Anda di halaman 1dari 7

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by JURNAL GALUNG TROPIKA

Jurnal Galung Tropika, 8 (1) April 2019, hlmn. 42 - 48 ISSN Online 2407-6279
DOI: http://dx.doi.org/10.31850/jgt.v8i1.398 ISSN Cetak 2302-4178

OPTIMASI ALAT PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DAN KAKAP


MERAH DI SELAT MAKASSAR

Fishing Equipment Optimization of Skipjack and Red Snapper In Makassar


Strait

Nurhaeda*
Email: nurhaedajasman@yahoo.co.id
Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Universitas Muhammadiyah Parepare, Jl. Jln. Jendral Ahmad Yani Km.6 Parepare, 91131

Muhammad Kusnady Tabsir


Email: kusnady678@umpar.ac.id
Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Universitas Muhammadiyah Parepare, Jl. Jln. Jendral Ahmad Yani Km.6 Parepare, 91131

Muhammad Kurnia
Email: kurniamuhammad_unhas@yahoo.co.uk
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin,
Jl. Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, 90245

Andi Adri Arief


Email: adri_arief@yahoo.com
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, 90245

Iswahyuddin
Email: inichawa@gmail.com
Penyuluh Perikanan Satminkal BRPBAP3 Maros
Jalan Makmur Daeng Sitakka No. 129 Maros, 90512 Sulawesi Selatan Indonesia

ABSTRAK

Penggunaan dan keragaan unit alat tangkap berpengaruh terhadap keberlanjutan


penangkapan ikan. Tujuan penelitian adalah mengkaji optimasi penggunaan alat
penangkapan yang ada di Selat Makassar, yaitu perairan Barru Sulawesi Selatan sampai
Majene Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan dua kelompok data, yaitu data
sekunder dan data primer. Pengumpulan data primer meliputi keragaan penggunaan alat
tangkap, yaitu aspek teknis, biologi, sosial dan ekonomis, standirisasi alat penangkapan,
pendugaan parameter model bioekonomi dan model penangkapan lestari (MSY), serta
model bionomi. Alat tangkap purse seine merupakan unit penangkapan cakalang yang
terbaik, begitu pula dengan aspek dari gabungan fungsi keempat aspek, sedangkan
penggunaan alat tangkap yang digunakan pada ikan kakap merah belum mencapai
overfishing.
Kata kunci: cakalang; kakap merah; optimasi; penangkapan; Selat Makassar.

*
Principal contact for correspondence
Optimasi Alat Penangkapan Ikan Cakalang dan Kakap Merah di Selat Makassar 43

ABSTRACT

The use and performance of fishing gear units affect the sustainability of fishing.
The aim of the study was to examine the optimization of the use of fishing equipment in the
Makassar Strait, namely the waters of Barru, South Sulawesi to Majene, West Sulawesi.
This study uses two groups of data, namely secondary data and primary data. The
collection of primary data includes the performance of the use of fishing gear, namely
technical, biological, social and economic aspects, standardization of fishing gear,
estimation of parameters of the bioeconomic model and sustainable fishing model (MSY),
and bionomy models. The purse seine catch is the best unit of cakalang catching, as well as
aspects of the combined functions of the four aspects, while the use of fishing gear used in
red snapper has not reached overfishing.
Keywords: skipjack; red snapper; optimization; arrest; Makassar Strait.

PENDAHULUAN melebihi batas penangkapan, sedangkan


Teluk Tomini dan Laut Sulawesi masih
Permasalahan kelebihan kapasitas memungkinkan untuk dikembangkan.
usaha perikanan tangkap di Indonesia Laut Sulawesi yang memiliki potensi
akhir-akhir ini menjadi isu yang cukup sumberdaya perikanan salah satunya
mengemuka. Jika tidak dapat ditangani adalah Selat Makassar, merupakan
dengan baik, akan menyebabkan perlintasan arus laut strategis memiliki
kelebihan tangkap bahkan kepunahan sumberdaya yang melimpah (Yani &
beberapa spesies ikan tertentu. Perlu Susanti, 2017).
kontrol dari semua pihak untuk menjaga Penangkapan di perairan Selat
kelestarian sumberdaya ikan tersebut Makassar dapat dilakukan sepanjang
untuk mendukung keberlanjutan usaha tahun (Mallawa dkk, 2016), tanpa adanya
perikanan nusantara. Atmaja dkk. (2016) kontrol dari berbagai pihak akan
melaporkan bahwa pengelolaan menyebabkan stok ikan terganggu.
penangkapan ikan berlebihan telah Suwarso dkk (2008), melaporkan bahwa
menjadi masalah utama terhadap penyusutan yang terjadi di Selat
pengelolaan sumberdaya perikanan. Makassar akibat penangkapan yang tidak
Penangkapan yang berlebihan dapat terkontrol.
mengakibatkan overfishing sehingga Penangkapan di beberapa wilayah
terjadi penurunan penangkapan nelayan mengalami overfishing. Penelitian Jamal
dalam periode waktu berikutnya serta dkk. (2014), bahwa penangkapan ikan
semakin jauhnya daerah penangkapan yang terjadi di kawasan Teluk Bone telah
dan ukuran ikan yang tertangkap semakin melampaui nilai maximum suistainable
kecil (Widodo & Wiadnyana, 2003; yield (MSY). Peningkatan overfishing
Simbolon dkk., 2011). yang terjadi disebabkan berbagai faktor
Beberapa daerah di perairan yang dilakukan oleh pelaku usaha
Indonesia telah dieksploitasi secara penangkapan. Penggunaan alat
maksimal. Hasil penelitian Rinda (2011), penangkapan khususnya faktor bahan
menunjukkan jika laut bagian Barat menjadi penentu efisensinya alat
Sumatera dan bagian Selatan Jawa telah penangkapan ikan (Ayodhya, 1981),
44 Nurhaeda, et al.

