Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ekonomi Trend Vol. 10 No. 02 Juli – Desember 2022 E-ISSN.

2722-6565

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN EMOTIONAL CAPITAL TERHADAP


KINERJA PEGAWAI KANTOR BUPATI KABUPATEN MAMUJU UTARA

Ningsih1, Abd Rahman2, Muhammad Yasin3, Zulfikar J Djalamang4,


Firza Umar Salim5 Kamal6, Abdul Wahab7,
(Dosen Universitas Alkhairaat)
Munawati
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat)

ABSTRAK
Penelitian ini mengungkapkan pengaruh Human Capital dan Emotional Capital
berpengaruh serempak Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Bupati Kabupaten Mamuju
Utara. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini Untuk mengetahui Pengaruh
Human Capital dan Emotional Capital berpengaruh serempak Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Bupati Kabupaten Mamuju Utara. Metode yang digunakan Penelilti
bersifat Deskriptif dengan alat bantu koesioner terhadap 60 responden. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa melihat pengaruh variabel human capital dan
emotional capital terhadap kinerja pegawai sebesar 0,628 atau 62,8% artinya
pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Sedangkan sisanya 37,2% adalah pengaruh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata Kunci: Human Capital, Emotional Capital dan Kinerja Pegawai


LATAR BELAKANG sebenarnya yang akan menjadi dasar
Suatu organisasi atau instansi dapat penggerak nilai dari keuangan tersebut
berjalan efektif apabila fungsi-fungsi adalah sumber daya manusia (human capital)
manajemen seperti perencanaan, dengan segala pengetahuan, ide, dan inovasi
pengorganisasian, motivasi dan pengawasan yang dimilikinya. Selain itu, human capital
yang ada didalamnya berfungsi dengan baik, merupakan inti dari suatu organisasi.
serta unsur-unsur penunjangnya tersedia dan organisasi terdiri dari individu-individu yang
memenuhi persayaratan. Salah satu unsur bekerjasama untuk mencapai tujuan
terpenting yang dapat mendukung jalannya tertentu. Organisasi tidak akan berjalan jika
organisasi adalah sumber daya manusia tidak ada individu di dalamnya.
(pegawai). Sumber daya manusia mempunyai Walaupun sumber daya manusia atau
peran penting dalam menentukan human capital dapat mendorong daya saing
keberhasilan organisasi. organisasi, namun sayang sekali di banyak
Munculnya pandangan bahwa organisasi sumber daya manusia masih
pengetahuan sebagai sumber daya perusahaan jarang mendapat perhatian utama. Banyak
yang sangat strategik didasari kenyataan para pemimpin organisasi atau instansi
bahwa pengetahuan dapat digunakan untuk kurang menyadari bahwa keuntungan yang
mengembangkan daya saing organisasi diperoleh organisasi sebenarnya berasal
karena bernilai langka, sukar ditiru oleh para dari human capital, hal ini disebabkan
pesaing dan tidak dapat digantikan oleh jenis aktivitas perusahaan lebih dilihat dari
sumber daya yang lain. Menurut Mayo (2000; perspektif bisnis semata. Para pemimpin
20) mengukur kinerja organisasi dari instansi/organisasi tidak melihat
perspektif keuangan sangatlah akurat tetapi organisasinya sebagai sebuah unit dari aset

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 17


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 10 No. 02 Juli – Desember 2022 E-ISSN. 2722-6565

