Anda di halaman 1dari 3

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mawar merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai manfaat yang
sangat banyak. Mawar merupakan salah satu jenis tanaman hias yang menjadi
kebanggaan di Indonesia dan sangat populer di dunia karena kecantikan bunganya,
mulai dari warnanya yang indah dan mempunyai bau yang harum.
Menurut Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura (2014)
produksi tanaman hias di Indonesia pada tahun 2010 – 2014 sangat fluktuatif. Pada
tahun 2010 produksi mawar mencapai angka 82.351.332 tangkai, namun pada tahun
2011 menurun hingga mencapai 74.319.773 tangkai. Penurunan kembali terjadi
pada tahun 2012 dimana produksi bunga mawar hanya mencapai angka 68.624.998
tangkai. Angka yang hampir sama dengan 2 tahun sebelumnya terjadi pada tahun
2013 dengan jumlah tangkai 74.449.317 dan pada tahun 2014 produksi bunga
mawar mengalami penurunan kembali sebesar 9.617.252 tangkai. Penurunan
produksi bunga mawar ini disebabkan oleh penurunan kualitas dari tanaman mawar
itu sendiri, juga disebabkan oleh penurunan luas lahan yang digunakan untuk
budidaya mawar. Pada tahun 2009 luas panen mawar mencapai 1.315 m2 , namun
pada tahun 2012 luas lahan panen mawar hanya mencapai angka 213 m2. Salah satu
kendala dari budidaya tanaman mawar sendiri adalah penanaman bibit stek batang
bawah mawar yang membutuhkan waktu lama hingga siap disambung dengan
batang atas yang berasal dari berbagai jenis bunga mawar.
Mengingat semakin meningkatnya kebutuhan mawar maka diperlukan lebih
banyak lagi produksi bunga mawar. Salah satu cara memperbanyak tanaman pada
lahan produksi adalah dengan menyiapkan bibit dengan jumlah yang lebih banyak
dan berkualitas. Perbanyakan pada tanaman mawar untuk memenuhi kebutuhan
bibit dapat dilakukan secara vegetatif dengan cara stek, okulasi mata berkayu (chip
budding), cangkok dan perbanyakan in vitro (Sanjaya dan Syafni, 1995). Budidaya
tanaman mawar secara vegetatif yang seringkali digunakan petani mawar di Desa
Sidomulyo adalah teknik stek batang dan okulasi mata tunas. Cara tersebut efisien
untuk memperbanyak tanaman mawar. Batang bawah yang diperlukan untuk
okulasi adalah batang yang memiliki akar yang kuat dan dapat berumur panjang.
Waktu pertumbuhan perbanyakan mawar juga menjadi salah satu kendala belum
2

tercukupinya kebutuhan bibit tanaman mawar untuk produksi, hal ini juga dapat
disebabkan pertumbuhan akar yang kurang maksimal, dimana petani mawar di desa
Sidomulyo hanya menggunakan teknik penanaman stek biasa dengan hanya
mengandalkan penyiraman dan pemberian pestisida saja. Salah satu cara untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemberian ZPT. Pengaplikasian ZPT
dengan waktu perendaman tertentu pada metode perbanyakan diharapkan dapat
mempersingkat waktu pertumbuhan stek mawar hingga siap tanam.
Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik selain hara yang dalam jumlah
kecil dapat mendukung, menghambat maupun mengubah proses fisiologis
tumbuhan. Zat pengatur tumbuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah ZPT
sintetis yang mengandung hormon auksin yaitu Rootone-F, yang memiliki
kandungan beberapa bahan aktif salah satunya adalah tida senyawa yang memiliki
inti napthalene yang berfungsi memperbanyak dan mendorong timbulnya
perakaran. Marfiani (2014) menjelaskan bahwa pemberian Rootone-F dapat
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan jumlah tunas, panjang tunas, jumlah
daun, luas daun, jumlah akar dan panjang akar pada stek melati.
Berlatar belakang permasalahan di atas maka dilaksanakan penelitian
terhadap pertumbuhan akar dan tunas stek kombinasi dengan lama perendaman
menggunakan Rootone-F untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan
stek tanaman mawar. Untuk mewujudkan hal tersebut maka dilakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman ZPT Sintetis terhadap
Pertumbuhan Stek Tanaman Mawar (Rosa multiflora L.)”.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi


dan lama perendaman ZPT Rootone-F terhadap pertumbuhan stek tanaman mawar
3

1.3 Hipotesis
ZPT Rootone-F dengan konsentrasi dan lama perendaman tertentu mampu
meningkatkan pertumbuhan akar dan tunas pada stek tanaman mawar.

Anda mungkin juga menyukai