JAWABAN :
Dalam kasus diatas tentang anak yang dilahirkan dalam Hukum kewarisan
merupakan aturan yang mengatur peralihan harta dari seseorang yang telah
meninggal dunia kepada yang masih hidup. Dimana masalah harta warisan ini
menjadi sumber sengketa dalam keluarga, terutama apabila menentukan siapa yang
berhak dan siapa yang tidak berhak. Dan setelah itu apabila berhak, seberapa banyak
hak itu
“Dengan mengingat akan ketentuan dalam pasal 2 kitab ini, supaya dapat
bertindak sebagai pewaris, seorang harus telah ada pada saat jatuh meluang. Selain
ketentuan mengenai hakekat kehidupan anak dalam kandungan, dalam KUHPerdata
juga diatur mengenai legalitas anak dalam kandungan yang dapat menerima warisan
pada dasarnya, kewarisan bagi anak didasarkan pada keabsahan anak dalam suatu
keluarga. sebab KUHPerdata tidak memperbolehkan kewarisan bagi anak dalam
kandungan akibat dari perzinaan.”
Selain itu juga seorang anak yang masih berada dalam kandungan ibunya
tidak dapat dipastikan atau masih kabur apakah ia (anak yang dalam kandungan
tersebut) saat dilahirkan nantinya dalam keadaan hidup atau tidak, dan belum dapat
ditentukan si bayi yang dalam kandungan tersebut berjenis kelamin laki-laki atau
berjenis kelamin perempuan, selain itu juga apakah anak dalam kandungan itu
kembar atau tidak, sedangkan ketiga hal tersebut (keadaan hidup atau mati dan jenis
kelamin laki-laki atau perempuan serta kembar atau tidaknya) sangat penting artinya
dalam mengadakan pembagian harta warisan si pewaris, termasuk dalam penentuan
porsinya/bagiannya
Hukum perdata dalam sistem hukum di Indonesia terkait dengan anak yang
masih dalam kandungan mempunyai hak sebagai berikut:
Memang dalam hukum tidak dijelaskan secara detail mengenai hak janin, lebih
menjelaskan tentang anak, akan tetapi janin merupakan cikal bakal anak yang
nantinya menjadi subyek hukum atau pelaku hukum. Menurut batasan usia, untuk
hukum tertulis yang terdapat didalam hukum perdata berbeda-beda tergantung dari
perundang-undangannya.
Karena syarat menjadi ahli waris adalah minimal seorang pengganti yang
harus berwujud, sekalipun masih dalam kandungan ibunya. Sebab sperma yang
berada didalam rahim itu, selagi tidak hancur mempunyai zat hidup, karenanya ia
dihukumi dengan hidup.
KUHPerdata pasal 2, pasal 836 sebagai keadaan telah dianggap ada dan
memiliki hak untuk mewarisi pada saat warisan tersebut dibuka (dibagi). Selain itu
juga agar lebih jelas dan memperkuat kedudukan anak dalam kandungan sebagai ahli
waris harus dilihat dari status perkawinan orang tua anak dalam kandungan tersebut.
Berdasarkan dari status perkawinan orang tua anak dalam kandungan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Anak dalam kandungan dari perkawinan yang sah, maka anak dalam
kandungan yang memperoleh warisan adalah anak dalam kandungan yang
lahir dari perkawinan yang sah menurut Undang-undang No. 1 Tahun
1974
pasal 2 yang menyatakan:Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan
menurut hukum masingmasing agama dan kepercayaannya.
b. Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundangan yang
berlaku. Apabila perkawinan dilakukan secara sah menurut hukum, maka
status anak dalam kandungan tersebut berhak mendapatkan warisan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 836 KUHPerdata.
Menurut pasal 2 KUHperdata yang menjelaskan jika seorang anak yang masih
didalam kandungan itu dianggap telah lahir dan ia berhak untuk menerima hhak-
haknya, namun jika ia mati sewaktu dilahirkan maka janin itu dianggap tidak pernah
ada.
2. Jelaskan pendapat Anda jika Anak telah berumur dewasa dan dipandang cakap
bertindak dalam hukum
Jawaban :
Bahwa orang yang dapat melakukan perbuatan hukum adalah orang yang
sudah dewasa dan sehat akal pikirannya serta tidak dilarang oleh undangundang untk
melakukan perbuatan hukum tersebut. Adapun orang yang belum dewasa dan orang
yang dibawah pengampuan (curatele) untuk melakukan perbuatan hukum harus
diwakili oleh orang tuanya, walinya atau pengampunya (curator). Untuk penyelesaian
utang piutang dalam hal seseorang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
dilakukan oleh Balai Harta Peninggalan (weeskamer).
Anak dianggap dewasa dianggap mampu berbuat karena memiliki daya yuridis
atas kehendaknya sehingga dapat pula menentukan keadaan hukum bagi dirinya
sendiri. Undang-undang menyatakan bahwa anak yang telah dewasa dapat
melakukan pernyataan kehendaknya dalam suatu perbuatan hukum, misalnya
membuat perjanjian, membuat surat wasiat. Ketika hakim berpendapat seorang anak
dinyatakan dewasa maka harus secara tegas wewenang apa saja diberikan. Sehingga
anak yang dewasa dapat melakukan perbuatan hukum dan memilki kepastian dan
perlindugan hukum.
Risma ingin bekerja pada Perusahaan X dengan ketentuan kontrak kerja sebagai berikut ;
a. Jika mencermati kasus diatas, maka Risma dapat melakukan kontrak dengan siapapun dan
untuk dalam hal apapun. Coba Anda analisis Asas Hukum apa yang telah dilakukan Risma?
b. Jika Risma ingin bekerja pada perusahaan X. Apa yang harus dilakukan oleh Risma?
JAWABAN :
1. Berdasarkan isi kontrak yang diberikan, Risma telah melakukan kontrak kerja
dengan perusahaan X yang mengikat dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan X. Kontrak kerja tersebut mencakup beberapa
asas hukum, antara lain:
a. Asas Kebebasan Berkontrak: Risma telah sepakat dan menyetujui isi kontrak
kerja yang diberikan oleh perusahaan X, termasuk peraturan-peraturan yang
berlaku di dalamnya.
b. Asas Kesepakatan Bersama: Risma dan perusahaan X telah melakukan
kesepakatan bersama mengenai isi kontrak kerja, termasuk mengenai jam kerja,
masa kerja, hak dan kewajiban, serta sanksi yang berlaku jika melanggar
ketentuan perusahaan.
c. Asas Kepastian Hukum: Kontrak kerja yang dibuat oleh Risma dan perusahaan X
memberikan kepastian hukum mengenai hak dan kewajiban Risma selama
bekerja di perusahaan X.
2. Jika Risma ingin bekerja pada perusahaan X, Risma harus mematuhi dan mengikuti
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja, antara lain:
a. Mematuhi peraturan perusahaan X yang berlaku, termasuk aturan jam kerja yang
telah ditetapkan.
b. Menjalani jam kerja sesuai dengan yang telah ditentukan, yaitu aktif mulai pukul
08.00-12.00 WIB, istirahat pukul 12.00-13.00 WIB, dan melanjutkan kerja kembali
pada pukul 13.00-17.00 WIB.
c. Menjalani masa kerja selama 2 tahun sebelum memperoleh kontrak kerja.
Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban yang telah ditetapkan dalam
kontrak kerja.
SUMBER :
MODUL EKMA4316 MODUL 1 KB. PENEGENALAN TENTANG HUKUM
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10506/5/BAB%20II.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/5270/1/ikhwal%20nasrul.pdf
https://jdihn.go.id/files/4/2019uu016.pdf
https://fahum.umsu.ac.id/hukum-waris-islam/
https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-batasan-usia-cakap-hukum-dalam-peraturan-
perundang-undangan-lt4eec5db1d36b7
https://www.pa-blitar.go.id/informasi-pengadilan/160-untuk-kepentingan-apa-batasan-usia-
dewasa-itu.html