Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL REVIEW

( PENDIDIKAN AGAMA ISLAM )

DOSEN PENGAMPU:
Imam Fikri, S.H M.Ag

DISUSUN OLEH :
MHD FAJAR DWIANDRA TANJUNG (5222530003)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

i
KATA
PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Jurnal
Review ini.
CJR ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Saya selaku penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan CJR ini dan saya
berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam
membuat makalah ini diantaranya :
• Imam Fikri, S.H. M.Ag selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam
.
Demikian ini saya CJR buat semoga bermanfaat,

Medan, 15 April 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Rasionalisasi pentingnya CJR .............................................................................................. 1
B. Tujuan penulisan CJR ........................................................................................................... 1
C. Manfaat CJR .............................................................................................................. 1
D. Identitas Jurnal ................................................................................................................ 3
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL .................................................................. 3
A. Jurnal Utama ......................................................................................................... 3
B. Jurnal Pembanding ................................................................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN ISI JURNAL ..................................................................... 7
A. Jurnal Utama ......................................................................................................... 7
B. Jurnal Pembanding ................................................................................................ 7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Jurnal Review bertujuan mengkaji sebuah jurnal bacaan atau artikel yang telah
selesai dibaca.
Alasan mengapa harus dilakukan critical jurnal review adalah untuk mengetahui sejauh
mana kita memahami isi jurnal tersebut, kemudian kita dapat menganalisis jurnal tersebut
seperti kelebihan dan kekurangan dari jurnal tersebut

B. Tujuan Penulisan CJR


1. Penyelesaian tugas CJR mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
2. Menambah pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
3. Meningkatkan pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
4. Menguatkan pengetahuan pengetahuan yang mendalam tentang agama
islam yang sudah diperoleh sebelumya

C. Manfaat Penulisan CJR


1. Menambah pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
2. Meningkat pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
3. Meningkatkan keterampilan ketelitian dalam menganalisis
4. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
olehsetiap pembahasan dari jurnal pertama dan pembandingnya

D. Identitas Jurnal

1. Jurnal Utama
• Judul artikel : Akhlak Mulia dalam Pandangan Masyarakat
• Judul jurnal : Jurnal Pendidikan Islam
• Penulis : Mustopa
• ISSN : 1979-1739
• Vol dan No : 08 (02)
• Tahun terbit : Oktober 2014
• Halaman : 262-280 halaman
• Penerbit : IAIN Walisongo Semarang
• Kota terbit : Semarang, Jawa Tengah
• Download : http://journal.walisongo.ac.id/index.php/nadwa

1
2. Jurnal Pembanding
• Judul artikel : Akhlak Ditinjau Dari Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga
• Judul jurnal : Jurnal Penguatan Keluarga
• Penulis : Zaenal Abidin
• ISSN : 978&602-5995-04-0
• Tahun terbit : Mei 2018
• Halaman : 85-91
• Penerbit : Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
• Kota terbit : Semarang,

2
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

A. Jurnal Utama

1. Pendahuluan

Seorang dapat dikatakan berakhlak, apabila ia mendasarkan perilakunya pada ajaran


agama Islam, yang bersumber pada wahyu. Ia menunjukkan kesadaran terhadap
keberadaan Tuhan di setiap saat, menyadari bahwa Tuhan mengetahui segala
perbuatannya. Sehingga segala aktivitas hidupnya adalah untuk beribadah kepada Allah.
Jadi, keimanan dalam Islam, padadasarnya merupakan kesadaran untuk menjadi pribadi
yang baik. Maka, di sinilah letak hubungan antara akhlak dan iman. Hubungan akhlak
dengan ibadah dapat dilihat dalam pengajaran prinsip-prinsip Islam beserta
pengamalannya. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah rukun Islam yang lima, dengan
melaksanakan rukun tersebut, otomatis dapat mengembangkan akhlaknya. Dengan
berpegang pada syaha>dah, seorang Muslim akan komit untuk taat kepada Allah.
Implikasinya, ia akan menunjukkan integritas, kejujuran, amanah dan sebagainya. Begitu
pula salat, seorang Muslim akan terhindar dari perbuatan keji, sederhana, ramah dan
sebagainya. Implikasinya akan terlihat dalam hubungan seseorang dengan kedua orang
tua, keluarga, tetangga, semua orang termasuk dengan binatang dan alam.

Ibadah dalam praktiknya telah memiliki ketentuan yang jelas cara melakukannya,
terutama yang berhubungan dengan syarat rukun. Sehingga dapat dijadikan ukuran pada
praktik ibadah yang baik dan benar. Namun, tidak demikian pada akhlak. Akhlak yang
notabene merupakan sifat dari jiwa yang menimbulkan perbuatan tanpa melalui
pemikiran dan pertimbangan, belum dapat diketahui dengan pasti tentang hukum
perbuatannya, sebelum diadakan penelitian terhadap suatu perbuatan. Di samping itu,
praktik “perbuatan” akhlak, sangat mungkin terjadi perbedaan antara satu orang dengan
orang lain. Misalnya, perbedaan dalam mengukur nilai perbuatan yang baik dan buruk,
dapat menyebabkan perbedaan dalam merespons keadaan yang dihadapi. Perbedaan
dalam mengukur perbuatan akhlak muncul, sebab adanya perbedaanpandangan antara satu
dengan yang lainnya. Sehingga akan terjadi perbedaan antara satu sama lain. 2.
Pembahasan
Pengertian akhlak mulia menurut pandangan masyarakat menekankan pada perbuatan
yang tampak secara lahiriah dan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, serta
tidak temporer. Kemudian perilaku yang tampak dan terus menerus tersebut tidak
dibedakan antara perbuatan akhlak dengan ibadah dan keimanan. Sehingga akhlak mulia

3
menurut masyarakat adalah tingkah laku yang terpuji, yang baik dan dapat dilihat dari
perbuatan sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan ibadah maupun keimanan.

Di antara akhlak mulia adalah sikap yang santun, sopan, tutur kata lembut penuh
kasih sayang, tidak marah, bisa menjadi teladan yang baik, taat beribadah, dan berbuat
jujur.
Adapun sumber akhlak adalah tuntunan al-Qur’an dan Hadis. Masyarakat melihat akhlak
dari perbuatan yang tampak ditampilkan, melalui perkataan dan perbuatan, namun tidak
melihat dari segi hakikat. Atau mereka baru mengungkapkan buah dari akhlak, itu juga
masih sangat terbatas belum pada buah akhlak yang lengkap.

Menurut pandangan masyarakat, tanda-tanda adanya akhlak mulia pada seseorang


dapat dilihat dari perilaku yang ditampilkan, yaitu perilaku yang baik. Perilaku baik
tersebut berhubungan dengan ibadah dan muamalah dengan orang lain, serta cara
melakukannya. Pandangan masyarakat tentang tanda akhlak mulia tersebut, sama dengan
ketika mereka mengartikan pengertian akhlak, yaitu dilihat dari perbuatan yang tampak.
Menurut penulis, hal ini sangat wajar, mengingat persoalan tanda adalah sesuatu yang
dapat dibuktikan. Maka mereka mengukur itu dari perilaku yang dapat terlihat. Namun,
mereka belum dapat membedakan antara perilaku ibadah dengan perilaku akhlak. Begitu
juga penulis memaklumi, karena akhlak dalam prakteknya juga tidak dapat dipisahkan
dengan perbuatan ibadah.

Berdasarkan pandangan masyarakat juga dapat dilihat dari perilaku yang


ditampilkan. yaitu; a) bersikap menghalalkan cara untuk meraih sesuatu, b) tidak peduli
dengan aturan yang ada, baik agama, pemerintah maupun masyarakat, c) mudah
mengabaikan amal ibadah,
d) selalu mengajak berbuat ke arah yang negatif pada siapapun, e) bergaul dengan orang
yang buruk perilakunya, f) tidak memperhatikan kepentingan orang lain, g) tidak punya
rasa malu melakukan perbuatan jelek, h) menunjukkan sikap yang baik di muka umum, i)
mudah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama dan sosial, dan j)
banyak berbicara tapi sedikit berbuat.

Menurut pandangan masyarakat bahwa faktor-faktor adanya akhlak mulia pada


seseorang adalah; a) keturunan, b) lingkungan keluarga dan masyarakat, c) pembawaan d)
pendidikan formal dan nonformal, e) rutinitas ibadah, f) kebiasaan-kebiasaan, seperti
melaksanakan amr ma’ruf nahymunkar, beramal saleh, dan menghindari tingkah laku
tercela.
Secara individual akhlak yang baik akan menjadikan seseorang: (a) jiwanya tenang,

4
(b) merasakan kebahagiaan dalam kesederhanaan, (c) tidak stres, (d) tidak khawatir, (e)
tidak memiliki rasa takut sekalipun dari segi ekonomi pas-pasan, (f) sudah merasakan
surga di dunia.

Pandangan masyarakat tentang akhlak mulia bahwa akhlak mulia dimaksudkan sebagai
perilaku yang baik yang tampak melalui lisan dan perbuatan, serta selalu ada pada diri
seseorang, dan tidak temporer. Tanda-tanda adanya akhlak mulia pada diri seseorang
dapat dilihat dari perilaku sehari-harinya berkaitan hubungan dengan diri sendiri, Tuhan
maupun masyarakat. Perilaku mereka selalu ingin berbuat kebaikan. Sebaliknya tanda-
tanda orang yang tidak memiliki akhlak yang mulia kecenderungannya selalu berbuat
kejelekan dan tidak segan- segan melanggar aturan. Faktor adanya akhlak mulia adalah
keturunan, lingkungan, dan pendidikan baik formal maupun nonformal.Pengaruh adanya
akhlak mulia pada seseorang, secara individu akan membawa ketenangan dan
ketenteraman. Sedangkan secara sosial ia akan diterima oleh masyarakatnya dan mudah
menyesuaikan diri dengan masyarakat.

B. Jurnal Pembanding

1. Pendahuluan

Keluarga mempunyai peran dalam pembentukan akhlak anak, oleh karena itu
keluarga harus memberikan pendidikan atau mengajar anak tentang akhlak mulia atau
baik. Hal itu tercermin dari sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat
dicontoh oleh anak. Beberapa ahli ilmu mengatakan bahwa Allah SWT akan meminta
pertanggungjawaban dari setiap orang tua tentang apa yang mereka lakukan kepada anak-
anaknya. Oleh karena itu, orang tua harus memiliki kesadaran dan usaha sebagai
penanggungjawab pendidikan anak dalam keluarga, terutama pendidikan agama (Al-
Jauziyah, 2005).
2. Pembahasan

Erikson (dalam Santrock, 2011) menambahkan bahwa pencapaian moralitas dewasa


seorang remaja juga dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil. Jika remaja merasa kecewa
dengan keyakinan moral dan keagamaan yang diperoleh selama masa kanak-kanak, maka
akan merasa kehilangan tujuan dan merasa hidup mereka kosong untuk sementara waktu.
Hal ini membuat remaja berusaha mencari ideologi yang akan membawa kepada tujuan
hidupnya. Sehingga, proses penalaran moral yang terjadi padaremaja sangat ditentukan
oleh hubungan atau aktivitasnya dengan lingkungan, selain dengan keluarga khususnya
adalah dengan teman sebaya.

5
BAB III
PEMBAHASAN ISI JURNAL

A. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama

Jurnal ini memang sudah bagus seperti dalam abstrak menggunakan dua bahasa yaitu
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, penulisan pada jurnal ini juga terbilang rapi serta
menggunakan penulisan rata kanan kiri. Identitas pada jurnal ini juga lengkap dan terdapat
penjelasan lengkap mengenai aklak mulia.

Untuk kekurangannya sendiri, jurnal ini sangat bagus dan rinci jadi menurut saya tidak
ada kekurangan pada jurnal utama yang saya review ini.

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding

Jurnal ini sangatlah bagus karena menggunakan format penulisan rata kanan kiri
sehingga membuat kesan rapi dan materi pada jurnal ini mudah dipahami karena
memaparkan penjelasan yang inti mengenai materi yang dijelaskan yaitu tentang akhlak
mulia dan terdapat pengertian dari akhli untuk pembahasannya. Tampilan jurnal juga
sangat menarik dan identitas jurnal tertera jelas pada bagian atas jurnal.

Untuk kekurangannya, menurut saya penulisan pada jurnal ini sangat kecil sehingga
memberi kesan bosan jika dibaca terus-menerus.

6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ada beberapa cara yang digunakan dalam pembentukan akhlak. Pembinaan


akhlak yang ditempuh Islam adalah menggunakan cara atau sistem yang integrated,
yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan
untuk diarahkan padapembinaan akhlak. Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan
akhlak ini adalahpembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara
kontinyu. Dalam tahap-tahap tertentu, pembinaan akhlak, khususnya akhlak lahiriah
dapat pula dilakukan dengan cara paksaan yang lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa.
Selanjutnya yang tak kalah ampuhnya adalah melalui keteladanan. Pendidikan itu tidak
akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan
nyata. Cara yang demikian itu telah dilakukan oleh Rasulullah.

B. Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2018. Akhlak Mulia Ditinjau Dari Pendidikan Agama Islam dalam
Keluarga.
Jurnal Penguatan Keluarga: Semarang, Jawa Tengah. 978-602-5995-04-0
Mustopa. 2014. Akhlak Mulia dalam Pandangan Masyarakat. Jurnal Pendidikan Islam:
Semarang, Jawa Tengah. 1979-1739

Anda mungkin juga menyukai