keragaan beberapa unit alat penangkapan sejak Maret 2017 sampai Oktober 2018.
ikan yang ada (Wiyono, 2013), teknik Penelitian dilaksanakan dengan
optimasi alat tangkap dan pemberlakuan pendekatan metode penelitian survei
standarisasi, selektifitas alat tangkap terhadap usaha perikanan tangkap dengan
(Setyaningrum, 2013), serta pendekatan sasaran adalah ikan ekonomis penting.
teknis (engineering), teknologi dan Sampel penelitian adalah nelayan tangkap
ekonomi (Pascoe & Herrero, 2004) ikan yang ada di Selat Makassar.
menjadi faktor yang harus Klasifikasi nelayan adalah nelayan yang
dipertimbangkan. beroperasi berdasarkan jenis alat tangkap
Sebagai bagian dari upaya kontrol yang digunakan.
untuk menjaga kelestarian sumberdaya Penelitian ini menggunakan dua
ikan yang ada di Selat Makassar, maka kelompok data, dimana terdiri atas data
perlu dilakukan penentuan usaha sekunder dan data primer. Data sekunder
perikanan tangkap yang memiliki merupakan data dari Dinas Perikanan dan
keragaan terbaik dengan pendekatan Kelautan Propinsi Sulawesi Selatan
kajian optimasi terhadap alat selama 15 tahun terakhir (2000 – 2015).
penangkapan yang digunakan. Penelitian Data primer merupakan hasil pengamatan
ini bertujuan untuk menentukan optimasi langsung di lapangan dan terlibat
alat tangkap yang digunakan dalam langsung pada operasi penangkapan ikan,
penangkapan ikan Cakalang dan Kakap pengambilan data menggunakan
Merah di Selat Makassar. Ikan Cakalang kuisioner terstruktur terhadap pelaku
dan Kakap Merah merupakan ikan usaha penangkapan. Data primer meliputi
ekonomis penting di wilayah Selat keragaan penggunaan alat tangkap
Makassar. Optimasi merupakan berdasarkan aspek teknis, biologi, sosial
pendekatan untuk memaksimalkan atau dan ekonomi, standirisasi alat
mengoptimalkan usaha penangkapan penangkapan, pendugaan parameter
yang bertujuan untuk mengelola model bioekonomi dan model
penangkapan secara efisiensi teknis dan penangkapan lestari (MSY), serta model
ekonomis. Dengan demikian menjadi bionomi
acuan kebijakan dalam penentuan
pengembangan usaha perikanan tangkap HASIL DAN PEMBAHASAN
di Selat Makassar.
Optimasi Alat Penangkapan Ikan
Cakalang
METODE PENELITIAN
Skoring dan standarisasi fungsi
Penelitian dilaksanakan di Selat
nilai alat penangkapan ikan Cakalng
Makassar, yaitu perairan Barru Sulawesi
berdasarkan keragaan aspek teknis,
Selatan sampai Majene Sulawesi Barat
biologi, sosial dan ekonomi (Tabel 1).
(Gambar 1). Pemilihan lokasi didasari
Berdasarkan perhitungan aspek teknis
adanya variasi dan keragaan usaha
dan aspek ekonomi secara menyeluruh
perikanan tangkap yang banyak serta
yang distandarisasi dengan fungsi nilai,
kegiatan penangkapan dilakukan
maka alat tangkap purse seine merupakan
sepanjang tahun. Penelitian berlangsung
Optimasi Alat Penangkapan Ikan Cakalang dan Kakap Merah di Selat Makassar 45

