Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM HIPERTENSI

Disusun Oleh:

1. Lathifah Hidawati J230165006


2. Putri Hardianti J230165011
3. Ertana Jihan J230165027
4. Emi Putri D J230165037
5. Wahyu Setyo Utomo J230165059
6. Retwin Mega Sari J230165066
7. Ria Safitri J230165089
8. Rizal Dwi Y J230165090
9. Novianti Ika P J230165093

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan :Hipertensi/Darah Tinggi


Sub Pokok Bahasan :Senam Hipertensi
Hari/Tanggal :Rabu, 12 Juli 2017
Waktu :30 Menit
Sasaran :Masyarakat RW 09 Desa Menurun
Tempat : Balai Desa Menuran

A.Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit
yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang
ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Di RW 09 Desa Menuran
banyak pasien yang mengalami hipertensi. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya
gaya hidup masyarakat yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress,
obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang
tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik
terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau
bahkan menurun drastis.

B. Tujuan
1. Tujuan Intuksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dengan hipertensi di
bangsal melati 2 dapat menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi dan senam
hipertensi atau darah tinggi dengan benar.
2. Tujuan Intruksional Khusus
a). Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
b). Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
c). Menjelaskan manfaat hipertensi
d). Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
e).Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

C. Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian penyakit hipertensi
2. Pengertian senam Hipertensi/ Darah Tinggi
3. Manfaat Senam Hipertensi
4. Cara senam Hipertensi.
5. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi Interaktif
3. Demonstrasi

E. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Alat
a). Kursi (Bagi pasien yang tidak sanggup berdiri lama)
b). Alas/tikar (Jika perlu)
4. Video senam hipertensi

F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Tugas penyuluh Respon Audien Waktu
Penyuluhan
1. Pembukaan Menyampaikan salam Menjawab salam 10 menit
Berdoa Berdoa bersama
Perkenalan Berkenalan
Menyampaikan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan
Apersepsi Berperan serta
Pre Test Memberi respon
2. Kegiatan Inti Menjelaskan pengertian Memperhatikan 15 menit
Hipertensi
Menjelaskan pengertian Memperhatikan
senam hipertensi
Menjelaskan Manfaat senam Memperhatikan
hipertensi
Mempraktikkan cara senam Memperhatikan dan
ikut serta
Menanyakan hal yang belum Berperan serta/aktif
difahami
3. Evaluasi Post test Menjawab pertanyaan 5 menit
Penutup Memperhatikan

G. Setting Tempat Penyuluhan

4 4 4 4 4 2

Keterangan :
1. Presenter
2. Moderator
3. Vasilitator
4. Audien

H. Rencana Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi persiapan
a). Persiapan alat
b). Persiapan tempat
c). Penyusunan SAP
d). Penyusunan leaflet
e). Penyediaan dorprize
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi akhir
a). Apakah pengertian dari hipertensi?
b). Sebutkan pengertian senam hipertensi!
c). Sebutkan Manfaat senam hipertensi!
d). Sebutkan bagaimana Cara senam Hipertensi.
e). Sebutkan Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi.

I. Evaluasi Hasil
1. Mampu Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
2. Mampu Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
3. Mampu Menjelaskan Manfaat hipertensi/Darah tinggi
4. Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
5.Mampu Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi
Lampiran Materi
PENYAKIT HIPERTENSI/DARAH TINGGI
(Senam Hipertensi)

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg (Vita, 2010). Tekanan darah diukur dengan
spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80% dari ukuran manset menutupi
lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang
paling sedikit selama lima menit sampai tiga puluh menit setelah merokok atau minum
kopi. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi
esensial. Beberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya
dengan hipertensi lain yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui. Menurut The
Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa
terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2
(Yogiantoro M, 2012).

B. Pengertian Senam Hipertensi


Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam , karena
dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang
menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha
preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang
diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu. Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa
senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan mengurangi
stres dua faktor yang memperngaruhi resiko hipertensi (Vita, 2010).

C. Manfaat Senam Hipertensi


Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan daya
tahan jantung dan paru-paru serta membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena
aktifitas gerak untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya,
seperti: Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain. Meningkatkan kelentukan,
keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan kegiatan-
kegiatan atau olah raga lainnya. Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin
dapat merupakan suatu program penurunan berat badan (Dede, 2012).

D. Cara Senam Hipertensi


Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk itu,
perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak
boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai
kemampuan. Latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:
1. PEREGANGAN LEHER
Pada masing-masing gerakan ditahan selama 5 detik lalu diulangi lagi sampai 3 kali.
a). Berdiri tegak, kepala lurus ke depan

b). Desak dagu hingga kepala terdorong ke belakang.


c). Tarik kepala hingga dagu menyentuh dada

d). Tarik kepala kesamping hingga telinga menyentuh bahu secara bergantian.

e). Letakkan dagu pada bahu secara bergantian


f). Putar kepala secara bergantian.

2. PEREGANGAN BAHU DAN PERGELANGAN TANGAN


Pada masing-masing gerakan dilakukan selama 10 detik diulangi 3 kali
a). Berdiri tegak, angkat dan jalin kedua tangan lurus keatas melewati kepala, telapak
tangan menghadap keatas.

b). Dorong tangan keatas dan sedikit ke belakang seakan-akan hendak mendorong
langit-langit.

c). Tahan selama 10 detik, jangan menahan


d). nafas selama melakukan peregangan.
3. PEREGANGAN BAHU DAN TRISEP
Ulangi gerakan yang sama dengan tangan yang berlawanan 3 kali
a). Berdiri tegak, angkat tangan kanan melewati kepala dan tekuk siku.

b). Letakkan telapak tangan kiri diatas siku tangan kanan.

c). Perlahan-lahan tarik siku tangan kanan itu dengan tangan kiri.

d). Tahan 10 detik kemudian kembali ke posisi semula.


4. PEREGANGAN OTOT DADA
Ulangi gerakan yang sama dengan tangan yang berlawanan 3 kali
a). Berdiri tegak, kunci tangan dibelakang punggung sehingga jari-jari terjalin setinggi
pantat.

b). Kemudian angkat lengan yang terjalin jadi satu itu keatas dan menjauh dari tubuh
sampai terasa tarikan pada otot dada dan bahu.

c). Jangan membungkukkan badan, tahan 10 detik lalu kembali ke posisi awal.
5. PEREGANGAN PUNGGUNG BAGIAN BAWAH DAN OTOT HAMSTRING
Ulangi gerakan yang sama dengan tangan yang berlawanan 3 kali
a). Duduk di lantai dengan kaki diluruskan dan tangan diletakkan diatas paha, perlahan-
lahan condongkan tubuh ke depan menggapai kearah jari-jari kaki.

b). Tahan posisi ini selama 10 detik, kemudian kembali ke posisi semula.
6. LATIHAN AYUNAN TANGAN
a). Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu.
b). Tangan berada disamping tubuh dengan telapak tangan menghadap ke belakang dan
jari-jari tangan merapat.

c). Mata melihat ke depan dengan pandangan jauh.

d). Ayunkan tangan ke depan dan ke belakang dengan sudut 450 sampai 500 dengan
berirama tanpa henti.

e). ingkatkan kecepatan ayunan secara bertahap sampai 60 kali per menit.
f). Lakukan ini dengan durasi yang semakin meningkat, mulai 5 sampai 10 menit
(minggu I), 10 sampai 15 menit (minggu II), 15 sampai 20 menit (minggu III) dan
20 menit (minggu IV).
g). Sebelum berhenti berlatih, turunkan kecepatan ayunan secara bertahap dan jangan
berhenti secara mendadak.
7. PELEMASAN
Gerakan pada pelemasan ini sama dengan gerakan peregangan awal, tetapi
dengan penuh relaksasi otot.

E. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi


Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara rutin
dengan takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian:
1. Jika kelebihan berat badan.
Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan mengalami
hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat dengan
bertambahnya bobot badan. Menurnkan bobot badan merupakan strategi sangat efektif
dlam mengatur pola hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita berhasil
menurunkan bobot badan 2,5 – 5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat diturunkan
sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat melipatduakan perbaikan ini.
2. Kurangi asupan natrium (sodium).
Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam jangka
waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi juga lebih besar. Karena
itu, kurangi asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok teh) setiap hari.
Dalam banyak penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam menjadi setengah
sendok teh per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan
darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan terjadi pada para lansia.
3. Usahakan cukup asupan kalium (potassium).
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini
menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang
bersama air kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3 - 5 kali
dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potasium yang cukup.
4. Batasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum
berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar ketimbang
mereka yang tidak minum-minuman beralkohol. Jelaslah, kalau mereka menghilangkan
kebiasaan tersebut, tekanan darahnya akan turun.
F. Referensi
Yogiantoro, M. 2012. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
Edisi IV. Jakarta: FK UI.
Vita Health, 2010. Hipertensi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Dede Kusmana. 2012. Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit
Jantung. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai