Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ARTISTIC GYMNASTIC PUTRI

Disusun oleh:
Achmad Saelan
Muhammad Bintang Saputra Wijaya
Yanuar Widodo
Ubaidillah Hafizd Nabil
M. Ricky Ammar Baihaqi

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN JASMANI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Idah
Tresnowati, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Senam Lanjutan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi kami. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Idah Tresnowati, M. Pd. selaku dosen mata kuliah
Senam Lanjutan yang telah memberi tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam topik tersebut.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Pekalongan, 1 Maret 2022

Kelompok 2

DAFTAR ISI
HALAMA
JUDUL…………………………………………………………………………………….. i
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
…. ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………..
…….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
masalah…………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………….. 1
C.
Tujuan…………………………………………………………………………………………
……….. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Senam Artistic …………………………………………2


B. Perkembangan Senam Artistic di Indonesia ………………………………………………5

BAB III PENUTUP

A.
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
…….. 6
B.
Saran……………………………………………………………………………………………
………….. 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang

Senam artistik adalah salah satu disiplin olahraga senam, dan merupakan cabang sangat
populer pada Olimpiade.

Pada hari pertandingan seorang pesenam melakukan sebuah rangkaian gerakan singkat
(bervariasi mulai dari 30 mencapai dengan 90 detik) untuk setiap peralatan yang berebda,
sementara untuk meja lompat membutuhkan waktu yang lebih singkat. Senam artistik berada
di bawah naungan Federation Internationale de Gymnastique (disingkat FIG) yang menyusun
manual penilaian dan regulasi untuk semua aspek dari kompetisi elite internasional.
Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional,
British Amateur Gymnastics Association (disingkat BAGA) di Britania Raya, USA
Gymnastics (disingkat USAG) di Amerika Serikat, dan Persani di Indonesia.

2.      Perumusan Masalah
 Pengertian Senam Artistic
 Perkembangan Senam Artistic di Indonesia
 Peraturan Senam Artistic
 Alat Senam Artistic
 Nomor pertandingan Senam Artistic Putri

3.      Tujuan
a. Mengetahui perkembangan sejarah senam artistic
b. Memahami perkembangan dan model pertandingan senam artistic putri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam Artistic
Senam artistik merupakan cabang olahraga senam yang melibatkan gerakan-
gerakan dengan dibantu oleh sebuah alat. Tujuannya untuk memperindah suatu gerakan
dan biasanya disertai oleh musik. Senam artistik ini juga menggabungkan aspek
berguling (tumbling) dengan gerakan akrobatik. Dengan koordinasi yang baik dan tata
urutan gerakan yang selaras akan membentuk rangkaian gerak artistik yang indah.

B. Perkembangan Senam Artistic di Indonesia


Senam artistik mulai diketahui di Indonesia pada ketika menjelang Pesta Olahraga
Negara-Negara Mengembang I (GANEFO) di Jakarta pada tahun 1963. Di GANEFO I,
senam artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga
perlu diproduksi suatu organisasi untuk menyiapkan para pesenam. Organisasi ini
diproduksi pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam
Indonesia) atas prakarsa tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan
mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya berasal dari tokoh-
tokoh dari daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Persani belakang membina dan memproduksi atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan
dalam Ganefo I dan pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi
pertandingan internasional. Keaktifan selanjutnya Persani adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia. Pelatih-pelatih
senam dari RRC didatangkan untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia, sehingga
Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Perkembangan latihan
dengan pelatih dari RRC harus berjeda sementara sebab kepulangan pelatih-pelatih dari
RRC setelah meletusnya Gerakan 30 September.

Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk mengikuti sekolah
khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan untuk upaya mengejar ketinggalan
Indonesia dalam cabang olah raga senam. Titik tolak kedua perkembangan olah raga
senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik untuk
pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dst
dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

