22145
377
378 | Rizqi Rivaldi, et al.
jumlah (takaran atau timbangan) harus sama dan dibayar 2. Ibnu Taymiyyah menyatakan bahwa melakukan
kontan (tunai). Barangsiapa menambah atau meminta jual beli perhiasan dari emas dan perak dengan
tambahan, maka ia telah berbuat riba. Orang yang jenisnya tanpa syarat harus sama kadarnya, dan
mengambil tambahan tersebut dan orang yang memberinya kelebihannya dijadikan sebagai kompensasi atas
sama-sama berada dalam dosa.” jasa pembuatan perhiasan, baik jual beli itu dengan
ش ِعي َْر بِ ْالب ُِر َّ ب َو ْالب َُّر بِال
َّ ش ِعي ِْر َول ِ َق َو ْال َو َرقَ بِ الذَّه
ِ َب بِ ْال َو َرَ بِ ْيعُ ْوا الذَّه pembayaran tunai maupun dengan pembayaran
َ َوالتَّ َم َر بِ ْالمِلحِ َوالمِل َح بِ الت َم ِر يَدًا بِيَ ٍد كي.
ُْف ِشئْت ْم َ َّ ْ ْ ْ tangguh, selama perhiasan tersebut tidak
Artinya: “Juallah emas dengan perak, perak dengan dimaksudkan sebagai harga (uang), maka
emas, gandum dengan jelai, jelai dengan gandum, tamar hukumnya boleh.
dengan garam, dan garam dengan tamar secara kontan 3. Ibnu Qayyim juga menjelaskan lebih lanjut
sesuai yang kalian inginkan.” bahwasannya jual beli emas secara tidak tunai boleh
dilakukan jika emas tersebut dibentuk menjadi
perhiasan, karena statusnya berubah menjadi jenis
E. Fatwa DSN Nomor: 77/DSN-MUI/2010 tentang Jual
pakaian atau barang, bukan lagi merupakan jenis
Beli Emas Secara tidak Tunai
harga (uang).
MEMUTUSKAN 4. Ulama-ulama kontemporer lain mengatakan jual
Menetapkan : FATWA JUAL BELI EMAS SECARA beli emas secara tidak tunai boleh, mengemukakan
TIDAK TUNAI dalil bahwa emas dan perak adalah barang (sil’ah)
yang dijual belikan seperti halnya barang biasa.
Pertama : Hukum Kemudian manusia sangat membutuhkan untuk
Jual beli emas secara tidak tunai, baik melalui jual beli biasa melakukan jual beli emas, apabila dilarang jual beli
atau jual beli murabahah, hukumnya boleh (mubah, ja'iz) emas secara tidak tunai, maka akan merusak
selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi (uang). kemaslahatan manusia dan mereka akan mengalami
kesulitan. Emas yang telah dibentuk menjadi
Kedua : Batasan dan Ketentuan perhiasan statusnya berubah menjadi seperti
1. Harga jual (tsaman) tidak boleh bertambah selama pakaian dan barang, apabila pintu jual beli emas
jangka waktu perjanjian meskipun ada secara tidak tunai ditutup, maka tertutup pula pintu
perpanjangan waktu setelah jatuh tempo. utang piutang, masyarakat akan mengalami
2. Emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai kesulitan yang tidak terkira.
boleh dijadikan jaminan (rahn). Berdasarkan pendapat para ulama kontemporer di atas,
3. Emas yang dijadikan jaminan sebagaimana maka hasil ijtihad para peserta rapat Pleno DSN-MUI
dimaksud dalam angka 2 tidak boleh dijualbelikan menyatakan bahwa praktek jual beli emas secara tidak tunai
atau dijadikan obyek akad lain yang menyebabkan adalah boleh (mubah, jaiz), selama emas tidak menjadi alat
perpindahan kepemilikan. tukar yang resmi (uang), dengan ketentuan harga jual emas
tersebut tidak boleh bertambah selama jangka waktu
Ketiga : Ketentuan Penutup perjanjian meskipun ada perpanjangan waktu setelah jatuh
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan tempo.
jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan
B. Analisis Pendapat Imam Syafi’i Terhadap Fatwa DSN
diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang Jual Beli
Emas Secara Tidak Tunai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Imam Syafi’i melarang menukar emas dengan emas
A. Hukum Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai Menurut dengan cara ditakar, karena terkadang keduanya dapat
Fatwa DSN Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang memenuhi takaran, tetapi akan berbeda pada timbangan.
Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai Apabila jenis barang keduanya adalah emas dengan perak,
Fatwa tersebut dibuat didalam rapat Pleno Dewan maka diperbolehkan untuk menukarnya dengan dilebihkan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia pada hari Kamis, sebagian atas sebagian yang lain dengan syarat dilakukan
tanggal 20 Jumadil Akhir 1431 H/03 Juni 2010 M. Dalam secara langsung (kontan), dan kedua orang yang
menentukan kebolehan jual beli emas secara tidak tunai bertransaksi tersebut tidak boleh berpisah dari tempatnya
tersebut, peserta rapat Pleno mengambil pendapat-pendapat hingga saling menerima satu sama lain. Apabila terjadi
dari ulama-ulama fikih kontemporer. Diantaranya adalah perpisahan sebelum keduanya saling menerima, maka
sebagai berikut: transaksi tersebut menjadi tidak sah.
1. Syaikh ‘Ali Jumu’ah berpendapat bahwa jual beli Menurut Imam Syafi’i, kategori barang-barang ribawi
emas dan perak yang telah dibuat atau disiapkan di antaranya yaitu: emas, perak, gandum, jewawut, kurma,
untuk dibuat dengan angsuran pada saat ini dimana dan garam. Illatnya yaitu bahwa emas dijadikan sebagai
keduanya tidak lagi diperlakukan sebagai media patokan harga dan merupakan alat bayar, yang fungsinya
pertukaran di masyarakat adalah boleh. sama seperti mata uang modern, yaitu uang kertas.