Anda di halaman 1dari 5

TINDAKAN & INTERAKSI SOSIAL

PENGERTIAN

Tindakan yang ditujukan kepada orang lain, terlepas dari adanya respon/ reaksi

Max Weber berkata, “Tindakan Sosial merupakan suatu tindakan individu, sepanjang tindakan itu
mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada Tindakan orang lain.”

CIRI-CIRI TINDAKAN SOSIAL

1. Tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain


2. Tindakan yang bersifat subjektif bukan objektif
3. Tindakannya berorientasi pada orang lain
4. Tindakan sosial mempunyai arah dan akibat (Tindakan tersebut mempunyai makna)
5. Tindakan yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain

TINDAKAN SOSIAL TERBAGI MENJADI 4 JENIS :

TINDAKAN RASIONAL, harus berfikir terlebih dahulu/ mempertimbangkannya

1) Tindakan Rasional Instrumental (berdasarkan akal/rasio)


Tindakan yang didasari pada akal/ rasio. Yang mempertimbangkan antara tujuan dan cara
yang dilakukan. Contohnya seorang murid yang begadang belajar demi persiapan ulangan

2) Tindakan Berorientasi Nilai (berdasarkan etika, agama, estetika, dan nilai)


Tindakan sosial yang berkaitan dengan nilai pandangan masyarakat, seperti nilai etika(sikap),
agama(keyakinan), estetika(keindahan), dan nilai-nilai lain. Contohnya seorang anak yang
berhenti main game karena sudah tiba waktu ibadah (Tindakan ini didorong oleh nilai
agama)

TINDAKAN IRASIONAL, tanpa harus berfikir/ mempertimbangkan

3) Tindakan Afeksi/ Afektif (didasarkan dari perasaan/ emosi)


Tindakan sosial yang terjadi karena dorongan perasaan/ emosi. Contohnya seorang siswa
yang menangis karena terlambat ke sekolah dan berakhir dihukum oleh guru.

4) Tindakan Tradisional (berdasarkan adat/ kebiasaan yang telah melekat/ rutinitas)


Tindakan yang didasari oleh kebiasaan yang mandarah daging (biasanya berasal dari nenek
moyang). Contohnya Tradisi Ngaben di Bali sebagai bentuk penghormatan atas orang yang
telah meninggal dunia.
INTERAKSI SOSIAL
PENGERTIAN

 Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar manusia. Syarat hubungan timbal balik
yaitu adanya proses terjadinya Aksi dan Reaksi (Resiprokal). (berkaitan stimulus dengan
respon)
 Hubungan timbal balik antara manusia (individu) dengan berbagai segi kehidupan Bersama
(Selo Soemardjan)
 Interaksi sosial dapat dikatakan interaksi sosial manakala ada respon/ ada reaksi

FAKTOR PENDORONG MANUSIA HIDUP BERSAMA

1) Memenuhi kebutuhan. Contoh: Saat sakit ketika membutuhkan dokter dan obat

2) Mempertahkan diri. Contoh: Dari serangan musuh ketika sekolah kamu diserang

3) Meneruskan Gen. Contoh: Menikah kemudian kamu punya anak Hidup Bersama

SYARAT INTERAKSI SOSIAL

 KONTAK SOSIAL (proses bertemunya pihak-pihak yang akan berinteraksi)

a) Primer (tatap langsung)

b) Sekunder (melalui perantara, media, teknologi, alat komunikasi)


 Langsung : ketika kita melakukan aksi langsung direspon
 Tidak langsung : Ketika kita melakukan aksi ada jeda waktu respon/reaksinya.
(Contoh, mengirim pesan ke orang lain melalu pos, ada jeda waktu karna
pesannya akan sampai ke orang yg dituju dihari berikutnya)

 KOMUNIKASI (proses pengiriman pesan sampai dengan pesan tersebut dipahami dan
diberikan respon/ feedback)

a) Komunikator (sender/ pengirim pesan)

b) Komunikan (receiver/ penerima pesan)

c) Pesan (sesuatu yang ingin kita sampaikan)

d) Feedback (respon)

CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL

1) Jumlah pelakunya lebih dari 1 orang, pelakunya ialah manusia dengan manusia lain
2) Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang
3) Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol
4) Adanya tujuan yang hendak dicapai dari interaksi tersebut

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL

1) Imitasi
Proses peniruan sebagian perilaku atau penampilan dari orang lain
Contoh : Seorang anak meniru gaya rambut Cristiano Ronaldo

2) Identifikasi
Proses peniruan secara keseluruhan dari seseorang yang dikagumi sehingga ia merasa mirip
atau sama persis (identik) dengan tokoh tersebut. Peniruan dapat berupa Penampilan,
kepribadian, bahkan kepercayaan
Contoh : Ronaldinho ditiru oleh Ronaldikin

3) Simpati
Ketertarikan yang memunculkan perasaan kasihan atau senang
Contoh : Merasa kasihan dengan korban kecelakaan pesawat terbang

