Anda di halaman 1dari 2

MENANGGULANGI KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA

INDONESIA DI ERA MODERN


OLEH:RAHMA CAHYANI FADHLAN
2202028

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang didalamnya terdapat sangat banyak sekali pulau-
pulau,hal ini juga membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terpadat
kedua di Asia dan menjadi negara terpadat ke-4 di dunia.Hal ini berdampak terhadap
ramainya kepala keluarga yang terdapat di negara tercinta ini.Baik warga lokal bahkan
sampa-sampai maraknya warga asing yang menjadi WNI (Warga Negara Inonesia)
dikarenakan satu dan lain hal.Disatu sisi ini menjadi keuntungan bagi negara kita dengan
keberagaman suku etnis dan budaya didalamnya,namun disisi lain menjadi tombak yang
mengarah kepada diri sendiri.Kuatnya arus globalisasi yang tak terbendung,akulturasi budaya
yang tak terkontrol dan faktor-faktor lainnya membuat budaya local menjadi terkikis
khususnya kepada kaum-kaum milenial yakni remaja.

Kata pernikahan berasal dari kata “Nikah” atau “Zawaf’ yang dari Bahasa arab yang artinya
berkumpul atau mendidih atau dengan ungkapan lain bermakna ‘akad bersetubuh’ yang
secara syara’ berarti akad pernikahan.Sedangkan menurut istilah ialah akad yang
mengandung kebolehan memperoleh kenikmatan biologis dari seorang Wanita melalui jalan
ciuman,berpelukan atau bersetubuh atau sebagai akad yang ditetapkan Allah SWT bagi
seorang laki-laki atas diri seorang perempuan atau sebaliknya untuk dapat menikmati secara
biologis diantara keduanya.Dalam Bahasa Indonesia perkawinan berasal dari kata “kawin”
yang menurut Bahasa artinya membentuk keluarga dengan lawan jenis,melakukan hubungan
kelamin atau bersetubuh.Sedangkan untuk hamil diluar nikah sendiri memiliki pengertian
ialah seorang perempuan mengandung atau hamil tanpa melakukan perkawinan
sebelumnya.Perwujudan hubungan seks diantara keduanya terjadi tanpa ada bukti konkret
yang membuktikan bahwa keduanya telah sah bersuami istri,baik menurut agama maupun
negara.

Remaja yang biasanya hamil diluar nikah tersebut biasanya terjadi kepada remaja yang
usianya berkisar antara 13-18 tahun.Menurut UNICEF (2008) remaja yang hamil diluar nikah
pada seluruh dunia sering terjadi pada remaja yang memiliki usia 13-19 tahun.Hal ini sangat
miris dan tragis untuk diketahui,karena seharusnya di usia mereka yang tergolong masih mud
aini seharusnya mereka menjalani jenjang Pendidikan dan berkreativitas selayaknya remaja-
remaja pada umumnya.Masa muda mereka dipaksa dijual kepada kenikmatan semata yang
dampaknya justru berkepanjangan terhadap masa yang akan datang.Seperti kasus yang baru-
baru ini terjadi di Indonesia yakni di daerah Ponorogo,Jawa Timur sebanyak 266 remaja
berstatus pelajar SMP dan SMA mengajukan dispensasi nika ke Kantor Pengadilan
Agama.Lebih mirisnya lagi sebanyak 65% dari remaja-remaja tersebut merupakan Married
by Accident (MBA).

Selain mendapatkan sanksi sosial kepada para pelaku utama hubungan diluar nikah baik itu
kepada laki-laki terlebih lagi kepada perempuannya,hasil dari hubungan tersebut atau bayi
yang dikandung didalam hubungan diuar nikah tidak berhak mendapatkan hak wali dari
orang tuanya Ketika akan menikah nanti apabila anak tersebut ternyata diketahui seorang
perempuan.Selain itu juga anak hasil dari hubungan haram tersebut tidak berhak
mendapatkan warisan dari pihak ayahnta ataupun pihak ibunya dikarenakan dalam sudut
pandang islam tidak bisa seorang anak menjadi ahli waris kedua orang tuanya apabila dia
terlahir dari hubungan yang haram atau hubungan diluar nikah.
Dampak dari hal tersebut memang bukan saja terkena kepada para pelakunya,namun
berdampak juga kepada buah hati yang mereka yang tanpa disengaja terlahir ke dunia
ini.Oleh sebab itu hubungan diluar nikah merupakan suatu hal yang fatal apabila terjadi
diantara sebuah pasangan.Walaupun suatu waktu bisa danggap sah secara negara anak
tersebut terlahir,namun tetap saja dimata agama anak tersebu tetaplah menjadi seorang anak
haram karena terlahir dari hubungan yang tidak sesuai syariat agama.
Dari segi psikispun tidak dapat dipungkiri mereka para remaja yang menjalin hubunga diluar
nikah belum siap secara batiniyyah untuk menjadi orang tua dikarenakan usia mereka yang
baru menginjak tahap remaja bahkan seringkali ada yang masih bergelarkan pelajar aktif
disuatu instansi pendidikan .Walaupun secara kasat mata yang terlihat sangat bersalah ialah
satu pasangan tersebut,akan tetapi faktor pendukung terjadinya hal tersebut bukan karena
hanya nafsu birahi belaka saja.Faktor yang lainnya seperi lingkungan sekitar,kurangnya
bimbingan dari orang tua dan tontonan bisa saja menjadikan tuntunan yang menjerumuskan
untuk mereka terjerumus ke dalam hal tersebut.
Maka disinilah peran penting orang tua diperlukan dalam mengaping anak-anaknya dalam
bergaul dan bersosialisasi.Pengajaran dan pensosialisasian terkait hubungan sex atau sering
dikenal dengan istilah Sex Education perlu digencarkan sesering mungkin dan
menyeluruh.Baik kepada laki-laki begitu pula perempuan,edukasi ini perlu dilakukan agar
dapat menekan angka kehamilan diluar nikah yang semakin hari kian menjadi-jadi.Selain
orang tua factor lingkungan juga berpengaruh terhadap fenomena miris yang seolah-olah
sudah dinormalisasikan oleh sebagian kelompok masyarakat.Maka dari itu berbagai factor
memang memiliki korelasi yang berkesinambungan dalam menjadi penyebab dan mencegah
trend hamil diluar nikah.

Anda mungkin juga menyukai