usahanya yang berisi pengetahuan dan dalam melakukan pelayanan terhadap


ketrampilan yang unik, atau seperangkat masyarakat mamuju utara.
keunikan dari aset usahanya yang dapat Berdasarkan uraian di atas,
membedakan produk atau jasa dari menjelaskan bahwa human capital dan
pesaingnya. emotional capital berhubungan erat dengan
Selain itu pula Orang yang memiliki kinerja pegawai, maka penulis tertarik untuk
modal emosional (emotional capital) yang melakukan penelitian mengambil judul:
tinggi memiliki sikap positif di dalam “Pengaruh Human Capital dan Emotional
menjalani kehidupan. Dia memiliki pikiran Capital Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
positif (positive thinking) dalam menilai Bupati Kabupaten Mamuju Utara”.
sebuah fenomena kehidupan betapapun Rumusan Masalah
buruknya fenomena tersebut di mata orang Berdasarkan latar belakang di atas,
lain. Ketika menghadapi perbedaan pendapat, maka permasalahan dalam penelitian ini
orang yang memiliki modal emosional adalah:
(emotional capital) yang baik akan 1. Apakah human capital dan emotional
menyikapinya dengan positif, sehingga capital berpengaruh serempak terhadap
diperoleh manfaat yang besar bagi kinerja pegawai Kantor Bupati Kabupaten
pengembangan diri, atau pengembangan Mamuju Utara?
sebuah konsep. Modal intelektual akan 2. Apakah human capital berpengaruh
berkembang atau terhambat signifikan terhadap kinerja pegawai
perkembangannya sangat ditentukan oleh Kantor Bupati Kabupaten Mamuju Utara?
modal emosional. 3. Apakah emotional capital berpengaruh
Pada Kantor Bupati Kabupaten signifikan terhadap kinerja pegawai
Mamuju Utara persoalan human capital dan Kantor Bupati Kabupaten Mamuju Utara?
emotional capital menjadi hal penting yang
harus dimiliki oleh setiap pegawainya dalam Landasan Teori
bekerja karena dapat menunjukkan
Human capital merupakan
sumberdaya manusia yang berkualitas kerja
kombinasi dari pengetahuan, ketrampilan,
serta memiliki tangungjawab dalam
inovasi dan kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan program kerja sesuai
menjalankan tugasnya sehingga dapat
tujuannya. Namun kenyataannya bahwa
menciptakan suatu nilai untuk mencapai
pegawai Kantor Bupati Kabupaten Mamuju
tujuan. Pembentukan nilai tambah yang
Utara masih banyak kurang termotivasi
dikontribusikan oleh human capital dalam
secara individual maupun kerjasama dalam
menjalankan tugas dan pekerjaannya akan
team kerja tercermin dari sumber daya
memberikan sustanable revenue di masa
manusia yang kurang kompetensi kurang
akan datang bagi suatu organisasi
memiliki pemahaman terhadap bidang
(Rachmawati, 2004; 67).
kerjanya dan hal ini mengakibatkan banyak
Menurut Totanan (2004; 70) sebuah
program kerja kantor bupati mamuju utara
perusahaan akan memiliki kinerja yang
yang dikerjakan tidak sesuai harapan
berbeda pada pengelolaan orang yang
pimpinan serta tujuan program tersebut.
berbeda, artinya manusia yang berbeda dalam
Selain itu pula banyaknya pegawai belum
mengelola asset yang sama akan
memahami tentang pelayanan prima bagi
menghasilkan nilai tambah yang berbeda.
masyarakat sehingga setiap masyarakat yang
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tangible
melakukan urusan di kantor bupati tersebut
asset yang dimiliki perusahaan bersifat pasif
harus mengalami kekecewaan atas lambatnya
tanpa sumber daya manusia yang dapat
kinerja pegawai serta para pegawai tidak
mengelola dan menciptakan nilai bagi
mampu mengendalikan sikap emosionalnya
suatu perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 18


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 10 No. 02 Juli – Desember 2022 E-ISSN. 2722-6565

