Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putu Sistha Purwaningrum

NIM : 171200267
Kelas : A2D Farmasi Klinis

1. Model kompartemen
Farmakokinetik didefinisikan sebagai perubahan-perubahan kuantitatif dan tergantung kepada waktu dari konsentrasi obat
dalam plasma dan jumlah total obat di dalam tubuh yang terjadi setelah pemberian obat dengan cara yang bermacam-macam. Fase
farmakokinetik berkaitan dengan masuknya zat aktif ke dalam tubuh. Farmakokinetik ialah meneliti perjalanan obat mulai dari saat
pemberian obat, proses absorbsi dari usus, transport dalam darah, dan bagaimana distribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan
lain. Serta, bagaimana perombakannya (biotransformasi) dan berakhir dengan proses ekskresi yang dilakukan oleh ginjal (Mycek,
2004; Aiache, 1993; Tjay dan Rahardja, 2002).
Model kompartemen satu terbuka adalah model kompartemen yang menganggap bahwa berbagai perubahan kadar obat
dalam plasma mencerminkan perubahan yang sebanding dengan kadar obat dalam jaringan. Tetapi model ini tidak menganggap
bahwa konsetrasi obat dalam tiap jaringan tersebut adalah sama pada berbagai waktu. Selain itu, obat di dalam tubuh juga tidak
ditentukan secara langsung, tetapi dapat ditentukan konsentrasi obatnya dengan menggunakan cuplikan cairan tubuh (Shargel,
1988).
Model kompartemen dua, yakni tubuh dianggap terdiri atas kompartemen sentral dan kompartemen perifer. Kompartemen
sentral terdiri dari darah dan berbagai jaringan yang banyak dialiri darah seperti jantung, paru, hati, ginjal dan kelenjar-kelenjar
endokrin. Sedangkan kompartemen perifer adalah berbagai jaringan yang kurang dialiri darah misalnya otot, kulit dan jaringan
lemak. Model kompartemen dua ini memiliki prinsip yang sama dengan kompartemen satu, bedanya hanya dalam proses distribusi
karena adanya kompartemen perifer, eliminasi tetap dari kompartemen sentral (Ganiswara, 2005).

2. Parameter-Parameter Farmakokinetika
 Volume distribusi (VD) menunjukan volume penyebaran obat dalam tubuh dengan kadar plasma atau serum. VD tidak perlu
menunjukan volume penyebaran obat yang sesungguhnya ataupun volume secara anatomik, tetapi hanya volume imajinasi yang
mana tubuh dianggap sebagai kompartemen satu yang terdiri dari plasma, dan VD mrnghubungkan jumlah obat dalam tubuh
dengan kadarnya dalam plasma. Satuan dari volume distribusi adalah volume (bisa dalam L atau mL) (Setiawati, 2005).
Dosis
VD =
Cp 0
 Konstanta eliminasi adalah laju eliminasi yang menyatakan penurunan konsentrasi obat dalam tubuh. Satuan dari konstanta
eliminasi adalah per waktu (jam-1) (Mutschler, 1999).
Ke = -slope x 2,303
 T ½ (waktu paruh eliminasi) adalah waktu yang diperlukan untuk turunnya kadar obat dalam plasma atau serum pada fase
eliminasi (setelah fase resorpsi dan distribusi) menjadi separuhnya. Waktu paruh adalah parameter farmakokinetik yang penting
dalam menentukan interval antardosis, sedangkan besarnya dosis ditentukan dari dua parameter farmakokinetik lainnya, yaitu
volume distribusi dan bersihan. Satuan dari waktu paruh adalah waktu (jam).
1 0,693
T =
2 k
 Klirens (Cl) suatu obat adalah suatu ukuran eliminasi obat dari tubuh tanpa mempermasalahkan mekanisme prosesnya.
Umumnya jaringan tubuh atau organ dianggap sebagai suatu kompartemen cairan dengan volume tertentu (volume distribusi)
yang mana obat terlarut di dalamnya. Satuan dari klirens adalah volume per jam (L/jam) (Shargel, 2005).
Cl = VD . k
 Area Under Curva (AUC) adalah permukaan di bawah kurva (grafik) yang menggambarkan naik turunnya kadar plasma sebagai
fungsi dari waktu. AUC dapat dihitung secara matematis dan merupakan ukuran untuk bioavailabilitas dari suatu obat. AUC
dapat digunakan untuk membandingkan kadar masing-masing plasma obat bila penentuan kecepatan eliminasinya tidak
mengalami perubahan. Selain itu antara kadar plasma puncak dan bioavailabilitas terdapat hubungan langsung (Tjay dan
Rahardja, 2002).
C ₂+C ₁
Area = (t₂ - t₁)
2

3. Kajian Obat Dimenhidrinat


Drug Oral Urinary Bound Clearance Volume of Half life Effective Toxic AUC
Availabi Excreati in (mL/min) distributio (hr) Concentrati Concentrati (mcg.jam/
lity (%) on (%) Plasma n (L) on on mL)
(%)
Deminhydri 43% to 80% 98 to - 3-4 L 1 to 4 - - 218
nate tab 72% 99% hours mcg.jam/m
L
(Drugbank.com)
DAFTAR PUSTAKA

Aiache, J. M. 1993. Farmasetika 2 Biofarmasetika Edisi ke-2. Surabaya: Airlangga University Press.
Drugbank. 2018. Open Data Drug dan Drug Target Database. https://www.drugbank.ca/drugs/DB00985 (diakses tanggal 24 Maret
2019).
Mutschler, E. 1999. Dinamika Obat: Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi diterjemahkan oleh Widianto, M. B., dan Ranti, A. S.,
Edisi Kelima. Bandung: Penerbit ITB.
Mycek. 2004. Farmakologi Ulasan Bergambar. Jakarta: Widya Medika.
Ganiswara, S.G., Setiabudy, R., Suyatna, D.F., Purwantyastuti, Nafrialdi. 2005. Farmakologi dan terapi, Edisi IV. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Setiawati, A. 2005. Farmakokinetik Klinik Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: Universitas Indonesia.
Shargel, Leon dan Andrew B. C. Yu. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Surabaya: Airlangga University Press.
Syukri, Y. 2002. Biofarmasetika. Jakarta: Universitas Indonesia.
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 2002. Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi VI. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai