Anda di halaman 1dari 18

komunikasi dan

Branding
kelompok 3
Wanda Yulia Utami,SE.,MM
Nama Anggota :
Ahmad Fajar Maulana 2006010031
Aliffia Nuri Aldani
Halim aziz Rinanto 2006010005
Muhammad Dhika p 2006010220
Muhammad Ipbal 2006010153
Mochamad Husein isnaeini 200601025
Niken Ayu Amanda Setiada 20060101489
Ratu Rizi Amalia Balqis 2006010207
Refti Febrianti 2006010148
Risfani 2006010081
Komunikasi dan Branding
Komunikasi (serapan dari bahasa Belanda: communicatie) adalah
"suatu proses ketika seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain"
Peran
Peran Komunikasi
Komunikasi dan
dan Branding
Branding dalam
dalam Bisnis
Bisnis

Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi


yang memiliki tujuan tertentu yang di sajikan secara personal atau impersonal
melalui symbol-simbol atau sinyal. Bisnis dan komunikasi adalah dua hal yang
saling berkaitan, dengan berbisnis maka kita membutuhkan suatu komunikasi
yang baik agar bisnis berjalan sesuai dengan tujuan. Lebih besar bisnisnya
maka komunikasi di dalam bisnis tersebutpun jauh lebih efektif.
Dalam komunikasi bisnis terdapat
enam unsur pokok, yaitu :
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis
harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni
komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap
muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau
jutaan orang secara bersamaan.
5. Menggunakan symbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang
dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi.

Peranan Komunikasi dalam Bisnis


1. Komunikasi dengan Pasar
Dengan timbulnya situasi Economic of relatif plenty, dewasa ini setiap
pengusaha harus berusaha untuk dapat menutup jurang yang terbentang
antara produsen dengan masyarakat konsumen selaku calon pembeli atau
pemakai barang atau jasa yang dihasilkannya.

2. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,


manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan
sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam
masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang
tidak akan terlibat dalam konunikasi.

Branding dapat meningkatkan nilai


bisnis

CITRA YANG ADA PADA BRAND ANDA SANGAT PENTING KETIKA ANDA MENCOBA
MEMBANGUN BISNIS BERKELANJUTAN. BRAND JUGA DAPAT MENINGKATKAN NILAI
BISNIS DENGAN MEMBERI PERUSAHAAN LEBIH BANYAK PENGARUH POSITIF DIDALAM
INDUSTRI, PERUSAHAAN ANDA AKAN DINILAI SEBAGAI PELUANG INVESTASI YANG
LEBIH MENARIK KARENA TEMPATNYA YANG MAPAN DI PASAR.
Hambatan Komunikasi dan Branding
dalam Bisnis.
· Hambatan Komunikasi Dalam Bisnis
1. HAMBATAN KOMUNIKASI TEKNIS
KENDALA TEKNIS DAPAT MENJADI PENYEBAB MUNCULNYA HAMBATAN KOMUNIKASI
BISNIS. HAMBATAN TEKNIS INI DIPENGARUHI OLEH KONDISI LINGKUNGAN TEKNIS YANG
MENIMBULKAN HAMBATAN PADA ARUS KOMUNIKASI. SEHINGGA KOMUNIKASI YANG
DIBANGUN MENJADI TIDAK EFEKTIF DAN EFISIEN, BAHKAN BISA TERJADI
KESALAHPAHAMAN DALAM KOMUNIKASI.