C. Peraturan Senam Artistic


Kompetisi 1
Berkelompok / beregu
Setiap regu harus beranggotakan 6 orang baik putra atuapun putri
Terdiri dari rangkaian wajib dan juga rangkaian pilihan. Untuk putra ada enam
alat sedangkan untuk putri ada empat alat.
Juara beregu merupakan regu dengan jumlah nilai yang terbanyak.
Nilai maksimum untuk putra adalah 12 nomor pertandingan X 50 = 400 ( wajib
dan juga pilihan) 4 nomor pertandingan X 50 = 200 ( untuk pilihan ).
Nilai maksimum untuk puteri adalah 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib
dan juga pilihan) 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (untuk pilihan)
Kompetisi 2
Peserta atau finalis diambil 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi satu 1
Pesenam di batasi hanya dapat 3 pesenam dari 3 negara / daerah
Hanya melakukan rangkaian pilihan ( untuk putera 6 alat, sedangkan puteri 4 alat
)
Juara pada kompetisi 1 wajib dan pilihan , di tambah dengan nilai kompetisi 2
pada semua alat
Nilai maksimum putra = 120 sedangkan untuk putri = 80
Kompetisi 3
Finalis di ambil 8 pesenam dari hasil terbaik pada kompetisi 1 pada alat
yang di gunakan.
Pesenam dibatasi, hanya 2 pesenam yang dapt ikut dari tiap Negara / daerah dan
hanya 3 alat yang boleh di ikuti.
Putera 6 alat sedangkan putri 4 alat
Juara perorangan per alat merupakan pesenam dengan jumlah nilai terbanyak
dari kompetisi 1 di tambah dengan kompetisi 3
Syarat Kenaikan Peringkat
Kenaikan peringkat awal di tingkat awal–– peringkat 1, 2, dan 3–– dapat
dilaksanakan dalam lingkup klub oleh pelatihnya sendiri atau oleh wasit yang
diundang. Pelatih dan wasit yang melakukan penilaian haruslah pelatih dan wasit
yang berperingkat, minimal peringkat 1 dalam bentuk test khusus. Kelulusan
dapat diberikan kepada pesenam yang diuji jika wasit atau pelatih merasa yakin
bahwa pesenam telah menunjukkan kemahiran yang baik dalam melakukan
keterampilan atau rangkaian yang disyaratkan pada peringkatnya. Kenaikan
peringkat untuk peringkat 4 hingga peringkat 10 harus dilakukan dalam bentuk
kejuaraan di mana pesenam dapat menunjukkan keberhasilan dengan mencapai
nilai rata-rata 7.00 dalam rangkaian yang ditentukan dalam seluruh alat yang
dipertandingkat. Jika kejuaraan yang dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan
tidak memungkinkan mempertandingkan semua alat, maka kepengurusan tingkat
cabang dan tingkat pengda berkewajiban menyelenggarakan ujian kenaikan
peringkat, khsusus bagi peserta yang tidak turut serta dalam kejuaraan, atau pada
alat-alat yang tidak dipertandingkan alam kejuaraan. Syaratnya, ujian tersebut
harus memenuhi syarat untuk dianggap setara dengan kejuaraan, misalnya
jumlah wasit yang sesuai dengan panel juri pada sebuah kejuaraan. Perlu
ditekankan kembai, bahwa seorang pesenam diperkenankan melompati peringkat,
selama sesuai dengan kemampuannya. Tetapi hal itu pun harus diketahui oleh
komisi teknik dari Pengda atau kepengurusan cabang. Bukti-bukti yang
menyatakan bahwa persyaratan kenaikan peringkat sudah terpenuhi dengan baik,
harus dikirimkan secara tertulis kepada pusat registrasi di tingkat Pengda, yang
akan diteruskan ke tingkat pusat (PB Persani).
ARTISTIK PUTRI

Kejuaraan senam artistik putri, seperti juga pada artistik putra, mempertandingkan
rangkaian wajib dan rangkaian bebas. Yang mempertandingkan rangkaian wajib
adalah pesenam pada peringkat 1 dan 6 pada keenam alat yang disediakan (lihat
lampiran).

Bagi pesenam peringkat 6 hingga 10, latihan ditampilkan secara bebas dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut: Penilaian didasarkan pada empat faktor
sebagai berikut:
1. Tingkat kesulitan,
2. Persyaratan Khusus,
3. Persyaratan kombinasi 4. Nilai Bonus, dan 5. Pelaksanaan.

PERINGKA TINGKAT PERSYARATA NILAI NILAI KOMBINAS


T KESULITA N KHUSUS BONU PELAKSANAA I/
N S N DISMOUNT

6 4A+ 4B+1C=3.00 1.00 0.80 4.40 0.80/Minimum


7 3A+ 3B+2C=3.00 1.00 0.80 4.40 B
8 3A+3B+2C =3.00 1.00 0.80 4.40 0.80/Minimum
9 3A+3B+2C=3.00 1.40 0.60 4.60 B
10 FULL FIG FIG FIG FIG 0.80/Minimum
B
0.80/Minimum
C
0.80/Minimum
C

Tingkat Kesulitan
Faktor tingkat kesulitan didasarkan pada nilai-nilai elemen sebagai berikut:

A = 0.20
B = 0.40
C = 0.60
D = 0.80

Persyaratan Khusus
Setiap alat yang dipertandingkan menyediakan persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh
setiap peringkat, dengan masingmasing nilai elemen sebesar 0.20. Kehilangan satu elemen,
berarti kehilangan nilai PK sebesar 0.20, dst. Rinciannya sebagai berikut:

Peringkat KUDA PALANG CATATAN BALOK LANTAI CA


LOMPAT BERTINGKAT PENILAIAN KESEIMBANGAN
6 CI, II, dan IV: 1= B flight dari 1 distribution=- 1= 1 acro series of 1= 2 acro 1 dis
0.3 series

2 lompatan , sama LB ke HB. 2 originality= 2 elem min 1 eem yg berbeda 2= 1 2


atau berbeda, nilai 2= B flight dari -0.3 with flight 2= 1 series dg 2 salto =-0.3
terbaik HB ke LB 3= 3 space/ gym series min 2 yg berbeda 3,4= 3
C III: minimal 3 direction elem 3= 1 gym min 2 elem gym direc
2 lompatan, sama elemen pada =0.2 turn min 360 pada series dg split 0.2
atau berbeda, LB 4= elemen satu kaki 4= 1 (180) leap
Tabel kesalahan, Tabel
dirata-ratakan dengan putaran pemotongan alat split (180) leap 5= 1 gym C pemot
Pemotongan: 180 der. 5= 1 spesifik=sama 5= 1 elem dalam spesifi
lompatan pertama putaran clear dengan peraturan handstand dengan
dan kedua sama= hip atau stalder penuh dengan min 180 penuh
-1.0 ke handstand UB, BB dmt not putaran UB, B
min B = -0.2 min B
FX dmt ser w/o FX dm
min B = -0.2 min B

7 Sama dengan atas Sama dengan Sama dengan atas Sama dengan atas Sama dengan atas Sama
atas
8 Sama dengan atas Sama dengan Sama dengan atas Sama dengan atas Sama dengan atas Sama
atas
9 CI, II, dan IV: 2 FIG full SR/Pen = 1 = distribusi FIG full SR/Pen = 2: FIG full SR/P
lompatan , sama -2: progresif dari elemen 1= 1acro series 2 atau 2:
atau berbeda, 1,2,3 = 3 bar hingga - lebih elem flight 1= 1acro serie
dirata-ratakan C changes 0.2 2= 1 gym series min flight elem, 1
III: 4,5 = 2 flight 2= komposisi 2 elem 2=1 menjadi s
2 lompatan, sama elem min. B 6 yang dibedakan 3= 1 mix series min kombinasi 3=
atau berbeda, dirata- = elem with (elem/connec) 2 elem salto berbeda
ratakan Pemotongan: LA turn 180- hingga -0.2 3= 4= 1 move dekat ke dalam kedua
-1 vt=vt perf /2 360 penggunaan area beam series di atas
- Vts sama= -1.0 7 = dmt min C yang tidak
dalam komp III mencukupi
min D (ruang, arah) hingga 5= 1 gym turn min 4,5= 1 gym or
-0.2 360 pd satu kaki 6= 1 series dg 3 ele
leap/jump/hop dg 6= 2 gym elem
amplitudo besar 7= C
dmt min C, dlm 7= dmt min C
komp III min D komp III min
(yang terakhir
elem tergabun
langsung)

10 FIG FIG FIG FIG FIG


Keterangan: Elemen PK pada peringkat 9 semuanya bernilai B.

Nilai Bonus
Peringkat Ketentuan Bonus
6 Tambahan C= 0.10, D= 0.20, E=0.30
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20
Virtuosity: 0.10 atau 0.20*
7 Tambahan C= 0.10, D= 0.20, E=0.30
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*
8 Tambahan C= 0.10, D= 0.20, E=0.30
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*
9 Tambahan D= 0.10, E= 0.20
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*
10 Tambahan D= 0.10, E= 0.20
Gabungan spesial = 0.10 atau 0.20 Virtuosity:
0.10 atau 0.20*

*Virtuosity: 0.20 bonus point jika jumlah pemotongan tidak lebih dari 0.10 per elemennya
0.10 bonus point jika jumlah pemotongan tidak lebih 0.15 per elemennya

Nilai Kombinasi
Nilai untuk kombinasi dilihat dari........, dengan memperhitungkan hal berikut:
1. .........................= 0.30
2. .........................= 0.30
3. ..........................= 0.20

D. Alat Senam Artistic


Horse vault ( kuda – kuda lompat ) dengan ukuran panjang 1,60m tinggi 1,20m

Uneven bars ( palang bertingkat ) dengan ukuran panjang 2,40m, tinggi palang
bawah 1,50 dan tinggi palang bagian atas 2,30m

Balance beam ( balok keseimbangan ) dengan ukuran panjang 5,00m dan tinggi
1,20m

Floor exercise ( lantai ) dengan ukuran 12 x 12m

E. Nomor Pertandingan Senam Artistic Putri


1. Senam Lantai (Floor Exercise)
Pada senam artistik putri juga terdapat senam lantai seperti dalam nomor
senam artistik pria. Senam lantai ini adalah nomor pertama dalam pertandingan
senam berdasarkan pertimbangan penyelenggara. Selain itu, senam lantai ada di
nomor pertama agar memberi kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku
sebagai pemanasan sebelum melakukan gerakan-gerakan senam yang lainnya,
karena gerakan dari senam lantai sendiri tidak terlalu memerlukan tenaga otot
yang besar dan luar biasa. Sedangkan nomor senam yang lainnya memerlukan
tenaga otot yang lebih kuat dan besar. Senam lantai memang sangat terkenal
terutama bagi penyelenggaraan senam secara massal yang dapat diikuti oleh
ribuan peserta agar dapat melakukan senam secara bersama-sama.
Selain dipertandingkan pada beberapa ajang besar, senam lantai juga
diajarkan di banyak sekolah dari berbagai tingkat. Gerakan dasar dari senam
lantai sendiri terdiri dari meroda, roll depan, roll belakang, lompat harimau dan
sebagainya. Jika senam lantai ini dilakukan secara bersama-sama dengan banyak
orang maka gerakan dari senam lantai itu sendiri akan terlihat seragam dan
membentuk formasi yang menarik, indah dan mengesankan. Untuk senam lantai
nomor putri maka ukuran dari lantai pertandingan adalah 12 m2 di dalam ruang
yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 meter. Berbeda
dengan putra yang tampil dalam durasi 70 detik, pada nomor putri senam lantai
akan ditampilkan dengan diiringi music selama 90 detik.
2. Palang Bertingkat (Uneven Bars)
Salah satu nomor senam yang hanya dipertandingkan pada nomor putri
adalah palang bertingkat atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan uneven
bars. Palang bertingkat ini sebenarnya hampir sama dengan palang sejajar yang
ada di nomor pria, walaupun sebenarnya masih sejajar pula hanya saja memiliki
ketinggian yang berbeda. Memang pada awalnya wanita hanya menggunakan alat
yang sama seperti pria hingga sampai pada saat menjelang perang dunia ke II.
Untuk ukuran dari palang bertingkat sendiri adalah yang berada di atas 2.30
meter dan yang lainnya 1.50 meter dari lantai. Ukuran alatnya adalah memiliki
panjang 2.40 meter, tinggi palang bawah 1.50 meter dan tinggi palang atas 2.30
meter.
3. Balok Keseimbangan (Balance Beam)
Nomor senam yang lain adalah balance beam atau balok keseimbangan,
olahraga ini hanya dipertandingkan pada nomor putri saja. Pada awalnya senam
balok keseimbangan ini hanya untuk keseimbangan para pesenamnya saja,
namun sekarang sejumlah besar keterampilan senam lantai dikerjakan pada alat
tersebut. Senam nomor balok keseimbangan ini terdiri atas beberapa gerakan
yaitu memutar, meliuk, keseimbangan, latihan sambil duduk dan telungkup,
langkah lompat, pembalikan, kesemuanya dalam pola yang berirama. Balok dari
balance beam berukuran panjang 5 meter, lebar 10 cm tebal balok 16 cm dan
dipasang pada kaki dengan ketinggian 1.20 meter.
4. Kuda-Kuda Lompat (Horse Vault)
Kuda-kuda disini dilapisi kulit seperti alat kuda berpelana seperti pada
nomor pria, namun tanpa menggunakan pelana. Baik pria maupun wanita dalam
nomor kuda-kuda lompat ini tidak boleh mengambil ancang-ancang yang jauhnya
lebih dari 25 meter. Lepas landas kedua kaki dari papan pegas berukuran 1.20 x
0.60 meter. Ukuran alat untuk putri adalah dengan panjang 1.60 meter dan tinggi
1.20 meter.

F. Pakaian

Untuk pakaian biasanya para atletik putri mengenakan pakaian yang mirip dengan
baju renang akan tetapi ada beberapa model yang berbeda dan biasanya dalam
perlombaan pengguanaan asesoris seperti gelang, cincin, kalung, maupun anting tidak
diperbolehkan untuk dipakai saat perlombaan berlangsung.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan olahraga tentunya tidak bisa berkembang dengan sendirinya dan
memerlukan banyak factor misalnya adanya perubahan kebijakan aturan yang
membuat olahraga itu bisa berkembang dan juga adanya peran penting dari para
pelaku-pelaku olahraga itu sendiri seperti organisasi olahraga maupun para atlet
olahraga.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah – mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
mengenai perkembangan olahraga pada zaman Yunani kuno, cina kuno, dan mesir
kuno. Penulis menyadari apa yang dipaparkan dalam makalah ini tentu masih belum
sesuai apa yang di harapkan dengan ini saya berharap masukan yang lebih banyak
lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA

https://percepat.com/senam-artistik/

Anda mungkin juga menyukai