Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Mayfa Dwi Callista


Nim : 5223250003
Prodi : S1 – Teknik Sipil
Kelas :C
DOSEN PENGAMPU : Sugianto, S.Pd.I, M.A.

S1 – TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEMESTER GENAP T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat, Karunia, serta
Taufik dan Hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini. Dan
juga tidak lupa pula saya berterima kasih kepada Dosen dengan mata kuliah pendidikan
agama islam. Saya sangat berharap tugas Critical Book Review ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga tugas Critical Book Review ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah saya susun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
bagi orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon adanya kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa depan.

Medan, April 2023

Mayfa Dwi Callista


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Tujuan penulisan Critical Book Review ...................................................................... 4
C. Manfaat critical book review ...................................................................................... 4
D. Identitas Buku ............................................................................................................ 5
A. BUKU UTAMA ..................................................................................................... 5
B. BUKU PEMBANDING ............................................................................................ 5
BAB II RINGAKASAN MATERI ........................................................................................ 6
2.1 BUKU UTAMA ......................................................................................................... 6
2.2 BUKU PEMBANDING .............................................................................................. 8
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN .................................................................. 11
3.1 BUKU UTAMA ........................................................................................................ 11
3.2 BUKU PEMBANDING ............................................................................................ 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 12
4.1 KESIMPULAN ......................................................................................................... 12
4.2 SARAN ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan
dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut
bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu.
Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya
dengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki. Melalui kegiatan critical
book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis mengenai suatu permasalahan, menillai
dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu memandang suatu
permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

B. Tujuan penulisan Critical Book Review


Penyelesaian tugas mata kuliah Agama Islam program studi Teknik Sipil Menambah
pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas Meningkatkan
kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara luas mendorong mahasiswa
untuk berfikir kritis terhadap satu permasalahan .

C. Manfaat critical book review


Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book review antara lain:
Bagi penulis kiritik yang sampaikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan
dalam menulis karya-karya yang lain. Bagi mahasiswa atau masyarakat umum kritik
buku menjadi sarana menambah wawasan berfikir dan pembelajaran untuk
mengemukakan pendapat secara ilmiah. Bagi dosen atau pendidik, kegiatan critical book
review dapat menjadi bahan penilaian sejauh mana pemahan peserta didik terhadap
materi suatu bahan bacaan.
D. Identitas Buku
A. BUKU UTAMA
• Judul Buku : islam kaffah
• judul materi :Aagama dan pedoman hidup
• Penulis :Dr. Hj. Nurmayani, M.A. Drs. Ramli, M.A.
Dr. Hapni Laila Siregar, S.Ag, M.A. Dinul Islami, M.A.
Nikmah Dalimunthe, S.Ag, MH. Sugianto, S.Pd.I, M.A.
Imam Fikri, S.H., M.Ag.
• ISBN : 978-623-6927-99-1
• Tahun terbit :2021(CETAKAN PERTAMA)
• Halaman : 170
• Penerbit : CV.Kencana Emas Sejahtera
• Kota terbit : Medan

B. BUKU PEMBANDING
• Judul Buku : Pendidikan agama islam
• judul materi : Agama dan ruang lingkupnya
• Penulis : Hatta, M.Pd.I Ach. Barocky Zaimina, M.S.I
Ubaidillah Afif, M.Pd.I Ifawati, M.Pd.I Asnawan M.S.I
• ISBN : 978-602-7709-65-2
• Tahun terbit :2013(CETAKAN PERTAMA)
• Halaman : 273
• Penerbit : absolute media
• Kota terbit : yohyakarta
BAB II RINGAKASAN MATERI

2.1 BUKU UTAMA


A. PENGERTIAN AGAMA
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu a tidak dan gam pergi. Jadi agama
artinya tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi secara turun temurun. Hal ini menunjukkan pada
salah satu sifat agama, yaitu diwarisi secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Versi lain mengatakan agama tersusun dari a tidak dan gama kacau. Jadi agama
artinya tidak kacau.
Dalam Bahasa Arab agama disebut din yang berarti menguasai, menundukkan, patuh,
hutang, balasan, kebiasaan. Agama memang membawa peraturan-peraturan yang merupakan
hukum, yang harus dipatuhi orang. Din dalam bahasa Semit juga berarti undang-undang atau
hukum. Sedangkan dalam bahasa Inggris agama disebut religion yang terambil dari bahasa
Latin religare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan memiliki religi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan.
Sebuah agama biasanya mencakup tiga persoalan pokok, yaitu:
1. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan mencipta alam.
2. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekwensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3. Sistem nilai (hukum/norma) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.
Dengan demikian jelaslah bahwa agama merupakan seperangkat aturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya.

B. LATAR BELAKANG PERLUNYA AGAMA


Yang melatar belakangi perlunya manusia terhadap agama yaitu :
a. karena fitrah manusia yaitu kondisi dimana Allah menciptakan manusia yang
menghadapkan dirinya pada kebenaran dan kesiapan untuk menggunakan
pikirannya.
b. karena keterbatasan akal manusia yang tidak dapat mendeteksi baik atau buruk
c. Tantangan yang dihadapi manusia baik yang datang dari dalam maupun dari
luar

C. JENIS-JENIS AGAMA
Ditinjau dari sumbernya, agama dapat dibagi dua, yaitu:
1. Agama samawi revealed religion (agama wahyu)
Agama wahyu adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah SWT Sang
Pencipta melalui malaikat Jibril dan disampaikan/disebarkan oleh Rasul-Nya kepada
umat manusia. Wahyu- wahyu tersebut disimpan dalam Kitab Suci, suhuf (lembaran-
lembaran tertulis) atau ajaran lisan. Yang termasuk ke dalam agama wahyu yaitu
Yahudi, Nasrani dan Islam.

2. Agama ardhi culture religion (agama bukan wahyu/buatan manusia).


Agama bukan wahyu bersandar semata-mata kepada ajaran dari seorang manusia yang
dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara
mendalam. Contohnya agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan
Confusianisme yang berpangkal pada ajaran Kong Hu Chu.

D. FUNGSI AGAMA
1. Agama sebagai petunjuk kebenaran
2. Agama sebagai informasi metafisika
3. Agama sebagai sumber moral
4. Agama sebagai sumber syariah dan ibadah
5. Agama sebagai sumber ilmu atau fungsi konfirmasi
6.
E. KEDUDUKAN AGAMA ISLAM
Penamaan "Islam" sebagai sebuah din berbeda dengan agama lainnya. Umumnya agama
lain diambil dari nama pembawanya atau kepada suku atau tempat kelahiran agama tersebut.
Agama Budha dinisbahkan dengan Sidarta Buddha Gautama, Zoroaster dinisbahkan kepada
Zarahustra, Kong Hu Chu kepada Kong Fu Tse. Yahudi dinisbahkan kepada kaum yang
menganut ajaran Nabi Musa as yaitu Yuda (Jews). Agama Hindu dinisbahkan kepada tempat
berkembanganya agama tersebut yaitu India (Hindustan) Agama Kristen dinisbahkan kepada
pengajarnya yakni "Jesus Crist" Orang Islam menyebutnya dengan Nasrani dinisbahkan
kepada tempat kelahiran Isa as yaitu Nazareth.
Penamaan Islam diambil dari hakekat dan substansi ajaran yang terkandung di dalamnya.
Islam merupakan turunan dari kata aslama yang artinya bersih dan selamat dari kecacatan, atau
sempurna. Islam dapat juga terambil dari kata assilmu yang berarti perdamaian dan keamanan
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Islam mengandung arti berserah diri, tunduk,
patuh dan taat sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT. Ketundukan dan kepatuhan kepada
Allah itu melahirkan keselamatan dan kesejahteraan diri serta kedamaian bagi sesama manusia
dan lingkungannya.
Islam dapat dipandang dalam dua makna yaitu, pertama Islam sudah menjadi agama
yang dibawa sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad SAW, karena pada hekekatnya
semua Rasul mengajarkan kepatuhan dan ketundukan hanya kepada Allah SWT. Kedua Islam
adalah risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang berisi seperangkat ajaran
aqidah,ibadah dan akhlak
2.2 BUKU PEMBANDING
A. AGAMA DAN RUANG LINKUPNYA
Pencarian makna agama bukan suatu persoalan yang mudah, apalagi membuat definisi
yang dapat menampung semua persoalan esensial yang terkandung dalam agama. Ada
beberapa cara yang dilakukan para ahli dalam menyoroti agama. Sudah dapat dipastikan
pendekatan-pendekatan yang dilakukan mereka diwarnai oleh latar belakang pemikiran bidang
yang geluti, termasuk di dalamnya para pada agama-agama tertentu. ahli mereka yang
mengkhususkan
Agama dalam beberapa pemikiran yang berkembang di Barat sering dilihat dari segi
fenomena yang ditampilkan oleh para pelaku atau penganut agama. Hal ini sesuai dengan
metode yang mereka dikembangkan yang lebih cenderung memandang realitas sebagai sesuatu
yang tampak, jadi agama pun sebagai apa yang tampak dalam tingkah laku dilihat penganut
agama.
Agama bagi manusia sebagaimana aspek kebutuhan lainnya memiliki peran dan fungsi
tertentu dalam memenuhi hajat hidup. Ada dua macam fungsi agama, yakni fungsi maknawi,
dan fungsi identitas. Max Weber memandang fungsi maknawi sebagai dasar bagi semua
agama. Agama menyajikan wawasan dunia atau cosmos; karenanya segala ketidakadilan,
penderitaan dan kematian dapat dipandang sebagai suatu yang penuh makna. Termasuk ke
dalam makna ini antara lain konsep, ide, tuntutan dan kewajiban. Filsafat juga menyajikan
wawasan kosmik, tetapi tidak tertuju pada emosi manusia secara mendalam, karena itu kurang
mendorong manusia untuk menyadari bahwa mereka dikuasai sistem kepercayaan, tetapi
agama melalui konsep ritual menjalin dimensi afektif dan kognitif dan jawaban agama
senantiasa berurusan dengan nilai.
Dalam Al-Qur'an, agama disebut millah, misalnya millatu Ibrahim yang artinya agama
(yang dibawa) Ibrahim. (Al-Nahl : 123). Selain itu dalam Al-Qur'an agama disebut juga din
Atau al-ilin. Misalnya: lakum dinukum waliya din yang artinya bagimu din (ij'ama)mu, dan
bagiku din (agama)ku. (Al-Kafirun : 6). Selain berarti agama, kata din juga berarti: pembalasan
di hari kiamat, pat kebiasaan, undang-undang, peraturan, dan ketaatannya.
Dilihat dari sifat dan sumbernya, agama dapat diklasifikasi- kan kepada tiga kategori, yaitu:
1) Agama wahyu dan bukan wahyu,
2) agama misionari dan bukan misionari, dan
3) agama ras geografis dan agama universal.,
Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan Pemberi wahyu,
kepada rasul-rasul penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu serta pesannya
disebarkan kepada seluruh umat manusia. Sedangkan agama bukan wahyu tidak memandang
penyerahan kepada Tuhan dan menaati aturan-aturanNya sebagai suatu hal yang esensial.
Agama Misionari adalah agama yang menurut ajarannya harus disebarkan kepada seluruh
umat manusia, sedangkan agama bukan misionari tidak ada kewajiban dalam ajarannya untuk
menyebarkan kepada seluruh umat. Di dalam kategori ini agama yang tampak jelas pesannya
untuk disebarkan hanyalah Islam, tetapi dalam perkem-bangan selanjutnya para pemeluk
agama lelain Islam mengubah pesannya menjadi agama misionari.
Dari segi ras geografis, agama dibagi menjadi agama Semitik, Arya, dan Mongolian. Agama
Semitik pada umumnya adalah agama wahyu, seperti Islam, Nasrani dan Yahudi, sedangkan
agama non semitik, yaitu Arya dan Mongolia bukanlah agama wahyu, seperti Hindu, Budha
dan Zoroaster di Mongolia, atau Confusianisme, Taoisme, dan Sintoisme di Mongolia.

B. PENTINGNYA AGAMA BAGI MANUSIA


Agama bagi manusia merupakan kebutuhan alamiah (fitrah) manusia. Berbagai pendapat
mengenai kefitrian agama ini dapat dikaji pada beberapa pemikiran. Misalnya Einstein
menyatakan bahwa sifat sosial manusia merupakan salah satu faktor pendorong terwujudnya
agama.
Manusia menyaksikan maut merenggut ayahnya, ibunya, kerabatnya serta para pemimpin
besar. Direnggutnya mereka satu persatu, sehingga manusia merasa kesepian di kala dunia
telah kosong. Jadi harapan akan adanya sesuatu yang dapat memberi petunjuk dan pengarahan,
harapan menjadi pencinta dan dicintai, keinginan bersandar pada orang lain dan terlepas dari
perasaan putus asa; semua itu membentuk dalam diri sendiri dasar kejiwaan untuk menerima
keimanan kepada Tuhan.
William James seorang filosof Jerman menyatakan bahwa kendatipun benar
pernyataanbahwa hal-hal fisik dan material merupakan sumber tumbuhnya berbagai keinginan
batin, namun banyak pula keinginan yang tumbuh dari alam di balik alam material ini.
Buktinya, banyak perbuatan manusia tidak bersesuaian dengan perhitungan- perhitungan
material. Pada setiap keadaan dan perbuatan keagamaan, kita selalu dapat melihat berbagai
bentuk sifat seperti ketulusan, keikhlasan dan kerinduan, keramahan, kecintaan dan
pengorbanan. Gejala-gejala kejiwaan yang bersifat keagamaan memiliki berbagai kepribadian
dan .karakteristik yang tidak selaras dengan semua gejala umum kejiwaan manusia.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan:
1) sumber moral,
2) petunjuk kebenaran,
3) sumber informasi tentang masalah metafisika, dan
4) bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun duka.

C. AGAMA ISLAM DAN RUANG LINGKUPNYA


Islam berasal dari kata aslama-yuslimu yang berarti menyerah, tunduk dan damai. Secara
bahasa, Islam mengandung makna umum, bukan hanya nama dari suatu agama. Ketundukan,
ketaatan dan kepatuhan merupakan makna Islam. Ini berarti segala sesuatu yang tunduk dan
patuh terhadap kehendak Allah adalah "Islam". Menurut Al-Qur'an, Islam adalah agama yang
ajaran-ajarannya diberikan Allah kepada masyarakat manusia melalui para Rasul-Nya. Jadi,
Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh para nabi pada setiap zamannya yang berakhir
dengan kenabian Muhammad SAW. Penamaan agama Islam bagi para nabi didasarkan kepada
firman Allah, yaitu dalam surat Al-Baqarah: 136
Artinya: "Katakanlah (hai orang-orang mumin): Kami beriman kepada Allah dan kepada apa
yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub serta
anak cucunya dan kepada apa yang telah diturunkan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan
mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya berserah
diri kepada-Nya".
Dan pada ayat lain disebutkan tentang ucapan Nabi Nuh:
Artinya:"Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun dari
padamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya ku termasuk
golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)".
(Yunus: 72) Mengenai Nabi Ibrahim, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah: 131
artinya:"Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: 'Tunduk patuhlah!' Ibrahim menjawab: 'Aku
tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
Dan rangkaian ayat di atas tampaklah bahwa agama Islam adalah agama yang
diturunkan Allah kepada manusia melalui para Rasul dan pada saat terakhir agama ini
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi Islam dalam pengertian yang paling baru dan
sempurna merupakan ajaran dan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Ajaran Islam bersifat universal dan berlaku setiap zaman. Keabadian dan keaktualan
Islam telah dibuktikan sepanjang sejarahnya, di mana setiap kurun waktu dan perkembangan
peradaban manusia senantiasa dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui Al-Quran
sebagai landasannya. Keuniversalan konsep Islam merupakan jawaban terhadap keterbatasan
manusia dan pemikirannya yang temporal dan parsial. Karena keparsialan ini muncullah
kekurangan dan dari ketemporalan lahirlah kegoyahan yang menuntut perubahan-perubahan.
Keuniversalan Islam membebaskan Islam dari berbagai kekurangan dan kelemahan
membuktikan akan kebenarannya.
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 BUKU UTAMA


A. KELEBIHAN
1. Penggunaan kata yang jelas dan baku
2. penjelasan yang dilengkapi dari sumber al-quran dan al-hadist
3. penjelasan yang sangat berkaitan dengan agama islam
B. KEKURANGAN
1. Penjelasan yang kurang luas hanya terfokus ke agama islam saja

3.2 BUKU PEMBANDING


A. KELEBIHAN
1. Penggunaan kata yang jelas dan baku
2. penjelasan yang luas dan tetap berkaitan pada agama islam
3. Terdapat penjelasan umum dari para ahli atau para terkemuka
B. KEKURANGAN
1. Minimnya sumber dari al-quran sehingga kurang meyakinkan walaupun terdapat
sumber dar para ahli
2. sekiranya ada arti ayat yang menjelaskan masih kurang lengkap jika tidak ada
ayatnya langsung tertera disana
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari kedua buku secara garis besar memiliki isi yang sama yaitu tentang agama islam serta
kedudukannya bedanya pada buku pertama kita dilengkapi dengan pernyataan yang bersumber
langsung dari al-quran sehingga kita dapat meyakini kebenarannya sedangkan pada buku kedua
kita dilengkapidengan pernyataan umum secara luas dari para ahli agama sehingga dapat
disimpulkan bahwasannya agama adalah salah satu pedoman manusia untuk menjalani
kehidupan dengan aturan yang ada sehingga mendapat kehidupan yang sejatera.
Dari pernyataan diatas dapat kita lihat bahwa buku pertama dan kedua saling melengkapi
satu sama lain untuk penjelasan mengenai agama .

4.2 SARAN
Agar mendapat pengetahuan yang lebih luas tentang agama,alangkah baiknya kita
mempelajarinya dari berbagai sumber yang lebih banyak dak terpercaya sehingga kita tidak
ragu-ragu dalam meyakininya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Nurmayani, M.A. Drs. Ramli, M.A. Dr. Hapni Laila Siregar, S.Ag, M.A. Dinul Islami,
M.A. Nikmah Dalimunthe, S.Ag, MH. Sugianto, S.Pd.I, M.A. Imam Fikri, S.H., M.Ag..
2021 islam kaffah. Medan cv.kencana emas sejahtera.

Hatta, M.Pd.I Ach. Barocky Zaimina, M.S.I Ubaidillah Afif, M.Pd.I Ifawati, M.Pd.I Asnawan
M.S.I. 2013 pendidikan agama islam. Yogyakarta absolute medi

Anda mungkin juga menyukai