Anda di halaman 1dari 9

Persepsi Pelajar Tentang Penganiayaan Mario Dandy Pada David Ozora

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penganiayaan adalah tindakan yang merugikan atau menyakiti seseorang


secara fisik, emosional, atau psikologis. Penganiayaan bisa berupa serangan fisik,
penghinaan verbal atau pelecahan, atau tindakan lain yang bertujuan untuk membuat
korban merasa tidak nyaman, takut, atau terancam. Penganiayaan bisa terjadi dalam
berbagai bentuk, termasuk di tempat kerja, di sekolah, di rumah, atau di masyarakat
umum. Penganiayaan bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik korban, dan
bisa mempengaruhi kepercayaan diri, hubungan sosial, dan kemampuan untuk menjalani
kehidupan yang bahagia dan sehat.

Beberapa hari yang lalu warga Indonesia di kejutkan dengan kasus


penganiayaan Mario Dandy kepada Dazid Ozora. Diketahui Mario dandy anak dari
pegawai pajak Kementrian Keuangan dan David Ozora anak dari Kepala Banser(Barisan
Ansor Serbaguna) bagian pusat. Penganiayaan ini di picu dari teman wanita Mario Dandy
yang menuduh David Ozora melakukan tindak pelecehan seksual kepadanya. Kemudian,
kasus ini ternyata makin besar bukan karena penganiayaannya. Tapi, karena harta dari
ayah Mario Dandy yang ternyata lebih besar dari gaji dan tunjangannya. Akibatnya, harta
sang ayah pun di sorot dan di temukan jumlah kekayaan yang tidak sedikit. Bahkan,
hartanya nyaris menyamai kekayaan menteri keuangan Sri Mulyani. Karena itu,
kekayaaan semua pegawai pajak kini disorot.

Dari kasus ini kami dari kelompok 2 ingin mengetahui persepsi pelajar remaja
dalam menanggapi kasus tersebut.

B.Rumusan Masalah

Bagaimana Persepsi Pelajar Tentang Penganiayaan Mario Daandy Pada David


Ozora.

C.Tujuan Penilitian

1. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pelajar pada kasus Mario
Dandy
2. Penelitian ini di harapkan menjadi media informasi supaya memberikan efek positif
bagi pelajar untuk mampu memberikan pendapat dan berpikir secara kritis terhadap
isu isu yang sedang viral di media sosial.
D.Manfaat Penilitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis yaitu
menambah pengalaman dalam melakukan penelitian.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran maupun
sebagai masukan bagi peneliti lain.
3. Hasil penelitian ini dapat di jadikan pelajar untuk mendorong semangat belajar dan
mampu untuk memberikan persepsi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penganiayaan

1. Pengertian Penganiayaan

a. Menurut (KBBI) Penganiayaan adalah perlakuan sewenang-wenang


(penyiksaan, penindasan, dan sebagainya).

b. Menurut yurisprudensi pengadilan, yang dinamakan “penganiayaan” adalah:


menyebabkan perasaan tidak enak, menyebabkan rasa sakit, atau menyebabkan luka.
Semuanya itu harus dilakukan dengan sengaja dan tanpa maksud yang patut atau
melewati batas yang diizinkan.

2. jenis-jenis penganiayaan

a.  Penganiayaan biasa

Penganiayaan biasa tertuang di dalam Pasal 351 KUHP, yaitu hakikatnya semua
penganiayaan yang bukan penganiayaan berat dan bukan penganiayaan ringan. Dalam
penganiayaan biasa terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

1) Penganiayaan biasa yang tidak dapat menimbulkan luka berat maupun


kematian dan dihukum dengan hukuman penajara selama 2 tahun 8 bulan atau
denda empat ribu lima ratus rupiah.
2) Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat dan dihukum dengan hukuman
penjara selama-lamanya lima tahun.
3) Penganiayaan mengakibatkan kematian dan di hukum dengan hukuman
penjara dan selama-lamanya 7 tahun.
4) Penganiayaan yang berupa sengaja merusak kesehatan.

b. Penganiayaan ringan

Penganiayaan ringan diatur dalam Pasal 352 KUHP, penganiayaan ringan berupa bukan
penganiayaan berencana, bukan penganiayaan yang dilakukan terhadap
ibu/bapak/anak/istri, pegawai yang bertugas, memasukkan bahan berbahaya bagi nyawa,
serta tidak menimbulkan penyakit maupun halangan untuk menjalankan pekerjaan, dan
pencaharian.

