Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan

A. Idrus Jamalullail
Program Studi Filsafat Agama, Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga, Yogyakarta

Email:

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan disekolah, yang hasil belajar siswa masih relative rendah.
penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam
implementasi metode sosiodrama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII di
MTs Salafiyah Plumpag Tuban Tahun pelajaran 2021/2022.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus yang mengacu pada prosedur penelitian yaitu: perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian di kumpulkan
melalui beberapa instrument, yang terdiri dari lembar observasi dan soal tes. Subjek penelitian
ini adalah 18 siswa kelas VIII MTs Salafiyah Plumpang Tuban Tahun Ajaran 2021/2022.
Temuan penelitian menunjukkan bahwasanya teknik belajar yang peneliti lakukan dapat
meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa
kelas VIII MTs Salafiyah Plumpang Tuban Tahun 2021/2022) pada penilaian, hal itu dapat
dilihat dari peningkatan hasil belajar dari siklus I dan siklus II. Peningkatan ini dapat dilihat
dari aktivitas guru dikategorikan cukup baik sebesar 75% pada siklus I dan 91,6% pada siklus II
sedangkan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 61,1% dan siklus II sebesar 88,8%.

Kata Kunci : Metode Sosio Drama, Prestasi Belajar, Pendidikan Kewarganegaraan


PENDAHULUAN

Menurut Sudjana (2005:5) Pendidikan secara sederhana dapat di artikan sebagai usaha sadar
manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai nilai masyarakat dan kebudayaannya.
Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia
Sebenarnya harapan yang paling utama dalam proses belajar mengajar di sekolah adalah
peserta didik dapat mencapai hasil yang memuaskan atau hasil yang baik. Namun banyak kita
jumpai peserta didik yang mengalami kesulitan ataupun mempunyai hambatan dalam proses
belajarnya.
Salah satu usaha guru yang dilakukan dalam mengantisipasi munculnya kesulitan atau
hambatan adalah dengan memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen dalam
menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Macam metode apapun dapat di gunakan, tetapi yang penting adalah bagaimana cara guru
mengorganisir belajar anak. Tetapi metode apapun harus di pilih juga, sebab hal ini akan
memberikan efisiensi mengajar, sehingga dapat benar benar berkesan di dalam jiwa anak.
Keduanya saling melengkapi (Mursell, 2016:2).
“ metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Metode adalah cara cara yang di laksanakan untuk mengadakan interaksi belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan pengajaran “ (Saputra, 2016:3).
Metode Sosiodrama
Metode berasal dari bahasa yunani “metodhos” yang berarti cara atau jalan yang di
tempuh. Jadi, metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Aqib,2016:9). Metode merupakan bagian yang sangat vital didalam komponen
kegiatan belajar mengajar, karena metode merupakan cara untuk menstransfer ilmu kepada
peserta didik, pemilihan metode yang tepat akan membuat tingkat kefahaman peserta didik
menjadi lebih optimal.
Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio yang berarti sosial dan drama. Kata drama
adalah suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang mengandung konflik
kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih (Aqib,2016:185).
Menurut wiryaman (2000: 1-27) bahwa metode sosiodrama merupakan cara mengajar
yang mempertunjukkan kepada peserta didik tentang masalah-masalah.
Prestasi belajar

Bahwa prestasi adalah hasil yang menggembirakan dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, baik secara perorangan maupun kelompok dalam bidang tertentu (Laos, 2013:26)

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan
pelatihan, dimana penyaluran dan pelatihan itu terjadi melalui interaksi antara individu dan
lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun limgkungan social (Hamalik,1991:16).
Menurut Sardiman A.M belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa-raga, psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik (Sardiman,1994:22-23).

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan adalah proses pendidikan yang mengarahkan peserta didik


menjadi warga Negara yang baik sehingga mampu hidup bersama-sama dalam masyarakat baik
sebagai anggota keluarga, masyarakatmaupun sebagai warga Negara (Kunawi, 2013:47)
Tujuan pendidikan kewarganegaraan untuk membangun karakter bangsa Indonesia antara
lain: (1) membangun kecakapan partisipatif warga Negara yang bermutu dan bertanggung jawab
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, (2) menjadikan warga Negara Indonesia yang cerdas,
aktif, kritis, dan demokratis, namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas
bangsa, dan (3) mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadilan, yaitu kebebasan,
persamaan, toleransi, dan tanggung jawab (Kunawi, 2013:49)

METODE

Menurut Sukidin dkk sebagaimana dalam (Daryanto, 2014 : 181) ada 4 macam bentuk
penelitian tindakan, yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial
eksperimental.
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kolaboratif, dimana
peneliti bekerja sama dengan guru kelas. Dalam kegiatan ini, semua yang bergabung dalam
penelitian ini terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleki. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
Menurut pengertiannya dalam (Arikunto, 2002:82) sebagaimana yang dikutip oleh
Daryanto (2014:182) penelitian tindakan adalah penelitan tentang hal-hal yang terjadi
dimasyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat
yang bersangkutan. Tempat penelitian di MTs Salafiyah Plumpang Tuban Tahun Pelajaran 2021-
2022. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2021-2022. Subjek penelitian
adalah siswa-siswi kelas VIII MTs Salafiyah Plumpang Tuban Tahun Pelajaran 2021-2022 pada
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari : Lembar observasi dan Soal tes. Dalam pengumpulan data ini diuraikan untuk dapat
mengumpulkan data guna untuk mendeskripsikan permasalahan yang di ajukan dalam penelitian
ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu : tes, wawancara,
observasi. Indikator dalam penelitian ini meliputi :
1) Aktivitas guru dinyatakan telah berhail apabila skor yang di dapat ¿ 75 %, dengan
keterangan tuntas. Dengan keterangan tuntas aspek yang di nilai.
2) Aktivitas siswa di nyatakan telah berhasil apabila skor yang didapat ¿ 75 %, dengan
keterangan tuntas. Dengan keterangan tuntas dari semua aspek yang di nilai.
3) Hasil, meliputi hasil tes siswa dinyatakan telah berhasil belajarnya apabila skor yang di
dapat ¿ 75 %, dengan keterangan tuntas.
Dalam data penelitian ini di analisis secara deskriptif kualitatif. Semua data yang diperoleh
melalui observasi di telaah dan diolah melalui kategori data,validasi data dan interprestasi data
sehingga data dapat terlihat dengan jelas. Hasil pengelolaan siklus I dan siklus II dibandingkan
dan di sesuaikan dengan focus penelitian. Analisis tentang penerapan langkah-langkah metode
Sosio Drama, dan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan membandingkan skor pencapaian
tindakan kelas I dan siklus II.

Data yang diperoleh melalui observasi, hasil belajar siswa di analisis sebagai berikut :

1) Lembar pengelolaan pembelajaran oleh peneliti


2) Data hasil ketuntasan belajar siswa
Menurut Hamalik, (2007:42) sebagaimana dalam (Wasarom, 2015) Pada dasarnya, analisis
data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, penyimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Adapun tujuan dari pelaksanaan penerapan metode sosiodrama yaitu untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasilt tes penerapan metode Sosio Drama ini
bermanfaat karena mampu menguji kesiapan siswa, melatih keterampilan mereka dalam
membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat.

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Sosio Drama memiliki dampak
positif dalam meningkatkan prstasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari
pra siklus,siklus I dan siklus II) yaitu Masing-masing 35,7%, 60,7%, 89,2% pada siklus Ke II
Ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Pada pelaksanaan siklus I dan siklus II tahap-tahap tersebut telah dilaksanakan dan telah
memberikan perbaikan yang positif dalam diri siswa hal tersebut dibuktikan dengan keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraandi kelas, misalnya siswa yang
semula pasif dalam belajar kelompok menjadi lebih aktif dan siswa dalam menyelesaikan soal
tes tidak ada lagi yang contekan dengan temannya karena siswa sudah yakin dengan
kemampuanya sendiri. Perubahan positif pada keaktifan siswa yang berdampak pada hasil
belajar dan ketuntasan belajar siswa.
Secara umum, hasil penelitian siklus II menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa.
Hal tersebut juga dibuktikan pada hasil belajar siswa yaitu pada siklus I Sebesar 60,7% dan pada
siklus II menjadi 89,2%. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II Kelas VIII MTs Salafiyah
Plumpang Tuban telah mencapai ketuntasan belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan
metode Sosiodrama. Adapun peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas
VIII MTs Salafiyah Plumpang dapat dilihat dalam diagram batang yang terdapat pada gambar
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan
seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Proses keberhasilan dalam menerapkan metode sosiodrama untuk meningkatkan prestasi belajar
Pendidikan Kewarganegaraansiswa kelas VIII MTs Salafiyah Plumpang Tuban mengalami
peningkatan, hal itu dapat dilihat dari keaktifan siswa melalui lembar observasi siswa dan
dibuktikan dengan hasil belajar yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Adanya
peningkatan keaktifan siswa pada tiap siklus yang dilakukan merupakan keberhasilan tindakan
penerapan metode sosiodrama.

REFERENSI
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika

Aqib, Zainal. 2017. Model-model,Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).


Bandung: CV Yrama Widya
Basyir, Kunawi. 2013. Pancasila Dan Kewarganegaraan. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press

Daryanto, 2014. Penelitian tindakan Kelas. Yogyakarta: Gava Media

Laos, Aleksander. 2015. Prestasi Belajar Siswa. Surabaya: Kresna Bina Insan Prima

Murtadlo, Ali. 2016. Kumpulan Metode-metode Pembelajran. Bandung: PT Sarana Tutorial


Nurani Sejahtera

Uno, Hamzah B. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika Offset

Sudjana, Nana.1998. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru


Algesindo, Bandung
Djamarah, Syaiful Dan Zain Aswan. 1996, strategi belajar mengajar siswa, Rieneka Cipta,
Jakarta

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran beroriemtasi standar proses pendidikan. Kencana
prenada media.jakarta

Saputro, Suprihadi, 1993. Dasar – Dasar pengajaran Umum IKIP, Malang

Anda mungkin juga menyukai