Menurut Mayo (2000; 23) yang harus terus dikreasi demi terciptanya
individual capability meliputi lima kriteria, inovasi. Sedangkan kinerja dibedakan
yaitu: 1) Personal capabilities, yaitu menjadi dua, yaitu kinerja individu dan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang kinerja organisasi. Kinerja individu adalah
dari dalam dirinya sendiri, meliputi hasil kerja auditor baik dari segi kualitas
penampilan, pikiran, tindakan, dan maupun kuantitas berdasarkan standar kerja
perasaannya, 2) Profesional and technical yang telah ditentukan, sedangkan kinerja
know-how, yaitu setiap situasi dan kondisi organisasi adalah gabungan dari kinerja
serta adanya kemauan untuk melakukan individu dan kinerja kelompok
transfer knowledge dari yang senior ke (Mangkunegara 2005 dalam Trisnaningsih
junior, 3) Experience, yaitu seseorang yang 2007; 44).
berkompeten dan memiliki pengalaman, 4) Menurut Mayo (2000; 25), budaya
The Individual Capability Individual organisasi adalah faktor yang sangat
Motivation The Organization Climate penting dalam menciptakan human capital,
Workgrup Effectiveness Leadership network faktor-faktor tersebut adalah: 1) melakukan
and range of personal contacts, yaitu penilaian atas kinerja baik dalam tim maupun
seseorang dikatakan berkompeten apabila perseorangan, 2) melakukan penilaian
memiliki jaringan atau koneksi yang luas terhadap karyawan dalam menghadapi
dengan siapa saja terutama orang-orang yang masalah melalui proses pembelajaran dan
berhubungan dengan profesinya, 5) The perbaikan diri, 3) menciptakan inovasi-
value and attitudes that influence actions, inovasi baru dan kreativitas individu
yaitu nilai dan sikap akan mempengaruhi dinilai yang bertujuan untuk memperbaiki
tindakannya di dalam lingkungan kerja kondisi perusahaan, 4) adanya dukungan
seperti memiliki kestabilan emosi, ramah dari perusahaan berupa adanya sarana dan
dapat bersosialisasi, dan tegas. prasarana yang lengkap bagi para
Menurutr Dharma (2004; 45) karyawan dalam bekerja dan melaksanakan
human capital merupakan akumulasi tugasnya, 5) adanya transfer knowledge
kapabilitas, kapasitas dan peluang yang dari para senior ke junior, saling berbagi
dimiliki anggota organisasi. Kapabilitas pengalaman dalam bekerja.
adalah kemampuan anggota organisasi untuk Markus dan Santoso (2006; 54),
melakukan sesuatu baik yang bersifat mengatakan suasana kerja yang kondusif
kapasitas maupun peluang guna meraih akan mendorong Auditor untuk
tujuan yang diinginkan. Kapasitas lebih memberikan kontribusi performa yang
tertuju pada apa yang dapat dilakukan oleh maksimum pada perusahaan. Auditor yang
anggota organisasi, sedangkan peluang merasa puas terhadap kantor tempat dia
lebih pada pilihan yang tersedia bagi bekerja, kemungkinan besar akan memilih
anggota organisasi untuk mendapatkan terus bekerja di tempat tersebut walaupun
penghargaanpenghargaan personal termasuk muncul peluang tawaran pekerjaan di tempat
gaji, bonus dan sebagainya akibat dari lain. Bila Auditor sudah mempunyai
penggunaan kapasitasnya, sehingga keterikatan yang kuat dengan perusahaan,
kapabilitas diformulasikan sebagai kapasitas maka akan terlihat dalam perilaku sehari-
peluang. Apa yang dapat dihasilkan oleh harinya dimana ia terdorong untuk
manusia sesungguhnya tidak terlepas dari melakukan sesuatu demi perkembangan
modal yang dimilikinya seperti pengetahuan, perusahaan.
keahlian dan berbagai nilai lainnya yang Goleman (1997) menggunakan
memungkinkan bergeraknya modal istilah emotional intelligence untuk
finansial dan fisik. Modal-modal tersebut menggambarkan kemampuan manusia untuk
merupakan modal manusia (human capital) mengenal dan mengelola emosi diri

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 19


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 10 No. 02 Juli – Desember 2022 E-ISSN. 2722-6565

sendiri, serta memahami emosi orang lain 1. Kualitas pekerjaan meliputi: akurasi,
agar dia dapat mengambil tindakan yang ketelitian, penampilan dan penerimaan
sesuai dalam berinteraksi dengan orang keluaran.
lain. Menurut Bradberry & Greaves 2. Kuantitas pekerjaan meliputi: volume
(2005) dalam Ancok (2005; 22), terdapat keluaran dan kontribusi.
empat dimensi dari kecerdasan emosional 3. Supervisi yang diperlukan meliputi:
yakni: membutuhkan saran, arahan, atau
1. Self Awareness adalah kemampuan untuk perbaikan.
memahami emosi diri sendiri secara tepat 4. Kehadiran meliputi: regularitas, dapat
dan akurat dalam berbagai situasi secara dipercayai/diandalkan dan ketepatan
konsisten. Bagaimana reaksi emosi di saat waktu.
menghadapi suatu peristiwa yang 5. Konservasi meliputi: pencegahan,
memancing emosi, sehingga seseorang pemborosan, kerusakan, pemeliharaan
dapat memahami respon emosi dirinya peralatan.
sendiri dari segi positif maupun segi
negatif. METODE PENELITIAN
2. Self Management adalah kemampuan Jenis Penelitian
mengelola emosi secara baik, setelah Penelitian ini dilakukan untuk
memahami emosi yang sedang menjelaskan pengaruh dan gejalah variabel
dirasakannya, apakah emosi positif atau yang diteliti, di mana peneliti secara langsung
negatif. Kemampuan mengelola emosi ke objek penelitian untuk melakukan
secara positif dalam berhadapan dengan pengamatan dan menganalisis kinerja
emosi diri sendiri akan membuat pegawai Kantor Bupati Kabupaten Mamuju
seseorang dapat merasakan kebahagiaan Utara. Dalam pelaksanaan penelitian ini akan
yang maksimal. digunakan tipe penelitian deskriftif untuk
3. Social Awareness adalah kemampuan menguji hubungan antar variabel yang diteliti
untuk memahami emosi orang lain dari dalam bentuk pengujian (Sugiyono; 2010).
tindakannya yang tampak. Ini adalah
kemampuan berempati, memahami dan Populasi, dan Teknik Penarikan Sampel
merasakan perasaan orang lain secara Populasi
akurat. Dengan adanya pemahaman ini Populasi adalah wilayah generalisasi yang
individu sudah memiliki kesiapan untuk Populasi adalah wilayah generalisasi yang
menanggapi situasi emosi orang lain terdiri dari objek atau subjek yang
secara positif. mempunyai kualitas dan karakteristik
4. Relationship Management adalah tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
kemampuan orang untuk berinteraksi untuk dipelajari dan kemudian ditarik
secara positif pada orang lain, betapapun kesimpulannya (Sugiyono, 2010; 115).
negatifnya emosi yang dimunculkan Sedangkan sampel adalah bagian dari
oleh orang lain. Kemampuan mengelola
jumlah dan karakteristrik yang dimilki
hubungan dengan orang lain secara positif
ini adalah hasil dari ketiga dimensi lain
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010;
dari kecerdasan emosi (self awareness, 116). Dalam penelitian ini populasinya
self management and sosial awareness). adalah seluruh pegawai Kantor Bupati
Dessler (2000; 514-516) yang Kabupaten Mamuju Utara yang
menyatakan bahwa dalam melakukan berjumlah 148 orang.
penilaian terhadap kinerja para pegawai, Teknik Penarikan Sampel
maka harus diperhatikan 5 (lima) faktor Sampel adalah bagian dari jumlah
penilaian kinerja yaitu: populasi dan karakteristik yang dimiliki

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 20


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 10 No. 02 Juli – Desember 2022 E-ISSN. 2722-6565

oleh populasi Sugiyono (2010; 46).


Dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel secara sederhana.
Teknik pengambilan sampel
menggunakan rumus Slovin dalam Umar
(2008; 78) maka diperoleh sampel pada
penelitian ini berjumlah 60 responden.

Uji Asumsi Klasik


Sebelum melakukan analisis regresi,
agar perkiraan menjadi tidak bias, maka
dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang
harus dipenuhi:

Uji Normalitas Gambar 1: Pengujian normalitas P-P Plot


Tujuan uji normalitas adalah untuk Hasil uji normalitas pada gambar 1. di atas
mengetahui apakah distribusi sebuah data menunjukan bahwa titik-titik bersandar pada
mengikuti atau mendekati distribusi normal. garis diagonal artinya menunjukan pengaruh
Uji normalitas bertujuan untuk menguji positif sehingga instrument penelitian ini
apakah model regresi berdistribusi normal. layak untuk dilakukan atau dengan kata lain
Uji normalitas dapat dilakukan dengan berdistribusi secara normal (Sugiyono, 2010).
analisis gambar dilihat dari titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal yakni Uji Heteroskedastisitas
distribusi data dengan bentuk lonceng dan Model regresi yang baik adalah yang tidak
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri terjadi Heteroskedastisitas. Untuk menguji
atau menceng ke kanan. Heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis
Adapun dasar pengambilan keputusan gambar. Melaui analisis gambar suatu model
adalah: regresi diangap tidak terjadi
1. Jilka data tersebar disekitar garis diagonal Heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar
dan mengikuti arah garis diagonal maka secara acak dan tidak membentuk suatu pola
model regresi memenuhi asumsi tertentu yang jelas serta tersebar di atas
normalitas. maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
2. Jika menyebar jauh dari diagonal maka
model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Dengan bantuan program statistik. Adapun
hasil dari uji normalitas dapat di lihat pada
gambar berikut ini:

Gambar 2: Pengujian Heteroskedastisitas


scatterplot.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 21


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 10 No. 02 Juli – Desember 2022 E-ISSN. 2722-6565

Gambar 2 memperlihatkan titik-titik positif antara human capital dengan kinerja


menyebar secara acak dan tidak suatu pola pegawai artinya jika pegawai memiliki
tertentu yang jelas serta baik di atas maupun human capital yang baik maka kinerja
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini pegawai akan mengalami peningkatan.
berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas pada Koefesien regresi faktor emotional capital
model regresi, sehingga model regresi layak sebesar 0,349 memberikan arti bahwa
dipakai untuk mengetahui kinerja terdapat pengaruh positif antara emotional
berdasarkan masukkan variabel capital dengan kinerja pegawai artinya jika
independennya (Sugiyono, 2010) pegawai memiliki emotional capital yang
baik saat bekerja maka kinerja pegawai akan
Analisis Regresi Linear Berganda mengalami peningkatan.
Analisis regresi linear berganda Multiple R atau koefisien korelasi (R)
dalam penelitian ini digunakan untuk adalah hubungan antara kedua variabel bebas
mengetahui pengaruh faktor human capital yaitu human capital dan emosional capital
(X1) dan emotional capital (X2) terhadap terhadap kinerja pegawai sebesar 0,793
kinerja pegawai Kantor Bupati Kabupaten artinya hubungan variabel bebas
Mamuju Utara berdasarkan pengujian (independen) terhadap variabel terikat
doperoleh hasil sebagai berikut: (dependen) adalah kuat.
Tabel 1 R Square atau koefisien determinasi
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda (R2) adalah melihat pengaruh antara variabel
human capital dan emotional capital terhadap
Faktor Terikat = Kinerja Pegawai (Y) kinerja pegawai sebesar 0,628 atau 62,8%
Variabel Beta Std. t-hit Sig.t
Error artinya pengaruh variabel bebas (independen)
(Constant) 8.902 2.837 3.138 .003 terhadap variabel terikat (dependen).
Human Capital .862 .088 9.802 .000 Sedangkan sisanya 37,2% adalah pengaruh
Emotional Capital .349 .149 2.345 .023
variabel lain yang tidak diteliti dalam
n = 60
Konstanta = 8.902 penelitian ini.
Koefesien Korelasi (R) = 0,793
Koefisien Determinasi (R2) = 0,628 PEMBAHASAN
F-Statistik = 48.146
Sig.F = 0,000 Hasil pembuktian hipotesis dalam
Sumber: Data Primer Diolah penelitian ini pengaruh human capital dan
Dari hasil pengujian dengan emotional capital terhadap kinerja
menggunakan regresi linier berganda di atas, pegawai Kantor Bupati Kabupaten
maka dapat disusun persamaan regresi Mamuju Utara memberikan pembuktian
berganda dari pengaruh human capital dan bahwa kedua variabel independen yaitu
emotional capital terhadap kinerja pegawai human capital dan emotional capital
Kantor Bupati Kabupaten Mamuju Utara
memiliki pengaruh secara signifikan
yaitu:
terhadap kinerja pegawai. Dengan
Y = 8,902 + 0,862 X1 + 0,349 X2
demikian dinyatakan bahwa hipotesis
Hasil pengujian di atas menunjukan, mengenai pengaruh human capital dan
di mana nilai konstanta 8,902 yang berarti emotional capital terhadap kinerja
bahwa kinerja pegawai Kantor Bupati pegawai Kantor Bupati Kabupaten
Kabupaten Mamuju Utara sebelum adanya Mamuju Utara dapat diterima.
variabel independen adalah sebesar 8,902.
Selanjutnya koefisien regresi faktor
human capital (X1) sebesar 0,862
memberikan arti bahwa terdapat pengaruh

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 22


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 10 No. 02 Juli – Desember 2022 E-ISSN. 2722-6565

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah DAFTAR PUSTAKA
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Human capital dan emotional capital Ancok, D. (2005), Outbound
berpengaruh serempak terhadap kinerja Management Training:
pegawai Kantor Bupati Kabupaten Aplikasi Ilmu Perilaku dalam
Mamuju Utara. Pengembangan Sumber Daya
2. Human capital berpengaruh signifikan Manusia. Jogjakarta: UII Press.
terhadap kinerja pegawai Kantor Bupati
Dharma, S, 2004. Formasi Modal
Kabupaten Mamuju Utara.
3. Emotional capital berpengaruh signifikan Manusia dan Strategi Inovasi,
terhadap kinerja pegawai Kantor Bupati Usahawan, No. 9.
Kabupaten Mamuju Utara. Dessler G, 2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Penerbit BPFE,
Saran-Saran Yogyakarta.
Berdasarkan kesimpulan yang di Furtwengler. 2002. “Pemasaran
ambil, maka penulis memberikan saran Strategi”, Jilid 1-2 (Edisi
sebagai berikut: Terjemahan). Erlangga.
1. Hendaknya pimpinan Kantor Bupati
Kabupaten Mamuju Utara dapat Gebby (2011), Analisis Pengaruh Human
meningkatkan kinerja pegawainya dengan Capital Terhadap Kinerja
memberikan teladan yang baik bagi Pegawai Kantor Bupati Poso.
bawahan serta selalu melakukan evluasi Goleman, D.(1997), Emotional
kerja agar kualitas kerja pegawai dapat Intelligence. New York, Bantam
meningkat. Books.
2. Pimpinan Kantor Bupati Kabupaten
Mamuju Utara harus memberikan Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis,
kepercayaan pada bawahan untuk Bandung, Alfabet
melakukan inovasi kerja agar hasil kerja
pegawainya dapat sesuai dengan program , 2010, Penelitian Kualitatif dan
kerja yang telah direncanakan. Kuantitatif Bandung, Alfabet

Supranto J. 2001. Statistik Teori dan


Aplikasi. Edisi ke 6. Jakarta:
Erlangga.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 23

Anda mungkin juga menyukai