Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
PT. CEMERLANG TOWER
DENGAN
PT. CENTRAL INVESTINDO

NOMOR : .......................................................

Perjanjian ini dibuat pada hari ini, .........................,


tanggal ......................................................., oleh dan antara :

1. PT. CEMERLANG TOWER, Suatu Perseroan Terbatas, berkedudukan di Bandung,


didirikan berdasarkan hukum Indonesia, yang anggaran dasar perseroan sebagaimana
dimaksud dalam Akta Pendirian yang dibuat di hadapan HANNY RATNA TISNA AMIDJAJA,
SH., Notaris di Kabupaten Subang, Nomor : 05, Tertanggal 01 April 2007, anggaran dasar
mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana ternyata dalam keputusannya Nomor :
……………………………………………….………………………….., Tertanggal ………………..…………..,
bertalian dengan perubahannya yang tercantum dalam Akta yang dibuat di hadapan
HANNY RATNA TISNA AMIDJAJA, SH., Notaris di Kabupaten Subang, Nomor : 02,
Tertanggal 5 Juni 2007, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor : …………………………………………….., Tertanggal
………………………………………….
- Dalam tindakan hukum ini diwakili oleh FETTY GUNAWAN., lahir di Jakarta Barat, pada
tanggal 26 Desember 1967, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jl. Wonorejo
I/40-1, RT. 002, RW. 003, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 12.5614.661267.0003, yang bertindak dalam
jabatannya selaku Direktur, demikian berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 2 huruf a.
anggaran dasar perseroan sah mewakili Direksi dari dan oleh karena itu bertindak untuk
dan atas nama Perseroan Terbatas tersebut di atas.
-- Untuk selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA” .

2. PT. CENTRAL INVESTINDO, Suatu Perseroan Terbatas, berkedudukan di Surabaya,


didirikan berdasarkan hukum Indonesia, yang anggaran dasar perseroan sebagaimana
dimaksud dalam Akta Pendirian, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU JATMIKO, SH., MH.,
Notaris di Surabaya, Nomor : 2, Tertanggal 7 September 2005, anggaran dasar mana telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana ternyata dalam Keputusannya Tertanggal 3 Oktober 2005, Nomor : C-
2755.HT.01.01.TH.2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 20 Juli 2007, Nomor : 58, Tambahan Nomor : 7258/2007, bertalian dengan
perubahan-perubahannya yang tercantum dalam :
- Akta tertanggal 26 Agustus 2006, Nomor : 52, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU
JATMIKO, SH., MH., Notaris di Surabaya, akta mana telah diterima pemberitahuannya
oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, demikian berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi dan Komisaris, tertanggal 1
September 2006, Nomor : W10-HT.01.10-20;
- Akta tertanggal 28 Mei 2007, Nomor : 50, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU JATMIKO,
SH., MH., Notaris di Surabaya;
- Akta tertanggal 17 Juli 2007, Nomor : 24, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU JATMIKO,
SH., MH., Notaris di Surabaya;
- Akta tertanggal 15 Agustus 2008, Nomor : 14, tentang Perubahan Seluruh Anggaran
Dasar Perseroan Untuk Disesuaikan Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas No.

LEGAL DOCUMENT
1
40 Tahun 2007, yang dibuat di hadapan INEU MAULENI, SH., Notaris di Surabaya, akta
mana telah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang, demikian
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, tertanggal 19 September 2008, Nomor : AHU-66107.AH.01.02.Tahun 2008;
Dalam tindakan hukum ini diwakili oleh TRIANDY GUNAWAN, lahir
di ................................, pada tanggal ......................................, Warga Negara
Indonesia, bertempat tinggal di Jl. …………………………………………………………….., Pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor : 12.5612.280382.0002, yang bertindak dalam jabatannya
selaku Direktur Utama, demikian berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 2 huruf a. anggaran
dasar perseroan sah mewakili Direksi dari dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas
nama Perseroan Terbatas tersebut di atas.
-- Untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA” .

(Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “Para
Pihak” dan masing-masing disebut “Pihak”)

Para pihak sebelumnya menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan yang mempunyai salah satu jenis
bidang usaha yaitu pembangunan menara telekomunikasi;
b. bahwa PIHAK PERTAMA pada saat ini telah memiliki izin dari Bupati .........................
berdasarkan Surat .................................... tertanggal .........................,
Nomor : .........................., Perihal : .........................................., sebagaimana
direkatkan pada Perjanjian ini sebagai Lampiran I;
c. bahwa PIHAK KEDUA adalah suatu provider atau perusahaan penyedia jasa
pembangunan, pengoperasian, dan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi
bersama di Indonesia;
d. bahwa PIHAK KEDUA menguasai lahan atau lokasi beserta dengan infrastruktur
telekomunikasi yang berdiri di atasnya di mana letak lokasi tersebut sesuai dengan
wilayah dari Ijin Prinsip milik PIHAK PERTAMA;
d. bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk melaksanakan kerjasama dengan PIHAK
PERTAMA dengan memberikan suatu kontribusi atas pemakaian perijinannya guna dapat
dilaksanakan suatu transaksi sewa pakai termasuk tetapi tidak terbatas pada penyewaan
infrastruktur telekomunikasi terhadap operator atau pihak lain.

Oleh karena itu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan itikad baik sepakat untuk saling
mengikatkan satu terhadap lainnya ke dalam Perjanjian Kerja Sama (untuk selanjutnya
disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI

Istilah-istilah berikut dalam kerja sama ini mempunyai arti yang harus dipahami dalam bentuk
suatu penafsiran yang sama seperti tercantum di bawah ini, kecuali ditentukan lain dalam
keterangannya :

1. Kerja sama, yaitu perikatan subyek hukum antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam
hubungan kerja yang melahirkan suatu hak dan kewajiban bagi para pihak guna tercapainya
tujuan dari para pihak tersebut dalam Perjanjian ini;
2. Perjanjian Kerja Sama, yaitu kesepakatan para pihak yang tertuang dalam suatu perjanjian
tertulis, baik itu perjanjian yang bersifat di bawah tangan maupun notariil akta termasuk
tetapi tidak terbatas pada perubahan suatu perjanjian (Amandemen), perjanjian tambahan
(Addendum) yang mencakup semua dari isi, maksud dan tujuan dari para pihak;

LEGAL DOCUMENT
2
3. Lokasi Pembangunan Menara Telekomunikasi, adalah obyek kerja sama antara PIHAK
PERTAMA dengan Pemerintah Kabupaten .......................... yang sudah ditentukan dalam
Surat Persetujuan Prinsip Penyedia Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di
Kabupaten ..................., diterbitkan oleh Bupati ......................., Nomor : ....................,
Tertanggal ...................., sebagaimana direkatkan pada Perjanjian ini sebagai Lampiran II;
4. Pembangunan Menara Telekomunikasi, yaitu keseluruhan tahap dalam lingkup proses
pekerjaan meliputi pekerjaan pembangunan menara telekomunikasi di lokasi pembangunan
menara telekomunikasi, aspek pengelolaan/manajemen keuangan hingga pemasarannya
kepada pihak ketiga/operator.

PASAL 2
LINGKUP PERJANJIAN

Lingkup dari Perjanjian ini adalah kerjasama dalam rangka penggunaan dan/atau pemanfaatan
perijinan yang dimiliki PIHAK PERTAMA terkait dengan lahan atau lokasi yang dikuasai oleh
PIHAK KEDUA beserta dengan infrastruktur telekomunikasinya di mana letak lokasi tersebut
sesuai dengan wilayah yang tertuang dalam Ijin Prinsip milik PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA
dalam hal ini sepakat untuk memberikan suatu kontribusi atas pemakaian perijinan milik PIHAK
PERTAMA guna dapat dilaksanakan transaksi sewa pakai termasuk tetapi tidak terbatas pada
penyewaan infrastruktur telekomunikasi terhadap operator atau pihak lain di mana PIHAK KEDUA
di kemudian hari berhak untuk melaksanakan suatu Perjanjian tersendiri dengan Pihak Ketiga,
baik itu Perjanjian Sewa Menyewa atau Perjanjian-perjanjian lain pada lokasi berikut :

- Nama Lokasi : ...............................


- Alamat Lokasi : ...............................

PASAL 3
JANGKA WAKTU

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu .... (....................) tahun terhitung sejak
tanggal ...................................................... sampai dengan
tanggal ................................................................. dan dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan para pihak yang akan dituangkan dalam suatu amandemen atau addendum
tersendiri namun tetap menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA :


a. Dalam hal titik menara telekomunikasi/lokasi yang akan diambil alih oleh PIHAK KEDUA
maka akan dibuat suatu Perjanjian Sewa Menyewa tersendiri dan PIHAK KEDUA setuju
akan membayar nilai sewa yang besarnya sesuai dengan nilai dari hasil kesepakatan
PIHAK PERTAMA dan pembayaran nilai sewa tersebut akan dibayarkan kepada PIHAK
PERTAMA pada saat penandatanganan Perjanjian Sewa Menyewa baik dibuat di bawah
tangan maupun secara Notariil Akta di hadapan Notaris yang telah ditunjuk oleh Para
Pihak;
b. Memberikan kuasa baik secara di bawah tangan maupun notariil untuk pengelolaan,
pembangunan, dan pemasaran menara telekomunikasi secara penuh kepada PIHAK
KEDUA atas lokasi pembangunan menara telekomunikasi tersebut di atas;
c. Mengurus segala perijinan yang berkaitan dengan pembangunan menara telekomunikasi
tersebut di atas dari instansi yang berwenang sampai dengan selesai termasuk tetapi
tidak terbatas pada perpanjangan ijin prinsip serta ijin-ijin lainnya apabila ijin prinsip
berakhir akan tetapi pembangunan menara telekomunikasi belum selesai;

LEGAL DOCUMENT
3
d. Menerima kompensasi/fee/pembagian keuntungan atas perjanjian ini dari PIHAK KEDUA
yang besarnya akan ditentukan dalam Pasal 6 (lima) Perjanjian ini.

2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA :


a. Menyediakan dana serta mengerjakan dan menyelesaikan seluruh pembangunan menara
telekomunikasi di seluruh lokasi pembangunan menara telekomunikasi sesuai waktu yang
telah ditentukan dalam Surat Persetujuan Prinsip tersebut di atas;
b. Memasarkan lokasi pembangunan menara telekomunikasi kepada pihak ketiga/operator;
c. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan seluruh pembangunan menara
telekomunikasi di lokasi pembangunan menara telekomunikasi sesuai Surat Persetujuan
Prinsip tersebut di atas, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukannya kepada PIHAK
PERTAMA minimal 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu dari Surat Ijin
Prinsip tersebut di atas. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengerjakan sendiri sisa menara
telekomunikasi yang belum dibangun dan/atau mencari investor lain guna menyelesaikan
pembangunan menara telekomunikasi tersebut dan PIHAK PERTAMA dengan ini berhak
untuk memutus Perjanjian secara sepihak;
d. Memperoleh hak pengelolaan atas menara telekomunikasi di lokasi pembangunan
menara telekomunikasi sesuai Surat Persetujuan Prinsip tersebut di atas.

PASAL 5
PEMBANGUNAN DAN KEPEMILIKAN
MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

Para Pihak telah setuju satu dengan yang lainnya bahwa pelaksanaan pembangunan menara
telekomunikasi bersama dilakukan oleh dan dioperasikan serta dimiliki PIHAK KEDUA, maka
dalam hal ini PIHAK KEDUA akan mengurus balik nama ijin lokasi tersebut di atas dengan
membuat berita acara dari instansi yang berwenang.

PASAL 6
KOMPENSASI

Atas perjanjian ini, PIHAK PERTAMA selaku pemegang Ijin Prinsip Pembangunan menara
telekomunikasi berhak untuk menerima fee dan/atau pembagian keuntungan dari PIHAK KEDUA
sebesar ....... % (.............................................. persen), yang mana harus dibayarkan oleh
PIHAK KEDUA selambat-lambatnya setelah proses pemasaran kepada pihak ketiga/operator
terealisasi atau pada tanggal ............................................................

PASAL 7
PAJAK-PAJAK

Segala pajak yang timbul sehubungan dengan perjanjian ini menjadi tanggung jawab dan harus
dibayar oleh PIHAK KEDUA akan tetapi untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA.

