Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTURFAKULTAS


TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

Disusun Oleh :

La Fiqro A.
Royke Ferdinand R.
Haidir Mahendra
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1


1.2. Rumus Masalah.............................................................................. 2
1.3. Tujuan ........................................................................................... 2

BAB II: PEMBAHASAN

2.1. Pengertian HAM ............................................................................ 2


2.2. Sejarah HAM di Barat ................................................................... 3
2.3. Keadaan HAM di Barat saat ini ..................................................... 6

BAB III: ANALISI

3.1. Study Kasus ............................................................................................... 6


3.2. Solusi ......................................................................................................... 7

BAB IV: PENUTUP

4.1. Kesimpulan .................................................................................... 8


4.2. Saran ............................................................................................. 8

i
KATAR BELAKANG

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.

Makalah ini membahas tentang hak asasi manusia, yang merupakan hal yang
sangat penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat dunia. Hak asasi manusia
adalah hak yang melekat pada setiap manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga hak ini tidak dapat dicabut atau dihilangkan oleh siapapun.

Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang hak asasi manusia secara lebih
detail, mulai dari pengertian hak asasi manusia, sejarah perkembangan hak asasi
manusia, serta beberapa isu yang terkait dengan hak asasi manusia seperti hak atas
kebebasan, hak kesehatan, hak pendidikan, dan lain sebagainya.

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami pentingnya


menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta dapat mengambil bagian dalam upaya untuk
melindungi dan memperjuangkan hak asasi manusia bagi seluruh masyarakat dunia.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi sumber referensi yang baik. Terima
kasih.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia mempunyai hak-hak universal yang harus dijaga


dan dihormati oleh satu sama lain. Untuk melindungi hak-hak universal
yang dimiliki oleh setiap manusia ini, akhirnya disepakati untuk didirikan
sebuah aturan yang berhubungan dengannya. Pada abad 17-an ham mulai
dideklarasikan di inggris. Dan sejak itu pula ham mulai menjadi tema yang
menarik untuk diperbincangkan. Sampai sekarangpun perbincangan-
perbincangan mengenai tema itu masih kerap kita temukan.

Memang dalam pandangan sebagian orang pembahasan ham


merupakan suatu hal yang sudah basi dan kurang menarik lagi. Kendati
demikian, pada kenyataan yang kita temui masih banyak informasi-
informasi yang mengabarkan tentang tema ini. Kenyataan hidup yang
menunjukan adanya banyak pelanggaran ham yang dilakukan oleh
perorangan maupun kelompoklah yang menjadikan pembahasan ini masih
tetap hangat untuk diinformasikan.

Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sangat berfariasi mulai


dari pelecehan secara individu sampai pada perampasan hak asasi orang
lain. Hal ini bisa disebabkan karena adanya unsure kesengajaan maupun
adanya kurang fahamnya masyarakat tentang hal ini. Di belahan dunia
barat yang didominasi oleh bangsa eropa, juga kerap terjadi pelanggaran-
pelanggaran dalam masalah ini. Pada hal jika kita kembali pada sejarah,
deklarasi berkenaan dengan ham ini, pertama dideklarasikan adalah di
daerah inggris.

Tema-tema mengenai hal ini sangatlah perlu dipelajari pada


tingkatan perguruan tinggi, mengingat pembahasan pada masyarakat yang
tidak ada henti-hentinya. Dalam setiap kehidupan manusia pastinya sangat
berhubungan erat dengan yang namanya ham. Dalam perjalanan hidup
mereka menyandang hak-hak kodrati yang tidak dapat diganggu
gugat.dalam makalah ini akan lebih dikonsentrasikan pada masalh
kontradiktif.

1
1.2 Rumusan Masalah

Hal-hal yang akan dibahas dalam pemaparan dapat terlihat dari


rumusan masalah yang difadirkan. Semakin banyak rumusan masalah,
semakin panjang pula penjelasannya. Adapun latar belakang yang
disajikan dalam makalah ini adalah:

1) Apakah yang dinamakan ham itu?


2) Bagaimanakah sejarah ham di barat?
3) Bagaimanakah keadaam ham di barat saat ini?
1.3 Tujuan

Dalam setiap penelitian pastilah mempumyai segala sesuatu yang


dituju. Tujuan yang kami ingin capai dari pemaparan bahasan ini adalah:

1) Memahami makna dan apa itu ham.


