Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

TENTANG PENITIPAN KEAMANAN TOWER


BESERTA DENGAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
MILIK PT.CENTRAL INVESTINDO
____________________________________________

NOMOR : ....................

Perjanjian ini dibuat pada hari ini, ........,


tanggal ............ (.........................), oleh dan
antara :

1. CV. PRIMA SEJAHTERA, suatu Perseroan Komanditer yang


didirikan berdasarkan hukum di Indonesia, berkedudukan di
Surabaya, beralamat di Jalan Gunungsari No. 5, Surabaya,
yang dalam tindakan hukum ini diwakili oleh :
- Nama : ACHMAD SYAICHU
- Jabatan : .................
- N.I.K. : .................
Demikian secara sah bertindak untuk dan atas nama klien
Pesero tersebut di atas yaitu bernama PT. CENTRAL
INVESTINDO.
-- Untuk selanjutnya disebut ”PIHAK PERTAMA”.

2. YAYASAN SABIILUS SALAM SURABAYA, suatu badan hukum


berbentuk Yayasan yang didirikan berdasarkan hukum di
Indonesia, berkedudukan di Surabaya, beralamat di Jalan
Raya Nginden Intan No. 30, Surabaya, yang dalam tindakan
hukum ini diwakili oleh :
- Nama : ....................
- Jabatan : ....................
- N.I.K : ....................
Demikian secara sah bertindak untuk dan atas nama
Yayasan.
-- Untuk selanjutnya disebut ”PIHAK KEDUA”.

Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara


bersama-sama disebut ”Para Pihak” dan masing-masing disebut
”Pihak”.

Para Pihak sebelumnya menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. bahwa Pihak Pertama adalah sebagai Pihak yang menyewa


lahan pada area roof top milik Pihak Kedua untuk
penempatan tower dan/atau Base Transceiver Station
(”BTS”) beserta dengan perangkat telekomunikasinya yang
berlokasi di Jalan Raya Nginden Intan No. 30, Surabaya
atau setempat dikenal dengan Masjid Sabiilus Salam;
b. bahwa Pihak Kedua adalah Pemilik dari sebidang tanah yang
berdiri bangunan masjid di atasnya yang digunakan oleh
Pihak Pertama untuk maksud dan tujuan sebagaimana
dimaksud pada huruf a di atas;
c. bahwa Pihak Pertama bermaksud untuk melakukan kerja sama
penitipan keamanan perangkat telekomunikasi namun tidak
terbatas pada perangkat telekomunikasi yang melekat pada
tower miliknya;
d. bahwa Pihak Kedua setuju untuk memenuhi maksud dari Pihak
Kedua pada huruf c di atas.

Oleh karena itu Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan itikad
baik sepakat untuk saling mengikatkan satu terhadap lainnya
ke dalam Perjanjian Kerjasama Tentang Penitipan Tower
Beserta Dengan Perangkat Telekomunikasi Milik PT. Central
Investindo (untuk selanjutnya disebut ”Perjanjian”) dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
OBYEK PERJANJIAN

Obyek dari Perjanjian ini adalah penitipan keamanan tower


beserta dengan perangkat telekomunikasi milik PT. Central
Investindo kepada Pihak Kedua pada area sewa yang telah
disepakati sebelumnya.

PASAL 2
JANGKA WAKTU

Jangka waktu pelaksanaan penitipan keamanan tower


berdasarkan Perjanjian ini adalah selama 3 (tiga) bulan
terhitung sejak tanggal 08 Maret 2009 sampai dengan 07 Juni
2009 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Para
Pihak.

