaan berupa adanya sarana dan
dapat bersosialisasi, dan tegas. prasarana yang lengkap bagi para
Menurutr Dharma (2004; 45) karyawan dalam bekerja dan melaksanakan
human capital merupakan akumulasi tugasnya, 5) adanya transfer knowledge
kapabilitas, kapasitas dan peluang yang dari para senior ke junior, saling berbagi
dimiliki anggota organisasi. Kapabilitas pengalaman dalam bekerja.
adalah kemampuan anggota organisasi untuk Markus dan Santoso (2006; 54),
melakukan sesuatu baik yang bersifat mengatakan suasana kerja yang kondusif
kapasitas maupun peluang guna meraih akan mendorong Auditor untuk
tujuan yang diinginkan. Kapasitas lebih memberikan kontribusi performa yang
tertuju pada apa yang dapat dilakukan oleh maksimum pada perusahaan. Auditor yang
anggota organisasi, sedangkan peluang merasa puas terhadap kantor tempat dia
lebih pada pilihan yang tersedia bagi bekerja, kemungkinan besar akan memilih
anggota organisasi untuk mendapatkan terus bekerja di tempat tersebut walaupun
penghargaanpenghargaan personal termasuk muncul peluang tawaran pekerjaan di tempat
gaji, bonus dan sebagainya akibat dari lain. Bila Auditor sudah mempunyai
penggunaan kapasitasnya, sehingga keterikatan yang kuat dengan perusahaan,
kapabilitas diformulasikan sebagai kapasitas maka akan terlihat dalam perilaku sehari-
peluang. Apa yang dapat dihasilkan oleh harinya dimana ia terdorong untuk
manusia sesungguhnya tidak terlepas dari melakukan sesuatu demi perkembangan
modal yang dimilikinya seperti pengetahuan, perusahaan.
keahlian dan berbagai nilai lainnya yang Goleman (1997) menggunakan
memungkinkan bergeraknya modal istilah emotional intelligence untuk
finansial dan fisik. Modal-modal tersebut menggambarkan kemampuan manusia untuk
merupakan modal manusia (human capital) mengenal dan mengelola emosi diri
sendiri, serta memahami emosi orang lain 1. Kualitas pekerjaan meliputi: akurasi,
agar dia dapat mengambil tindakan yang ketelitian, penampilan dan penerimaan
sesuai dalam berinteraksi dengan orang keluaran.
lain. Menurut Bradberry & Greaves 2. Kuantitas pekerjaan meliputi: volume
(2005) dalam Ancok (2005; 22), terdapat keluaran dan kontribusi.
empat dimensi dari kecerdasan emosional 3. Supervisi yang diperlukan meliputi:
yakni: membutuhkan saran, arahan, atau
1. Self Awareness adalah kemampuan untuk perbaikan.
memahami emosi diri sendiri secara tepat 4. Kehadiran meliputi: regularitas, dapat
dan akurat dalam berbagai situasi secara dipercayai/diandalkan dan ketepatan
konsisten. Bagaimana reaksi emosi di saat waktu.
menghadapi suatu peristiwa yang 5. Konservasi meliputi: pencegahan,
memancing emosi, sehingga seseorang pemborosan, kerusakan, pemeliharaan
dapat memahami respon emosi dirinya peralatan.
sendiri dari segi positif maupun segi
negatif. METODE PENELITIAN
2. Self Management adalah kemampuan Jenis Penelitian
mengelola emosi secara baik, setelah Penelitian ini dilakukan untuk
memahami emosi yang sedang menjelaskan pengaruh dan gejalah variabel
dirasakannya, apakah emosi positif atau yang diteliti, di mana peneliti secara langsung
negatif. Kemampuan mengelola emosi ke objek penelitian untuk melakukan
secara positif dalam berhadapan dengan pengamatan dan menganalisis kinerja
emosi diri sendiri akan membuat pegawai Kantor Bupati Kabupaten Mamuju
seseorang dapat merasakan kebahagiaan Utara. Dalam pelaksanaan penelitian ini akan
yang maksimal. digunakan tipe penelitian deskriftif untuk
3. Social Awareness adalah kemampuan menguji hubungan antar variabel yang diteliti
untuk memahami emosi orang lain dari dalam bentuk pengujian (Sugiyono; 2010).
tindakannya yang tampak. Ini adalah
kemampuan berempati, memahami dan Populasi, dan Teknik Penarikan Sampel
merasakan perasaan orang lain secara Populasi
akurat. Dengan adanya pemahaman ini Populasi adalah wilayah generalisasi yang
individu sudah memiliki kesiapan untuk Populasi adalah wilayah generalisasi yang
menanggapi situasi emosi orang lain terdiri dari objek atau subjek yang
secara positif. mempunyai kualitas dan karakteristik
4. Relationship Management adalah tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
kemampuan orang untuk berinteraksi untuk dipelajari dan kemudian ditarik
secara positif pada orang lain, betapapun kesimpulannya (Sugiyono, 2010; 115).
negatifnya emosi yang dimunculkan Sedangkan sampel adalah bagian dari
oleh orang lain. Kemampuan mengelola
jumlah dan karakteristrik yang dimilki
hubungan dengan orang lain secara positif
ini adalah hasil dari ketiga dimensi lain
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010;
dari kecerdasan emosi (self awareness, 116). Dalam penelitian ini populasinya
self management and sosial awareness). adalah seluruh pegawai Kantor Bupati
Dessler (2000; 514-516) yang Kabupaten Mamuju Utara yang
menyatakan bahwa dalam melakukan berjumlah 148 orang.
penilaian terhadap kinerja para pegawai, Teknik Penarikan Sampel
maka harus diperhatikan 5 (lima) faktor Sampel adalah bagian dari jumlah
penilaian kinerja yaitu: populasi dan karakteristik yang dimiliki