CONTOH DARI HAMBATAN TEKNIS DALAM KOMUNIKASI ANTARA


LAIN KETERBATASAN ALAT UTAMA MAUPUN PENDUKUNG UNTUK
MELAKUKAN KOMUNIKASI. MISALNYA KOMUNIKASI JARAK JAUH
DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE DAN JARINGAN INTERNET.
2. Hambatan Komunikasi Semantik
Hambatan komunikasi selanjutnya disebut dengan
hambatan semantik. Hambatan dalam komunikasi semantik
adalah hambatan yang terjadi dalam proses penyampaian
informasi dari pengirim kepada si penerima. Hambatan ini
terkait dengan penggunaan bahasa dan pemahaman dari
penerima informasi yang berbeda dengan maksud dari
pengirim informasi. Sehingga terjadi miscommunication.
Contoh dari hambatan semantik ini antara lain perintah dari atasan untuk
menyiapkan pesanan pelanggan lebih cepat. Jika tidak ada standar
komunikasi maupun SOP yang jelas di perusahaan, karyawan dapat
mengartikan bahwa yang terpenting adalah pesanan bisa cepat dikirim
dengan mengabaikan standar kualitas produk.
3. Hambatan Komunikasi Manusiawi
Hambatan komunikasi berikutnya adalah hambatan yang bersifat
manusiawi. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang miliki latar
belakang, usia, pendidikan, dan pengalaman masing-masing. Hal tersebut
dapat memberikan pengaruh pada persepsi, pemahaman, serta daya
tangkap saat mengirim maupun menerima informasi. Perbedaan generasi
juga dapat menjadi hambatan dalam komunikasi bisnis. Pola bisnis dari
masa ke masa cenderung mengalami perubahan. Demikian juga dengan
pola pikir orang-orang yang terlibat di dalam sebuah bisnis.
Contoh dari hambatan manusiawi dalam bisnis antara lain tentang
perbedaan pendapat tim promosi yang ingin menggunakan media sosial
atau brosur yang disebar di keramaian. Mungkin orang yang jarang
berinteraksi di media sosial belum mengetahui seberapa efektif melakukan
promosi di platform tersebut.
4. Hambatan Komunikasi terkait Kultur Perusahaan
Kultur perusahaan juga dapat berpengaruh pada munculnya hambatan
berkomunikasi. Kultur perusahaan yang terbentuk secara tidak langsung
dapat membuat komunikasi tidak efektif dan efisien.
Struktur organisasi yang rumit bisa menjadi salah satu hambatan dalam
komunikasi terkait kultur perusahaan. Karyawan menjadi tidak leluasa
dalam menyampaikan informasi karena harus melalui prosedur yang rumit
dan tanggung jawab yang tidak jelas. Terlalu banyaknya tahapan yang harus
dilalui untuk menyampaikan informasi dapat menghambat waktu.
Hambatan Branding dalam Bisnis
1. Pemilihan Merek secara Sembarangan
Proses branding produk telah dimulai sejak pemilik bisnis
menentukan merek untuk bisnisnya. Pemilik bisnis
terkadang menganggap sepele proses ini dan cenderung
melakukannya dengan  sembarangan.
2. Penggunaan Visual yang Terlalu Biasa
Selain nama merek, hal lain yang akan muncul di setiap hal yang
berhubungan dengan bisnis dan akan terlihat dengan jelas oleh
calon konsumen adalah logo. Nama dan logo yang baik akan
menggambarkan dan mengomunikasikan produk serta layanan
yang dimiliki oleh pebisnis untuk calon konsumennya. Merek yang
kuat dibangun menggunakan visual yang menarik. Oleh karena itu
untuk proses branding produk, usahakan untuk tidak menggunakan
visual yang terlalu biasa. Tidak perlu desain yang terlalu rumit pula.
Yang terpenting calon konsumen langsung mengingat merek ketika
melihat logo.
3. Tidak Mengetahui Perihal Calon Konsumen
Hal penting lainnya yang tidak boleh diabaikan ketika
melakukan branding produk adalah memahami calon
konsumen yang dituju. Jika sedari awal tidak menentukan
calon konsumen yang akan dituju, maka branding yang
dilakukan akan sia-sia. Pemilik bisnis bisa saja menyebarkan
iklan dan promosi dengan gencar tanpa memandang latar
belakang calon konsumen.
5. Tidak atau Terlalu Memperhatikan Pesaing
Ada yang menganggap bahwa pesaing berhubungan
dengan hal-hal negatif dan harus dihindari. Padahal
memperhatikan persaingan baik untuk perkembangan
bisnis. Dalam dunia bisnis, Anda harus memperhatikan
pesaing untuk memantau bagaimana kompetisi yang
ada.
6. Melupakan Branding produk secara Offline
Bisnis saat ini cenderung melakukan branding produk
secara online. Branding secara online dianggap lebih
mudah dan efektif karena dapat dilakukan di mana saja
serta menghemat biaya.
Proses branding offline juga bisa dilakukan dengan
menjalin hubungan baik dengan pihak luar, seperti
komunitas. Karena sebuah bisnis tidak bisa
melakukan branding tanpa bantuan dari pihak lainnya.
7. Tidak Menyeimbangkan Branding produk dengan Kualitas
Sekeras apapun usaha yang dilakukan dalam branding, jika
tidak diimbangi dengan kualitas produk dan layanan yang
disediakan, konsumen tidak akan bertahan pada sebuah
merek. Banyak konsumen yang tidak terpengaruh oleh janji
yang diberikan dalam iklan. Menjanjikan suatu hal yang sangat
besar dan mustahil justru akan menutup mata pelanggan
pada sebuah bisnis.
KESIMPULAN
Dari kesimpulan yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi
pemasaran merupakan sebuah usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik
terutama konsumen mengenai keberadaan suatu produk/jasa di pasar. Menurut
Machfoedz (2010:16) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah istilah
yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar
sampai kepada konsumen. Pemasar menggunakan iklan, pemasaran langsung,
publisitas, promosi penjualan, dan penjualan langsung untuk memberikan
informasi yang mereka harapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh
konsumen, terutama dalam era yang serba menggunakan teknologi untuk
membantu kegiatan pemasaran produknya. Kemajuan teknologi informasi saat ini
juga memicu terjadinya persaingan bisnis yang ketat antar pelaku usaha. Karena
itu semua perusahaan harus memiliki dan memilih strategi yang tepat untuk tetap
dapat mendapatkan positioning yang kuat pada masyarakat (konsumen)
sehingga produknya menjadi brand atau merk yang diperhitungkan.

Anda mungkin juga menyukai