Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Bandung


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn)
Kelas/semester : X/I
Materi Pokok : Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di
Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Republik
Indonesia
Alokasi Wakttu : 4x45 Menit (2x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


Nomo Kompetensi Inti (KI)
r
K.I.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.I.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif, dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K.I.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K.I.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
(KD) Kompetensi (IPK)
1. 1.2 Mengorganisasi nilai-nilai 1.2.1 Membangun nilai-nilai
konstitusional ketentuan menghargai secara adil
UUD Negara RI Tahun 1945 ketentuan UUD Negara
yang mengatur tentang RI Tahun 1945 yang
wilayah negara, warga negara mengatur tentang wilayah
dan penduduk, agama dan negara, warga negara dan
kepercayaan, pertahanan dan penduduk, agama dan
keamanan. kepercayaan, pertahanan
dan keamanan.
1.2.2 Menunjukkan rasa syukur
Kepada Tuhan Yang
Maha Esa dalam
pembelajaran demokrasi.
2. 2.2 Mengembangkan nilai-nilai 2.2.1 Membangun nilai-nilai
yang terkandung dalam UUD mengharagai yang
Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah
mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan
negara, warga negara dan penduduk, agama dan
penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan
kepercayaan, pertahanan dan dan keamana.
keamanan. 2.2.2 Membangun nilai-nilai
kerja sama yang
mengatur tentang wilayah
negara, warga negara dan
penduduk, agama dan
kepercayaan, pertahanan
dan keamanan.
3. 3.2 Menganalisis ketentuan UUD 3.2.1 Mengidentifikasi wilayah
Negara RI tahun 1945 yang negara kesatuan Republik
mengatur tentang wilayah Indonesia
negara, warga negara dan 3.2.2 Membedakan kedudukan
penduduk, agama dan
warga negara dan
kepercayaan, pertahanan dan
penduduk Indonesia
keamanan.
3.2.3 Meganalisis kemerdekaan
beragama dan
berkepercayaan di
Indonesia
3.2.4 Mengidentifikasi sistem
pertahanan dan keamanan
Republik Indonesia

4. 4.2 Menyaji hasil analisis 4.2.1 Menyaji hasil telaah isi


tentang ketentuan UUD analisis tentang ketentuan
Negara Republik Indonesia UUD Negara Republik
Tahun 1945 yang mengatur Indonesia Tahun 1945
wilayah negara, warga negara yang mengatur wilayah
dan penduduk, agama dan negara, warga negara dan
kepercayaan, serta penduduk, agama dan
pertahanan dan keamanan. kepercayaan, serta
pertahanan dan keamanan
4.2.2 Mengkomunikasikan
hasil telaah isi analisis
tentang ketentuan UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
yang mengatur wilayah
negara, warga negara dan
penduduk, agama dan
kepercayaan, serta
pertahanan dan keamanan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan scientific dengan model discovery learning, peserta didik
dapat menganalisis, menyaji, dan menyusun tentang kemerdekaan beragama
dan berkepercayaan di Indonesia serta sistem pertahanan dan keamanan Negara
Republik Indonesia, memiliki keterampilan menyaji hasil dan berdiskusi,
beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki rasa syukur,
dapat berperilaku jujur, bertanggung jawab, toleransi, dan bersikap positif,
serta memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai kemerdekaan beragama
dan berkepercayaan di Indonesia serta sistem pertahanan dan keamanan Negara
Republik Indonesia.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
a. Indonesia menjamin kemerdekaan beragama bagi seluruh penduduk di
wilayah negara Indonesia.
b. Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab seluruh warga
negara Indonesia.

2. Konseptual
a. Kebebasan beragama.
b. Landasan yuridis kebasan beragama.
c. Membangun kerukunan umat beragama.
d. Substansi pertahanan dan keamanan.
e. Landasan yuridis pertahanan dan keamanan Republik Indonesia.
3. Prosedural
a. Memberikan contoh nyata terkait kebebasan beragama di negara
Indonesia dan bagaimana membangun kerukunan antar umat
beragama.
b. Memberikan contoh nyata dari bela negara sebagai salah satu contoh
konkrit pertahanan dan keamanan negara Indonesia.

4. Metakognitif
Upaya yang dapat dilakukan dalam mendukung tegaknya kerukunan antar
umat beragama dan bagaimana upaya bela negara baik dilingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

E. Metode
Pendekatan : Scientific
Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan Penugasan
Model pembelajaran : Model discovery learning, example non example
dan snowball trhowing

F. Media
1. Laptop
2. Projektor
3. Power point
4. Stik untuk bermain Talking Stick
5. ATK
G. Sumber Belajar
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI edisi revisi 2017.
(2017). Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. (2014). Miftahul Huda.
Pustaka Pelajar.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan pertama (2 X 45 menit)
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan scientific, model
pembelajaran discovery learning dan example non example Pelaksanaan
pembelajaran terbagi kedalam tiga tahapan kegiatan, yaitu pembukaan,
kegiatan inti, dan penutupan.
Alokasi
No Kegiatan Belajar
Waktu
1. Kegiatan Pendahulun
1. Guru mengucapkan salam 10 menit
2. Guru mengajak siswa untuk memulai pembelajaran dengan
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
3. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (memeriksa kehadiran, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan),
setelah itu guru menanyakan kondisi kesehatan siswa.
4. Guru menginformasikan/menyampaikan kompetensi yang
harus dicapai siswa dan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan topik Bab tentang “Kemerdekaan
beragama dan berkepercayaan di negara Indonesia”.
6. Guru memberikan motivasi sebelum memulai kegiatan inti
pembelajaran dan membangun sikap spiritual siswa
berkaitan dengan rasa syukur siswa yang dapat bersekolah
dalam kondisi sehat dan dapat mengikuti pembelajaran.
7. Guru menyiapkan pembahasan materi menggunakan model
Pembelajaran discovery learning
2. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan stimulus kepada siswa dengan 60 menit
menayangkan video atau gambar motivasi yang
berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang disajikan
oleh guru mengenai kemerdekaan beragama.
3. Guru bersama siswa mengumpulkan data yang berkaitan
dengan kemerdekaan beragama dan kerukunan antar umat
beragama.
4. Guru dan siswa menganalisis suatu permasalahan dan
gambar yang disajikan oleh guru mengenai kemerdekaan
beragama.
5. Siswa menyajikan hasil analisis suatu permasalahan yang
terkait kemerdekaan beragama.
6. Guru dan siswa menyimpulkan hasil analisis suatu
permasalahan yang terkait dengan kemerdekaan beragama.

Mengamati
3.   Siswa diminta untuk mengamati materi dan gambar yang
terdapat dalam tayangan power point mengenai peran Indonesia
dalam perdamaian dunia melalui organisasi internasional.

Menanya
Guru mempersilakan siswa untuk bertanya mengenai materi
yang disampaikan.

Mengumpulan Data (Experimenting)


a. Mengumpulkan informasi tentang contoh-contoh
kerukunan antar umat beragama dan beberapa
permasalahan yang timbul sehingga dapat dibahas
bersama-sama.
b. Mencari dan mengumpulkan informasi tambahan
tentang landasan yuridis kemerdekaan beragama dan
berkepercayaan di negara Indonesia berbagai sumber
lain (internet, buku paket, sumber buku lain).
Mengasosiasi (Associating)
a. Guru membimbing siswa untuk menghubungkan informasi
yang diperoleh untuk menyimpulkan tentang tentang
permasalahan kemerdekaaan beragama dan berkepercayaan
di Indonesia.
b. Menyimpulkan tentang hasil temuan tentang tentang
permasalahan kemerdekaaan beragama dan
berkepercayaan di Indonesia.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Siswa mengkomunikasikan atau menyampaikan hasil
temuannya didepan kelas.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi 10 menit
pembelajaran dan mengkomunikasikannya
b. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui
instrument evaluasi berupa soal pilihan ganda dan
essai.
c. Guru menjelaskan kegiatan pertemuan berikutnya
d. Guru membimbing siswa untuk mengucapkan
Alhamdulillah bersama karena pertemuan telah usai
a. Guru mengucapkan salam

Guru Pamong, Bandung, …September,2017

Guru Mapel,

Dais Anisa Maya Kholida


NIP. 195912281982032005 NIM. 1406989
2. Pertemuan Kedua (2 X 45 menit)
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual, model
pembelajaran Snowball Trhowing. Pelaksanaan pembelajaran terbagi
kedalam tiga tahapan kegiatan, yaitu pembukaan, kegiatan inti, dan
penutupan.
Alokasi
No Kegiatan Belajar
Waktu
1. Kegiatan Pendahulun 10 menit
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengajak siswa untuk memulai pembelajaran dengan
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
3. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (memeriksa kehadiran, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan),
setelah itu guru menanyakan kondisi kesehatan siswa.
4. Guru menginformasikan/menyampaikan kompetensi yang
harus dicapai siswa dan tujuan pembelajaran.
5. Guru memberikan motivasi sebelum memulai kegiatan inti
pembelajaran dan membangun sikap spiritual siswa
berkaitan dengan rasa syukur siswa yang dapat bersekolah
dalam kondisi sehat dan dapat mengikuti pembelajaran.
6. Guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengaitkan
antara materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan.
7. Guru menyiapkan pembahasan materi berdasarkan model
pembelajaran discovery learning.
2. Kegiatan Inti
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang sistem 60 menit
pertahanan dan keamanan negara Indonesia.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing kelompok untuk
memberikan penjelasan mengenai materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya untuk menjelaskan materi yang
disampaikan guru kepada teman sekelompoknya.
4. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan.
5. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama 5 menit.
6. Setelah siswa mendapat satu bola, ia diberikan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas tersebut secara bergantian.
7. Guru mengevaluasi dan menanyakan hikmah dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Mengamati
1. Guru menyiapkan satu media untuk melakukan proses
pembelajaran.
2. Guru memberi stimulus melalui media agar siswa dapat
mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam media
tersebut.
3. Siswa mengemukakan argument mengenai nilai-nilai
tersebut.
4. Guru menjelaskan beberapa peraturan untuk memulai model
pembelajaran Talking Stick.
5. Kemudian guru dapat menambahkan penjelasan untuk
meluruskan materi yang dapat disimak oleh siswa
tersebut dengan berbagai fakta terbaru yang
berhubungan dengan berbagai peraturan perundang-
undangan di lingkungan peserta didik.
Menanya
a. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
untuk menganalisis sistem pertahanan dan keamanan
negara Indonesia.
b. Guru membimbing pertanyaan siswa agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Mengumpulkan informasi
Guru menyampaikan penggunaan model pembelajaran Talking
Stick yang akan digunakan dalam pembelajaran, dengan
langkah-langkah:
a. Guru menyiapkan tongkat yang akan digunakan untuk
model pembelajaran talking stick.
b. Guru membimbing siswa untuk bernyanyi lagu
nasional untuk menjalankan tongkat tersebut kepada
siswa yang melingkar.
c. Siswa yang mendapatkan giliran memegang tongkat
wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Mengasosiasi
1. Siswa membuat simpulan atas penyataan teman-
temannya
2. Siswa menanggapi pernyataan yang dikemukakan oleh
temannya atas pertanyaan yang diberikan guru.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan argumen hasil diskusi mengenai sistem
pertahanan dan keamanan di negara Indonesia.
3. Kegiatan Penutup
e. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi 10 menit
pembelajaran dan mengkomunikasikannya
f. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui
instrument evaluasi berupa soal pilihan ganda dan
essai.
g. Guru menjelaskan kegiatan pertemuan berikutnya
h. Guru membimbing siswa untuk mengucapkan
Alhamdulillah bersama karena pertemuan telah usai
b. Guru mengucapkan salam

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian :
a. Penilaian sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : Unjuk kerja
2. Bentuk penilaian :
a. Observasi : Jurnal
b. Tes tertulis : Uraian; laporan
c. Unjuk kerja : Laporan; paparan/presentasi
3. Instrument penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan (terlampir)
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik
secara terencana mempelajari buku teks PPKn kelas XI pada materi
yang belum dikuasainya. Setelah mempelajari materi peserta didik
mengisi soal-soal latihan atau pertanyaan yang merujuk pemahaman
kembali tentang materi yang belum dikuasainya.
2. Pengayaan
Siswa dibimbing untuk mengkaji secara mendalam bagaimana
pentingnya upaya bela negara yang sebaiknya dilakukan oleh warga
negara Indonesia sebagai wujud partisipasi terhadap keutuhan
pertahanan dan keamanan di Negara Republik Indonesia.