PASAL 8
FORCE MAJEURE

1. Salah satu atau kedua belah pihak dalam Perjanjian ini tidak dapat dianggap sebagai
melakukan kelalaian atau pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian ini, apabila pihak atau
pihak-pihak tersebut mengalami hambatan yang disebabkan karena Force Majeure (keadaan
kahar), sehingga pihak yang mengalami hambatan Force Majeure (keadaan kahar) harus
dibebaskan dari pemenuhan kewajiban yang bertalian dan risiko yang terjadi menjadi risiko
masing-masing pihak;

LEGAL DOCUMENT
4
2. Yang dimaksudkan dengan Force Majeure (keadaan kahar) dalam ayat 1 adalah keadaan
atau peristiwa yang meliputi tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, tanah longsor, angin
taufan, petir, banjir besar, wabah penyakit, pemogokan massal, pemberontakan atau
tindakan militer lainnya, perang, sabotase, huru-hara, dan sejenisnya;
3. Kerugian yang diderita oleh salah satu pihak karena Force Majeure (keadaan kahar) bukan
merupakan risiko dan atau tanggung jawab pihak lainnya dan kedua belah pihak dengan ini
melepaskan haknya untuk menuntut terhadap risiko atau akibat Force Majeure (keadaan
kahar) demikian;
4. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak dari Perjanjian ini apabila Force Majeure
terjadi atau berlangsung lebih dari 2 (dua) bulan.

PASAL 9
PENGAKHIRAN

1. Perjanjian ini tidak dapat diakhiri oleh salah satu pihak kecuali apabila terdapat kesalahan,
kelalaian dan/atau pelanggaran oleh salah satu Pihak terhadap ketentuan Perjanjian ini;
2. Perjanjian ini tidak berakhir karena para pihak dibubarkan dan/atau terjadi penggantian
pengurus perseroan akan tetapi berlaku terus dan wajib dipenuhi oleh pengurus yang baru
selama perjanjian ini berlaku;
3. Apabila terjadi pengakhiran yang disebabkan oleh kesalahan, kelalaian dan/atau pelanggaran
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan
keberlakuan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sehingga pengakhiran
Perjanjian ini tidak memerlukan suatu keputusan/penetapan pengadilan.

PASAL 10
AMANDEMEN

1. Perjanjian ini tidak dapat diubah oleh salah satu pihak tanpa persetujuan tertulis dari pihak
lainnya;
2. Apabila masih terdapat hal-hal yang diperlukan sebagai pelaksanaan Perjanjian ini tetapi
belum diatur dalam pasal-pasal Perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk
menuangkannya ke dalam suatu addendum terhadap dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila dikemudian hari timbul perselisihan, ketidak sepakatan terhadap penafsiran dan/atau
pelaksanaan perjanjian ini, para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara
musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Apabila musyawarah yang telah dilaksanakan para
pihak tidak berhasil mencapai kata mufakat, maka para pihak sepakat untuk memilih
menyelesaikan perselisihan di tempat kedudukan hukum yang umum dan tetap di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri .........................................

PASAL 12
KETENTUAN UMUM

1. Apabila selama berlakunya Perjanjian ini terdapat pasal yang menjadi tidak sah karena
hukum, tidak dapat dilaksanakan atau bertentangan dengan ketentuan perundangan yang
berlaku di wilayah hukum Negara Republik Indonesia, selanjutnya dimengerti dan disetujui
oleh para pihak bahwa pasal yang tidak sah, tidak dapat dilaksanakan atau pasal yang
bertentangan dengan ketentuan perundangan tersebut tidak mengakibatkan berakhirnya

LEGAL DOCUMENT
5
Perjanjian ini dan karenanya pasal-pasal yang lain masih tetap berlaku dan mengikat para
pihak;
2. Perjanjian ini mengikat dan berlaku atas Para Pihak.

PASAL 13
LAMPIRAN

Perjanjian ini memiliki lampiran-lampiran yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini, yang terdiri atas :

a. Lampiran I : Surat Bupati ................ tertanggal ................................,


Nomor : ................................,
Perihal : .................................................................
b. Lampiran II : Lokasi Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama Sesuai
Dengan Surat Persetujuan Prinsip Penyedia Menara Telekomunikasi Seluler
Bersama di Kabupaten ....................................

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing untuk PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA, keduanya mempunyai bunyi yang sama serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh wakil-wakil sah kedua belah pihak pada
hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

FETTY GUNAWAN. TRIANDY GUNAWAN


qq. PT. CEMERLANG TOWER qq. PT. CENTRAL INVESTINDO

LEGAL DOCUMENT
6

Anda mungkin juga menyukai