Noprida Ilhamiah
SMA Negeri 13 Palembang
e-mail: nopree.13@gmail.com
Abstract – The growth of Indonesian development has increased so fast in every sector these few
years. Furthermore, it creates environmental damage such as: pollutions, floods, erosion, forest
fire, and etc. These problems are basically caused by the lack of society’s awareness to keep the
environment clean. Based on these problems, Indonesian government through the State Minister
for The Environment publish Adiwiyata program. The aim of these program is to introduce
knowledge about character education especially in environmental care from elementary to senior
high school students. It is hoped that the students will have such awareness to keep the
environment clean earlier. The program of environmental education through Adiwiyata Program
can be implemented in 2013 Curriculum through character education building. There are some
characters education that can be implemented through Adiwiyata such as: care, discipline,
responsibility, cooperation, and sincere.
PENDAHULUAN
Pembangunan di Indonesia saat ini telah Menurut Huda dan Kristanto (2012:3), “Salah
mengalami perkembangan yang sangat pesat di satu cara untuk membentuk karakter siswa yang
berbagai bidang. Hal ini tentu saja berdampak baik di sekolah adalah dengan menerapkan
positif di satu sisi, namun di sisi lainnya program Adiwiyata.” Mereka menambahkan bahwa
pembangunan tersebut mempunyai dampak negatif, sekolah adalah wadah yang baik untuk
terutama bagi lingkungan. Saat ini kerusakan mengembangkan dan menanamkan karakter anak.
terhadap lingkungan telah banyak terjadi di sekitar Dari bangku sekolah inillah nantinya diharapkan
kita. Menurut Bahrudin (2017:25), “Kerusakan terbentuknya kebiasaan-kebiasan berperilaku baik
terhadap lingkungan telah menyentuh aspek terutama yang berhubungan dengan lingkungan
mendasar sebagai dampak dari kesalahan dalam Selain itu, Muhaimin (dalam Bahrudin, 2017:29)
memandang hubungan antar manusia dan menyatakan bahwa saat ini konsep green school
lingkungan.” Pada dasarnya berbagai bencana dan green curriculum dengan model pembiasaaan
yang terjadi di sekitar kita seperti banjir, longsor, (habit formation) dan keteladanan (role model) juga
pencemaran (air, tanah, udara), kebakaran hutan, telah diaplikasikan di Indonesia melalui program
dan lain sebagainya adalah karena ulah tangan Adiwiyata.
manusia itu sendiri. Banyak manusia yang sudah
tidak mempunyai kesadaran untuk menjaga dan PEMBAHASAN
melestarikan lingkungan. Penebangan pohon terjadi
dimana-mana, sampah dibuang di sembarang Konsep Pendidikan Karakter
tempat, sumber daya alam diekploitasi secara terus
menerus tanpa memikirkan efek samping yang Pada hakikatnya, pendidikan nasional
akan terjadi di masa yang akan datang. bertujuan untuk meyiapkan generasi masa depan
Melihat fenomena ini, Kementrian Lingkungan yang mampu bertahan hidup (survive) dan berhasil
Hidup berinisiatif menyelenggarakan dan menghadapi tantangan-tantangan di zamannya
mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup (Kesuma, dkk, 2012:6). Menurut Kristiawan (2015)
melalui program Adiwiyata dari jenjang pendidikan pendidikan merupakan a planned effort to mentor
dasar sampai menengah. Program ini bertujuan and learning for the individual to develop and grow
untuk mendidik generasi muda Indonesia untuk into a human being with an independent,
belajar peduli dan melestarikan lingkungan hidup responsible, creative, knowledgeable, healthy, and
sejak dini. Dalam hal ini peran sekolah sangat noble good views of the physical and spiritual
diperlukan sebagai wahana untuk membentuk aspects.
karakter peserta didik, khususnya karakter peduli Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional
lingkungan. menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No.20
tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 yaitu, “Pendidikan
130
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 20 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 25 NOVEMBER 2017
bangsa dalam pergaulan dunia” (Kementrian Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Program
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016:4). Adiwiyata
Adiwiyata tingkat propinsi, kemudian dilanjutkan tinggi dari semua perangkat yang ada di sekolah.