4) Empati
Simpati/ emosional yang mendalam, sehingga berusaha melakukan tindakan
Contoh : Membantu evakuasi korban bencana langsung ke tempat bencana

5) Sugesti
Memberikan pengaruh dengan pemikiran irasional (tanpa dipikir-pikir dulu)
Contoh : Pasien mengikuti saran dari dukun/ dokter

6) Motivasi
Memberikan pengaruh dengan pemikiran rasional (dipikir-pikir dulu/ dipertimbangkan dulu)
Contoh : Seseorang menjadi giat belajar karena menonton video Maudy Ayunda
BENTUK INTERAKSI SOSIAL

 Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif


Bentuk interaksi sosial yang mengarah pada persatuan (kegiatan-kegiatan yang bersifat
baik) SIFAT POSITIF
Contoh bentuk interaksi sosial asosiatif :
a) KERJASAMA
1. Bergaining (tawar-menawar)
2. Kooptasi (Penerimaan unsur baru dalam suatu kepemimpinan untuk
mencegah konflik)
3. Koalisi (Kerja sama, gabungan kelompok 1 dengan kelompok lain
agar suatu kepentingannya tercapai)
4. Joint Venture (Kerja sama ekonomi, hanya di bidang ekonomi saja)

b) AKOMODASI (Upaya penyelesaian konflik, tidak menghilangkan konflik tetapi


hanya meredakan konflik)

WIN-WIN SOLUTION

1. Konsiliasi musyawarah : Penyelesaian melalui jalur musyawarah,


mempertemukan pihak-pihak yg terlibat konflik
2. Mediasi : Penyelesaian konflik dibantu oleh pihak ketiga, pihak
ketiga hanya bisa memberikan saran, tidak bisa mengambil
keputusan secara sepihak
3. Toleransi : Membiarkan berjalan dengan apa adanya
4. Case of fire/ gencatan senjata : Sepakat berdamai/ menghentikan
konflik sementara
5. Konversi : Salah satu pihak sengaja mengalah demi kebaikan
6. Minority Consent : Penyelesaian konflik berdasarkan dengan suara
terbanyak/ mayoritas, dan yang minoritas tidak merasakan kalah
tetap diberikan tempat untuk beraktivitas
7. Kompromi : Penyelesaian konflik karena kedua belah pihak saling
mengurangi tuntutan/ mengurangi haknya supaya tidak berlanjut
konfliknya

WIN-LOSE SOLUTION (ada pihak yg diuntungkan, ada jg yg dirugikan)

1. Arbitrasi : Dibantu oleh pihak ketiga yg kedudukannya lebih tinggi


daripada kedua belah pihak yg terlibat konflik, bisa mengambil
keputusan secara sepihak dan wajib dipatuhi oleh kedua belah pihak
yg terlibat konflik (perwasitan)
2. Adjudikasi : peradilan
3. Koersi : Salah satu pihak kedudukannya lebih kuat dan pihak yg
kedudukannya lebih rendah terpaksa mengalah
4. Majority Rule : Penyelesaian konflik dengan upaya pengambilan
suara terbanyak
5. Segregasi : Memisahkan lokasi tempat kedua belah pihak yang
terlibat konflik
6. Dominasi/ Subjugation : Salah satu pihak yang punya kekuatan
terbesar dapat memaksa pihak lain untuk menaatinya
7. Eliminasi : Salah satu pihak mengundurkan diri dengan sukarela/
mengalah dan meminta maaf

LOSE-LOSE SOLUTION (berakhirnya konflik, karena kedua belah pihak sudah


tidak sanggup melanjutkan konflik)

1. Stalemate : Kedua belah pihak memiliki kekuatan yang sama/


seimbang

c) ASIMILASI (menghasilkan kebudayaan baru serta menghilangkan budaya


asalnya, contohnya musik dangdut hasil asimilasi dari budaya Melayu, Arab, dan
India)
Amalgamasi : Pernikahan antar suku, budaya, kelompok yang menghasilkan
spesies ras yang baru

d) AKULTURASI (menghasilkan kebudayaan baru tanpa menghilangkan budaya


asalnya, contohnya Islam Kejawen, Masjid Menara Kudus dengan Candi Hindu-
Budha di Jawa Tengah)
Dekulturasi : TANYA PAK IRUL !

 Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif


Bentuk interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan/ konflik, baik antar individu
maupun antar kelompok. SIFAT NEGATIF
Contoh bentuk interaksi sosial disosiatif :

1) PERSAINGAN (Kompetisi)
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang
memperoleh tujuan bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan tanpa menggunakan ancaman kekerasan. (Contoh Kompetisi
sepakbola piala dunia, perebutan jabatan kepala desa)

2) KONTRAVENSI
Perasaan benci yang disembunyikan dan tidak ditunjukkan secara terang-
terangan. (Contoh Fitnah, intimidasi, dan provokasi)

3) KONFLIK SOSIAL (pertentangan)


Kedua belah pihak sudah saling menyerang disertai ancaman hingga
kekerasan (Contoh Kerusuhan pada saat demonstrasi)

Anda mungkin juga menyukai