Anda di halaman 1dari 2

TEORI KONSTRUKTIVISIK

Pengertian menurut ahli

Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar
atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya
tersebut dengan bantuan fasilitas orang lain. Manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan atau teknologi dan hal yang diperlukan guna mengembangkan dirinya (Thobroni, 2015:91)

Glaserfeld, Dettencourt (1989) dan Matthews (1994), mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki
sesesorang (kita) merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri.

Sementara Piaget (1971), mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan ciptaan manusia yang di
konstruksikan dari pengalamannya, proses pembentukan berjalan terus -menerus dan setiap kali terjadi
rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru (Yuberti, 2014)

Pengertian

Dari beberapa pendapat para ahli yang tercantum,maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar
kontruktivisme adalah teori dimana siswa harus mengkonstruksi( membentuk) suatu pengetahuan
tersebut secara mandiri dari pengalaman belajar yang telah didapatkan.Jadi siswa secara
bertanggungjawab dituntut untuk senantiasa aktif melakukan suatu kegiatan maupun menyusun suatu
konsep. Kemudian, mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk mengembangkan potensi yang ada
dalam diri mereka sendiri seperti ide-ide yang dapat dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yang
diberikan.Jadi peran guru dalam pembelajaran konstruktivisme ini adalah sebagai monitor untuk
mengevaluasi jalannya kegiatan dari siswa yang sedang mengekspresikan gagasannya,dan sebagai
fasilitator yaitu menyediakan pengalaman belajar kepada siswa dan merangsang keingintahuan dari
siswa.

Tujuan Kontruktivisme

1) Melatih kemampuan siswa untuk mengajukan suatu pertanyaan dan mencari sendiri
solusinya,dengan artian siswa bertanya tentang suatu rumusan masalah kemudian siswa secara mandiri
mengkaji jawaban dari pertanyaan yang dia cari.Dibantu guru yang memberikan dorongan atau
merangsang keingintahuannya lewat berbagai cara.

2) Membantu siswa untuk mengembangkan potensi siswa menjadi pemikir yang mandiri ,seperti siswa
dapat memberikan ide-ide cemerlang untuk pemecahan masalah.

3) Melatih interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah
yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor
internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.

Langkah kontruktivisme
1. Tahap pertama, siswa didorong untuk mengemukakan pengetahuan awal dari pembelajaran yang
didapat tentang konsep yang akan dibahas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan dan mengilustrasikan pemahaman tentang konsep tersebut.

2. Tahap kedua, siswa diberi kesempatan untuk melakukan penelitian dan menemukan konsep melalui
pengumpulan, pengorganisasian, dan penginterprestasian data dalam suatu kegiatan yang telah
dirancang oleh guru.

. 3. Tahap ketiga, siswa memberikan penjelasan dari solusi yang didasarkan pada hasil observasi.
Selanjutnya siswa membentuk pemahaman baru tentang konsep yang sedang dipelajari.

4. Tahap keempat, guru berusaha menciptakan iklim pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
dapat mengaplikasikan pemahaman konsepnya, baik melalui kegiatan maupun pemunculan masalah-
masalah yang berkaitan dengan isu-isu dalam lingkungan peserta didik tersebut.

Ciri- ciri Kontruktivisme

Berdasarkan Driver dan Oldham (1994),ciri dari teori belajar konstruktivisme yaitu:

1. Orientasi ,yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu
topik dengan memberi kesempatan melakukan observasi.

2. Elisitasi ,yaitu siswa mengungkapkan idenya dengan jalan berdiskusi menulis, membuat poster dan
lain-lain.

3. Restrukturisasi ide, yaitu klarifikasi ide dengan ide yang lain, membangun ide baru, mengevalusi ide
baru.

4. Penggunaan ide baru dalam situasi ,yaitu ide atau pengetahuan yang telah terbentuk perlu
diaplikasikan pada bermacam-macam situasi.

5. Review ,yaitu dalam mengaplikasikan pengetahuan, gagasan yang ada perlu direvisi dengan
menambahkan atau mengubah.

Sumber

(Yuberti, 2014)

Anda mungkin juga menyukai