Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan rancangan penelitian


1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Kuantitaif
merupakan data yang berbentuk angka (Sugiyono, 2016). Deskriptif dilakukan untuk
melihat gambaran yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2014).
2. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan Cross
Sectional. Menurut (Notoatmodjo, 2014) cross sectional merupakan jenis penelitian
yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel bebas dan tergantung
hanya satu kali pada satu waktu.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Sragen. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan September 2022 sampai dengan bulan Juli 2023.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tahun 2022 2022


Kegiatan 04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02
Pengajuan judul
Penyusunan proposal
Ujian sidang proposal

Revisi proposal KTI

Pengambilan data
penelitian
Tabulasi data

Penyusunan laporan
hasil
Ujian sidang hasil

Revisi laporan KTI

Pengumpulan KTI

Pengumpulan naskah
publikasi KTI
C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap
siswa tentang bullying di SMK Muhammadiyah 1 Sragen.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu tema dengan cara menegaskan langkah-langkah
pengujian yang harus dilaksanakan atau dengan menggunakan metode pengukuran,
serta menunjukan bagaimana hasil yang dapat diamati (Abdulloh, 2015).

Tabel 3. 2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil ukur Skala


Operasional

Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner 1. Baik jika nilai Ordinal


Bullying responden yang didapat 76-
mengenai bullying 100%
2. Cukup jika nilai
yang didapat 56-
75%
3. Kurang jika nilai
yang didapat ≤
55%
Sikap Tanggapan Kuesioner 1. Baik jika nilai Ordinal
Bullying responden yang didapat 76-
mengenai bullying 100%
2. Cukup jika nilai
yang didapat 56-
75%
3. Kurang jika nilai
yang didapat ≤
55%

3. Skala Pengukuran
Skala biasanya digunakan untuk mengecek dan menetapkan nilai suatu faktor
kualitatif dalam ukuran-ukuran kuantitatif. Dalam pengukuran, variabel yang bersifat
kualitatif berskala nominal, sedangkan variabel kuantitatif berskala ordinal, interval,
atau rasio (Sudaryono, 2016). Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala
ordinal.

D. Populasi Sampel Dan Sampling


1. Populasi
Populasi penelitian merupakan subyek/obyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu serta kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016). Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, XI, dan XII di SMK Muhammadiyah 1
Sragen.

Tabel 3. 3 Jumlah Siswa


Jenis Kelamin
NO Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 X 25 92 117
2 XI 25 57 82
3 XII 25 120 145
Jumlah 75 269 344

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang kesimpulannya mewakili populasi,


sehingga sampel yang diambil harus mewakili seluruh populasi. Populasi penelitian
merupakan subyek/obyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tetentu serta
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016). Sampel dihitung menggunakan
rumus Slovin dengan presisi yang ditetapkan sebesar 0,1.
Berikut merupakan perhitungan dengan menggunakan rumus rumus Slovin :
N
n=
1+ N ( d 2 )
Keterangan :
n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi
d : Presisi yang ditetapkan (0,1) Menghitung sampel penelitian :
N
n=
1+ N ( d 2 )

344
n=
1+344 ( 0,1 )
2

344
n=
1+344 ( 0,01 )

344
n=
1+3,44

344
n= =77,47 → dibulatkan menjadi 77 orang
4,44

Didapatkan jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 77 siswa di SMK


Muhammadiyah 1 Sragen. Selanjutnya perlu ditambahkan 10 % untuk
mengatasi Drop Out. Maka hasil perhitungannya yaitu sebanyak 77 x 10%
= 7,7 , dibulatkan menjadi 8. Sehingga total sampel dalam penelitian ini
sebanyak 85 siswa.
3. Teknik sampling
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan
sampel sesuai dengan keinginan peneliti (Putri, 2018).
Adapun kriteria insklusi dan eksklusi yaitu :
a. Insklusi :
1) Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sragen
2) Bersedia menjadi responden
3) Sehat jasmani rohani

b. Eksklusi :
1) Responden mengundurkan diri dalam periode posttest
2) Siswa yang sedang sakit
3) Siswa yang tidak hadir dalam pengambilan data
E. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1. Instrumen/alat penelitian
Alat yang digunakan adalah kuesioner yang merupakan suatu cara pengumpulan
data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak
menyangkut kepentingan umum. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data dari narasumber langsung (Notoatmojo,
2014).
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari
beberapa pernyataan tentang Bullying. Pernyataan yang digunakan adalah kuesioner
tertutup atau berstruktur dimana kuesioner tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga
responden hanya tinggal memilih atau menjawab pernyataan yang sudah ada.
Instrument pada penelitian ini mengadaptasi kuesioner yang sudah pernah diteliti
sebelumnya oleh Khair pada tahun 2020 yang sudah teruji validasi dan
reliabilitasnya.
2. Cara pengumpulan data
Dalam memperoleh data peneliti melakukan penggalian informasi melalui
kuisioner. Dalam pengumpulan data dilakukan proses sesuai dengan prosedur yang
berlaku yaitu:
a. Diawali dengan meminta surat ijin permohonan data awal ke bagian akademik
Akademi Keperawatan Yappi Sragen
b. Pengajuan permohonan ijin penelitian ke SMK Muhammadiyah 1 Sragen
c. Peneliti melakukan pengambilan data awal, pengumpulan data dilakukan dengan
mengambil sampel dari populasi dan menggunkan kuesioner yang diberikan pada
siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sragen
d. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling
e. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti menjelaskan tujuan dan proses penelitian
yang akan dilakukan dengan memberikan informed consent (surat persetujuan
menjadi responden)
f. Kuesioner diberikan kepada responden
g. Tahap akhir dilakukan pemberian materi Bullying dengan penyampaian materi
menggunakan MMT dan terminasi kepada responden mengucapakan terimaksih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam melakukan penelitian
h. Kemudian kuesioner dikumpulkan serta diperiksa kelengkapannya untuk
dianalisa menggunakan program SPSS For Windows
F. Keabsahan data
1. Validitas
Uji validitas instrumen dilakukan untuk menunjukan keabsahan dari instrumen
yang akan dipakai pada penelitian. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Pengertian validitas tersebut
menunjukan ketepatan dan kesesuaian alat ukur yang digunakan untuk mengukur
variabel. Alat ukur dapat dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab
secara cermat tentang variabel yang akan diukur. Validitas juga menunjukkan sejauh
mana ketepatan pernyataan dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan koefisien
validitas (Sugiyono, 2016).
Hasil validitas yang sudah pernah diteliti oleh Khair tahun 2020 yaitu uji coba
kuesioner dilakukan terhadap 30 responden. 10 pernyataan pada kuesioner yang valid
baik itu pengetahuan Bullying dan sikap Bullying dengan nilai CVI 0,93. Alat ukur
dinyatakan valid apabila nilai Content Validity Index yang diperoleh lebih dari 0,80.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen (alat ukur)
didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda. Menurut
(Sugiyono, 2016) “ Reliabilitas instrumen yaitu suatu instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang
sama ”.
Hasil pengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan mampu
memberikan hasil yang terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen
ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu instrumen
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya yang
diperoleh konsisten, instrumen itu reliabel. Untuk menguji reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini, menggunakan koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Di katakan
instrumen reliabel maka jika r hitung>r tabel dan di katanan instrumen tidak reliabel
jika r hitung <r tabel.
Hasil reliabilitas yang sudah pernah diteliti oleh Khair tahun 2020 yaitu hasil uji
reliabilitas kuesioner dinyatakan reliable karena alpha cronbach yang di dapatkan ≥
0,70, yaitu dengan alpha cronbach untuk pengetahuan adalah 0,79 , sedangkan sikap
PHBS adalah 0,79. Hasil pengujian validitas dari uji coba 10 instrument yang
dilakukan di SMP Negeri 6 Medan terhadap 30 responden.
Setelah diperoleh harga r hitung, selanjutnya dapat dipastikan instrumen reliabel
atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel untuk taraf kesalahan
5% maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan
untuk penelitian.
G. Metode analisa data
1. Pengolahan data
Menurut Notoatmodjo (2014) teknik analisa data menggunakan analisis
deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran data yang akan dianalisis. Data
berupa hasil pengisian lembar soal terhadap responden dalam bentuk skor penilaian.
Pengolahan data dengan berbagai tahap sebagai berikut:
a. Editing
Sebelum data diolah, peneliti mengecek data yang sudah terkumpul. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kesalahan, kekurangan, dan kelengkapan pengisian
kuesioner oleh responden. Editing dilakukan agar data lebih berkualitas dan
menghilangkan keraguan.
b. Scoring
Scoring adalah suatu proses dimana data yang telah diperoleh dari jawaban atau
hasil kuesioner diberikan skor sebagai tolak ukur penilaian.
c. Entry
Entry adalah data yang telah diberikan skor dimasukan ke dalam alat pengolah
data (komputer) atau program pengelola data tertentu.
d. Tabulating
Memasukkan data kedalam tabel – tabel dan mengatur angka-angka yang
diperoleh sehingga dapat disajikan dalam berbagai kategori.
e. Cleaning
Setelah semua data dimasukan maka selanjutnya peneliti akan memeriksa ulang
kelengkapan dan ketepatan pengisian data.
2. Analisa data
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2014). Analisis univariat
dilakukan terhadap tiap variabel penelitian, pada umumnya analisis ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel. Jenis analisis ini
digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini dilakukan terhadap penelitian
deskriptif, dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik
tersebut nantinya merupakan dasar dari penghitungan selanjutnya (Siyoto & Sodik,
2015). Analis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan umur,
jenis kelamin, kelas, bergabung dalam suatu kelompok/geng, tinggal bersama.
Variabel pengetahuan dan sikap Bullying akan diuji dengan menggunkan alat
kuesioner dalam bentuk lembar soal yang menggunakan angket tertutup bentuk
checklist (V) dengan menggunakan skala Gutman, yang terdiri dari jawaban “
Y=Ya”, “T=Tidak” dimana nlai “Y”=1 dan “T”=0. Checklist adalah sebuah daftar
dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (V) pada kolom yang sesuai
(Arikunto, 2013). Untuk mengukur pengetahuan dan sikap anak remaja.
N = SP / SP x 100 %
Keterangan :
N : Persentase tingkat penilaian
SP : Skor yang diperoleh
SP : Seluruh pertanyaan (10 pertanyaan)

H. Etika Penelitian
Etika penelitian diperlukan untuk mengambil keputusan etis tentang mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh dalam penelitian (Kemenkes, 2021). Adapun prinsip-
prinsip etika penelitian, yaitu:
1. Informed Consent (Persetujuan)
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh individu kompeten yang
telah menerima informasi yang diperlukan, telah cukup memahami dan membuat
keputusan tanpa mengalami paksaan, pengaruh yang tidak semestinya atau bujukan,
atau intimidasi.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Anonimity adalah subjek harus dijaga kecuali subjek secara sukerela dan
menghendaki untuk identitasnya diketahui oleh umum. Secara aktif berupaya
menutupi segala unsur yang mengindikasikan identitas subjek pada catatan
penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Pemberian jaminan informasi Data, sampel dan identitas subjek penelitian
merupakan rahasia, dan penggunaannya harus sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya. Persetujuan menciptakan suasana saling percaya antara subjek dan
peneliti sehingga diperoleh informasi yang baik dan informatif bagi peneliti, dan
penelitian dapat berlangsung dengan baik dan bermanfaat.
4. Benefecience (kemanfaatan)
Prinsip etik berbuat baik menyangkut kewajiban membantu orang lain dilakukan
dengan mengupayakan manfaat maksimal dengan kerugian minimal. Subjek manusia
diikutsertakan dalam penelitian kesehatan dimaksudkan membantu tercapainya
tujuan penelitian kesehatan yang sesuai untuk diaplikasikan kepada manusia.
5. Non-malefience (tidak membahayakan)
Prinsip tidak merugikan adalah jika tidak dapat melakukan hal yang bermanfaat,
maka sebaiknya jangan merugikan orang lain. Prinsip tidak merugikan bertujuan agar
subjek penelitian tidak diperlakukan sebagai sarana dan memberikan perlindungan
terhadap tindakan penyalahgunaan.
6. Veracity (kejujuran)
Kejujuran akan tetap melekat pada peneliti sehingga penelitian dapat diselesaikan
sesuai standar etik.

Anda mungkin juga menyukai