Anda di halaman 1dari 2

Validitas Interna:

Pada metode penelitian ini telah disebutkan menggunakan design cross-sectional pada
pasien akut stroke iskemik. Tidak disebutkan nama senter tempat dilakukannya penelitian ini.
Periode dilakukannya penelitian ini juga tidak disebutkan.
Untuk kriteria inklusi sudah disebutkan dalam penelitian ini, yaitu pasien yang
mengalami stroke LVD dan SVD dengan onset kurang dari 24 jam. Kriteria eksklusi juga
sudah disebutkan.
Cara sampling atau pemilihan subjek pada penelitian ini disebutkan secara tersirat
yaitu dipilih oleh 2 konsultan senior pada pasien stroke iskemik yang dirawat. Tidak
disebutkan jumlah sampel minimal dan alasan pemilihan jumlah sampel.
Primary outcome disebutkan, yaitu hubungan HIF-1 alfa dengan tingkat keparahan
stroke iskemik berdasarkan instrument NIHSS. Untuk secondary outcome disebutkan
penampakan klinis antara LVD dan SVD berdasarkan hasil ct scan kepala non kontras.
Untuk persetujuan subjek sudah disebutkan. Analisis dalam penelitian ini
menggunakan Spearman rank-test dan SPSS 22.0 untuk program komputernya. Secara
umum, validitas pada penelitian ini cukup baik.

Hasil:
Peneliti sudah menampilkan tabel karakteristik tapi hanya menyertakan usia saja.
Disebutkan jumlah subjek sebanyak 58 pasien stroke yang termasuk LVD dsn SVD, tetapi
tidak dijelaskan alur rekruitmen dan drop out jumlah sampel.
Penjabaran data numerik kurang konsisten, dimana ada angka ditulis dibelakang koma
berbeda-beda.
Hasil primary outcome memiliki hasil yang signifikan dimana kadar HIF-1 alfa lebih
tinggi pada grup LVD dibanding grup SVD. Hasil analisis korelasi menunjukkan jika kadar
HIF-1 alfa berkorelasi signifikan dengan skor NIHSS (p <0.001).
Analisis hanya dilakukan secara per protokol karena tidak diikutsertakan sampel yang
drop out. Untuk CI 95% tidak ditampilkan dalam hasil. Sampling penelitian ini cukup baik
karena data baseline antar kelompok utama dengan kelompok kontrol sama.

Kemampuan Terapan:
Hasil penelitian ini memiliki hasil signifikan dan cukup baik, namun tidak bisa
dilakukan pada praktis klinis karena bukan pemeriksaan yang direkomendasikan dan tidak
semua senter memiliki fasilitisa tersebut, serta tidak cost effective. Tetapi HIF-1 alfa
memiliki biological plausibility yang baik karena berhubungan dengan keparahan stroke.
Penelitian ini juga dapat di generalisasi.

Kesimpulan:
Pada LVD memiliki level HIF-1 alfa yang lebih tinggi dibanding SVD dan memiliki
korelasi yang kuat dengan skor NIHSS.
Kesimpulan untuk kritisi jurnal ini, metodelogi penelitian cukup baik. Hasil
menunjukkan korelasi yang signifikan namun belum bisa diterapkan pada praktis klinis.

Anda mungkin juga menyukai