Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR DAN

TBK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS dr.Hj. Fitrianti, M.Kes
TALANG RATU NIP. 198008202008032001

1. Pengertian Komunikasi lisan yang dilakukan pada serah terima pasien dan pelaporan hasil kritis
2. Tujuan 1. Membantu tenaga kesehatan melakukan komunikasi lisan teknik SBAR
2. Tidak ada kesalahan dalam menerima pesan/instruksi
3. Mendapat kejelasan informasi dari pelaporan
4. Menindaklanjuti kondisi pasien dan tatalaksana pada pasien selanjutnya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Komunikasi Efektif Dokter-Pasien
4. Referensi

5. Alat dan Bahan a. Telepon/ telepon seluler


b. ATK
6. Langkah-langkah 1. Sebelum menelepon dokter, perawat/bidan telah melakukan pemeriksaan fisik,
anamnesa, dan membaca rekam medis pasien
2. Siapkan di dekat telepon : status pasien dan pulpen
3. Tuliskan identitas pasien dan kondisi pasien
4. Setelah telepon tersambung, ucapkan salam
5. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan teknik komunikasi SBAR
(Situation, Background, Assessment, Recommendation)
S (Situation; kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
1. Sebutkan nama dan umur pasien
2. Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah
teratasi/keluhan
B (Background; info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)
1. Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosis
keperawatan
2. Sebutkan data klinis pasien sesuai kebutuhan
A (Assessment; hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini
1. Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor
nyeri, tingkat kesadaran dan lain-lain
2. Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung
R (Recommendation)
Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan
termasuk terapi obat-obatan atau pemeriksaan yang diperlukan
6. Perawat/bidan mencatat isi perintah yang diucapkan oleh dokter
7. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan membacakan ulang
kepada pemberi perintah/dokter. Eja ulang satu per satu hurufnya bila perintah
mengandung obat golongan LASA (Look Alike Sound Alike)/ NORUM (Nama
ObAt Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Allert
8. Pindahkan data SBAR dan instruksi dokter tersebut pada buku status pasien
dengan cara menulis tanggal dan jam saat melapor kemudian mencantumkan
kondisi pasien dengan teknik SBAR
9. Telpon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum dibacakan ulang dan
belum konfirmasikan ulang isi perintah
10. Ucapkan terima kasih dan salam

7. Diagram Alir -

8. Hal-hal yangperlu -
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Penanggung jawab klinis
2. Dokter
3. Perawat
4. Bidan
10. Dokumen Terkait 1. Rekam medis

11. Rekaman Historis Tanggal Mulai


No Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai