Kimiaa
Kimiaa
-Sifat Intensif (sifat materi yang sama sekali tidak tergantung pd jml serta ukuran materi)
Sifat intensif (intensive property) tidak dapat di akumulasikan seperti sifat ekstensif. Nilai sifat
intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi di setiap bagian sistem pada
waktu yang berbeda. Dengan demikian, sifat intensif merupakan sifat posisi fungsi waktu.
Volume spesifik, tekanan dan temperatur adalah contoh sifat intensif yang digunakan. Suatu sifat
intensif sistem adalah sifat-sifat yang sama dengan sifat-sifat yang bersesuaian dengan masing-
masing subsistem tersebut. Suhu dan tekanan adalah sifat-sifat intensif yang khas; jika suatu
sistem pada 298 K dibagi dua, suhu masing-masing bagian akan tetap 298 K.
Ilmu kimia menjawab banyak permasalahan berlandaskan eksperimen dan penalaran akal sehat.
Eksperimen yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode
standar dalam pelaksanaannya, maka digunakanlah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan menggunakan langkah-langkah yang
telah tersusun secara sistematis. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan melalui konsep dasar
berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif, konseptual, dan empiris.
Ada 10 tahap dalam metode ilmiah, selengkapnya bisa kamu cek di bawah ini:
1. Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin kamu jawab dalam penelitian.
2. Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji (observasi) untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
3. Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.
Setelah kamu punya rumusan masalah, kamu harus menyusun dasar teori untuk penelitian
kamu. Nah, caranya kamu bisa mengkaji berbagai literatur, seperti membaca buku, menganalisis
penelitian terdahulu, atau membaca artikel/jurnal ilmiah tentang topik yang kamu teliti.
Variabel penelitian merupakan faktor yang menentukan validitas (kebenaran) hasil penelitian
yang dilakukan. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel
kontrol.
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah
kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus
dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat
dalam bentuk diagram alir.
Lalu, bagaimana kita mengetahui apakah hipotesis yang sudah kamu buat sudah benar atau
belum benar? Caranya dengan menguji hipotesis tersebut. Misalnya, melakukan eksperimen di
dalam laboratorium, observasi langsung, atau melakukan survei. Kamu juga bisa menyiapkan
tabel data pengamatan sebelum melakukan eskperimen agar memudahkan kamu untuk mencatat
ya!
Terus, data-data yang telah kamu peroleh dari uji hipotesis, dicatat dan diolah ke dalam bentuk
tabel, grafik atau diagram, sehingga mudah untuk dianalisis. Dalam mengolah dan menganalisis
data ini, kamu harus menghubungkannya dengan dasar teori yang sudah kamu jadikan rujukan
ya!
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan
landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang
merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu
kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau
tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat
menarik suatu kesimpulan.
1. Mengolah bahan makanan yang kita makan setiap hari agar lebih awet dan tidak cepat rusak
2. Membuat penyedap makanan
3. Menjadikan tanah tetap subur dengan pupuk
4. Mengolah dan menghasilkan bahan bakar yang kita gunakan setiap hari seperti bensin dan gas
LPG
5. Melindungi ternak dari penyakit dengan disinfektan dan obat-obatan
Pembahasan:
Ilmu Kimia memiliki manfaat penting dalam berbagi bidang kehidupan, misalnya adalah:
Ilmu Kimia digunakan dalam pengawetan makanan dengan pengasinan, pengalengan dan
pengasaman. Proses ini menggunakan prinsip ilmu Kimia, untuk mencegah rusaknya makanan
akibat aktifitas enzym maupun pertumbuhan zat mikroba pengurai makanan.
Misalnya untuk membuat sardine berupa ikan laut yang diawetkan dengan pengalengan, yang
mencegah enzim pengurai membusukkan ikan.
Makanan ditambahkan penyedap agar lebih enak dan menarik bagi konsumen. Contoh senyawa
kimia penyedap yang banyak digunakan adalah MSG (monosdoium glutamat).
B. Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian, ilmu kimia bermanfaat dalam menjaga kesuburan tanah. Dengan
adanya ilmu kimia, kita bisa mengatasi berkurangnya kesuburan tanah disebabkan oleh
berkurangnya kadar Nitrogen ditanah, dengan menggunakan pupuk yang mengandung nitrogen
seperti Urea.
C. Bidang Energi
Dalam bidang energi, ilmu kimia digunakan dalam pengolahan minyak bumi mentah menjadi
senyawa yang berguna dalam keperluan sehari-hari seperti LPG (bahan bakar kompor dapur),
bensin dan solar (bahan bakar kendaraan bermotor), aspal (bahan pembuatan jalan ray), avtur
(bahan bakar pesawat), serta bahan polimer untuk pembuatan plastik.
D. Bidang Peternakan
Dalam bidang pertenakan, ilmu kimia bermanfaat dalam melindungi ternak dari penyakit.
Hewan ternak rawan terhadap berbagai hewan parasit dan penyakit. Untuk mengatasi ini, bisa
digunakan disinfektan dan obat-obatan lain untuk melindungi ternak dari penyakit. Disinfektan
bisa digunakan pada kulit ternak maupun untuk membersihkan kandang ternak dari makhluk
hidup penyebab penyakit.
Pembahasan
Tempat yang sering digunakan untuk melakukan percobaan kimia disebut dengan laboratorium
kimia. Percobaan kimia wajib dilakukan pada tempat khusus yang disebut dengan laboratorium
kimia. Hal ini dikarenakan alat dan bahan yang digunakan memerlukan penanganan khusus.
Mulai dari alat yang mudah pecah atau penggunaannya yang sulit. Bahan kimia yang digunakan
juga dapat berbahaya bagi tubuh.
Ada beberapa simbol – simbol bahaya yang ada pada bahan kimia agar kita dapat membedakan
masing-masing sifat bahan kimia sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diingian terjadi
yaitu :
-Toxic (Beracun)
-Corrosive (Korosif)
-Irritant (Iritasi)
Karena adanya bahan kimia berbahaya tersebut, maka perlu adanya tindakan khusus dalam
kita merawat bahan-bahan kimia berbahaya tersebut antara lain adalah penempatan bahan kimia
berbahaya dengan yang tidak berbahaya, beri label pada kemasan atau botol bahan kimia, simpan
bahan kimia yang beracun dan keras di lemari asam, dan jauhkan bahan kimia yang mudah
terbakar dari sumber api.
5. fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode
pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, tempat dilakukannya
berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah.
6. alat lab kimia di kertas
b. Toxic (Beracun)
d.Irritant (Iritasi)
e. Harmfulness (Berbahaya)
f.Corrosive (Korosif)
h.Radioactive (Radioaktif)
4. Hal-hal yang diperhatikan ketika berada di lab:
Memperhatikan symbol-simbol yang ada di dalam laboratorium
Memakai alat keselamatan kerja di laboratorium
Memperhatikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium
Mengenali alat-alat laboratorium
5. Partikel penyusun atom
-Elektron, merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif. Elektron ditemukan
oleh JJ. Thomson (1897) melalui eksperimen sinar katode yang dilakukannya. Menurut
Thomson, sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutarkan baling-baling yang
diletakkan di antara katode dan anode.
-Proton, merupakan partikel penyusun inti atom yang bermuatan positif. Proton ditemukan
oleh Goldstein melalui eksperimen sinar anode.
-Neutron, merupakan partikel penyusun inti atom yang tidak bermuatan yang ditemukan oleh
Chadwick.
Sistem Periodik adalah susunan dalam pengelompokan unsur unsur kimia. Pengelompokkan
unsur kimia pada sistem periodik berdasarkan golongan dikelompokkan berdasarkan Kesamaan
sifatnya.
Golongan IA : Hidrogen (H), Litium (Li), Natrium (Na), Rubidium (Rb), Ssium (Cs), dan
Fransium (Fr).
Golongan IIA : Berillium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba),
dan Radium (Ra).
Golongan IIIA : Boron (B), Aluminium (Al), Galium (Ga), Indium (In), dan Talium (Ti).
Golongan IVA : Karbon (C, Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), dan Timbal (Pb).
Golongan VA : Nitrogen (N), Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), dan Bismut (Bi).
Golongan VIA : Oksigen (O), Belerang (S), Selenium (Se), Talurium (Te), dan Polonium (Pe).
Golongan VIIA : Fluor (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Yodium (I), dan Astatin (At).
Golongan VIIIA : Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon
(Rn).
Pembahasan :
logam Alkali adalah logam yang tergolong logam yang lunak dan mempunyai 1 elektron valensi
yang mudah lepas. Logam alkali adalah kelompok logam yang paling reaktif, mudah terbakar di
udara, dan bereaksi hebat dengan air.
Unsur unsur pada golongan IIA disebut dengan logam alkali tanah. Logam alkali tanah termasuk
ke dalam logam aktif, akan tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan dengan logam alkali
seperiode, dan hanya akan terbakar di udara jika dipanaskan.
Unsur unsur pada golongan VIIA adalah unsur nonlogam yang sangat reaktif. unsur golongan
VIIA memiliki elektron valensi yang berjumlah 7, sehingga hanya membutuhkan tambahan 1
elektron untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia.
Unsur unsur pada golongan VIIIA, seperti helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan Radon,
disebut dengan golongan gas mulia. Hal ini disebabkan karena semua unsurnya berwujud gas
yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unsur lain.
TAMBAHAN:
UNSUR TRANSISI
Unsur unsur yang terletak pada golongan golongan B dinamai dengan unsur transisi atau unsur
peralihan. Unsur unsur tersebut dinamai dengan unsur transisi karena unsur tersebut terletak
diantara peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA.
Lantanida, unsur yang memiliki nomor atom 57 - 70 (terdiri dari 14 unsur). Ke-14 unsur ini
mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga dinamai dengan lantanoid atau
lantanida
Aktinida, unsur yang memiliki nomor atom 89 - 102 (terdiri dari 14 unsur). Ke-14 unsur ini
sangat mirip dengan aktinium, sehingga dinamai dengan aktinoida atau aktinida
Jari-jari Atom
Dalam satu golongan, semakin besar kulit atom suatu unsur maka akan semakin besar pula jari -
jari atomnya.
Dalam satu perioda, semakin besar muatan inti, maka akan semakin kuat gaya tarik inti terhadap
elektron, sehingga semakin kecil jari - jari atomnya.
Energi Ionisasi
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari - jari atom akan bertambah besar, sehingga gaya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. sehingga menyebabkan energi ionisasi
berkurang .
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari - jari atom akan berkurang, sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron akan semakin kuat. dan menyebabkan energi ionisasi bertambah.
Afinitas Elektron
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin berkurang .
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron semakin bertambah.
Keelektronegatifan
Unsur yang memiliki nilai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar maka akan
mempunyai nilai keelektronegatifan yang besar juga.