2) Mengetahui sejarah ham di barat
3) Memahami perkembangan ham saat ini.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM

Untuk membuka pemahaman tentang segala sesuatu pestinya kita


harus memahami terlebih dahulu pengrtian dari sesuatu yang kita pelajari
tersebut. Begitu juga ketika kita ingin mempelajari tentang ham maka kita
juga harus mempelajari dan mendalami apakah yang dinamakan dengan
ham tersebut.

Hak asasi manusia adalah sesuatu yang dimiliki oleh setiap


manusia dalam kehidupannya. Tuhanlah yang menghadiahkannya pada
setiap manusia yang ada. Sesuatu tersebut bersifat kodrati dan tidak dapat
dirubah-rubah apalagi ditiadakan, karena itu merupakan hak perorangan
yang tidak dapat diganggu gugat. Pendapat ini bersesuaian dengan
beberapa pendapat yang telah disampaikan oleh beberapa ilmuan yang
telah ada.

2
Menurut reching human right yang diterbitkan oleh perserikatan
bangsa-bangsa (pbb) , hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada
setiap menusia, yang tanpanya manusia mustahil untuk hidup sebagai
manusia, dalam kehidupan ini tuhan telah membekai kita dengan segala
sesuatu yang tanpa adanya hal itu kita tidak dapat dinyatakan hidup. Hal
ini meliputi hak untuk hidup, berbicara dan lain-lian.

John locke yang merupakan salah seorang pemikir khususnya


dalam bidang sosial dan kemasyarakatan juga sependapat dengan pendapat
yang peretama tadi. Menurut beliau, ham merupakan sesuatu yang diberika
langsung oleh tuhan kepada manusia sebagai sesuatu yang bersifat kodrati.
Oleh sebab itu tidak ada kekuasaan yang dapat mengambil hak tersebut.
Dari pengertian tersebut akhirnya mengerucut memjadi sebuah pengertian
bahwa ham adalah hak dasar setiap manusia yang dibawa sejak lahir
sebagai anughar dari yang maha kuasa bukan dari lembaga ataupun
penguasa yang ada.

2.2 Sejarah HAM Barat

Manusia telah mempunyai hak asasi mereka mulai sejak mereka


dilahirkan ke dunia. Kendati demikian ham secara resmi tidak serta merta
ada dan diakui oleh pemerintah. Dalam kehidupan kemanusiaan yang ada
di barat. Hak asasi manusia baru diresmikan pada abat ke 17-an di inggris.
Adapun runtutan sejarahnya adalah sebagai berikut :

1. Sebelum deklarasi universal.

a. Magna charta

Pada praktek dalam dunia nyata ham sudah ada dan dipakai
dalam kehidupan masyarakat eropa. Para ahli hampun tidak
memungkiri dengan adanya hal tersebut. Ham telah populer di
masa kejayaan. Secara resmi, pembahasan ham mulai banyak
diperbincangkan dan banyak di bahas secara mendalam dimulai
dengan lahirnya magna carta. Magna cartalah yang membatasi
antara kekuasaan absolut para penguasa atau raja-raja.

Kekuasaan absolute raja, seperti menciptakan hokum tetapi


tidak terikat dengan peraturan penguasa yang ada, menjadi dibatasi
dan kekuasaan mereka harus dipertanggung jawabkan secara
hokum. Sejak lahirnya magna carta pada tahun 1215, raja yang
melanggar aturan kekuasaan harus diadili yang
mempertanggungjawabkan kebijakan pemerintahannya di hadapan
parlemen. Sekalipun kekuasaan para raja masih sangat dominan
dalam hal pembuatan undang-undang, magna charta telah

3
manyulut ide tentang keterikatan penguasa pada hokum dan
pertanggung jawaban kekuasaan mereka kepada rakyat.

Lahirnya magna charta merupakan cikal bakal lahirnya


monarki konstitusional. Ketrikatan penguasa dengan hokum dapat
dilihat pada pasal 21 magna charta yang menyatakan bahwa “…
para pangeran dan baron dihukum atau didenda berdasarkan atas
kesamaan, dan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya.”
Sedangkan pada pasal 40 diregaskan bahwa “… tak seorangpun
menghendaki kita mengingkari atau menunda tegaknya hak atau
keadilan.”

b. Lahirnya undang-undang hak asasi manusia

Untuk mengplikasikan adanya hak-hak yang dimiliki oleh


setiap manusia yang ada di dunia ini, sangat perlu untuk
diadakannya persamaan kedudukan di depan hokum. Dengan
adanya persamaan ini maka, hak-hak yang dimiliki oleh
perorangan akan mendapatkan porsi hokum yang sama dan tidak
ada deskriminasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini mulai
terpikirkan setelah selang sekitar empat abad dari terjadinya magna
charta, yaitu pada tahun 1689.

Pada tahun ini lahir undang-undang resmi yang membahas


tentang hak asasi manusia di inggris dan ejak itulah muncul
istilah equality before the low, kesetaraan manusia dimuka hokum.
Dan akhirnya memunculkan juga istilah-istilah dan teori sosial
yang identik dengan perkembangan dan karakter masyarakat eropa,
yang dilanjutkan oleh amerika: kontrak sosial(j.j roesseau), trias
politika (montesquieu), teori hokum kodrati (john locke), dan hak-
hak dasar kesamaan dan kebebasan (thomas jefferson). Istilah-
istilah ini akan dijelaskan pada subab yang berikutnya.

c. Deklarasi prancis

Penangkapan dan penahanan secara semena-mena akhirnya


mendapatkan perhatian khusus pada masa ini. Sehingga pada tahun
1789, lahir deklarasi prancis yang mamuat aturan hokum yang
menjamin kebebasan manusia dalam proses hokum, seperti
larangan menangkap seseorang dengan cara sewenang-wenang
tanpa ada alas an yang pasti dalam ketentuan hokum. Yang
kemudian menghasilkan sebuah perinsip yang sangat didukung
dengan hak asasi manusia yang ada. Prinsip ini adalah prinsip
presumption of innocent. Prinsip ini menyatakan bahwa orang-
orang yang dianggap tidak bersalah sampai ada keputusan dari

4
pengadilan yang berkekuatan hokum yang sah telah menyatakan
bahwa ia adalah bersalah.

Perkembangan ham pada saat ini ditandai dengan


munculnya empat hak kebebasan manusia di amerika serikat pada 6
januari 1941. Keempat hak itu adalah :

1. Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah sesuai


dengan ajaran yang ia peluk.

2. Hak bebas dari kemiskinan

3. Hak bebas berbicaradan menyatakan pendapat

4. Hak bebas dari rasa takut

d. Deklarasi ham

Setelah beranjak tiga tahun deklarasi ham dihasilkan pada


suatu konfrensi buruh internasional yang diselenggarakan di
philadelphia, amerika serikat. Deklarasi pada tahun 1944 ini
memuat pentingnya menciptakan perdamaian dunia berdasarkan
pada keadilan sosial dan perlindungan seluruh manusia yangv tidak
pandang ras, kepercayaan dan jenis kelaminnya. Deklarasi ini juga
memuat prinsip ham yang merupakan jaminan setiap orang yang
untuk mengejar pemenuhan kebuthan material dan spiritual secara
bebas dan bermartabat serta jaminan keamanan ekonomi dan
kesempatan yang sama. Hak-hak tersebut kemudian dijadikan
dasar perumusan deklarasi universal ham (duham) yang
dikukuhkan oleh pbb pada tahun 1948.

Menurut duham terdapat lima jenis hak asasi yang dimiliki


oleh individu yaitu hak personal (hak jaminan kebutuhan pribadi),
hak legal (hak jaminan perlindungan hukum), hak sipil dan politik,
hak subsistensi (hak jaminan adanya sumberdaya untuk menunjang
kehidupan), dan hak ekonomi, sosial serta budaya.

5
2.3 Keadaan HAM di Barat Saat Ini

Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia baratlah yang sudah dengan resmi
mempelopori adanya undang-undang yang mangatur hak asasi manusia
secara resmi dan sah. Dengan adanya deklarasi-deklarasi yang dilakukan
oleh bangsa barat ini secara otomatis mempengaruhi negara-negara yang
lainnya. Apalagi hal ini sudah disahkan oleh pbb yang notabenenya adalah
naungan banyak bangsa dan negara berpengaruh di dunia.

amun jika kita telah lebih dalam hal ini tidak menghalangi negara-
negara barat untuk tidak melanggar apa yang sudah mereka susun sendiri.
Banyak dari tingkah laku mereka yang secara sadar atau tidak telah
melanggar norma-norma ham yang telah dukukuhkan. Dengan semena-
mena mengadakan genjadan senjata dimana-mana, walaupun ketika dilihat
secara sepintas akan ada hal-hal yang memaklumkan hal tersebut.

Telah dengan lebih dalam akan mengetahui apa sebab musabab


terjadinya genjatan-genjatan senjata yang dapat mengakibatkan banyak
hak-hak asasi manusia terabaikan. Hal ini tak menutup kemungkinan
adanya sekandal-sekandal orang-orang dalam dalam melakukan semua
pembaikotan-pembaikotan ham yang ada. Sehingga orang-orang luar yang
tidak begitu faham akan hal itu akan diam saja tanpa adanya pemikiran
tentang pelanggaran ham.

BAB III

ANALISI

3.1 Study Kasus

Berbicara seputar ham, memang baratlah yang mencetuskan semua


teori-teori ini. Namun, sebenarnya di barat tidak mengedapankan esensi
dari hal itu sendiri. Di satu sisi mereka ingin mengekspor ide ham, dan
disisi yang lain mereka menginjak-injak ide-ide yang tertuang dalamnya.
Di negara amerika serikat sendiri, disana tetap ada yang namanya
deskriminasi. Hingga kini, di negara tersebut perlakuan kepada ras kulit

6
hitan tidak akan sama denghan perlakuan pada ras kulit putih. Sampai
pada saat obama yang merupakan ras kulit hitam bisa memenangkan
pemilu, hal ini agaknya mengundang sedikit polemic yang ada dalam
masyarakat.

3.2 Solusi

Dalam pengamalan undang-undang yang berlaku, perlu


diadakannya tinjauan ulang pada setiap praktek dalam kehidupan nyata.
Banyak yang dikira sudah baik ternyata pada hakikatnya masih banyak
penyimpangan-penyimpangan yang ada. Tinjauan ini bertujuan untuk
dapat diadakannya evaluasi-evaluasi lebih lanjut sehingga akan lebih
mudah dalam menindak lanjutinya.

Adanya hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang


berlaku dalam hak asasi manusia, sudah sepantasnyalah untuk ditangani
secara cepat dan tepat oleh pemerinatah. Dengan adanya aturan-aturan
seharusnya hidup ini akan lebih terarah. Jika ada suatu hal yang dianggap
menyalahi aturan akan tetapi hal itu tetap dibiarkan maka akan merambah
pada sektor-sektor yang lain. Dan akibat akhirnya banyak peraturan yang
telah dibuat akan dilanggar secara semena-mena tanpa adanya tindak
lanjut dari semuanya.

7
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Ham adalah segala sesuatu yang di anugrahkan dari tuhan kepada


manusia, dimana hal tersebut bersifat kodrati dan tidak dapat diganggu
gugat oleh pihak manapun.

2. Dalam perjalanan ham mulai berdirinya sampai pada saat ini, terdapat
beberapa sejarah yang berharga. Meliputi magna carta dan deklarasi-
deklarasi yang lainnya.

3. Keadaan ham pada saat ini masih jauh dari harapan . Banyak
pembenahan-pembenahan yang harus dilakukan.

4.2 Saran
Dalam menghdapi perbadaan-perbedaan yang sangat urgen dalam
masyarakat barat, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan
perkembangan konflik ham yang tengah terjadi dalam masyarakat.
Perbedaan-perbedaan ini mempunyai posisi yang sangat mengancam
kelangsungan perdamaian

8
CONTOH PELANGGARAN HAM DI EROPA

Dalam lima Tahun ini Pelanggaran HAM di Eropa Meningkat.

Pengadilan HAM Di Eropa, Strasbourg.

Foto: Johanna Leguerre / AFP

Analisis independen peradilan pidana di Uni Eropa menemukan


bahwa Yunani, Bulgaria, Polandia dan Romania adalah pelanggar HAM
paling buruk. Menurut sebuah survei independen dari pengadilan
serikat, Yunani, Bulgaria, Polandia dan Rumania adalah negara-negara
Uni Eropa yang paling buruk dalam hal pemenuhan keadilan melalui
pengadilan pidana. Negara di pinggiran timur dinilai sebagai pelanggar
HAM dalam studi perbandingan pelanggaran hak individu untuk
kebebasan dan peradilan yang adil direkam oleh pengadilan hak asasi
manusia Eropa (ECHR).Penundaan dalam membawa kasus ke pengadilan
adalah indikator penilaian yang digunakan dalam analisa ini.

Di beberapa negara Uni Eropa penahanan pra-sidang dapat


berlangsung sampai empat tahun, selain itu tidak adanya ketentuan
tentang hukuman maksimum turut menjadi indikator yang dinilai sebagai
kemunduran penegakan HAM. Penelitian ini dilakukan sejak 2007 hingga
musim panas ini.Pada 2007, terdapat 37 pelanggaran hak atas peradilan
pidana yang adil di negara Uni Eropa, dan 75 pada tahun 2011 - meningkat
lebih dari 100%.

Yunani memiliki jumlah tertinggi pelanggaran - 108 - karena


melanggar kedua artikel selama periode lima tahun. Kebanyakan
berhubungan dengan keterlambatan kronis dalam membawa kasus ke
pengadilan.Penafsir tidak selalu tersedia dan kekhawatiran telah
dikemukakan tentang korupsi peradilan di Yunani, penelitian, Hak

9
Pertahanan di Uni Eropa, memperingatkan. Bulgaria memiliki 92
pelanggaran dicatat oleh ECHR, sebagian besar dari mereka juga karena
banyaknya penundaan perkara yang berlarut-larut. Warga negara yang
ditahan seringkali tidak diberikan akses yang cukup untuk pengacara atau
keluarga mereka. Polandia, dengan 67 pelanggaran. Dari sekian banyak
persyaratan pengadilan Strasbourg bahwa harus ada nasihat hukum bagi
terdakwa dan lainnya, terlalu banyak orang secara rutin ditahan dalam
tahanan dan menolak akses ke file pengadilan selama investigasi,
penelitian ini menambahkan.

Rumania, dengan 49 pelanggaran, dikritik karena gagal untuk


memungkinkan para tahanan untuk menantang keabsahan penahanan
mereka, dianggap tidak bersalah sampai ditemukan saksi bersalah dan
pertanyaan memberikan bukti melawan mereka. Pola kegagalan hukum
secara kasar mencerminkan ekonomi di benua yang bersangkutan. Negara-
negara miskin paling tidak mampu memberikan keadilan yang adil dan
tepat waktu. Pengadilan Internasional telah menggunakan informasi
tersebut untuk menghasilkan peta yang menilai masing-masing negara Uni
Eropa dalam hal kesulitan hukum pidananya.

Mahkamah Hak Asasi


Manusia Eropa
menyatakan mendukung
larangan jilbab di
sekolah-sekolah yang
diterapkan negara
Prancis. Mahkamah itu
menyatakan, larangan
jilbab tersebut tidak
melanggar ketentuan hak
asasi manusia di Eropa.

"Mahkamah menilai
tujuan dari pembatasan
yang dilakukan terhadap
mereka yang ingin
menjalankan perintah agamanya adalah untuk memenuhi syarat dari
konsep sekularisme yang berlaku di sekolah-sekolah umum," demikian
pernyataan Mahkamah HAM Eropa.

Prancis mulai memberlakukan larangan jilbab di sekolah-sekolah


pada tahun 2004. Negara itu menilai hijab tidak cocok dengan mata
pelajaran yang membutuhkan keleluasaan bergerak secara fisik. Larangan
itu memicu ` panas terkait kebebasan dan kesetaraan yang digembor-
gemborkan `negara-negara Eropa.

10
Sebelum ada larangan jilbab, tepatnya tahun 1999, dua siswa Muslim
berusia 11 dan 12 tahun di Prancis dikeluarkan dari sekolahnya karena
menolak melepas jilbabnya saat pelajaran olahraga. Kedua siswi itu
membawa kasus tersebut ke pengadilan dan menuding pihak sekolah telah
melanggar hak kebebasan beragama dan hak mereka untuk mendapatkan
pendidikan. Namun pengadilan malah mendukung keputusan sekolah
mengeluarkan dua siswi tersebut.

Mahkamah HAM Eropa yang berlokasi di Strasbourg menilai keputusan


sekolah mengeluarkan dua siswi itu bukan tindakan diskriminasi, karena
tindakan itu diambil atas dasar konsep sekularisme yang berlaku di
sekolah tersebut dan bukan karena keberatan dengan agama yang dianut
kedua siswi itu. (ln/iol)

11

Anda mungkin juga menyukai