Persepsi Pelajar Tentangan Penganiayaan Mario Dandy Pada David Ozora 2
Persepsi Pelajar Tentangan Penganiayaan Mario Dandy Pada David Ozora 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dari kasus ini kami dari kelompok 2 ingin mengetahui persepsi pelajar remaja
dalam menanggapi kasus tersebut.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penilitian
1. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pelajar pada kasus Mario
Dandy
2. Penelitian ini di harapkan menjadi media informasi supaya memberikan efek positif
bagi pelajar untuk mampu memberikan pendapat dan berpikir secara kritis terhadap
isu isu yang sedang viral di media sosial.
D.Manfaat Penilitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis yaitu
menambah pengalaman dalam melakukan penelitian.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran maupun
sebagai masukan bagi peneliti lain.
3. Hasil penelitian ini dapat di jadikan pelajar untuk mendorong semangat belajar dan
mampu untuk memberikan persepsi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penganiayaan
1. Pengertian Penganiayaan
2. jenis-jenis penganiayaan
a. Penganiayaan biasa
Penganiayaan biasa tertuang di dalam Pasal 351 KUHP, yaitu hakikatnya semua
penganiayaan yang bukan penganiayaan berat dan bukan penganiayaan ringan. Dalam
penganiayaan biasa terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
b. Penganiayaan ringan
Penganiayaan ringan diatur dalam Pasal 352 KUHP, penganiayaan ringan berupa bukan
penganiayaan berencana, bukan penganiayaan yang dilakukan terhadap
ibu/bapak/anak/istri, pegawai yang bertugas, memasukkan bahan berbahaya bagi nyawa,
serta tidak menimbulkan penyakit maupun halangan untuk menjalankan pekerjaan, dan
pencaharian.
Penganiayaan ringan diancam maksimum hukuman penjara tiga bulan atau denda tiga
ratus rupiah apabila tidak masuk dalam rumusan Pasal 353 dan Pasal 356 KUHP, dan
tidak menyebabkan sakit atau halangan untuk menajalankan pekerjaan.
c. Penganiayaan berencana
Ada tiga macam penganiayaan berencana yang tertuang di dalam Pasal 353 KUHP, yaitu
penganiayaan berencana yang tidak berakibat luka berat atau kematian dan dihukum
penjara paling lama 4 tahun, lalu penganiayaan berencana yang berakibat luka berat dan
dihukum penjara selama-lamanya 4 tahun, serta penganiayaan berencana yang berakibat
kematian yang dapat dihukum penjara selama-lamanya 9 tahun.
d. Penganiayaan berat
Penganiayaan berat diatur dalam Pasal 354 KUHP yaitu barang siapa sengaja melukai
berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara
paling lama 8 tahun.
Jika perbuatan tersebut mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama 10 tahun. Perbuatan penganiayaan berat dilakukan dengan sengaja
oleh orang yang melakukannya.
Penganiayaan berat berencana tertuang dalam gabungan Pasal 354 ayat 1 KUHP tentang
penganiayaan berat dan Pasal 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berencana. Dalam
pidana ini harus memenuhi unsur penganiayaan berat maupun penganiayaan berencana.
Pidana ini ditentukan dalam Pasal 351, 353, 354, dan 355 dan dapat ditambah dengan
sepertiga:
1. Bagi yang melakukan kejahatan itu kepada ibunya, bapaknya yang sah atau istri
atau anaknya.
2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena
menjalankan tugasnya yang sah.
Wahyuni,Wilia. 2022. Jenis-jenis penganiayaan dan jerat hukumnya. Diakses pada 07 Mei 2023 dari
https://jdih.banyuwangikab.go.id/berita/detail/jenis-jenis-penganiayaan-dan-jerat-hukumnya
B. Persepsi
1. Pengertian persepsi
a. Menurut (KBBI) Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung
dari sesuatu atau berarti juga proses seseorang mengetahui beberapa
hal melalui pancainderanya.
b. Pride dan farel:persepsi adalah segala proses pemilihan,
pengorganisasian dan penginterprestasian masukan informasi, sensasi
yang diterima
melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman dan sentuhan
untuk menghasilkan makna.
c. Boyd, Walker dan Larreche: Persepsi (perception) adalah proses
dengan apa seseorang memilih, mengatur dan menginterprestasikan
informa
d. Menurut Irwanto (1991:71) pengertian persepsi adalah proses
diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun
peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Reaksi
seseorang terhadap suatu objek dapat diwujudkan dalam bentuk sikap
atau tingkah laku seseorang tentang apa yang dipersepsikan.
Mulyana, Aina. 2023. Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi
Persepsi. Diakses 07 Mei 2023 dari https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-
persepsi-syarat-proses-dan.html
2. Syarat Syarat Persepsi
Menurut Walgito (1989:54) ada tiga syarat terjadinya persepsi yaitu :
a. Adanya objek yang dipersepsi.
b. Adanya alat indra atau reseptor.
c. Adanya perhatian.
4. Jenis-jenis persepsi
a. Persepsi visual
Persepsi visual dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi ini adalah persepsi
yang paling awal berkembang pada bayi dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual adalah hasil dari apa yang kita lihat, baik
sebelum kita melihat atau masih membayangkan serta sesudah melakukan pada
objek yang dituju.
b. Persepsi auditoria atau pendengaran
Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari
indera pendengaran yaitu telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari
apa yang didengarnya.
c. Persepsi perabaan
Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera perabaan
yaitu kulit. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang disentuhnya
atau akibat persentuhan sesuatu dengan kulitnya.
d. Persepsi penciuman
Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari
indera penciuman yaitu hidung. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari
apa yang cium.
e. Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang didapatkan dari
indera pengecapan yaitu lidah. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa
yang ecap atau rasakan.
Mulyana, Aina. 2023. Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi. Diakses 07 Mei 2023
dari https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-persepsi-syarat-proses-dan.html
b. Alat indera, syaraf dan susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat
untuk menerima stimulus, di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu
otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan
motoris yang dapat membentuk persepsi seseorang.
c. Perhatian Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam
rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek
Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu sama lain dan akan
berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu objek, stimulus, meskipun
objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh
berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.
Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individu,
perbedaanperbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan
dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri
seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan
pengetahuannya.
Mulyana, Aina. 2023. Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi. Diakses 07 Mei 2023
dari https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-persepsi-syarat-proses-dan.html
BAB III
METODOLOGI