Anda di halaman 1dari 17

Teori Belajar

Konstruktivisme
Kelompok 3
Nama Kelompok
Atika
01 Luthfiyatil. F Ayuni
12218005 02 12218008

Sabila Gitry. H
03 12218015
04 Sindy
12218002
Aulia
Apa itu Teori
Belajar
Konstruktivisme?
Definisi Teori Belajar
Kontsruktivisme
Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan
merupakan hasil konstruksi (bentukan). Pengetahuan selalu
merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari
kenyataan yang terjadi melalui aktivitas seseorang.

Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam konteks


filsafat pendidikan, konstruktivisme adalah suatu upaya
membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Berdasarkan penjelasan tersebut, bahwa konstruktivisme merupakan
sebuah teori yang sifatnya membangun, membangun dari segi
kemampuan, pemahaman, dalam proses pembelajaran. Sebab
dengan memiliki sifat membangun maka dapat diharapkan keaktifan
dari pada siswa akan meningkat kecerdasannya.

Jadi, apa itu teori belajar


konstruktivisme?
Teori belajar konstruktivisme adalah teori tentang bagaimana pelajar
membangun pengetahuan dari pengalaman, yang unik untuk setiap individu.
Konstruktivisme menurut Piaget adalah sistem penjelasan tentang bagaimana
siswa sebagai individu beradaptasi dan memperbaiki pengetahuan.
Konstruktivisme merupakan pergeseran paradigma dari behaviourisme ke
teori kognitif.
Bagaimana Karakteristik
dari Teori Belajar
Konstruktivisme?
Karakteristik Teori Belajar Konstruktivisme
Thobroni dan Mustofa menyebutkan bahwa karakteristik pembelajaran
konstruktivisme adalah sebaga berikut:

1 2
Memberi peluang kepada pembelajar untuk Menekankan pada proses belajar, bukan proses
membina pengetahuan baru melalui mengajar.
keterlibatannya dalam dunia sebenarnya.

3 4
Mendorong ide-ide pembelajar sebagai panduan Mendorong pembelajar secara koperatif
merancang pengetahuan.
5 6
Mendorong dan menerima usaha dan hasil
Mendorong pembelajar mau bertanya dan
yang diperoleh pembelajar.
berdialog dengan guru.

7 8
Menganggap pembelajaran sebagai suatu Mendorong proses inkuiri pembelajar
proses yang sama penting dengan hasil melalui kajian dan eksperimen.
pembelajaran.
Teori pembelajaran konstruktivisme ini memberikan
pengaruh yang kuat dalam dunia pendidikan. Akibatnya,
oreintasi pembelajaran di kelas mengalami pergeseran.
Orentasi pembelajaran bergeser dari berpusat pada guru
mengajar ke pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa tidak
lagi diposisikan bagaikan bejana kosong yang siap
diisi. Dengan sikap pasrah siswa disiapkan untuk dijejali
informasi oleh gurunya.
Teori belajar konstruktivisme sangat berpengaruh terhadap proses
belajar yang terjadi di kelas. Dimana yang awalnya pembelajaran
ini berpusat ke guru tapi dengan konstruktivisme berpusat ke
siswa.

Begitupun untuk konsep pembelajaran matematika, siswa harus


dibiasakan untuk berusaha dan mencari pengalaman mereka
sendiri yang berhubungan dengan matematika, oleh karena itu
ketika siswa dapat menemukan pengetahuan baru atas usaha
mereka sendiri maka mereka akan sulit untuk melupakan
pengetahuan tersebut. Dan ketika mereka lupa, mereka akan
cepat mengingatnya kembali.
Suherman, Erman (2003) Pembelajaran matematika dengan
konstruktivisme merupakan salah satu pandangan tentang
suatu proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam
proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan konflik
kognitif yang terjadi saat interaksi antara konsepsi awal yang
dimiliki siswa dengan fenomena baru yang tidak dapat
diintegrasikan begitu saja, sehingga diperlukan perubahan
modifikasi struktur kognitif untuk mencapai keseimbangan,
hal tersebut hanya dapat diakhiri dengan pengetahuan diri
yang akan dibangun oleh dirinya melalui pengalaman dalam
interaksi dengan lingkungannya. Peristiwa ini berkelanjutan
selama siswa menerima pengetahuan baru.
Apa kelebihan dari Teori
Belajar
Konstruktivisme?
Kelebihan dari Teori Belajar
Konstruktivisme:
a) Pada saat proses belajar berlangsung siswa diharapkan mampu untuk
mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri
b) Siswa diharapkan dapat terlibat aktif secara langsung Ketika
mengembangkan pengetahuan baru agar siswa lebih paham dan dapat
menerapkannya dalam semua situasi
c) Siswa diharapkan dapat terlibat aktif agar siswa dapat mengingat konsep
lebih lama
d) Siswa dapat memperoleh pengetahuan baru melalui interaksi dengan
teman dan guru sehingga nantinya siswa akan memahami keadaan
lingkungan sosialnya
e) Siswa diharapkan dapat terlibat secara berkelanjutan.
Apa Kelemahan
dari Teori Belajar
Konstruktivisme?
Kelemahan/kekurangan dari Teori
Konstruktivisme:
a) Pengetahuan yang diperoleh bukan hanya dari satu arah saja melainkan ada
berbagai aspek yang harus dipenuhi
b) Proses pembelajaran yang berlangsung diharapkan dapat menjadi proses
pembentukan pengetahuan
c) Dari pandangan konstruktivisme seorang guru lebih berperan kearah
membantu siswa untuk menemukan pengetahuan baru dan membentuk
penhetahuan berdasarkan dari apa yang siswa dapatkan sendiri
d) Dalam pandangan ini, kegiatan siswa lebih mengutamakan proses
mengkonstruk pengetahuannya sendiri
e) Dari pandangan ini juga ditemukan bahwa lingkungan belajar akan sangat
mendukung munculnya berbagai pandangan
Daftar Pustaka
Arafah, A, A., Sukriadi, & Samsuddin, F, M. (2023). Implikasi Teori
Belajar Konstruktivisme pada Pembelajaran Matematika. Jurnal
Pendidikan MIPA, 13(2), 361.
Aziz, M, A. & Sanwil, T. (2022). Teori Belajar Konstruktivisme dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran, 1(1), 78.
Cahyanto, I, D. & Prabawati, M, N. (2019). Konstruktivisme dalam
Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional & Call For
Papers. 276.
Suparlan. (2019). Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jurnal
Keislaman dan Ilmu Pendidikan, 1(2), 82-83.
Umbara, U. (2017). Implikasi Teori Belajar Konstruktivisme dalam
Pembelajaran Matematika. Jurnal Matematika Ilmiah STKIP
Muhammadiyah Kuningan, 3(1), 32.
TERIMA
KASIH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai