1. FAATHIR ALMUR
2. SITI HARDIYANTI TRIANA
3. DITA RIZKY AMALIA
4. SITTI HAJAR NASUTION
5. IRDA SANI YUNUS
Contextual Teaching Learning (CTL). Langkah-langkah model pembelajaran CTL menurut Nurdyansyah
(2016:48) yaitu:
Mengembangkan pemikiran peserta didik
Melaksanakan kegiatan penyelidikan
Mengembangkan sifat ingin tahu
Menciptakan kegiatan belajar seperti berdiskusi, tanya jawab dan lain sebagainya
Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran bisa melalui ilustrasi, model dan media
Membiasakan peseta didik melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran
Melakukan penilaian secara obyektif
Group Investigation. Model pembelajaran koperatif tipe group investigation menurut Aqib (2013:26)
memiliki tahapan sebagai berikut:
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen
Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas
satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara koperatif berisi penemuan
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
Evaluasi
Penutup
Discovery Learning. Langkah-langkah model ini menurut Anita (dalam Wulandari 2015:8) yaitu:
Indentifikasi masalah
Mengembangkan kemungkinan solusi (hipotesis)
Mengumpulkan data
Analisis dan interpretasi data
Uji kesimpulan
Model Pembelajaran Inkuiri. Langkah-langkah model ini menurut Nurdyansyah (2016:149-150) yaitu:
Orientasi
Merumuskan masalah
Merumuskan hipotesis
Mengumpulkan data
Menguji hipotesis
Merumuskan kecimpulan
TAHAPAN RENCANA PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK
Diskusi dan Dalam hal ini, guru menyiapkan ruang diskusi kepada siswa
Penjelasan Konsep secara langsung
Pada tahap ini, guru hendaknya mampu mendorong siswa untuk mengungkapkan
Apersepsi
pengetahuan awal tentang konsep yang akan dibahas
APLIKASI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
PADA PEMBELAJARAN KIMIA
Pandangan konstruktivisme
Pembelajaran kimia telah pada hakekatnya meyakini
bergeser dari paradigma bahwa siswa merespon
konvensional menuju ke pengalaman-pengalaman
paradigma konstruktivisme panca indera dengan
mengkonstruksi suatu skema
atau struktur dalam otak
01 02
Sebagai contoh guru mengajukan konsep yang perlu untuk dipelajari oleh siswa, guru tidak melakukannya
dengan cara menyuapi atau spoon feeding tetapi menerapkan teori belajar konstruktivistik adalah yakni
memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi atau dialog tentang konsep yang dipelajari
Pembelajaran berorientasi konstr
uktivisme lebih baik daripada pe
mbelajaran konvensional (Ma’rif
ah, 2012). Adapun sintaks imple
mentasi pembelajaran konstrukti
visme dan konvensional:
Penerapan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran dapat membantu
memningkatkan pemahaman siswa terhadap isi atau materi pelajaran. Peserta
didik belajar dan membangun pengetahuan manakala dia terlibat aktif dalam
kegiatan belajar.