unit penangkapan yang terbaik, begitu Optimasi Alat Penangkapan Ikan


pula dengan aspek dari gabungan fungsi Kakap Merah
nilai. Berdasarkan perhitungan aspek
Keseimbangan model bioekonomi
biologi maka fungsi nilai pada alat
yang merupakan model yang paling
tangkap pancing tonda merupakan unit
dinamis karena telah memasukkan faktor
penangkapan yang terbaik, sedangkan
biologi dan teknologi untuk dijadikan
nilai aspek sosial yang menjadi prioritas
kriteria berdasarkan tingkat pemanfaatan
utama adalah alat tangkap pole and line
aktual. Pada kondisi pemanfaatan lestari
(Huhate).
kakap merah optimal diperoleh nilai
Purse seine adalah alat tangkap
sebesar 10.471.912 kg/tahun, serta upaya
yang aktif, dimana kapal melingkarkan
penangkapan penangkapan optimal yang
jaring dengan bagian bawah mengerucut
bisa dilakukan nelayan untuk menangkap
sehingga ikan target terkumpul dan
kakap merah sebesar 502.272 trip/hari
terkurung lalu menarik purse seine
(Tabel 2). Data tahun 2016 diperoleh
(Andrius, 2007; Suastra, 2018;
nilai tingkat produksi kakap merah aktual
Adipradana, 2018). Suharso dkk. (2006),
sebesar 4.167.800 kg/tahun atau berkisar
melaporkan bahwa purse seine adalah
39,8% dari produksi optimal lestari.
unit penangkapan yang berpengaruh
Sementara jumlah upaya penangkapan
positif terhadap peningkatan produksi.
kakap merah pada tahun yang sama telah
Salah satu alat penangkapan yang banyak
mencapai 128.774/trip/tahun, hal ini
digunakan di Laut Sulawesi adalah pukat
berarti menggambarkan bahwa upaya
purse seine (Saputra dkk., 2014).
46 Nurhaeda, et al.

yang dilakukan untuk menangkap kakap masing alat tersebut pada kondisi MSY,
merah baru mencapai 25,64 trip/tahun. Bionomi dan Bioekonomi (Tabel 3).
Indikasi dari kondisi ini menyatakan Secara deskriptif terlihat bahwa teknologi
bahwa tingkat pemanfaatan sumberdaya kapal yang digunakan oleh nelayan
kakap merah di Selat Makassar belum pancing berukuran kecil, hal ini erat
berlebih secara biologis atau belum kaitannya dengan daya jelajah kapal yang
mencapai overfishing. kecil sehingga tidak menunjang operasi
Berdasarkan aspek teknologi yang penangkapan kakap merah.
digunakan pada beberapa alat tangkap Aspek bionomi dari penangkapan
pancing kurang produktif atau belum kakap merah dengan perbandingan
berpengaruh nyata terhadap peningkatan kondisi tangkapan aktual yang dilakukan
produksi kakap merah. Parameter nelayan dengan membandingkan data
teknologi ini berarti peningkatan efisiensi pada tahun 2016, ternyata produksi kakap
penangkapan kakap merah dengan merah baru mencapai 45.86% dari batas
pancing masih rendah. Rendahnya tingkat optimal keseimbangan model bionomi,
produksi dan upaya penangkapan kakap begitu juga dengan upaya nelayan yang
merah yang ditangkap dengan alat telah dilakukan yaitu baru mencapai
tangkap pancing yang ada di Selat 18,8%. Gambaran dari nilai ini adalah
Makassar ini tidak terlepas dari tingkat bahwa kondisi usaha penangkapan kakap
pemanfaatan teknologi yang rendah. merah di Selat Makassar belum mencapai
Berdasarkan data produksi ikan kondisi economic overfishing.
kakap merah untuk lima jenis alat
tangkap dominan yang ada di Selat KESIMPULAN DAN SARAN
Makassar didapatkan upaya penangkapan
Alat tangkap yang digunakan
standar yang harus dicapai oleh masing-
Optimasi Alat Penangkapan Ikan Cakalang dan Kakap Merah di Selat Makassar 47

