Anda di halaman 1dari 7

Halo, kami dari

Kelompok 3

anggota kelompok

Aviva 205150075
Rehana 205150082
Riska yanti 205150006
Sri fadila 205150026
Syarul ramadhan 205150025
Syafah 205150123

klasifikasi resiko bank syariah

A. Risiko Bank
Menurut Bank Indonesia risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya
suatu peristiwa (events) tertentu1 . Risiko dalam lingkup perbankan
merupakan suatu kejadian potensial baik yang dapat diperkirakan (expected)
maupun yang tidak dapat diperkirakan (unexpected) yang berdampak negatif
terhadap pendapatan dan permodalan bank
Risiko yang dihadapi oleh bank syariah tidak hanya risiko-risiko
tradisional saja seperti risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional dan
risiko likuidtas, tetapi bank syariah juga menghadapi risiko lain seperti risiko
kepatuhan syariah, risiko pembiayaan, risiko imbal hasil, risiko investasi dan
lain sebagainya.
Berikut ini adalah klasifikasi risiko yang
dihadapi oleh bank syariah dalam
mengelola dana nasabah dan menghadapi
pesaingnya : Berdasarkan
Berdasarkan
Faktor JENIS-JENIS Dampaknya

Risiko Nonbisni Risiko Unik Risiko Pasar


Risiko Bisnis

Contoh :
1. Risiko keuangan, yakni risiko kredit, risiko pasar, Disebut juga : risiko
risiko (unsystematic risiko yang risk), dapat nonsistematis
didiversifikasi (undiversified risk), likuiditas, risiko Di sebut juga risiko yang
(unsystematic risk), risiko
didiversifikasi (diversified idiosyncratic risk), risk, tidak dapat didiverifikasi (
yang dapat diverifikasi (
risiko (systematic risiko sistematis risk), sistemis undiversified riks ), risiko
Contoh risiko akibat diversified riks ).
2. operasional, risiko imbal hasil, dan risiko sistematis ( syistematic
kebakara n, bencana idiosyncratic riks, risiko
investasi Risiko nonkeuangan, risiko nonsistemis riks ),
alam, dll : nonsitematis ( unsystemic
(systemic risk) (unsystemic risk) yakni risiko riks ).
hokum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko
kepatuhan

3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)



Likuiditas secara umum dapat
1. Risiko Pembiayaan (Credit Risk) 2. Risiko Pasar (Market Risk) didefinisikan sebagai kemampuan
Bank adalah mesin risiko, mereka Risiko pasar adalah risiko bank untuk dapat memenuhi
mengambil, mentransformasi dan kerugian yang dapat dialami bank kebutuhan dana (cash flow) dengan
kemudian meletakkannya pada melalui portofolio yang segera dan dengan biaya yang
produk dan jasa yang dimilikinya sebagai akibat normal. Likuiditas penting bagi bank
diberikannya. Untuk menjamin pergerakan harga pasar yang untuk menjalankan transaksi
berjalannya fungsi intermediary tidak menguntungkan. Harga bisnisnya sehari-hari, mengatasi
perbankan islam, Bank Indonesia pasar yang dimaksud adalah kebutuhan dana yang mendesak,
membuat satu ukuran kinerja bank risiko komoditas, resiko ekuitas memenuhi permohonan pembiayaan
syariah yaitu rasio FDR (Financing dan nilai tukar (foreign exchange yang diajukan oleh nasabah, dan
to Deposits Ratio). rate). memberikan fleksibilitas dalam
mendapatkan kesempatan investasi
yang menarik dan menguntungkan
s
5. Risiko Hukum (Legal Risk)
Risiko hukum adalah terkait
6. Risiko Reputasi
dengan risiko bank yang 10. Risiko Investasi
(Reputation Risk) Risiko
4. Risiko Operasional menanggung kerugian sebagai Berdasarkan fatwa
reputasi timbul karena
(Operational Risk) Risiko akibat adanya tuntutan Dewan Syariah Nasional
adanya penurunan
operasional adalah risiko hukum, kelemahan dalam Majelis Ulama Indonesia
tingkat kepercayaan para
akibat kurangnya aspek legal atau yuridis. (DSN MUI) perhitungan
stakeholder (nasabah,
(deficiencies) sistem Kelemahan ini diakibatkan bagi hasil tidak hanya
debitur, investor,
informasi atau sistem antara lain oleh ketiadaan didasarkan pada jumlah
regulator dan masyarakat
pengawasan internal yang peraturan perundang- pendapatan atau
umummeskipun belum
akan menghasilkan kerugian undangan yang mendukung penjualan yang diperoleh
menjadi nasabah bank)
yang tidak diharapkan. atau kelemahan perikatan debitur, tetapi setelah
yang bersumber dari
seperti tidak terpenuhinya dikurangi dengan biaya
persepsi negatif terhadap
syarat-syarat sahnya kontrak pokoknya.
bank.
dan pengikatan agunan yang s
tidak sempurna.
penutup
kesimpulan
C. Kesimpulan Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia menuju trend
positif. Artinya lembaga keuangan syariah mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Lembaga keuangan syariah yang berupa bank syariah akan secara langsung bersaing
dengan lembaga keuangan bank konvensional. Persaingan di pasar akan menunjukkan
daya tahan suatu bank syariah terhadap tantangan, peluang, maupun ancaman yang
terjadi pada perbankan secara global di Indonesia. Hal yang pasti dan tidak bisa
dihindari oleh bank syariah adalah menghadapi risiko yang ada. Risiko yang dialami
oleh bank syariah berbeda dengan risiko yang dialami oleh bank konvensional. Risiko
pada umumnya yaitu risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional dan risiko likuidtas. s
Sedangkan risiko yang dialami oleh bank syariah tidak hanya risiko sebagaimana
umumnya. Terdapat risiko lain seperti risiko kepatuhan syariah, risiko pembiayaan,
risiko imbal hasil, risiko investasi sesuai syariah.

Anda mungkin juga menyukai