Anda di halaman 1dari 3

Firdausi Maulidiyah

TRAGEDI KANJURUHAN: BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG?


Firdausi Maulidiyah
Email: Firdausimaulidiyah@mhs.ac.id
Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Jakarta

Siapa yang tidak gemar dengan olahraga sepakbola satu ini. Hampir setengah dari penduduk
bumi menyukai cabang olahraga ini. Olahraga yang menempati posisi pertama di antara banyak
cabang olahraga lainnya, sehingga olahraga satu ini menjadi yang paling populer di dunia.
Dilansir dari laman sportstars.id, sepak bola menempati urutan pertama dengan jumlah
penggemar mencapai 4 miliar1. Itu setara dengan setengahnya manusia yang hidup di bumi, jika
kita melihat data yang dipaparkan oleh World Population Prospects 2022, bahwa Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) memproyeksikan jumlah penduduk dunia sekitar 8 miliar. Maka tidak
heran jika sepak bola sampai ada kejuaran dunianya.
Namun belakangan ini, catatan hitam menimpa dunia sepak bola Indonesia. Peristiwa
kelam yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, benar-benar menjadi sejarah pahit sepak bola
indonesia. Berawal dari sekedar pertandingan biasa antara kesebelasan Persebaya melawan
Arema Malang, yang berakhir tragis. Dikutip dari laman detik.com, per tanggal 21/10, ada
setidaknya 794 korban yang meninggal dunia2. Lantas, bagaimana Islam memandang sebuah
olahraga secara global, dan bagaimana islam melihat peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan,
Malang?
Padahal di dalam Islam harga sebuah nyawa itu sangat tinggi. Bahkan nyawa umat Islam
itu harganya lebih besar dari bumi dan seisinya. Di sisi Allah, hilangnya nyawa seorang muslim
lebih lebih besar perkaranya dari pada hilangnya dunia. “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi
Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Tirmidzi 1455,
dan dishahihkan al-Albani). Oleh sebab itu, tragedi ini bukan tragedi biasa, karena memakan
korban harus diusut tuntas dan diterapkan hukuman bagi pelaku yang diduga terlibat tewasnya
banyak suporter dalam peristiwa tersebut. Bentrok antara suporter bola seolah-olah menjadi hal
yang biasa. Sehingga antisipasi dilakukan oleh banyak pihak agar kericuhan tidak terjadi antara
suporter. Yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan Malang, suporter dari Persebaya sebenarnya
sudah dilarang hadir untuk mencegah terjadinya kerusuhan. Sayangnya, kerusuhan itu pecah
lantaran pihak aparat tersulut menembakkan gas air mata. Dikonfirmasi hal itu dilakukan untuk
meredam kekecewaan beberapa suporter karena kekalahan Singoedan, julukan arema fc.
Tindakan aparat yang menyemprotkan gas air mata diduga kuat telah menjadi penyebab
kerusuhan dan ratusan suporter meninggal.
Ada beberapa hal yang harus di kritisi dalam tragedi kanjuruhan yaitu:
1. Fanatisme
Islam sendiri melarang Fanatisme buta, Hukum bermain sepakbola adalah mubah, karena
sebuah hal mubah ini memicu permusuhan dan pertikaian hanya karena berbeda team
yang didukung. Maka, fanatisme buta terhadap team yang didukung ataupun daerah asal
ini dilarang di dalam Islam. Allah berfirman dalam al-Qur’an surah Saba’ ayat 25:

1 https://www.sportstars.id/read/5-olahraga-paling-populer-di-dunia-sepak-bola-salah-satunya-409tCa siakses
pada 04 Februari 2023
2 https://www.detik.com/jatim/sepakbola/d-6361927/update-terbaru-korban-tragedi-kanjuruhan-21-
oktober2022-794-orang diakses pada 02 Februari 2023

Al-Dhikra: Vol. …. No. … 2023


Firdausi Maulidiyah

‫ـل عَٔاما ت ْـع َٔم ْلو َٔن‬ ََّٔ َّ


ُ ‫نس‬ ْ ‫ـلو َٔن عَٔاما‬
ْ ‫اج َٔر ْمنا َٔو ل‬ ْ ‫تس‬ْ ‫قل ال‬
ْ
Artinya: “katakanlah, ‘kamu tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kami
kerjakan dan kami juga tidak akan dimintai tanggung jawab atas apaa yang kamu
kerjakan.”
Menurut Quraish, ayat tersebut menjelaskan setiap orang silahkan melaksanakan apa
yang diperintahkan oleh agama dan pikirannya. Setiap orang harus mengakui itu yang
benar dan masuk dalam keyakinan diri tidak dalam keyakinan orang lain. Jadi, tidak bisa
diputuskan siapa yang benar atau salah, karena keputusan tesebut ada pada Tuhan di
akhirat nanti. Beliau mengatakan ciri-ciri orang fanatik, seperti mereka yang merasa
pendapatnya benar dan menyalahkan orang lain sampai menilai orang itu salah.
Mungkin beberapa orang menganggap bahwa fanatisme yang berlebihan terhadap
sesuatu adalah sebuah kebodohan. Sebagaimana kata KH. Ahmad Dahlan, “Kita boleh
punya prinsip, asal jangan fanatik. Karena fanatik ciri orang bodoh,”. Tetapi, dalam
sepakbola, kecintaan berlebih terhadap klub kesayangan adalah harga diri. Bahkan ada
yang menyebutkan klub sepakbola adalah agama kedua bagi mereka yang sangat
membela dan mendukung timnya. Sehingga wajar apabila tim tercintanya dihina,
diremehkan, atau bahkan sampai kalah dengan rivalnya dikandang sendiri menimbulkan
kekecewaan yang berlebih.
Maka, perkara mubah mendukung sepak bola tidak boleh dijadikan alasan untuk
melakukan tindakan kekerasan dan permusuhan. Seharusnya ini ditekankan
penyelenggara dan negara kepada para suporter. Hal ini untuk mencegah terjadinya
kericuhan yang hanya mengundang kesia-siaan yang berujung saling melukai. Dalam
Islam Tidak boleh memiliki fanatisme buta terhadap manusia atau suatu golongan.

2. Hilangnya ratusan nyawa


Dalam hal ini mampu menjadi bahan intropeksi atau muhasabah diri atas tragedi
Kanjuruhan, Malang. Yang mana sesuai dengan Surah Luqman ayat 34:
‫ض ت َُموتُ ۚ ِإنَّ ٱهللَّ َ َعلِي م َخبِي ۢ ٌر‬
ٍ ‫أر‬
َْ ‫ى‬ ٌ ۢ ‫نف‬
َِ ‫س بِأ‬ َْ ‫َو َما ت َْد ِرى‬
Artinya: “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

Dalam hal ini sikap aparat yang ceroboh dengan menembakkan gas air mata (diakui atau
tidak) ini adalah tindakan berujung maut. aparat seharusnya mengutamakan keselamatan,
bukan sikap arogan. aparat seharusnya mengutamakan keselamatan, bukan sikap arogan.
Ini bukan masalah sepele, ini adalah kasus hilangnya ratusan nyawa manusia. Harus
diusut tuntas masalah ini dan ditegakkan hukum yang adil soal kasus ini. Dalam Islam
nyawa sangat dihargai, bahkan nyawa manusia yang hilang tanpa alasan syari harus
dibayar dengan nyawa. Tidak cukup dengan pemecatan dan sanksi, hukum harus
ditegakkan.

Soal tragedi Kanjuruhan harus ada yang bertanggung jawab dan diterapkan hukum yang
tegas pada pelaku yang terlibat. Manusia adalah ciptaan Allah Subhanahuwa wataala, jika umat
manusia tidak diatur menggunakan aturan yang telah Allah Subhanahuwa wataala tetapkan, yang
terjadi adalah keributan, pertikaian, dan permusuhan. Oleh karena itu, untuk mengatur manusia,
baik panitia, suporter, ataupun aparat harus menjadikan Islam sebagai standar hukum. Tidak ada

Al-Dhikra: Vol. …. No. … 2023


Firdausi Maulidiyah

aturan yang pantas dijadikan rujukan selain aturan Islam. Karena manusia jika dibiarkan
mengatur dengan standar hawa nafsunya, maka ya seperti inilah yang terjadi. Kerusakan yang
tersistematis yang melahirkan manusia-manusia yang rusak dan arogan.

Sikap represif aparat kepada rakyat memiliki dampak buruk. Yakni, pertama, hilangnya
kepercayaan rakyat pada penguasa dan aparat negara. Kedua, kerusakan dan kerusuhan akan
terus terjadi akibat tindakan represif tersebut. Bisa jadi tindakan represif akan memicu tindakan
perlawanan terhadap hukum. Ketiga, perpecahan. Rakyat yang seharusnya diayomi, tetapi
disikapi dengan represif, ini bisa memicu perpecahan antara penguasa dan rakyat.

Di sinilah pentingnya hadir seorang pemimpin yang mampu mengatur dan menyelesaikan
problematika kehidupan berdasarkan syariat Islam. Karena syariat Islam hadir di muka bumi ini
sejatinya untuk menjadi jawaban kegundahan, kegalauan, dan kebingungan umat manusia.
Ketika manusia sombong tidak mau diatur dengan syariat Islam, ketidakadilan dan kegelapan
akan mewarnai kehidupan ini. Menurut Buya Yahya, sebagai umat Islam, sikap terbaik adalah
mendoakan para korban yang telah meninggal dunia karena Islam adalah agama yang penuh
kasih sayang. Sudah sepatutnya antara sesama muslim saling mendoakan, kemudian adanya
tragedi ini hendaknya dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi bagi berbagai pihak agar kesalahan
ini tidak terulang lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir (Pustaka Imam Syafi’I, 2010)
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah: pesan, kesan, dan keserasian Al Qur’an (Tangerang:
Lentera Hati, 2017)
https://ibtimes.id/tragedi-kanjuruhan-islam-melarang-fanatisme-buta/
https://www.sportstars.id/read/5-olahraga-paling-populer-di-dunia-sepak-bola-salah-satunya-
409tCa
https://www.detik.com/jatim/sepakbola/d-6361927/update-terbaru-korban-tragedi-kanjuruhan21-
oktober-2022-794-orang

Al-Dhikra: Vol. …. No. … 2023

Anda mungkin juga menyukai