untuk penangkapan ikan cakalang adalah (2016). Respons Radikal


purse seine, pancing tonda, jaring insang Kelebihan Kapasitas
hanyut, jaring klitik, jaring insang Penangkapan Armada Pukat
Cincin Semi Industri di Laut
lingkar, jaring ingsang tetap, payang,
Jawa. Jurnal Penelitian
rawai tetap dan pancing lain. Alat Perikanan Indonesia, 17(2),
tangkap purse seine adalah unit 115-123.
penangkapan yang terbaik untuk Jamal, M., Hasrun, H., & Ernaningsih, E.
cakalang, begitu pula dengan aspek dari (2014). Tingkat pemanfaatan
gabungan fungsi keempat aspek. Tingkat dan estimasi potensi ikan
pemanfaatan cakalang di perairan Selat cakalang (Katsuwonus pelamis)
di kawasan Teluk Bone. Jurnal
Makassar dari tahun 2010 – 2016
Administrasi dan Kebijakan
diperoleh rata – rata sebesar 71, 27 %. Kesehatan Indonesia, 24(2).
Jenis alat tangkap yang digunakan Mallawa, A., Musbir, Sitepu, F., & Amir,
untuk penangkapan ikan kakap merah F. (2016). Beberapa Aspek
adalah pancing, jaring insang hanyut, Perikanan Ikan Cakalang
jaring ingsang tetap, sero dan bubu. (Katsuwanus pelamis) di
Penggunaan alat tangkap yang digunakan Perairan Barru Selat Makassar
Sulawesi Selatan. Jurnal
belum mencapai secara biologis atau IPTEKS PSP, 3(5), 392-405.
belum mencapai overfishing. Penggunaan Rinda, N. (2011). Kondisi perikanan
alat tangkap kakap merah di Selat tangkap di wilayah pengelolaan
Makassar tidak terlepas dari tingkat perikanan (WPP) Indonesia.
pemanfaatan teknologi yang rendah. Saputra, A., Sompie, M. S., & Manoppo,
Perlu dukungan input teknologi L. (2014). Analisis tren hasil
tangkapan ikan cakalang
alat bantu penangkapan ikan untuk
(Katsuwonus pelamis) dengan
meningkatkan produksi penangkapan dan alat tangkap purse seine dan pole
tetap mempertahankan penggunaan alat and line (Studi kasus di
untuk menjaga keberlanjutan produksi Pelabuhan Perikanan Samudera
perikanan di Selat Makassar. Sebaiknya Bitung). Jurnal Ilmu dan
pengusahaan perikanan Cakalang Teknologi Perikanan Tangkap,
mempertahankan MSY untuk menjamin 1(6).
Setyaningrum, E. W. (2013). Penentuan
pengusahaan penangkapan cakalang
Jenis Alat Tangkap Ikan Pelagis
secara berkelanjutan. yang Tepat dan Berkelanjutan
dalam Mendukung Peningkatan
DAFTAR PUSTAKA Perikanan Tangkap di Muncar
Kabupaten Banyuwangi
Adipradana, B. B. (2018). Aspek Biologi Indonesia. Indonesian Journal of
Ikan Layang (Decapterus Ruselli Environment and Sustainable
Rüppell, 1830) Di Perairan Development, 4(2).
Selat Makassar Yang Simbolon, D., Wiryawan, B.,
Didaratkan Di Tpi Bajomulyo Ii Wahyuningrum, P. I., &
Juwana, Pati, Jawa Tengah. Wahyudi, H. (2011). Tingkat
Skripsi. Malang, Universitas pemanfaatan dan pola musim
Brawijaya. penangkapan Ikan Lemuru di
Atmaja, S. B., Nugroho, D., & Natsir, M. Perairan Selat Bali. Buletin PSP,
48 Nurhaeda, et al.

19(3). Widodo, J., & Wiadnyana, N. N. (2003).


Suastra, G. F. (2018). Tingkat Pengantar Pengkajian Stok Ikan.
Pemanfaatan dan Pola Musim Pusat Riset Perikanan Tangkap.
Penangkapan Ikan Layang Badan Riset Kelautan dan
Benggol (Decapterus russelli) di Perikanan. Departemen Kelautan
Perairan Selat Makassar yang Perikanan. Jakarta.
Didaratkan di TPI Bajomulyo II, Wiyono, E. S. (2013). Kendala dan
Juwana, Pati. Skripsi. Malang: Strategi Operasi Penangkapan
Universitas Brawijaya. Ikan Alat Tangkap Bubu Di
Suharso, S., Nur Bambang, A., & Muara Angke, Jakarta. Jurnal
Asriyanto, A. (2006). Elastisitas Ilmu Perikanan Tropis, 18(2),
Produksi Perikanan Tangkap 14-20.
Kota Tegal. Jurnal Pasir Laut,
2(1), 26-36.
Suwarso, S., Wudianto, W., & Atmaja, S.
B. (2017). Perubahan Upaya dan
Hasil Tangkapan Ikan Pelagis
Kecil di Sekitar Laut Jawa:
Kajian Paska Kolaps Perikanan
Pukat Cincin Besar. BAWAL
Widya Riset Perikanan Tangkap,
2(1), 17-26.

Anda mungkin juga menyukai