Bandung, … September 2017


Guru Pamong, Guru Mapel,
Dais Anisa Maya Kholida
NIP. 195912281982032005 NIM. 1406989
LAMPIRAN
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
LAMPIRAN I
MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan


Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna
bahwa setiap manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama
menurut keyakinan dan kepercayaannya, dan dalam hal ini tidak boleh
dipaksa oleh siapapun, baik itu oleh pemerintah, pejabat agama,
masyarakat, maupun orang tua sendiri. Kemerdekaan beragama dan
kepercayaan di Indonesia dijamin oleh UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Dalam pasal 28 E ayat (1) dan (2).
 Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara
dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
 Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Di samping itu, dalam pasal 29 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 ayat (2) disebutkan, bahwa negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

1. Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama


Kerukunan umat beragama merupakan sikap mental umat
beragama dalam rangka mewujudkan kehidupan yang serasi dengan tidak
membedakan pangkat, kedudukan sosial, dan tingkat kekayaan. Kerukunan
umat beragama dimaksudkan agar terbina dan terpelihara hubungan baik
dalam pergaulan antara warga baik yang seagama, berlainan agama
maupun dengan pemerintah.
Kerukunan antar umat seagama berarti adanya kesepahaman dan
kesatuan untuk melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan
menghormati adanya perbedaan yang masih bisa ditolerir. Dengan kata
lain dengan sesama umat seagama tidak diperkenankan untuk saling
bermusuhan, saling menghina, saling menjatuhkan, tetapi harus
dikembangkan sikap saliang menghargai, menghomati dan toleransi
apabila terdapat perbedaan, asalkan perbedaan tersebut tidak menyimpang
dari ajaran agama yang dianut.

B. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia


1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Upaya mempertahankan kemerdekaan termaktub ke dalam Undang
Undang Dasar 1945 Bab XII tentang Pertahanan Negara (Pasal 30).
Kemerdekaan negara Indonesia dapat dipertahankan apabila dibangun
pondasi atau sistem pertahanan dan keamanan negara yang kokoh,
sehingga hal itu harus diatur dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun
1945 yaitu 30 ayat (1) sampai dengan ayat (5) yang menyatakan sebagai
berikut.
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di
dalam menjalankan tugasnya, syaratsyarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran
bahwa usaha pertahanan dan kemanan negara dilaksanakan dengan
menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta pada
hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan
negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan
prasarana nasional, serta seluruh wilayah

2. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan


Keamanan Negara
Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Ikut serta dalam kegiatan bela negara
diwujudkan dengan berpartisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan
pertahanan dan kemanan negara, sebagaimana di atur dalam Pasal 30 ayat
(1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
Kesadaran bela negara pada hakikatnya merupakan kesediaan
berbakti pada negara dan berkorban demi membela negara. Upaya bela
negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Sebagai warga negara sudah sepantasnya ikut serta dalam bela negara
sebagai bentuk kecintaan kita kepada pada negara dan bangsa.
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENILAIAN

1. Pedoman Pengamatan Sikap


Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses
belajar berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam
Observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik
pada saat berdiskusi, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasi
atau menjawab pertanyaan serta aspek kerjasama kelompok. Guru juga
mendorong peserta didik untuk mengerjakan rubrik Penilaian Diri untuk
mengukur kecenderungan sikap dan perilaku peserta didik.
Aturan Penskoran
 Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Kelas : ……………………………………………
Hari, Tanggal : ……………………………………………
Pertemuan ke- : ……………………………………………
Materi pokok : ……………………………………………
Aspek Pengamatan Sikap Spiritual
No Nama Berdoa Bersyukur Membe Santun Iman Jml Nilai Ket
ri salam
Indikator :
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4. Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat
melihat kebesaran Tuhan
5. Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
(Skor diperoleh)/(Skor Maksimal)  x 4=skor akhir
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai
adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik       : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup       : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang    : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