Penganiayaan ringan diancam maksimum hukuman penjara tiga bulan atau denda tiga
ratus rupiah apabila tidak masuk dalam rumusan Pasal 353 dan Pasal 356 KUHP, dan
tidak menyebabkan sakit atau halangan untuk menajalankan pekerjaan.
c. Penganiayaan berencana

Ada tiga macam penganiayaan berencana yang tertuang di dalam Pasal 353 KUHP, yaitu
penganiayaan berencana yang tidak berakibat luka berat atau kematian dan dihukum
penjara paling lama 4 tahun, lalu penganiayaan berencana yang berakibat luka berat dan
dihukum penjara selama-lamanya 4 tahun, serta penganiayaan berencana yang berakibat
kematian yang dapat dihukum penjara selama-lamanya 9 tahun.

Seseorang yang melakukan penganiayaan berencana melakukannya dengan kehendak dan


suasana batin yang tenang.

d. Penganiayaan berat

Penganiayaan berat diatur dalam Pasal 354 KUHP yaitu barang siapa sengaja melukai
berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara
paling lama 8 tahun.

Jika perbuatan tersebut mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama 10 tahun. Perbuatan penganiayaan berat dilakukan dengan sengaja
oleh orang yang melakukannya.

e. Penganiayaan berat berencana

Penganiayaan berat berencana tertuang dalam gabungan Pasal 354 ayat 1 KUHP tentang
penganiayaan berat dan Pasal 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berencana. Dalam
pidana ini harus memenuhi unsur penganiayaan berat maupun penganiayaan berencana.

f. Penganiayaan terhadap orang

Pidana ini ditentukan dalam Pasal 351, 353, 354, dan 355 dan dapat ditambah dengan
sepertiga:

1. Bagi yang melakukan kejahatan itu kepada ibunya, bapaknya yang sah atau istri
atau anaknya.
2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena
menjalankan tugasnya yang sah.

Wahyuni,Wilia. 2022. Jenis-jenis penganiayaan dan jerat hukumnya. Diakses pada 07 Mei 2023 dari
https://jdih.banyuwangikab.go.id/berita/detail/jenis-jenis-penganiayaan-dan-jerat-hukumnya
B. Persepsi

1. Pengertian persepsi
a. Menurut (KBBI) Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung
dari sesuatu atau berarti juga proses seseorang mengetahui beberapa
hal melalui pancainderanya.
b. Pride dan farel:persepsi adalah segala proses pemilihan,
pengorganisasian dan penginterprestasian masukan informasi, sensasi
yang diterima
melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman dan sentuhan
untuk menghasilkan makna.
c. Boyd, Walker dan Larreche: Persepsi (perception) adalah proses
dengan apa seseorang memilih, mengatur dan menginterprestasikan
informa
d. Menurut Irwanto (1991:71) pengertian persepsi adalah proses
diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun
peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Reaksi
seseorang terhadap suatu objek dapat diwujudkan dalam bentuk  sikap
atau tingkah laku seseorang tentang apa yang dipersepsikan.
Mulyana, Aina. 2023. Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi
Persepsi. Diakses 07 Mei 2023 dari https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-
persepsi-syarat-proses-dan.html
2. Syarat Syarat Persepsi
Menurut Walgito (1989:54) ada tiga syarat terjadinya persepsi yaitu :
a. Adanya objek yang dipersepsi.
b. Adanya alat indra atau reseptor.
c. Adanya perhatian.

Adanya objek atau peristiwa sosial yang menimbulkan stimulus, dan


stimulus mengenai alat indra (reseptor). Dalam hal ini objek yang diamati adalah
perilaku keterampilan guru dalam penggunaan media pembelajaran, di sini siswa
diminta memberikan suatu persepsi terhadapnya. Alat indra merupakan alat
utama dalam individu mengadakan persepsi dan merupakan alat untuk menerima
stimulus, tetapi harus ada pula  syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat syaraf yaitu otak sebagai pusat
kesadaran. Adanya perhatian dari individu merupakan langkah pertama dalam
mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Individu harus
mempunyai perhatian pada objek yang bersangkutan. Bila telah
memperhatikannya, selanjutnya individu mempersepsikan apa yang diterimanya
dengan alat indra.
Selanjutnya Walgito (1989:56) menambahkan bahwa persepsi
dipengaruhi banyak faktor diantaranya faktor perhatian dari individu, yang
merupakan aspek psikologis individu dalam mengadakan persepsi.

