Disusun oleh:
Achmad Saelan
Muhammad Bintang Saputra Wijaya
Yanuar Widodo
Ubaidillah Hafizd Nabil
M. Ricky Ammar Baihaqi
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMA
JUDUL…………………………………………………………………………………….. i
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
…. ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………..
…….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
masalah…………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………….. 1
C.
Tujuan…………………………………………………………………………………………
……….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
…….. 6
B.
Saran……………………………………………………………………………………………
………….. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Senam artistik adalah salah satu disiplin olahraga senam, dan merupakan cabang sangat
populer pada Olimpiade.
Pada hari pertandingan seorang pesenam melakukan sebuah rangkaian gerakan singkat
(bervariasi mulai dari 30 mencapai dengan 90 detik) untuk setiap peralatan yang berebda,
sementara untuk meja lompat membutuhkan waktu yang lebih singkat. Senam artistik berada
di bawah naungan Federation Internationale de Gymnastique (disingkat FIG) yang menyusun
manual penilaian dan regulasi untuk semua aspek dari kompetisi elite internasional.
Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional,
British Amateur Gymnastics Association (disingkat BAGA) di Britania Raya, USA
Gymnastics (disingkat USAG) di Amerika Serikat, dan Persani di Indonesia.
2. Perumusan Masalah
Pengertian Senam Artistic
Perkembangan Senam Artistic di Indonesia
Peraturan Senam Artistic
Alat Senam Artistic
Nomor pertandingan Senam Artistic Putri
3. Tujuan
a. Mengetahui perkembangan sejarah senam artistic
b. Memahami perkembangan dan model pertandingan senam artistic putri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam Artistic
Senam artistik merupakan cabang olahraga senam yang melibatkan gerakan-
gerakan dengan dibantu oleh sebuah alat. Tujuannya untuk memperindah suatu gerakan
dan biasanya disertai oleh musik. Senam artistik ini juga menggabungkan aspek
berguling (tumbling) dengan gerakan akrobatik. Dengan koordinasi yang baik dan tata
urutan gerakan yang selaras akan membentuk rangkaian gerak artistik yang indah.
Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk mengikuti sekolah
khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan untuk upaya mengejar ketinggalan
Indonesia dalam cabang olah raga senam. Titik tolak kedua perkembangan olah raga
senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik untuk
pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dst
dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Kejuaraan senam artistik putri, seperti juga pada artistik putra, mempertandingkan
rangkaian wajib dan rangkaian bebas. Yang mempertandingkan rangkaian wajib
adalah pesenam pada peringkat 1 dan 6 pada keenam alat yang disediakan (lihat
lampiran).
Bagi pesenam peringkat 6 hingga 10, latihan ditampilkan secara bebas dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut: Penilaian didasarkan pada empat faktor
sebagai berikut:
1. Tingkat kesulitan,
2. Persyaratan Khusus,
3. Persyaratan kombinasi 4. Nilai Bonus, dan 5. Pelaksanaan.
Tingkat Kesulitan
Faktor tingkat kesulitan didasarkan pada nilai-nilai elemen sebagai berikut:
A = 0.20
B = 0.40
C = 0.60
D = 0.80
Persyaratan Khusus
Setiap alat yang dipertandingkan menyediakan persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh
setiap peringkat, dengan masingmasing nilai elemen sebesar 0.20. Kehilangan satu elemen,
berarti kehilangan nilai PK sebesar 0.20, dst. Rinciannya sebagai berikut:
7 Sama dengan atas Sama dengan Sama dengan atas Sama dengan atas Sama dengan atas Sama
atas
8 Sama dengan atas Sama dengan Sama dengan atas Sama dengan atas Sama dengan atas Sama
atas
9 CI, II, dan IV: 2 FIG full SR/Pen = 1 = distribusi FIG full SR/Pen = 2: FIG full SR/P
lompatan , sama -2: progresif dari elemen 1= 1acro series 2 atau 2:
atau berbeda, 1,2,3 = 3 bar hingga - lebih elem flight 1= 1acro serie
dirata-ratakan C changes 0.2 2= 1 gym series min flight elem, 1
III: 4,5 = 2 flight 2= komposisi 2 elem 2=1 menjadi s
2 lompatan, sama elem min. B 6 yang dibedakan 3= 1 mix series min kombinasi 3=
atau berbeda, dirata- = elem with (elem/connec) 2 elem salto berbeda
ratakan Pemotongan: LA turn 180- hingga -0.2 3= 4= 1 move dekat ke dalam kedua
-1 vt=vt perf /2 360 penggunaan area beam series di atas
- Vts sama= -1.0 7 = dmt min C yang tidak
dalam komp III mencukupi
min D (ruang, arah) hingga 5= 1 gym turn min 4,5= 1 gym or
-0.2 360 pd satu kaki 6= 1 series dg 3 ele
leap/jump/hop dg 6= 2 gym elem
amplitudo besar 7= C
dmt min C, dlm 7= dmt min C
komp III min D komp III min
(yang terakhir
elem tergabun
langsung)
Nilai Bonus
Peringkat Ketentuan Bonus
6 Tambahan C= 0.10, D= 0.20, E=0.30
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20
Virtuosity: 0.10 atau 0.20*
7 Tambahan C= 0.10, D= 0.20, E=0.30
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*
8 Tambahan C= 0.10, D= 0.20, E=0.30
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*
9 Tambahan D= 0.10, E= 0.20
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*
10 Tambahan D= 0.10, E= 0.20
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*
*Virtuosity: 0.20 bonus point jika jumlah pemotongan tidak lebih dari 0.10 per elemennya
0.10 bonus point jika jumlah pemotongan tidak lebih 0.15 per elemennya
Nilai Kombinasi
Nilai untuk kombinasi dilihat dari........, dengan memperhitungkan hal berikut:
1. .........................= 0.30
2. .........................= 0.30
3. ..........................= 0.20
Uneven bars ( palang bertingkat ) dengan ukuran panjang 2,40m, tinggi palang
bawah 1,50 dan tinggi palang bagian atas 2,30m
Balance beam ( balok keseimbangan ) dengan ukuran panjang 5,00m dan tinggi
1,20m
F. Pakaian
Untuk pakaian biasanya para atletik putri mengenakan pakaian yang mirip dengan
baju renang akan tetapi ada beberapa model yang berbeda dan biasanya dalam
perlombaan pengguanaan asesoris seperti gelang, cincin, kalung, maupun anting tidak
diperbolehkan untuk dipakai saat perlombaan berlangsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan olahraga tentunya tidak bisa berkembang dengan sendirinya dan
memerlukan banyak factor misalnya adanya perubahan kebijakan aturan yang
membuat olahraga itu bisa berkembang dan juga adanya peran penting dari para
pelaku-pelaku olahraga itu sendiri seperti organisasi olahraga maupun para atlet
olahraga.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah – mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
mengenai perkembangan olahraga pada zaman Yunani kuno, cina kuno, dan mesir
kuno. Penulis menyadari apa yang dipaparkan dalam makalah ini tentu masih belum
sesuai apa yang di harapkan dengan ini saya berharap masukan yang lebih banyak
lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://percepat.com/senam-artistik/