PASAL 3
IMBALAN/UPAH JASA

Sebagai bentuk imbal jasa atas pelaksanaan pekerjaan sesuai


dengan obyek Perjanjian ini, maka Pihak Pertama wajib
memberikan imbalan/upah kepada Pihak Kedua sebesar Rp.
800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) setiap bulannya.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak dan kewajiban Pihak Pertama :


a. Pihak Pertama wajib membayar imbalan/upah jasa kepada
Pihak Kedua yang besarannya sesuai dengan ketentuan
dalam Perjanjian ini;
b. Pihak Pertama berhak untuk mendapatkan jaminan dari
Pihak Kedua atas keamanan tower beserta dengan
perangkat telekomunikasi miliknya pada area sewa yang
telah ditentukan meliputi keamanan dari tindak
kejahatan berupa pencurian, perusakan dan
laporan/informasi kepada Pihak Pertama atas kerusakan
perangkat telekomunikasi yang sepatutnya dapat diduga
berakibat fatal dan menimbulkan suatu kerugian bagi
Pihak Pertama dan pemilik tower;

2. Hak dan kewajiban Pihak Kedua :


a. Pihak Kedua wajib untuk menjaga keamanan tower
beserta dengan perangkat telekomunikasi milik PT.
Central Investindo dari tindak kejahatan berupa
pencurian, perusakan, dan sebagainya yang sepatutnya
dapat diduga menimbulkan suatu kerugian bagi Pihak
Pertama dan pemilik tower;
b. Pihak Kedua wajib menginformasikan/melaporkan kepada
Pihak Pertama sedini mungkin atas kerusakan perangkat
telekomunikasi seperti korsleting yang dapat
mengakibatkan kebakaran ditandai dengan suatu
percikan, alarm yang berbunyi pada shelter atau
perangkat telekomunikasi, Obstruction Buoyance Lamp
(OBL) atau lampu OBL pada ujung tower yang tidak
menyala;
c. Pihak Kedua wajib untuk melakukan pengecekan dan
mencatat tanda pengenal, surat izin masuk lokasi/site
setiap masuk dan keluar pihak-pihak yang terkait
langsung maupun kuasanya dengan tower dan
perangkatnya namun tidak terbatas pada kegiatan
meliputi pengecekan rutin, survey, foto panorama,
pembangunan, perawatan, perbaikan, penambahan
berkaitan dengan perangkat telekomunikasi selama 1 x
24 jam dalam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam
seminggu;
d. Pihak Kedua wajib memberikan akses masuk ke lokasi 1
x 24 jam dalam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam
seminggu untuk pihak-pihak yang terkait langsung
dengan tower maupun kuasanya yang sah;
e. Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan dan/atau menagih
imbalan/upah jasa kepada Pihak Pertama yang
besarannya sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian
ini;
f. Pihak Kedua berhak untuk melarang setiap pihak yang
masuk ke lokasi/site tanpa/tidak bisa menunjukkan
tanda pengenal maupun surat izin masuk lokasi dari
pihak yang terkait dengan tower tersebut.

PASAL 5
SANKSI-SANKSI

1. Apabila Pihak Kedua terbukti dengan sengaja tidak


melakukan tugas dan kewenangannya, maka Pihak Pertama
berhak untuk memberikan teguran dan/atau peringatan
tertulis kepada Pihak Kedua, dan jika Pihak Kedua setelah
peringatan tertulis tersebut tetap tidak melaksanakan
tugas dan kewenangannya maka Pihak Pertama tidak
berkewajiban lagi untuk memberikan imbalan/upah jasa.

2. Apabila selama kegiatan penjagaan tower beserta dengan


perangkat telekomunikasinya terjadi tindak kejahatan
seperti pencurian dan perusakan di area sewa, Pihak Kedua
wajib segera mungkin memberitahukannya kepada Pihak
Pertama selambat-lambatnya 1 x 24 jam setelah penjaga
mengetahui kejadian tersebut. Jika dalam hal ini penjaga
tidak segera memberitahukannya sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan maka Pihak Kedua akan dikenakan sanksi
administratif oleh Pihak Pertama berupa pembayaran
kerugian materiil sebesar 25% (dua puluh lima persen)
dari total harga barang yang hilang sepanjang dapat
dibuktikan bahwa benar-benar merupakan kesalahan dan/atau
kelalaian dari Pihak Kedua.

