Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN LIMBAH SAMPAH MEDIS

DAN NON MEDIS


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN :


OPERASIONAL 5 APRIL 2023 DIREKTUR KLINIK SINDU MEDIKA,
PROSEDUR

dr. RINI ARIYANTI


PENGERTIAN Secara umum dalam kegiatan sehari-hari, tidak terlepas dari yang
namanya sisa-sisa kegiatan atau yang sering disebut sebagai sampah. Sampah
dalam kegiatan pelayanan kesehatan memiliki jenis dan bentuk yang
beranekaragam. Selain itu, sampah klinik kesehatan pun mempunyai resiko
terhadap kesehatan yang lebih tinggi terutama sampah yang dihasilkan setelah
kegiatan pelayanan kesehatan.
Adapun sampah dalam pelayanan kesehatan dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu :
a. Sampah medis
Sampah medis merupakan sampah yang dihasikan dari kegiatan pelayanan
kesehatan yang berupa alat-alat kesehatan. Dalam hal ini dikategorikan
menjadi dua yaitu ;
a) Sampah medis kering
Yang termasuk kedalam klasifikasi ini adalah ; tempat infuse, kasa
kering, kapas, verband, pembalut, lain-lain yang berhubungan sama
pasien misal, jarum suntik, infuse, tancet, dak glas, objek gelas, spuit.
b) Sampah medis basah
Yang termasuk dalam sampah basah adalah sampah-sampah asil
kegiatan kesehatan yang mengandung air, missal kasa basah, kapas
basa, handscone, dan lain-lain.
b. Sampah non medis
Sampah non medis adalah sampah yang dihasilkan dari pasien dan
keluarga pasien yang tidak ada hubungannya dengan tindakan kesehayan,
missal sisa makanan, plastic pembungkus, dan lain-lain. Dalam hal ini,
sampah medis dibagi menjadi dua bagian yaitu sampah organic dan
sampah nonorganic. Seperti yang diketahui sampah organic adalah
sampah yang dapat terurai dan sampah nonorganic adalah sampah yng
tidak dapat diurai.dan penempatan sampahnya harus di tempat sampah
yang berbeda.
TUJUAN SOP ini dibuat untuk acuan dalam melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan samoah. Acuan dari SOP ini antar lain untuk :
1. Mencegah penularan infeksi kepada petugas medis yang sedang bertugas
2. melindungi petugas yang sedang melaksanakan kewajiab yang
berhubungan dengan sampah
3. kecelakaan yang tidak disengaja yang disebabkan sampah berserk.
KEBIJAKAN Dalam melaksanakan kegiatan penanganan limbah medis dan
nonmedis, Klinik Sindu Medika memiliki kebijakan yaitu :
1. pemerintah telah menetapkan target nasionak utama terkait pengelolaan
sampah dan pengurangan sampah plastic laut, yaitu 30% pengurangan
sampah dan 70% penanganan sampah pada tahun 2025 serta 70%
pengurangan sampah plastic laut pada tahun 2025
2. kebijakan Klinik Sindu Medika dalam menjaga kesehatan lingkungan di
klinik dan sekitarnya.
3. Memberikan lingkungan yang bersih dan terjaga terhadap pengunjung,
pasien dan tenaga kesehatan di Klinik Sindu Medika
PROSEDUR 1. Sampah Medis
Adapun prosedur untuk sampah medis sebagai berikut :
a. Petugas memasukkan sampah medis ke dalam plastik (kecuali botol),
yang kemudian dari plastic tersebut diikat dengan kencang. Plastic
yang digunakan bukan plastic besar tapi plastic sedang, platik ini
digunakan satu kali alam kegiatan
b. Ketika plastic perbagian sampah sudah terkumpul maka petugas
memasukkan ke dalam tempat sampah yang sudah ditentukan
bagiannya.
c. Tempat sampah perbagian akan dibersihkan sehari sekali guna
menghindari penumpukan sampah yang berlebih. Penampungan
sampah terakhir terdapat di depan klinik yang selalu diajukan
pengurasan sampahnya tiap sehari sekali (apapun kondisinya)
d. Petugas klinik mengatur kepada petugas kebersihan bahwa sampah
yang sedang dibersihkan adalah sampah medis agar mendapatkan
perlakuan yang berbeda.
2. Sampah Nonmedis
Untuk sampah nonmedis yang terdiri dari organic dan nonorganic
memiliki perlakuan yang sama pada umumnya. Yaitu :
a. Petugas mengumpulkan plastic sampah untuk kemudian dibawa ke
tempat sampah yang sudah dibeikan label pembagian sampahnya.
b. Ketika tempat penampungan sudah penuh, petugas klinik
mengintruksikan petugas kebersihan segera membersihkan
penampungannya.

Anda mungkin juga menyukai