dengan penilaian Adiwiyata tingkat Nasional. Guru mata pelajaran merupakan penanggung jawab
Selanjutnya, untuk menjadi sekolah Adiwiyata pelaksanaan Adiwiyata, sedangkan siswa
tingkat Nasional, penilaian akan langsung dilakukan merupakan ujung tombak pelaksana program ini.
oleh tim yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala sekolah, staf tata usaha, karyawan, office
Menteri Lingkungan Hidup (Kementrian Lingkungan boy bahkan pemilik kantin yang ada di lingkungan
Hidup, 2011:5). Selanjutnya untuk mencapai sekolah juga mempunyai tanggung jawab yang
sekolah Adiwiyata mandiri, sekolah harus sama untuk melestarikan lingkungan, (3) responsif
melakukan pembinaan terhadap minimal sepuluh dan pro-aktif: untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekolah lain yang ada di lingkungan sekitarnya, jika diperlukan sikap responsif atau mau bekerja tanpa
diantara sekolah tersebut ada yang sampai menjadi disuruh terlebih dahulu. Sikap ini harus ditanamkan
sekolah Adiwiyata tingkat kota, minimal empat kepada siswa agari siswa mempunyai kesadaran
sekolah, maka sekolah Adiwiyata Nasional yang dari dirinya sendiri untuk menjaga kebersihan
merupakan pembimbing tersebut berhak maju ke lingkungan sekitarnya, (4) jujur: karakter jujur harus
tingkat Adiwiyata mandiri. dikembangkan dari diri peserta didi sejak dini. Jujur
Penerapan program Adiwiyata di tingkat berarti tidak curang. Dalam menjaga kelestarian
sekolah tidaklah semudah membalikkan telapak lingkungan di sekolah, siswa harus berlaku jujur.
tangan karena diperlukan beberapa syarat yang Sebagai contoh, beberapa anak ditugaskan untuk
harus dipenuhi. Ada empat komponen yang harus melaksanakan piket membersihkan green house
dipenuhi untuk menjadi sekolah Adiwiyata yaitu, (1) setiap pagi. Mereka harus berkata jujur apakah
kebijakan berwawasan lingkungan, (2) pelaksanaan mereka sudah melaksanakan tugas mereka dengan
kurikulum berbasis lingkungan, (3) kegiatan baik atau belum, (5) ikhlas dalam beramal: Ikhlas
lingkungan berbasis partisipatif, dan (4) berarti tulus, tidak mengharapkan pujian dan hadiah
pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. apapun dari orang lain. Sikap ini tidak hanya harus
Keempat komponen tersebut kemudian dimiliki oleh semua peserta didik tetapi semua
dikembangkan kembali ke dalam 8 standard unsur yang ada di sekolah juga harus
pendidikan serta 33 pencapaian. mengembangkan karakter ini. Dalam menjaga
Untuk memenuhi komponen penilaian kelestarian lingkungan, karakter ikhlas dalam
Adiwiyata tersebut, maka diperlukan kerjasama beramal harus selalu diterapkan, dan (6) kerja
antar semua unsur yang ada di sekolah terutama keras: setiap warga sekolah harus mau bekerja
pendidik dan peserta didik. Pendidik adalah ujung keras menjaga kebersihan lingkungan. Tanpa kerja
tombak dari Adiwiyata. Partisipasi aktif dari pendidik keras mustahil suatu sekolah bisa menjadi sekolah
sangat diperlukan untuk menggerakkan peserta Adiwiyata.
didik agar peduli dengan lingkungan disekitarnya Dalam penerapannya di sekolah, program
terutama lingkungan sekolah mereka. Adiwiyata harus terintegrasi dengan Kurikulum 2013
Pendidikan karakter melalui Adiwiyata dapat melalui pengembangan Kompentensi Dasar (KD),
diterapkan di semua mata pelajaran pada Kurikulum Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang
2013. Setiap sarana dan prasarana yang ada di kemudian dikembangkan pada Rencana
lingkungan sekolah merupakan sumber belajar bagi Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) semua mata
peserta didik untuk mengembangkan karakter pelajaran yang ada di sekolah tanpa terkecuali.
peduli lingkungan sehingga nantinya peserta didik Melalui pengembangan KD, IPK dan RPP inilah
mampu mengaplikasikan karakter tersebut di pendidikan karakter terutama yang behubungan
lingkungan tempat tinggalnya secara mandiri dan dengan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan
berkelanjutan tanpa perlu disuruh oleh guru. Jika dicantumkan. Selain itu semua media yang ada di
anak sudah diajarkan pembiasaan peduli lingkungan sekolah juga harus tercantum pada
lingkungan sejak dini, maka diharapkan RPP.
kedepannya mereka bisa membantu melestarikan Berikut adalah contoh pengembangan
lingkungan secara global. kompetensi dasar pada mata pelajaran Bahasa
Berikut beberapa karakter yang bisa Inggris SMA kelas X yang sudah terintegrasi
dikembangkan pada program Adiwiyata: (1) disiplin: Adiwiyata melalui pendidikan karakter.
Adiwiyata mengajarkan peserta didik untuk disiplin Tabel 1
dalam menjaga kebersihan sekolahnya, disiplin
membuang sampah pada tempatnya serta disiplin Kompetensi Dasar Indikator
merawat tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah, Pencapaian
(2) bertanggung jawab dan kerja sama: program Kompetensi
Adiwiyata tidak akan dapat berjalan dengan baik 3.5 3.5.1 M Mengide
embedakan fungsi sosial, ntifikasi fungsi
tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab yang
133
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 20 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 25 NOVEMBER 2017
struktur teks, dan unsur sosial, struktur sesuai konteks dan memiliki perilaku jujur, disiplin,
kebahasaan beberapa teks teks, dan bertanggung jawab, kerja sama, peduli, santun,
khusus dalam bentuk unsur responsif dan pro-aktif.
pemberitahuan kebahasaan
(announcement) dengan teks
memberi dan meminta pemberitahua Program Adiwiyata merupakan tanggung
informasi terkait kegiatan n tentang jawab semua pihak dalam mewujudkan generasi
sekolah terutama dalam kegiatan yang peduli dan berbudaya lingkungan melalui
menjaga kebersihan dalam
pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di
sekolah dari sampah menjaga
sesuai dengan konteks kebersihan
sekolah. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup
penggunaannya. sekolah dari (2015:1) dalam sarasehan sekolah Adiwiyata
4.5 Teks Pemberitahuan sampah. Nasional tahun 2015, terdapat berbagai
(announcement) pembelajaran tentang pengelolaan lingkungan
4.5.1 Menangkap makna secara hidup yang dikembangkan di sekolah, seperti
kontekstual terkait fungsi pembuatan biopori, sumur resapan, penghijauan,
sosial, struktur teks, dan 4.5.1.1 Menemukan penyediaan ruang terbuka hijau, pengadaan hutan
unsur kebahasaan teks informasi sekolah, pembibitan TOGA dan tanaman endemic
khusus dalam bentuk rinci teks daerah, green house, bank sampah, pengelolaan
pemberitahuan pemberitahu air bersih, pemilahan sampah, composting hingga
(announcement) tentang an tentang
kegiatan
pengelolaan sampah; yang dapat menjadi input
menjaga kebersihan
sekolah dari sampah yang akan pembelajaran yang sangat penting bagi peserta
dilaksanakan didik agar menjadi lebih peduli dan berbudaya
dalam lingkungan.
menjaga
kebersihan KESIMPULAN
sekolah dari
4.5.2 Menyusun teks khusus sampah. Pelaksanaan program Adiwiyata telah
dalam bentuk menunjukkan peningkatan yang positif dari tahun ke
pemberitahuan 4.5.2.1 Membuat tahun. Sejak tahun 2006 sampai dengan 2016,
(announcement) lisan dan banner
tentang
sebanyak 2583 sekolah telah mendapat
tulis, pendek dan sederhana
menjaga penghargaan sebagai Adiwiyata Nasional dan
tentang menjaga
kebersihan sekolah dari kebersihan Mandiri. Partisipasi aktif dari semua pihak yang
sampah, dengan sekolah dari terlibat dalam program ini sangat diperlukan, mulai
memperhatikan fungsi sampah dari Kementrian LH, Kemdikbud, Kementrian
sosial, struktur teks, dan Agama, Kantor/Badan Lingkungan Hidup (BLH)
unsur kebahasaan, secara tingkat kota maupun provinsi, pemerintah Kota
benar dan sesuai konteks sampai Provinsi.
Program Adiwiyata terintegrasi dengan
Kurikulum 2013 melalui pendidikan karakter dan
Selanjutnya pada tujuan pembelajaran bisa diimplementasikan serta dikembangkan dalam
ditambahkan beberapa pendidikan karakter yang perangkat pembelajaran. Guru adalah ujung tombak
bisa diterapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelaksanaan pendidikan karakter melalui Adiwiyata
pelajaran. Berikut contoh pengembangan tujuan karena guru adalah orang yang langsung
pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Inggris berinteraksi dengan anak didiknya.
SMA Kelas X pada kompetensi dasar 3.5 dan 4.5 Pembentukan karakter peduli lingkungan
melalui pendidikan karakter pada Program
Tabel 2 Adiwiyata yang telah dilaksanakan di sekolah
bertujuan untuk membentuk generasi muda yang
Tujuan Pembelajaran mampu berpartisipasi aktif dalam menjaga
lingkungan melalui pembiasaaan di sekolah sejak
Melalui model pembelajaran Problem Base Learning
dini.
dengan menggunakan teknik scanning dan skimming,
peserta didik dapat membedakan, menangkap makna, Pembiasaan perilaku peduli lingkungan akan
dan menyusun teks khusus dalam bentuk membentuk karakter peduli lingkungan siswa yang
pemberitahuan (announcement) lisan dan tulis pada akhirnya akan membentuk kebiasaan untuk
tentang pentingnya menjaga kebersihan sekolah menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan.
dari sampah dengan memperhatikan fungsi sosial, Sehingga diharapkan berbagai masalah lingkungan
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan yang muncul beberapa tahun terakhir seperti efek
134
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 20 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 25 NOVEMBER 2017
rumah kaca, global warming, banjir dan kebakaran 6. Kementrian Lingkungan Hidup. (2013).
hutan tidak terjadi lagi beberapa tahun ke depan. Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup
DAFTAR PUSTAKA 7. Kementrian Lingkungan Hidup. (2015).
Sarasehan Sekolah Adiwiyata Nasional 2015:
1. Bahrudin, Mohammad Dendy Fathurahman. Melalui Program Adiwiyata kita wujudkan
(2017). Pelaksanaan Program Adiwiyata dalam komunitas sekolah peduli dan berbudaya
Mendukung Pembentukan Karakter Peduli lingkungan hidup. Jakarta: Kementrian
Lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang. Lingkungan Hidup.
Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 17, Nomor 8. Kesuma, Dharma, Cepi Triatna & Johar
1, April 2017 Permana. (2012). Pendidikan Karakter: Kajian
2. Haryati, Sri. (2017). Pendidikan Karakter dalam Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT
Kurikulum 2013. http://lib.untidar.ac. d Remaja Rosdakarya
3. Huda, Muhammad Mukarrobin & Andi Kristanto. 9. Kholiq, Nur. (2012). Model Pendidikan Karakter
2012. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Adiwiyata di SMA Negeri 13 Surabaya. Skripsi: http://nuansa-
Implementasi Pendidikan Karakter. Volume01 pendikar.blogspot.co.id/2012/03/model-
Tahun 2012,0-136. Retrieved from pendidikan-karakter-utuk-sekolah.html
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jur 10. Kristiawan, M. (2015). A Model of Educational
nal-pendidikan-ips/article/view/7950/10729 Character in High School Al-Istiqamah Simpang
4. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaaan. Empat, West Pasaman, West Sumatera.
(2016). Mendikbud: Sukseskan Program Research Journal of Education, 1(2), 15-20.
Adiwiyata Melalui Pendidikan Karakter. 11. Kristiawan, M. (2016). Telaah Revolusi Mental
https://www.kemdikbud.go.id dan Pendidikan Karakter dalam Pembentukkan
5. Kementrian Lingkungan Hidup. (2011). Panduan Sumber Daya Manusia Indonesia Yang Pandai
Adiwiyata: Sekolah Peduli dan Berbudaya dan Berakhlak Mulia. Ta'dib, 18(1), 13-25.
Lingkungan. Jakarta: Kementrian Lingkungan 12. Syah, Muhammad Erwan. (2013). Pendidikan
Hidup Karakter di Sekolah Menengah Atas oleh Guru
Bimbingan dan Konseling (BK).
http://jogjapress.com>article>v
135