PASAL 6
FORCE MAJEURE

1. Salah satu atau kedua belah pihak dalam Perjanjian ini


tidak dapat dianggap sebagai melakukan kelalaian atau
pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian ini, apabila
salah satu pihak atau kedua belah pihak tersebut
mengalami hambatan yang disebabkan karena Force Majeure
(keadaan kahar), sehingga pihak yang mengalami hambatan
Force Majeure (keadaan kahar) harus dibebaskan dari
pemenuhan kewajiban yang bertalian dan risiko yang
terjadi menjadi risiko masing-masing pihak.
2. Yang dimaksud Force Majeure (keadaan kahar) dalam ayat 1
adalah keadaan atau peristiwa yang meliputi tetapi tidak
terbatas pada gempa bumi, tanah longsor, angin taufan,
petir, banjir besar, wabah penyakit, pemogokan massal,
pemberontakan atau tindakan militer lainnya, perang,
sabotase, huru-hara, dan sejenisnya.

3. Kerugian yang diderita oleh salah satu pihak karena Force


Majeure (keadaan kahar) bukan merupakan risiko dan/atau
tanggung jawab pihak lainnya, dan kedua belah pihak
dengan ini melepaskan haknya untuk menuntut terhadap
risiko atau akibat Force Majeure (keadaan kahar)
demikian.

4. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak dari


Perjanjian ini apabila Force Majeure terjadi atau
berlangsung lebih dari 2 (dua) bulan.

PASAL 7
KORESPONDENSI & PEMBERITAHUAN

Setiap korespondensi dan pemberitahuan dalam rangka


pelaksanaan Perjanjian ini dapat dilakukan baik dengan cara
lisan (via telephone) maupun tertulis yang ditujukan dan
dialamatkan kepada identitas Para Pihak di bawah ini :

Untuk Pihak Pertama


CV. PRIMA SEJAHTERA
Jl. Gunungsari No. 5
Surabaya
Telp. (031-5669589)
(031-5669249)

Untuk Pihak Kedua


Yayasan Sabiilus Salam Surabaya
Jl. Raya Nginden Intan No. 30
Surabaya

PASAL 8
PENGAKHIRAN

1. Perjanjian ini secara otomatis dapat berakhir apabila


tower dalam keadaan dibongkar atau tidak lagi menjadi hak
milik dari klien Pihak Pertama meskipun jangka waktu
berdasarkan Perjanjian ini Belem berakhir.
2. Berlawanan dengan hal yang tersebut dalam ayat 1 Pasal
ini, maka Perjanjian ini tidak dapat diakhiri oleh salah
satu pihak kecuali apabila terdapat kesalahan, kelalaian
dan/atau pelanggaran oleh salah satu Pihak yang lain
terhadap ketentuan Perjanjian ini.

3. Apabila terjadi pengakhiran yang disebabkan oleh


kesalahan, kelalaian dan/atau pelanggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, kedua belah pihak sepakat
untuk mengesampingkan keberlakuan Pasal 1266 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata, sehingga pengakhiran
Perjanjian ini tidak memerlukan suatu keputusan/penetapan
pengadilan.

PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila di kemudian hari terjadi ketidak sepakatan terhadap


penafsiran dan/atau pelaksanaan Perjanjian ini, Para Pihak
sepakat untuk melakukan musyawarah untuk mencapai kata
mufakat.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli,


masing-masing untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua, keduanya
mempunyai bunyi dan kekuatan hukum yang sama, setelah
ditandatangani oleh wakil-wakil sah dari Para Pihak pada
hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada bagian awal
Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


CV. PRIMA SEJAHTERA YAYASAN SABIILUS SALAM

ACHMAD SYAICHU ......................

Anda mungkin juga menyukai