KB 1
KPK dan FPB
A. KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
Sesuai dengan namanya, yaitu kelipatan persekutuan terkecil (selanjutnya ditulis KPK)
dari dua bilangan a dan b, atau lebih maka proses pengerjaannya seperti pada modul
sebelumnya, yaitu mencari semua kelipatan dari a dan b, kemudian diidentifikasi dan
dikumpulkan semua kelipatan yang sama. Selanjutnya dari kumpulan itu pilihlah yang
terkecil.
KPK dari dua bilangan a dan b ditulis dengan notasi KPK(a, b) atau [a, b]
Contoh:
1. Tentukan KPK(8, 12)
Jawab: Tentukan kelipatan dari 8, yaitu 8, 16, 24, 32, 40, 48,.
Tentukan kelipatan dari 12, yaitu 12, 24, 36, 48,...
Kelipatan persekutuannya adalah 24, 48, 72, .
Karena yang terkecil adalah 24 maka KPK(8, 12) = 24
Untuk mencari faktor prima suatu bilangan, lebih mudah jika dilakukan dengan pohon
faktor, yaitu dengan cara membagi bilangan tersebut dengan suatu bilangan prima terkecil
yang mungkin, dan hasil baginya kemudian dibagi dengan bilangan prima terkecil yang
mungkin, seterusnya sampai hasil terakhir yang didapat adalah bilangan prima. Susunan
pembagian-pembagian tadi diurutkan ke bawah, sebagai berikut.
Karena hasil akhirnya sudah bilangan prima maka pekerjaan kita selesai.
Jadi, faktor prima dari 140 adalah 2, 5, dan 7. Hasil akhirnya: 140-22.5.7
3. Pembelajaran
Untuk menjelaskan kepada siswa bagaimana mencari kelipatan persekutuan terkecil
dari dua bilangan dengan terlebih dahulu menentukan kelipatan masing-masing bilangan
mungkin tidak terlalu sulit. Setelah siswa menguasai konsep KPK berdasarkan kelipatan
persekutuan dari dua bilangan atau tiga bilangan, serta memahami cara mencari faktor prima
dari suatu bilangan maka untuk menjelaskan konsep KPK berdasarkan faktor prima, Anda
cukup menjelaskan kepada siswa alasan dari pemilihan calon faktor tersebut.
KB 2
Penerapan KPK dan FPB
1. Penerapan KPK
Perhatikan soal berikut.
Panjang lompatan Catdog dalam sekali lompat adalah 45 cm, sedang panjang lompatan kancil
dalam sekali lompat 30 cm. Jika Catdog dan Kancil berlomba lari dengan cara melompat dari
titik A, dan mereka bertemu pertama kali pada titik B, berapakah jarak A dan B, jika mereka
mempunyai kecepatan yang sama?
Jawab:
Penalaran yang diharapkan dari masalah ini adalah, bahwa Anda atau siswa akan
berpikir setelah masing-masing melompat berapa kali sehingga mereka menempuh jarak yang
sama untuk pertama kalinya. Di sini yang terpakai adalah konsep kelipatan, sebab sekali
lompat Catdog mencapai 45 cm, berarti dua kali lompat mencapai 2 x 45 cm = 90 cm dan
seterusnya, demikian juga dengan si Kancil.
2. Penerapan FPB
Demikian juga untuk konsep FPB, cari dulu model matematikanya, kemudian
sesuaikan sehingga menjadi jawaban soal yang Anda kerjakan. Untuk meningkatkan
pemahaman Anda pada masalah yang dikaitkan dengan FPB, Anda perhatikan cara
penyelesaian soal-soal berikut:
1) Ibu Ani mempunyai uang Rp28.000,00 dan Ibu Susi mempunyai Rp24.000,00. Jika
mereka sepakat akan membeli barang yang sama dengan harga yang termahal yang pas
dengan uang mereka maka Ibu Ani akan memperoleh………buah dan Ibu Susi akan
memperoleh……..buah.
Jawab:
Karena yang mereka pilih adalah barang yang sama dengan harga termahal tetapi pas buat
uang mereka, berarti jika uangnya dibelanjakan barang tersebut tidak bakal ada
kembaliannya. Misal harga barang yang akan dibeli adalah x rupiah maka yang diperoleh
Ibu Ani adalah 28.000 : x dan yang diperoleh Ibu Susi 24.000 : x Jadi, berapakah x
terbesar yang habis membagi 24.000 dan 28.000?
Jawabannya adalah x = Rp4.000,00.
Jadi, Ibu Ani memperoleh 7 buah barang dan Ibu Susi memperoleh 6 buah.
MODUL 07
Bilangan Pecahan dan Operasinya
A. PENGERTIAN PECAHAN
1. Pecahan melambangkan perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap
keseluruhan benda tersebut.
Dengan kata lain suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama maka
perbandingan setiap bagian tersebut dengan keseluruhan bendanya menciptakan lambang
dasar suatu pecahan.
B. PECAHAN SENILAI
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya berbeda, tetapi
mempunyai hasil bagi sama dan mewakili bagian atau daerah yang sama.