Anda di halaman 1dari 11

lOMoARcPSD|26177601

CRITICAL JURNAL REPORT


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIZKY PRATAMA PUTRA


NIM : 6223311012
KELAS : PJKR-G

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


T. A. 2023/2024
lOMoARcPSD|26177601

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review dengan judul jurnal
1 “Aklahk Mulia dalam Pandangan Masyarakat” penulis Mustopa. Dan jurnal 2 “Akhlak Ditinjau
dari Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga” penulis Zaenal Abidin.

Saya berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan Agama yang
sudah memberikan bimbingannya. Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih bayak kekurangan
oleh karena itu saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangunan guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata
saya mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.

Medan, 28 April 2023

Rizky Pratama Putra


lOMoARcPSD|26177601

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR..................................................................................................1
B. Tujuan Penulis CJR..................................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan CJR............................................................................................................1
D. Identitas Jurnal.........................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL................................................................................................3
A. Jurnal utama.............................................................................................................................3
B. Jurnal Pembanding...................................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN ISI JURNAL.........................................................................................6
1. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama................................................................................6
2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding.......................................................................6
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSKATA.......................................................................................................................8
lOMoARcPSD|26177601

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Jurnal Review bertujuan mengkuji sebuah jurnal bacaan atau artikel yang telah
selesai dibaca.

Alasan mengapa harus dilakukan Critical Jurnal Review adalah untuk mengetahui sejauh
mana kita memahami isi jurnal tersebut, kemudian kita dapat menganalisis urnal tersebut seperti
kelebihan dan kekurangan dari jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulis CJR


1. Penyelesaian tugas CJR mata kuliah Pendidikan Agama Islam. 2.
Menambah pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
3. Meningkat pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
4. Menguatkan pengetahuan-pengetahuan yang mendalam tentang agama islam yang sudah
diperoleh sebelumnya.

C. Manfaat Penulisan CJR


1. Menambah pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
2. Meningkatkan pengetahuan yang mendalam tentang agama islam.
3. Meningkatkan keterampilan ketelitian dalam menganalisis.
4. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
pembahasan dari jurnal pertama dan pembandingnya.

D. Identitas Jurnal
1. Jurnal Utama
• Judul artikel : Akhlak Mulia dalam Pandangan Masyarakat
• Judul jurnal : Jurnal Pendidikan Islam
• Penulis : Mustopa
• ISSN : 1979-1739
• Vol dan No : 08 (02)
• Tahun terbit : Oktober 2014
• Halaman : 262-280
• Penerbit : IAIN Walisongo Semarang  Kota terbit : Semarang Jawa Tengah
2. Jurnal Pembanding
• Judul artikel : Akhlak Ditinjau Dari Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga
• Judul jurnal : Jurnal Penguatan Keluarga

1
lOMoARcPSD|26177601

• Penulis : Zaenal Abidin


• ISSN : 978 & 60-5995-04-0
• Tahun terbit : Mei 2018
• Halaman : 85-91
• Penerbit : Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
• Kota terbit : Semarang Jawa Tengah

2
lOMoARcPSD|26177601

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

A. Jurnal utama
1. Pendahuluan

Seorang dapat dikatakan berakhlak, apabila ia mendasarkan perilakunya pada ajaran agama
Islam yang bersumber pada wahyu. Ia menunjukkan kesadaran terhadap keberadaan Tuhan di
setiap saat, menyadari bahwa Tuhan mengetahui segala perbuatannya. Sehingga segala aktivitas
hidupnya adalah untuk beribadah kepada Allah. Jadi, keimanan dalam Islam pada dasarnya
merupakan kesadaran untuk menjadi pribadi yang baik. Maka di sinilah letak hubungan antara
akhlak dan iman. Hubungan akhlak dengan ibadah dapat dilihat dalam pengajaran prinsip-prinsip
Islam berarti pengalamannya. Prinsip-prinsip yang di maksud adalah rukun Islam yang lima,
dengan melaksanakan rukun tersebut, otomatis dapat mengembangkan akhlaknya. Dengan
berpegangan pada syahadah, seorang muslim akan komitmen untuk taat kepada Allah.
implikasinya, ia akan menunjukkan integritas, kejujuran, amanah, dan sebagainya. Begitupula
salat, seorang muslim akan terhindar dari perbuatan keji, sederhana, ramah dan sebagainya.
Implikasinya akan terlihat dalam hubungan seseorang dengan kedua orang tua, keluarga,
tetangga, semua orang termasuk dengan binatang dan alam.

Ibadah dalam praktiknya telah memiliki ketentuan yang jelas cara melakukannya, terutama
yang berhubungan dengan syarat hukum. Sehingga dapat dijadikan ukuran pada praktik ibadah
yang baik dan benar. Namun, tidak demikian pada akhlak. Akhlak yang notabenya merupakan
sifat dari jiwa yang menimbulkan perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan, belum
dapat diketahui dengan pasti tentang hukum perbuatannya, sebelum diadakan penelitian terharap
suatu perbuatan. Disamping itu,praktik "perbuatan" akhlak, sangat mungkin terjadi perbedaan
antara satu dengan orang lain. Misalnya, perbedaan dalam mengukur nilai perbuatan yang baik
dan buruk, dapat menyebabkan perbedaan dalam merespon keadaan yang dihadapi. Perbedaan
dalam mengukur perbuatan akhlak muncul, sebab adanya perbedaan pandangan antara satu
dengan lainnya. Sehingga akan terjadi perbedaan antar satu sama lain.

2. Pembahasan

Pengertian akhlak mulia munurut pandangan masyarakat menekan pada perbuatan yang
tampak secara lahiriah dan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, serta tidak temporer.
Kemudian perilaku yang tampak dan terus menerus tersebut tidak dibedakan antara perbuatan
akhlak dengan ibadah dan keimanan. Sehingga akhlak mulia menurut masyarakat adalah tingkah
laku yang terpuji, yang baik dan dapat dilihat dari perbuatan sehari-hari, baik dalam hubungan
dengan ibadah maupun keimanan.

Diantara akhlak mulia adalah sikap yang santun, sopan, tutur kata lembut penuh kasih sayang,
tidak marah, bisa menjadi teladan yang baik, taat beribadah, dan berbuat jujur. Adapun sumber

3
lOMoARcPSD|26177601

akhlak adlah tuntunan al –qur’an dan hadist. Masyarakat melihat akhlak dari perbuatan yang
tampak ditampilkan, melalui perkatan dan perbuatan, namun tak terlihat dari segi hakikat.
Atau mereka baru mengungkapkan buah dari akhlak, itu juga masih sangat tebatas belum pada
buah akhlak yang lengkap.

Menurut pandangan masyarakat, tanda-tanda adanya akhlak mulia pada seseorang dapat dilihat
dari perilaku yang ditampilkan, yaitu perilaku yang baik. Perilaku baik tersebut berhubungan
dengan ibadah dan muamalah dengan orang lain, serta cara melakukannya. Pandangan
masyarakat tentang tada akhlak mulia tersebut, sama dengan ketika merekamengartikan
pengetian akhlak, yaitu dilihat dari perbuatan yang tampak. Menurut penulis, hal ini sangat
wajar, mengingat persoalan tanda adalah sesuatu yang dapat di buktikan. Maka mereka
mengukur itu dari perilaku yang dapat telihat. Namun, mereka belum dapat membedakan antara
perilaku ibadah dengan perilaku akhlak. Begitu juga penulis memaklumi, karena akhlak dalam
prakteknya juga tidak dapat di pisahkan dengan perbuatan ibadah.

Berdasarkan pandangan masyarakat juga dapat dilihat dari perilaku yang ditampilkan, yaitu a)
besifat menghalalkan cara untuk meraih sesuatu, b) tidak peduli dengan aturan yang ada, baik
agama, pemerintah maupun masyarakat, c) mudah mengabaikan amal ibadah, d) selalu mengajak
berbuat kearah yang negative pada siapapun, e) bergaul dengan orang yang buruk perilakunya, f)
tidak mempehatikan kepentingan orang lain, g) tidak punya rasa malu lakukan perbuatan jelek,
h) menunjukkan sikap yang baik dimuka umum, i) mudah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan norm agama dan social, dan j) banyak bicara tapi sedikit berbuat.

Menurut pandangan masyarakat bahwa faktor faktor adalah akhlak mulia pada seseorang
adalah: a) keturunan, b) lingkungan dan masarakat, c) pembawaan, d) pendidikan formal dan
nonformal, e) rutinitas ibadah, f) kebiasaan-kebiasaan, seperti melaksanakan amr-ma’ruf
nahymunkar, beramal saleh, dan menghindari tingkah laku tercela.

Secara individual akhlak yang bak akan menjadikan seseorang: a) jiwanya tenang, b) merasakan
kebahagian dalam kesederhanaan, c) tidak stress, d) tidak khawatir, e) tidak memiliki rasa takut
sekalipun dari segi ekonomi pas-pasan, f) sudah merasakan surge dunia.

Pandangan masyarakat tentang akhlak mulia bahwa akhlak mulia dimaksudkan sebagai perilaku
yang bak yang tampak melalui lisan dan perbuatan, serta selalu ada pada diri seseorang, dan
tidak temperorer. Tanda-tanda adanya akhlak mulia pada diri seseorang dapat dilihat dari
perilaku sehari-harinya berkaitan behubungan dengan diri sendiri. Tuhan maupun masyarakat.
Perilaku merka selalu ingin berbuat kebaikan. Sebaliknya tanda-tanda orang yang tidak memiliki
akhlak yang mulia kecenderungannya selalu berbuat kejelekkan dan tidak segan-segan
melanggar aturan. Faktor adanya akhlak mulia adalah keturunan, lingkungan dan pendidikan
baik formal maupun nonformal. Pengaruh adanya akhlak mulia pada seseorang, secara individu
akan membawa ketenangan dan ketenteraman. Sedangkan secara social ia akan diterima oleh
masyarakatnya dan mudah menyesuaikan diri dengan masyarakat.

4
lOMoARcPSD|26177601

B. Jurnal Pembanding
1. Pendahuluan
Keluarga mempunyai peran dalam pembentukan akhlak anak, oleh karna itu keluarga harus
memberikan pendidikan atau mengajarkan tentang akhlak mulia atau baik. Hal itu tercermin dari
sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat dicontoh oleh anak. Beberapa ahli ilmu
mengatakan bahwa Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban dari setiap orang tua tentang
apa yang mereka melakukan kepada anak-anaknya. Oleh karna itu, orang tua harus memiliki
kesadaran dan usaha sebagai penanggungjawab pendiddikan anak dalam keluarga, terutama
pendidikan agama ( Al- Jauziyah, 2005 )

2. Pembahasan

Eriskson (dalam Santrock, 20011) menambahkan bahwa pencapaian moralitas dewasa seorang
remaja juga dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil. Jika remaja merasa kecewa dengan
keyakinan moral dan keagamaan yang diperoleh selama masa kanak-kanak, maka akan merasa
kehilangan tujuan dan merasa hidup mereka kosong untuk sementara waktu. Hal ini membuat
remaja berusaha mencari ideologi yang akan membawa kepada tujuan hidupnya. Sehingga,
proses penalaran moral yang terjadi pada remaja sangat di tentukan oleh hubungan atau
aktivitasnya dengan lingkungannya, selain dengan keluarga khususnya adalah dengan teman
sebaya.

5
lOMoARcPSD|26177601

BAB III PEMBAHASAN ISI JURNAL

1. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama


Jurnal ini memang sudah bagus seperti dalam abstrak menggunakan dua bahasa, yangitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris, penulisan pada jurnal ini juga tebilang rapi serta menggunakan
penulisan rata kanan kiri. Identitas pada jurnal ini juga lengkap dan tedapat penjelasan lengkap
mengenai akhlak mulia.

Untuk keterangannya sendiri, jurnal ini sangat bagus dan rinci jadi menurut saya tidak ada
kekurangan pada jurnal utama yang saya review ini.

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding


Jurnal ini sangatlah bagus karena menggunakan format penulisan rata kanan kiri sehingga
membuat kesan rapi dan materi pada jurnal ini mudah di pahami karna memaparkan penjelasan
yang initi mengenai materi yang dijelaaskan yaitu tentang akhlak mulia dan tedapat pengetian
dalil akhli untuk pembahasannya. Tampilan jurnal ini juga sangat menarik dan identitas jurnal
tetera jelas pada bagian atas jurnal.

Untuk keterangannya sendiri, menurut saya penulisan pada jurnal ini sangat kecil sehingga
membei kesan bosa jika dibaca teus-menerus.

6
lOMoARcPSD|26177601

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada beberapa cara yang digunakan dalam pembentukan akhlak. Pembinaan akhlak yang
ditempuh islam adalah menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu sistem yang
menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk di arahkan pada
pembinaan akhlak. Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembinaan
yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Dalam tahap-tahap tertentu,
pembinaan akhlak, khususnya akhlak lahiriah dapat pula dilakukan dengan cara paksaan yang
lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa. Selanjutnya yang tak kalah ampuhnya adalah melalui
keteladanan. Pendidikan itu tidak sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh
teladan yang baik dan nyata. Cara yang demikian itu telah dilakukan oleh Rasulullah.

B. Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh
dari kesempatan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, Penulis sangan
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahsan makalah diatas.

7
lOMoARcPSD|26177601

DAFTAR PUSKATA

Abidin,Zaenal. 2018. Akhlak Mulia Ditinjau Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga. Jurnal
Penguatan Keluarga: Semarang, Jawa Tengah. 978-6025995-04-0

Mustopa, 2014. Akhlak Mulia dalam Pandangan Mayarakat. Jurnla Pendidikan Islam:
Semarangan, Jawa Tengah. 1979-1739

Anda mungkin juga menyukai