KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh :
La Fiqro A.
Royke Ferdinand R.
Haidir Mahendra
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
i
KATAR BELAKANG
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini membahas tentang hak asasi manusia, yang merupakan hal yang
sangat penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat dunia. Hak asasi manusia
adalah hak yang melekat pada setiap manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga hak ini tidak dapat dicabut atau dihilangkan oleh siapapun.
Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang hak asasi manusia secara lebih
detail, mulai dari pengertian hak asasi manusia, sejarah perkembangan hak asasi
manusia, serta beberapa isu yang terkait dengan hak asasi manusia seperti hak atas
kebebasan, hak kesehatan, hak pendidikan, dan lain sebagainya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2
Menurut reching human right yang diterbitkan oleh perserikatan
bangsa-bangsa (pbb) , hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada
setiap menusia, yang tanpanya manusia mustahil untuk hidup sebagai
manusia, dalam kehidupan ini tuhan telah membekai kita dengan segala
sesuatu yang tanpa adanya hal itu kita tidak dapat dinyatakan hidup. Hal
ini meliputi hak untuk hidup, berbicara dan lain-lian.
a. Magna charta
Pada praktek dalam dunia nyata ham sudah ada dan dipakai
dalam kehidupan masyarakat eropa. Para ahli hampun tidak
memungkiri dengan adanya hal tersebut. Ham telah populer di
masa kejayaan. Secara resmi, pembahasan ham mulai banyak
diperbincangkan dan banyak di bahas secara mendalam dimulai
dengan lahirnya magna carta. Magna cartalah yang membatasi
antara kekuasaan absolut para penguasa atau raja-raja.
3
manyulut ide tentang keterikatan penguasa pada hokum dan
pertanggung jawaban kekuasaan mereka kepada rakyat.
c. Deklarasi prancis
4
pengadilan yang berkekuatan hokum yang sah telah menyatakan
bahwa ia adalah bersalah.
d. Deklarasi ham
5
2.3 Keadaan HAM di Barat Saat Ini
Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia baratlah yang sudah dengan resmi
mempelopori adanya undang-undang yang mangatur hak asasi manusia
secara resmi dan sah. Dengan adanya deklarasi-deklarasi yang dilakukan
oleh bangsa barat ini secara otomatis mempengaruhi negara-negara yang
lainnya. Apalagi hal ini sudah disahkan oleh pbb yang notabenenya adalah
naungan banyak bangsa dan negara berpengaruh di dunia.
amun jika kita telah lebih dalam hal ini tidak menghalangi negara-
negara barat untuk tidak melanggar apa yang sudah mereka susun sendiri.
Banyak dari tingkah laku mereka yang secara sadar atau tidak telah
melanggar norma-norma ham yang telah dukukuhkan. Dengan semena-
mena mengadakan genjadan senjata dimana-mana, walaupun ketika dilihat
secara sepintas akan ada hal-hal yang memaklumkan hal tersebut.
BAB III
ANALISI
6
hitan tidak akan sama denghan perlakuan pada ras kulit putih. Sampai
pada saat obama yang merupakan ras kulit hitam bisa memenangkan
pemilu, hal ini agaknya mengundang sedikit polemic yang ada dalam
masyarakat.
3.2 Solusi
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
2. Dalam perjalanan ham mulai berdirinya sampai pada saat ini, terdapat
beberapa sejarah yang berharga. Meliputi magna carta dan deklarasi-
deklarasi yang lainnya.
3. Keadaan ham pada saat ini masih jauh dari harapan . Banyak
pembenahan-pembenahan yang harus dilakukan.
4.2 Saran
Dalam menghdapi perbadaan-perbedaan yang sangat urgen dalam
masyarakat barat, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan
perkembangan konflik ham yang tengah terjadi dalam masyarakat.
Perbedaan-perbedaan ini mempunyai posisi yang sangat mengancam
kelangsungan perdamaian
8
CONTOH PELANGGARAN HAM DI EROPA
9
Pertahanan di Uni Eropa, memperingatkan. Bulgaria memiliki 92
pelanggaran dicatat oleh ECHR, sebagian besar dari mereka juga karena
banyaknya penundaan perkara yang berlarut-larut. Warga negara yang
ditahan seringkali tidak diberikan akses yang cukup untuk pengacara atau
keluarga mereka. Polandia, dengan 67 pelanggaran. Dari sekian banyak
persyaratan pengadilan Strasbourg bahwa harus ada nasihat hukum bagi
terdakwa dan lainnya, terlalu banyak orang secara rutin ditahan dalam
tahanan dan menolak akses ke file pengadilan selama investigasi,
penelitian ini menambahkan.
"Mahkamah menilai
tujuan dari pembatasan
yang dilakukan terhadap
mereka yang ingin
menjalankan perintah agamanya adalah untuk memenuhi syarat dari
konsep sekularisme yang berlaku di sekolah-sekolah umum," demikian
pernyataan Mahkamah HAM Eropa.
10
Sebelum ada larangan jilbab, tepatnya tahun 1999, dua siswa Muslim
berusia 11 dan 12 tahun di Prancis dikeluarkan dari sekolahnya karena
menolak melepas jilbabnya saat pelajaran olahraga. Kedua siswi itu
membawa kasus tersebut ke pengadilan dan menuding pihak sekolah telah
melanggar hak kebebasan beragama dan hak mereka untuk mendapatkan
pendidikan. Namun pengadilan malah mendukung keputusan sekolah
mengeluarkan dua siswi tersebut.
11