Anda di halaman 1dari 10

Nama : Syaiful Rahman

NIM : 210404018
Prodi : Ekonomi Syari’ah
Tanggal Ujian :
Kode Komponen Soal :

JAWABAN
UJIAN KOMPREHENSIP

A. Komponon Kompetensi Al-Qur'an dan Hadist Tematik


1. Tulislah tiga ayat Al-Qur’an dan Hadit terkaits program studi saudara dan sesuai tema
proposal penelitian saudara.
2. Analisis ayat al-qur’an atau hadits tersebut :

Adapun ayat Al-Qur’an dan Hadits yang sesuai dengan program studi dan judul proposal
penelitian saya adalah sebagai berikut:
a. QS As-Sajdah Ayat 5:
‫ن َٖة ِّم َّما‬3‫ فَ َس‬3‫ دَا ُرهُۥٓ َأ ۡل‬3‫انَ ِم ۡق‬3‫و ٖم َك‬3ۡ َ‫ ِه فِي ي‬3‫ ُر ُج ِإلَ ۡي‬3‫ض ثُ َّم يَ ۡع‬
ِ ‫ َمٓا ِء ِإلَى ٱَأۡل ۡر‬3‫لس‬
َّ ‫يُ َدبِّ ُر ٱَأۡلمۡ َر ِمنَ ٱ‬
٥ َ‫تَ ُع ُّدون‬
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-
Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu

Analisis Ayat:
Ayat di atas memberikan gambaran bahwa Allah SWT adalah sang pengatur
alam semesta (manajer). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah
SWT dalam mengelola alam semesta dan isinya. Oleh karena itu, manusia diciptakan
Allah SWT untuk dijadikan sebagai khalifah di muka bumi untuk mengatur dan
mengelola bumi dengan sebaik-baiknya.

b. QS Al-Mulk Ayat 1 dan 2

ۡ‫ق ٱ ۡل َم ۡوتَ َوٱ ۡل َحيَ ٰوةَ لِيَ ۡبلُ َو ُكمۡ َأيُّ ُكم‬
َ َ‫ ٱلَّ ِذي َخل‬١ ‫ك َوهُ َو َعلَ ٰى ُكلِّ َش ۡي ٖء قَ ِدي ٌر‬ ُ ‫تَ ٰبَ َركَ ٱلَّ ِذي بِيَ ِد ِه ٱ ۡل ُم ۡل‬
٢ ‫َأ ۡح َس ُن َع َماٗل ۚ َوهُ َو ٱ ۡل َع ِزي ُز ٱ ۡل َغفُو ُر‬
Artinya: Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Analisis ayat:
Ayat di atas menujukkan bahwa di tangan (kekuasaan) Allah SWT terdapat
kerajaan dan pengendalian segala mahluk menurut kehendak-Nya, dan Dialah (Allah)
yang menentukan (mengatur) kehidupan dan kematian untuk menguji kamu
(manusia), agar Dia (Allah) melihat siapa diantara kamu yang paling baik amal
perbuatannya atau yang ikhlas amal perbuatannya kepada-Nya (Allah)

c. QS. Al-Maidah Ayat 92

ْ ۚ ‫ح َذر‬
‫ ُغ‬3َ‫ولِنَا ٱ ۡلبَ ٰل‬3‫ا َعلَ ٰى َر ُس‬33‫ٱ ۡعلَ ُم ٓو ْا َأنَّ َم‬3َ‫ َولَّ ۡيتُمۡ ف‬3َ‫ِإن ت‬3َ‫ُوا ف‬ ْ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوَأ ِطيع‬
3ۡ ‫ُوا ٱل َّرسُو َل َوٱ‬ ْ ‫َوَأ ِطيع‬
٩٢ ‫ين‬ ُ ِ‫ٱ ۡل ُمب‬
Artinya: Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan
berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya
kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan
terang.
Analisis Ayat:
Ayat ini bawa manusia hendaknya tetap taat pada wahyu Allah dan sunnah
rasul dan hendaknya berhati dalam berbuat sehingga apa yang direncanakan dapat
dilakukan dengan baik dan bermanfaat. Menurut Mahdi bin Ibrahim mengemukakan
bahwa ada beberapa perkara penting untuk diperhatikan demi keberhasilan sebuah
perencanaan, yaitu: a) Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan, b)
Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai, c) Keterkaitan antara fase
operasional rencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka mengetahui
fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai, dan kemampuan organisatoris
penanggung jawab operasional d) Perhatian terhadap aspek-aspek amaliyah ditinjau
dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan perencanaan, kesesuaian
perencanaan dengan tim yang bertanggungjawab dengan mitra kerjanya,
kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan
evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan tujuan.