2. Pedoman Pengamatan Sikap Sosial


Kelas : ……………………………………………
Hari, Tanggal : ……………………………………………
Pertemuan ke- : ……………………………………………
Materi pokok : ……………………………………………
Aspek Pengamatan Sikap Sosial
N Tan Salin Tida
N J N K
a Musy ggu E Tol Da Kebe g k Dem
o m il e
m awara ng go eran ma rania meng men okrat
. l ai t
a h Jaw is si i n horm ghar is
ab ati gai

Jumlah Skor

Indikator :
1. Memutuskan seseuatu yang menyangkut kepentingan keluarga secara
mufakat.
2. Melaksanakan tugas harian di keluarga, misalnya dalam hal membersihkan
rumah.
3. Memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain.
4. Menghargai pendapat teman sekalipun sangat bertentangan dengan
pendapat kita.
5. Menghindari permusuhan dengan siapapun.
6. Berani menyampaikan pendapat untuk kepentingan masyarakat.
7. Menerima perbedaan pendapat.
8. Memotong pembicaraan orang lain.
9. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan
pendapatnya.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan dapat dilakukan guru dengan melakukan praktik
belajar kewarganegaraan yaitu dengan mencari informasi baik itu dari buku
maupun internet tentang negara-negara yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi.
Pedoman Pengamatan Keterampilan

Aspek Pengamatan

penyampaian
Komunikasi

Gesture dan
penampilan
Sistematika

Keberanian
Wawasan
No Nama

Antusias
Siswa Jumlah Nilai Ket

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor Perolehan
Nilai = --------------------------- x 100
Skor Maksimal

4. Uji Kompetensi Pengetahuan


No SOAL JAWABAN SKOR
.
1. Apa yang dimaksud Kemerdekaan beragama dan 10
dengan kemerdekaan berkepercayaan mengandung
beragama? makna bahwa setiap manusia
bebas memilih, melaksanakan
ajaran agama menurut keyakinan
dan kepercayaannya, dan dalam
hal ini tidak boleh dipaksa oleh
siapapun, baik itu oleh
pemerintah, pejabat agama,
masyarakat, maupun orang tua
sendiri.
2. Sebutkan landasan a. Pasal 28 ayat (1) dan (2): 25
yuridis mengenai 1) Setiap orang bebas
kebebasan beragama di memeluk agama dan
Indonesia? beribadat menurut
agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah
negara dan
meninggalkannya, serta
berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas
kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.
b. Pasal 29 ayat (2):
negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agama
dan kepercayaannya itu.
3. Bagaimana makna dari Kerukunan antar umat seagama 25
konsep membangun berarti adanya kesepahaman dan
kerukunan beragama? kesatuan untuk melakukan amalan
dan ajaran agama yang dipeluk
dengan menghormati adanya
perbedaan yang masih bisa ditolerir.
Dengan kata lain dengan sesama
umat seagama tidak diperkenankan
untuk saling bermusuhan, saling
menghina, saling menjatuhkan, tetapi
harus dikembangkan sikap saliang
menghargai, menghomati dan
toleransi apabila terdapat perbedaan,
asalkan perbedaan tersebut tidak
menyimpang dari ajaran agama yang
dianut.
4. Apakah ciri-ciri dari a. Kerakyatan, yaitu orientasi 20
sistem pertahanan dan pertahanan dan kemanan negara
keamanan yang bersifat diabdikan oleh dan untuk
semesta? kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh
sumber daya nasional
didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar
kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara menyebar di
seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia,
sesuai dengan kondisi geografi
sebagai negara kepulauan.
5. Sebutkan dan jelaskan Pasal 27 ayat (3) UUD Negara 20
landasan yuridis warga Republik Indonesia Tahun 1945
negara wajib melakukan menyatakan bahwa setiap warga
bela negara? negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Ikut
serta dalam kegiatan bela negara
diwujudkan dengan berpartisipasi
dalam kegiatan penyelenggaraan
pertahanan dan kemanan negara.
TOTAL SKOR 100

Anda mungkin juga menyukai