Menurut Parek (1984:14) persepsi dipengaruhi faktor interen yang


berkaitan dengan diri sendiri (misalnya latar belakang pendidikan, perbedaan
pengalaman, motivasi, kepribadian dan kebutuhan) dan faktor ekstern yang
berkaitan dengan intensitas dan ukuran rangsang, gerakan, pengulangan dan
sesuatu yang baru. Dengan demikian, membicarakan persepsi pada dasarnya
berkenaan dengan proses perlakuan seseorang terhadap informasi tentang suatu
objek yang masuk pada dirinya melalui pengamatan dengan mengunakan panca
indra yang dimilikinya.
Mulyana, Aina. 2023. Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi. Diakses 07
Mei 2023 dari https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-persepsi-syarat-proses-dan.html

3. Proses Terbentuknya Persepsi.


Persepsi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui suatu proses. Walgito
(1989:54) menyatakan bahwa terbentuknya persepsi melalui suatu proses, dimana
secara alur proses persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut: berawal dari
objek yang menimbulkan rangsangan dan rangsangan tesebut mengenai alat indra
atau reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Kemudian
rangsangan yang diterima oleh alat indra dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak.
Proses ini dinamakan proses fisiologis. Selanjutnya terjadilah suatu proses di
otak, sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu,
sebagai suatu rangsangan yang diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak/pusat
kesadaran itulah dinamakan dengan proses psikologis. Dengan demikian taraf
terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang diterima
melalui alat indra (reseptor).
Persepsi merupakan bagian dari seluruh proses yang menghasilkan
respon atau tanggapan yang dimana setelah rangsangan diterapkan keapada
manusia. Subprosesnya adalah pengenalan,prasaan, dan penalaran. persepsi dan
kognisi diperlukan dalam semua kegiatan psikologis. Rasa dan nalar bukan
merupakan bagian yang perlu dari setiap situasi rangsangan-tanggapan, sekalipun
kebanyakan tanggapan individu yang sadar dan  bebas terhadap satu rangsangan,
dianggap dipengaruhi oleh akal atau emosi atau kedua-duanya.
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponan utama berikut:
a.    Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari
luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
b.    Interprestasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga
mempunyai arti bagi seseorang. Interprestasi dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian,
dan kecerdasan. Interprestasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk
mengadakan pengkatagoriaan informasi yang kompleks menjadi sarjana.
c.    Interprestasi dan persepsi kemudian ditrjemahkan dalam bentuk tingkah
laku sebagai rekasi (Depdikbud, 1985), dalam Soelaeman, 1987). Jadi, proses
persepsi adalah melakukan seleksi, interprestasi, dan pembulatan terhadap
informasi yang sampai.

4. Jenis-jenis persepsi
a. Persepsi visual
Persepsi visual dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi ini adalah persepsi
yang paling awal berkembang pada bayi dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual adalah hasil dari apa yang kita lihat, baik
sebelum kita melihat atau masih membayangkan serta sesudah melakukan pada
objek yang dituju.
b. Persepsi auditoria atau pendengaran
Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari
indera pendengaran yaitu telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari
apa yang didengarnya.
c. Persepsi perabaan
Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera perabaan
yaitu kulit. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang disentuhnya
atau akibat persentuhan sesuatu dengan kulitnya.
d. Persepsi penciuman
Persepsi penciuman merupakan persepsi yang  didapatkan dari
indera penciuman yaitu hidung. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari
apa yang cium.
e. Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang  didapatkan dari
indera pengecapan yaitu lidah. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa
yang ecap atau rasakan.
Mulyana, Aina. 2023. Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi. Diakses 07 Mei 2023
dari https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-persepsi-syarat-proses-dan.html

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi


Menurut Bimo Walgito (2004: 70) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi
dapat dikemukakan beberapa faktor, yaitu:
a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga
dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai
syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor

b. Alat indera, syaraf dan susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat
untuk menerima stimulus, di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu
otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan
motoris yang dapat membentuk persepsi seseorang.
c. Perhatian Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam
rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek
Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu sama lain dan akan
berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu objek, stimulus, meskipun
objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh
berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.
Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individu,
perbedaanperbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan
dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri
seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan
pengetahuannya.
Mulyana, Aina. 2023. Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi. Diakses 07 Mei 2023
dari https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-persepsi-syarat-proses-dan.html
BAB III
METODOLOGI

Anda mungkin juga menyukai