Adapun hadist Rasulullah SAW yang berkaitannya dengan manajemen ini


dapat dilihat dari hadits yang diriwayatkan oleh imam Tabrani sebagai berikut:

)‫ن َيتَِّقنَُه (رواه الطبرانى‬


ْ ‫ل َا‬
َ َ‫لعم‬
َ ‫حُدكُُم ْا‬
َ ‫ل َا‬
َ ‫ب ِإذَا عَِم‬
ُّ ‫ح‬
ِ ‫هللا ُي‬
َ ‫ن‬ َّ ‫ِإ‬

Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu
pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas) (HR.
Thabrani).1

Analisis Hadits:
Hadits di atas memberikan gambaran bahwa arah pekerjaan yang jelas,
landasan yang mantap, dan cara-cara mendapatkannya yang transparan merupakan
amal perbuatan yang dicintai Allah SWT. Sebenarnya, manajemen dalam arti mengatur
segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat dan tuntas merupakan hal yang
disyariatkan dalam ajaran Islam.

1
Sayyid Ahmad Al Ahsyimi, Mukhtarul Ahaadits Wa Al Hukmu al Muhammadiyah (Surabaya: Dar’n
Nasyr-Misriyyah) , 34.
Nama : Syaiful Rahman
NIM : 210404018
Prodi : Ekonomi Syari’ah
Tanggal Ujian :
Kode Komponen Soal :

JAWABAN
UJIAN KOMPREHENSIP

B. Komponen Kompetensi Keilmuan


1. Jelaskan aspek historis disiplin keilmuan program studi saudara mulai dari aspek
kelahiran, pertumbuhan dan perkernbangannya hingga saat ini

Jawaban:
 Program studi ilmu Ekonomi Syariah adalah program studi yang memiliki kerangka
kerja ilmiah yang dibangun atas dasar teologi yang dikaitkan dengan fiqh dan
perundangan undangan islam dengan subjek hubungan antar manusia. Namun
demikian kerangka kerja ilmiah diatas bukan bagian dari kajian teologis, bukan aspek
fiqh tapi lebih mengedepankan identifikasi problema-problema ekonomi dan
institusinya.
 Profil lulusan program studi ilmu Ekonomi Syariah adalah sebagai pembuat kebijakan,
analis kebijakan publik islam, analis keuangan di lembaga keuangan islam, akademisi
yaitu menjadi ahli ekonomi syari’ah, entrepreneur atau menjadi ahli ekonomi syariah,
konsultan yaitu menjadi ahli ekonomi syari’ah berperan menganalisis dan
memecahkan masalah ekonomi dan keuangan.

2. Sebutkan dan jelaskan teori utama (teori mayor) dan teori pendukung (teori minor) sesuai
dengan tema proposal Penelitian saudara

Jawaban:
Teori Utama (Teori Mayor) : Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
Pemberdayaan mengacu pada kemampuan orang atau kelompok. Kelompok yang lemah
dan tak berdaya sehingga mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk2: a) Memenuhi
kebutuhan dasarnya sehingga memiliki kebebasan (freedom), b) Menjangkau sumber-
sumber produktif yang memungkinkan kelompok lemah/rentan untuk meningkatkan
pendapatannya, dan memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan, c) Berpartisipasi
dalam pembangunan dan proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kelompok
lemah. Pemberdayaan haruslah dilihat dari tujuan, proses, dan bagaimana cara
pemberdayaan dilakukan yang meliputi beberapa hal sebagai berikut 3: a) Pemberdayaan
bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan pihak-pihak yang lemah atau kurang beruntung,
b) Pemberdayaan adalah sebuah proses yang dengannnya suatu pihak akan menjadi kuat
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam memperbaiki keadaan, c) Pemberdayaan menunjuk
pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur ekonomi yang
ada di tengah masyarakat.

Teori Pendukung (Teori Minor) : Unit usaha berbasis syariah


Usaha berbasis syari’ah di pondok pesantren merupakan suatu usaha yang didasarkan
pada nilai atau prinsip-prinsip dasar ajaran agama Islam dan usaha untuk mencapai tujuan
dilakukan dengan cara-cara yang benar, yaitu sesuai dengan prinsip syari'at atau hukum
Islam. Adapun prinsip-prinsip usaha berbasis syariah dalam pemberdayaan ekonomi
pesantren adalah sebagai berikut: a) Amar Ma’rūf Nahyi Munkar, b) Ta’awun, c)
Keadilan, d) Jauh dari Unsur Riba, e) Jauh dari Unsur Garar (tidak jelas) dalam
mendapatkan harta.

2
Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat…, h. 57
3
Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat…, h. 57
3. Jelaskan unsur-unsur kelembagaan yang berkaitan dengan disiplin keilmuan saudara (apa,
mengapa dan bagaimana) lembaga tersebut berkaitan dengan disiplin keilmuan yang
saudara geluti:
Ekonomi syariah dengan tiga modelnya yang dikenal, yaitu mudharabah,
murabahah dan musyarakah adalah sebuah system ekonomi berbasis pada kesepahaman
bersama tentang apa yang diserahkan dan apa yang diperoleh oleh seorang nasabah di
dalam transaksi ekonomi syariah. Di dalamnya terdapat nilai yang dijadikan sebagai
pedoman bersama untuk berkembang bersama dan maju bersama. Di tengah arus
perkembangan seperti ini, maka diperlukan lembaga untuk menjadi pusat kajian dan
pengembangan ekonomi syariah. Di dalam hal ini, yang semestinya menjadi pusat kajian
dan pengembangan ekonomi syariah adalah pendidikan tinggi yang memiliki visi dan misi
kajian dan pengembangan ekonomi syariah dimaksud.
Ekonomi Syariah keberadaannya mempunyai landasan yang kuat baik secara
formal syar’i maupun formal konstitiusi. Secara formal syar’i, keberadaan ekonomi
syariah mempunyai landasan dalil yang kuat. Dalam konteks negara, ekonomi syariah
mempunyai landasan konstitusioanal.
Perkembangan ekonomi Islam atau yang lazim dikenal dengan ekonomi syariah di
Indonesia berlangsung dengan begitu pesat. Hal ini juga didukung oleh sektor hukum,
yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundang- undangan di bidang ekonomi
syariah, antara lain adalah keluarnya Undang- undang Nomor 3 Tahun 2006 yang
memberikan kewenangan bagi Pengadilan Agama untuk menangani perkara sengketa
ekonomi syariah. Selain itu keluarnya Undang-undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara dan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah semakin memperkokoh landasan hukum ekonomi syariah di Indonesia.
Nama : Syaiful Rahman
NIM : 210404018
Prodi : Ekonomi Syari’ah
Tanggal Ujian :
Kode Komponen Soal :

JAWABAN
UJIAN KOMPREHENSIP

C. Komponen Kompetenis Metodologis


1. Tulislah judul proposal saudara:
Pemberdayaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis syari’ah di Pondok
Pesantren Nurul Haramain Narmada Lombok Barat

2. Lengkapi judul tersebut dengan komponen-komponen berikut ini:


a. Judul proposal
Pemberdayaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis syari’ah di Pondok
Pesantren Nurul Haramain Narmada Lombok Barat

b. Konteks penelitian
Pemberdayaan ekonomi pesantren menjadi sangat penting dilakukan, agar
pesantren menjadi lebih maju dan mandiri. Pesantren telah berhasil dalam
memberdayakan ekonomi masyarakat sebagai perluasan misi pesantren, melalui model
pemberdayaan terpadu yaitu pendidikan, ekonomi dan bisnis serta pemberdayaan
bertahap, dan berkesinambungan.
Masih banyaknya pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren yang masih
menggunakan sistem tradisonal (apa adanya) sehingga ekonomi pesantren tidak dapat
berjalan lancar. Oleh karena itu diperlukan adanya transpormasi dan terobosan yang
lebih islami dan modern seperti keterampilan, pelayanan, SDM dan kemauan yang
kuat serta IT sehingga ekonomi pesantren dapat memberikan kemanfaatan dan
kemaslahatan yang lebih nyata pada masyarakat.
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Nurul Haramain
Narmada, merupakan salah satu pesantren yang berbasis ekonomi atau berbasis
wirausaha serta keterampilan, dimana dalam pengembangan dilakukan dengan
berbagai kegiatan wirausaha berbasis syari’ah seperti Mini Bank Haramain (layanan
simpan pinjam dan modal pengembangan usaha), En-Ha Mart (mini market santri dan
warga pondok), Kantin santri, Resto Santri, Haramain Mart Haramain Food & Bakery
(produksi aneka roti, donat dan olahan makanan dan lainnya.
Dalam implementasinya pemberdayaan ekonomi di Pondok Pesantren Nurul
Haramain Narmada, Lombok Barat cukup menarik yaitu: a) dari sisi managerial, dan
tata kelola unit-unit usaha dilakukan dengan melibatkan guru, alumni, dan santri dinilai
maju oleh masyarakat dan instansi pemerintah, b) unit usaha membantu memberikan
kesejahteraan bagi guru-guru pondok. c) seluruh unit usaha milik penuh pondok
pesantren, d) adanya kontribusi ril yang diberikan terhadap operasional pondok
pesantren. e) tujuan utama didirikannya unit usaha adalah sebagai penopang
berjalannya sistem pendidikan, perjuangan, pengabdian dan pemberdayaan untuk
masyarakat. f) dengan karakteristik dan cirikhas tersendiri dalam pengelolaan,
menjadikan bertambahnya devisi unit usaha baru yang dikembangkan, g) adanya
rencana besar yaitu Nurul Haramain sebagai central inkubasi bisnis sebagai jawaban
kebutuhan umat.
Dari berbagai macam unit usaha yang dimiliki Pondok Pesantren Nurul
Haramain Narmada Lombok Barat, maka dalam penelitian ini peneliti fokus pada dua
unit usaha yang dimiliki yaitu: a) Mini Bank Haramain (layanan simpan pinjam dan
modal pengembangan usaha) dan b) En-Ha Mart (mini market santri dan warga
pondok). Alasan peneliti memilih kedua unit usaha tersebut karena kedua usaha
tersebut paling banyak memberikan kontribusi bagi pemberdayaan ekonomi pondok
pesantren dan mengakomomudir semua warga yang ada dalam pondok dan cukup
refresentatif mewakili unit usaha lainnya
c. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis syariah di
Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, Lombok Barat?
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan ekonomi pesantren melalui
unit usaha berbasis syariah di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, Lombok
Barat?
3. Bagimana solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam
pemberdayaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis syariah di Pondok
Pesantren Nurul Haramain Narmada, Lombok Barat?

d. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Untuk mengetahui pengelolaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis
syariah di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, Lombok Barat
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan ekonomi
pesantren melalui unit usaha berbasis syariah di Pondok Pesantren Nurul
Haramain Narmada, Lombok Barat
3. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi
dalam pemberdayaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis syariah di
Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, Lombok Barat

Adapun manfaat penelitian ini ada dua yaitu manfaat secara teoritis dimana
Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan mengenai
pemberdayaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis syari’ah di Pondok
Pesantren Nurul Haramain Narmada, Lombok Barat. Secara praktis, penelitian ini
bermanfaat bagi pondok pesantren terutama dalam pemberdayaan ekonomi pesantren
melalui unit usaha berbasis syari’ah di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada,
Lombok Barat.

e. Orisinalitas penelitian (telaah pustaka/perior research) yang memuat siapa, telah


meneliti apa, dimana, kapan, apa metodenya, apa teorinya serta apa perbedaan dan
persamaannya dengan anda.
1. Penelitian oleh Muhammad Anwar Thayib yang berjudul "Manajemen Usaha dalam
Mewujudkan Kemandirian Pondok Pesantren (Study di Pondok Pesantren Nurul
Haramain NW Narmada)". Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field
research) menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan realitas
empiris sesuai penomena secara rinci dan tuntas. Hasil penelitian ini adalah:
Pertama, Pondok Pesantren Nurul Haramain memiliki bermacam-macam jenis
usaha yang bergerak di bidang yang berbeda. Unit-unit usaha di Pondok Pesantren
Nurul Haramain telah menerapkan seluruh proses manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi), yang kesemuanya itu dipercayakan
kepada guru-guru dan alumni pengabdi, sehingga mendaptkan hasil yang dianggap
baik. Kedua, dengan pengaplikasian manajemen yang sudah ada, unit usaha Pondok
Pesantren Nurul Haramain mampu memberikan manfaat yang cukup banyak
terhadap guru-guru, santri dan juga perkembangan sistem pendidikan Pondok
Pesantren Nurul Haramain. Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian
terdahulu yaitu lokasi penelitian dan sama-sama meneliti unit usaha yang ada di
Pondok Pesantren Nurul Haramain. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti fokus
pada pemberdayaan unit usaha berbasis syari’ah Pondok Pesantren Nurul Haramain
yaitu En-Ha Mart (mini market santri dan warga pondok) dan Mini Bank Haramain
(layanan simpan pinjam dan modal pengembangan usaha).
2. Penelitian Rizal Muttaqin yang berjudul “Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi
Berbasis Pesantren” (Studi atas Peran Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan
Rancabali Kabupaten Bandung terhadap Kemandirian Eknomi Santri dan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitarnya). Penelitian ini menggunakan
descriptive-phenomenological analisys dan perpaduan metode kualitatif dan
kuantitatif (mixed methodology), metode pendekatan kualitatif untuk menganalisa
tujuan pertama sedangkan pendekatan kuantitatif untuk menganalisa dan
mengeksplor data yang diperoleh. Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa
model pembinaan kemandirian ekonomi santri diimplementasikan dengan
melibatkan santri dalam usaha ekonomi (agrobisnis) dimana sebelumnya mereka
diterjunkan dalam pelatihan-pelatihan seputar agrobisnis secara mendasar sebagai
bekal mereka menjadi tenaga yang profesional. Sedangkan model pemberdayaan
ekonomi masyarakat dilakukan dengan pola kemitraan dengan kelompok tani dan
DKM melalui sebuah lembaga yang disebut Lembaga Mandiri yang Mengakar di
Masyarakat (LM3). Selanjutnya, untuk tujuan penelitian yang kedua, ketiga dan
keempat yang mencari korelasi antara variable satu dengan yang lainnya dinyatakan
bahwa variable bebas (independent variable) memiliki pengaruh yang bermakna
terhadap variable terikat (dependent variable). Persamaan penelitian yang dilakukan
dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama meneliti masalah unit usaha pondok
pesantren. Sedangkan perbedaannya adalah lokasi penelitian tidak sama, pokus pada
pemberdayaan unit usaha, usaha berbasis syari’ah dan bukan pada kemandiriannya.
Sehingga penelitian ini tidak mungkin menunjukkan hasil yang sama.

3. Penelitian Ebah Suaiybah mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, yang
berjudul “Pemberdayaan Ekonomi Santri Melalui Penanaman Jamur Tiram” di
Pondok Pesantren Al-Ma’muroh Desa Susukan Kecamatan Cipicung Kuningan
Jawa Barat, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogjakarta, jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah, tahun 2009. Hasil penelitian ini
adalah bahwa pelaksanaan budidaya jamur tiram dalam pemberdayaaan ekonomi
santri merupakan langkah awal memperkenalkan dengan dunia wirausaha, sekaligus
memotivasi mereka terjun ke dunia bisnis. Santri memberikan respon positif dengan
mengikuti keseluruhan praktik secara serius dan kontinyu sehingga mereka
mengaku merasakan manfaat yang besar dari segi ilmu dan keterampilan yang
diberikan. Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu yaitu
sama-sama meneliti masalah pemberdayaan ekonomi. Sedangkan perbedaannya
adalah lokasi penelitian tidak sama, focus pada unit usaha berbasis syariah yaitu En-
Ha Mart (mini market santri dan warga pondok) dan Mini Bank Haramain (layanan
simpan pinjam dan modal pengembangan usaha) dan bukan jamur tiram.

4. Penelitian Ermawati, dengan judul "Manajemen Unit Usaha Ekonomi di Pondok


Pesantren Nurul Haramain NW Narmada Perspektif Manajemen Syariah".
Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah Pondok Pesantren Nurul Haramain
memiliki bermacam jenis usaha yang bergerak di bidang yang berbeda. Proses
manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
SDM yang ditugaskan di unit usaha adalah santri alumni pengabdi. Mereka direkrut
tanpa melihat latar belakang pendidikan namun lebih kepada memiliki motivasi
spiritual. Dalam pengembangan SDM santri diikutsertakan dalam pelatihan-
pelatihan. layanan yang diberikan memperhatikan unsur-unsur syariah. Unit usaha
menyumbangkan 2,5% pengahasilannya untuk dana sosial. Pengawasan dilakukan
dengan 2 metode, yaitu observasi dan laporan tulis maupun lisan. Modal unit usaha
didapatkan tabungan nasabah. Proses pengambilan keputusan strategi dilakukan
dengan melihat faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman serta
teknologi dengan komputer dan aplikasi khusus yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan. Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu yaitu
sama-sama meneliti masalah unit usaha dan lokasinya sama. Sedangkan
perbedaannya yaitu peneliti fokus pada pemberdayaan unit usaha En-Ha Mart (mini
market santri dan warga pondok) dan Mini Bank Haramain (layanan simpan pinjam
dan modal pengembangan usaha) berbasis syari’ah dan bukan pada manajemennya
f. Definisi Operasional
1. Pengelolaan atau manajemen merupkan sebuah proses mengatur, mengelola dan
pemanfaatan semua sumber daya manusia dan sumber daya lainnya melalui bantuan
orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara
efektif, efesien, dan produktif atau berhasil guna.
2. Unit usaha berbasis syari’ah, merupakan suatu usaha yang didasarkan pada nilai
atau prinsip-prinsip dasar ajaran agama Islam dan usaha untuk mencapai tujuan
dilakukan dengan cara-cara yang benar, yaitu sesuai dengan prinsip syari'at atau
hukum Islam
3. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam bersistem asrama atau pondok
yang didalamnya kiyai sebagai figur sentral dan masjid sebagai pusat kegiatan yang
menjiwai dan pengajaran agama Islam di bawah bimbingan kiyai yang diikuti santri
sebagai kegiatan utamanya

g. Kajian Teori
1. Teori Mayor : Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
2. Teori Minor : Unit usaha berbasis syari’ah
3. Teori Pendukung : Pondok Pesantren

h. Kerangka Konseplual (Lihat Bagan Pada Lampiran)


KERANGKA KONSEPTUAL
Implikasi Teoritis:
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi
pengetahuan mengenai pemberdayaan
ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis
syari’ah di Pondok Pesantren Nurul Haramain
Narmada, Lombok Barat

Rumusan Masalah: Bagaian ini menjawab


a. Bagaimana pengelolaan Metode penelitian
ini menggunakan rumusan dan didukung
ekonomi pesantren melalui unit oleh teori-teori yang
Judul: usaha berbasis syariah di penelitian kualitatif relevan tetang: a)
Pondok Pesantren Nurul dengan teknik pengelolaan ekonomi
Pemberdayaan Haramain Narmada, Lombok 1. Teori Mayor: pengumpulan data pesantren melalui unit
ekonomi pesantren Barat?
Pemberdayaan menggunakan usaha berbasis syariah di
b. Apa saja kendala yang dihadapi
melalui unit usaha wawancara, Pondok Pesantren Nurul
dalam pemberdayaan ekonomi Ekonomi Pesantren observasi dn Haramain Narmada,
berbasis syari’ah di pesantren melalui unit usaha
dokumentasi. Lombok Barat, b)
Pondok Pesantren berbasis syariah di Pondok kendala yang dihadapi
Nurul Haramain Pesantren Nurul Haramain Analisis data dalam pemberdayaan
Narmada, Lombok Barat? 2. Teori Minor: dilakukan dalm tiga ekonomi pesantren
Narmada Lombok c. Bagimana solusi yang dilakukan tahap yaitu reduksi melalui unit usaha
Barat untuk mengatasi kendala yang Unit Usaha berbasis data, display data berbasis syariah di
dihadapi dalam pemberdayaan Syari’ah dan conclusion Pondok Pesantren Nurul
ekonomi pesantren melalui unit Haramain Narmada,
usaha berbasis syariah di drawing. Sedangkan
pengecekan Lombok Barat, c) solusi
Pondok Pesantren Nurul yang dilakukan untuk
Haramain Narmada, Lombok keabsahan data mengatasi kendala yang
Barat? dilakukan dengan dihadapi dalam
3. Teori Pendukung: perpanjangan pemberdayaan ekonomi
Pondok Pesantren keikutsertaan, pesantren melalui unit
Tujuan Penelitian: triangulasi, usaha berbasis syariah di
a. Untuk mengetahui pengelolaan Pengecekan sejawat, Pondok Pesantren Nurul
ekonomi pesantren melalui unit kecukupan referensi Haramain Narmada,
usaha berbasis syariah di Pondok Lombok Barat?
dalam melakukan
Pesantren Nurul Haramain
Narmada, Lombok Barat penelitian
b. Untuk mengetahui kendala yang
dihadapi dalam pemberdayaan
ekonomi pesantren melalui unit
usaha berbasis syariah di Pondok
Pesantren Nurul Haramain
Narmada, Lombok Barat
c. Untuk mengetahui solusi yang
dilakukan untuk mengatasi
kendala yang dihadapi dalam
pemberdayaan ekonomi pesantren
melalui unit usaha berbasis
syariah di Pondok Pesantren
Nurul Haramain Narmada,
Lombok Barat

Implikasi Praktis:
Penelitian ini bermanfaat bagi pondok
pesantren terutama dalam pemberdayaan
ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis
syari’ah di Pondok Pesantren Nurul Haramain
Narmada, Lombok Barat
3. Jadwal Peleksamaan Penelitian
Tahun 2022 Bulan Ke-
No Kegiatan Penelitian
Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
1 Penyusunan peroposal
√ √
penelitian
2 Ujian proposal √
3 Pelaksanaan Penelitian √
4 Penyusunan Laporan
√ √
Hasil Penelitian
5 Ujian Tesis √

4. Referensi
Buku :
1. Kadir, Hukum Bisnis Syariah Dalam Al-Qur’an (Jakarta: Azmah, 2010
2. A.Qodri Azizy, Membangun Fondasi Ekonomi Umat, Meneropong Prospek
Berkembangnya Ekonomi Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004
3. Abdul Kalam Azad, Renungan Surah Al-Fatihah; Konsep Ketuhanan dalam Al-
Qur’an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2005
4. Abdullah Hamid, Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren, (Surabaya: Imtiyaz, 2017
5. Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pondok Pesantren,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005
6. Achmad Room Fitrianto, “Peran Pesantren dalam Pengembangan Perekonomian
Rakyat”, Seminar Penguatan Ekonomi Pesantren dan Tantangan Perubahan oleh
Center For Islam And Democracy Studies, Bangkalan; 26 september 2005
7. Achmad Zaini, Kiai Haji Abdul Wahid Hasyim His Contribution to Muslim Education,
(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998
8. Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia, 2010
9. Ali Azis dalam Halim dkk., Manajemen Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren,
(pustaka setia: Jakarta, 2005
10. Amin Haedari, Beberapa Pemikiran Pengembangan Pondok Pesanttren (Sebuah
Dinamika), makalah pada kuliah umum Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 3 Sep tember 2008
11. Amin Haidari, dkk, Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan
Tantangan Kompleksitas (Global, IRD Press, Jakarta, 2004
12. Amiruddin, Dasar-dasar Ekonomi Islam, (Makassar: Alauddin Unversity Pres, 2014
13. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama, (Mizan, Bandung, 1997
14. Citriadin, Yudin, Metodologi Penelitian Kualitatif, 2017.
15. Ebah Suaiybah, Pemberdayaan Ekonomi Santri Melalui Penanaman Jamur Tiram
(Fakultas Dakwah, Jogjakarta, 2009
16. Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat, (Bandung, PT. Refika
Aditama, 2005
17. Ermawati, "Manajemen Unit Usaha Ekonomi di Pondok Pesantren Nurul Haramain
NW Narmada Perspektif Manajemen Syariah, (Tesis Pascasarjana Universitas Islam
Negeri Mataram Jurusan Ekonomi Syari'ah, tahun 2019
18. Emzir, Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers, 2012
19. H. Hadari Nawawi, Instrumen penelitian bidang sosial (Gadjah Mada University
Press, 1993
20. Hamzah Ya’qub, Kode Etik Dagang dalam Islam (Bandung: CV. Diponegoro, 1984
21. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi penelitian sosial (Bumi
Aksara, 2008
22. Irchamni Sulaiman, Pesantren Mengembangkan Teknologi Tepat Guna ke Pedesaan,
dalam Pergulatan Dunia Pesantren, (Jakarta: P3M, 1985
23. Jamal Ma’mur Asmani, Tuntunan Lengkap Metodelogi Praktis Penelitian Pendidikan
Cetakan II (Jogjakarta: Diva Press, 2011
24. Koentjaraningrat, Pengantar antropologi (Rineka Cipta, 2005
25. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.
26. Maryaeni, Metode penelitian kebudayaan (Bumi Aksara, 2005
27. Max Weber, The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, (London, 1930
28. Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman, An Expanded Sourcebook: Qualitative
Data Analysis Second Edition (Sage Publications: London,1994
29. Nasaruddin Umar, Rethinking Pesantren, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014
30. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif (Bandung: Tarsito, 2003
31. Nur Syam, Penguatan Kelembagaan Ekonomi Berbasis Pesantren, dalam Manajemen
Pesantren, (Yogyakarta, LKIS, 2009
32. Perry Wariyo dalam acara high level discussion “Fastabiqul Khairat melalui Pesantren
sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal”, yang diselenggarakan sebagai rangkaian
Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 pada 11 sd. 15 Desember 2018
33. Perry Wariyo dalam acara high level discussion “Fastabiqul Khairat melalui Pesantren
sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal”, yang diselenggarakan sebagai rangkaian
Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 pada 11 sd. 15 Desember 2018
34. Prajono, O.S dan Pranarka, A.M.W, Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan, dan
Implementasi, (Jakarta: Penerbit CSIS, 1996
35. Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014
36. Soeharno, Teori Mikro Ekonomi, (Yogyakarta, C.V Andi Offset, 2007
37. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2011
38. Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (PT. Bina Aksara,
Jakarta, 1989
39. Sumodiningrat, Gunawan, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial,
(Gramedia; Jakarta, 1999
40. Suparmoko, Ekonomi publik untuk keuangan dan pembangunan daerah, (2002
41. Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: PT Indeks Gramedia,
2003

Jurnal :

1. Mohammad Nadzir, Membangun Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren, (Jurnal


Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam, Vol. 06, No. 01 (Mei, 2015
2. Muhammad Abdul Athi Buhairi, Tafsir Ayat-ayat Ya Ayyuhallazina Amanu 1 (Nida
Atirrahman Li Ahlil Iman) penerjemah H. Abdurrahman Kasdi dan Hj. Umma Farida
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005
3. Muhammad Anwar Thayib, Manajemen Usaha dalam Mewujudkan Kemandirian
Pondok Pesantren (Study di Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada
Lombok Barat NTB)" (Tesis, Pascasarjana UIN Mataram Jurusan Magister Manajemen
Pendidikan Islam, Tahun 2018
4. Rizal Muttaqin, Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren” (Studi
atas Peran Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung
terhadap Kemandirian Eknomi Santri dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Sekitarnya), JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia) Volume I, No.2 Desember 2011
5. Suharto dan Muhammad Iqbal Fasa, Model Pengembangan Manajemen Bisnis Pondok
Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Indonesia, (Li Falah Jurnal Studi Ekonomi
dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 2, (Desember 2018
6. Wahid Khozin, Pemberdayaan Ekonomi Pesantren, (Jurnal Puslitbang Pendidikan
Agama dan Keagamaan-Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Rl, Volume 9
Nomor 1, Januari-April 2011
7. Firdaus dan Engkus Komunikasi Tuan Guru sebagai motivator di Pesantren (jurnal
Sosiohumaniora, Vol. 14, No. 1, Maret 2012: 66 – 76

Anda mungkin juga menyukai