Anda di halaman 1dari 2

KASUS POSISI GUGATAN UTANG-PIUTANG

Pada tanggal 02 April 2020 telah terjadi jual-beli Apartemen The Royal
Penthouse antara Nanda Aurora Arsyinta sebagai pihak penjual dengan Ardya
Dreyanda sebagai Pihak Pembeli. The Royal Penthouse tersebut beralamat di Jalan
Ahmad Yani Nomor 137 Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 50241.
The Royal Penthouse harganya disepakati sebesar Rp80.000.000.000,00 (delapan
puluh miliar rupiah) yang dapat dicicil sebanyak 5 kali setiap 3 bulan dengan
pembayaran melalui tunai, cek, atau Bank BCA kepada nomor rekening 7251134105
a.n Nanda Aurora Arsyinta selaku pihak penjual dengan ketentuan biaya tambahan
mengenai Akte Jual-Beli sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sebagaimana yang ditanggung oleh pihak pembeli.
Setelah dibuatnya perjanjian dan terjadi kesepakatan, Ardya Dreyanda selaku
pembeli langsung melakukan pembayaran sebesar Rp30.000.000.000,00 (empat
puluh milliar rupiah) tertanggal 02 April 2020 melalui cek. Kemudian pada tanggal
05 Juli 2020, ia melakukan pembayaran yang kedua sebesar Rp18.000.000.000,00
(delapan belas miliar rupiah) juga melalui cek. Selanjutnya, pada 06 Oktober 2020 ia
kembali membayar sebesar Rp2.000.000.000,00 yang dibayarkan secara tunai. Pada
tanggal 02 Januari 2021, Ardya kembali melakukan pembayaran sebesar
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar miliar rupiah) dan melunasi pembayaran
pada tanggal 10 April 2021 sebesar Rp10.000.000.000,00 yang mana kedua
pembayaran tersebut dilakukan melalui Bank BCA.
Keseluruhan jumlah yang telah dibayarkan oleh Ardya tersebut ternyata belum
termasuk biaya Akta Jual-Beli sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah),
yang mana harus dibayarkan oleh Ardya sebagai pihak pembeli. Dengan demikian,
Ardya masih harus membayar sejumlah Rp50.000.000,00 kepada Nanda sebagai
pihak penjual. Nanda memberikan tenggat waktu pelunasan kepada Ardya selama
dua bulan paling lambat pada tanggal 10 Juni 2021. Namun, pada saat jatuh tempo
pelunasan biaya Akta Jual-Beli, Ardya justru mengeluhkan kesulitan ekonomi akibat
pandemi Covid-19. Pendapatan perusahaannya di bidang perhotelan mengalami
penurunan yang drastis, sehingga ia belum dapat melunasi biaya Akta Jual-Beli
tersebut. Akan tetapi, Ardya tetap bersedia bertanggung jawab untuk melunasi Akta
Jual-Beli atas pembelian Apartemen kepada Nanda selama satu bulan dengan cara
mencari pinjaman dari pihak lain. Pinjaman tersebut dilakukan dengan menjaminkan
Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) dengan Nomor 20316 atas
nama Nanda Aurora Arsyinta. Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian tertulis
dan didasarkan atas dasar kepercayaan. Sehingga Nanda setuju untuk menyerahkan
Sertifikat tersebut kepada Ardya.
Setelah satu bulan, dari kesepakatan terakhir yang dilakukan, Ardya hanya
membayar sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) melalui Bank BCA.
Kemudian, Ardya menghilang. Padahal ia masih memiliki utang sebesar
Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah). Nanda telah berusaha menghubungi
kontak Ardya via Whatsapp dan mendatangi perusahaannya tetapi tidak menemukan
keberadaan Ardya. Pihak Nanda sebelumnya telah berbaik hati memberikan izin
memberikan Sertifikat untuk mencari pinjaman. Selain itu, ia juga sudah memberikan
somasi kepada Ardya dan mencoba menghubunginya untuk menagih sisa utang yang
dimilikinya. Akan tetapi, Ardya justru tidak membayar sisa utang tersebut. Dengan
demikian, atas perbuatan ingkar janji dan tidak melunasi utang sebagaimana yang
telah dilakukan oleh Ardya, Nanda mengalami kerugian materil sehingga Nanda
menggugat Ardya untuk melunasi utangnya sebesar Rp40.000.000,00 (empat puluh
juta rupiah).
Agar gugatan dapat dipenuhi, Nanda memohon untuk dilakukan sita jaminan
atas The Royal Penthouse yang terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 137 Simpang
Lima Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 5024. Oleh karena itu, Nanda selaku
penjual pada akhirnya mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Semarang
yang beramalat di Jalan Siliwangi No. 512, Kembangarum, Kecamatan Semarang
Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50146.

Anda mungkin juga menyukai